Disusun Oleh :
MAYANG ANGGRAINY
FIFI MASULILI
NURHASANAH
ZAINUDIN BAHRIN
3. Pengkajian Fisik
1) Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi
badan, berat badan dan tanda-tanda vital.
2) Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan edema periorbital dan konjungtiva apakah
anemis.
3) Pemeriksaan Hidung
Adanya pernapasan cuping hidung jika klien sesak napas.
4) Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Kebersihan gigi, pertumbuhan gigi, jumlah gigi yang tanggal,
mukosa bibir biasanya kering, pucat.
5) Pemeriksaan Leher
Adanya distensi vena jugularis karena edema seluruh tubuh
dan peningkatann kerja jantung.
6) Pemeriksaan Jantung
Mungkin ditemukan adanya bunyi jantung abnormal,
kardiomegali.
7) Pemeriksaan Paru pengembangan ekspansi paru sama atau tidak.
Suara napas abnormal
8) Pemeriksaan Abdomen
Adanya nyeri kolik menyebabkan pasien terlihat mual dan
muntah. Palpasi ginjal dilakukan untuk mengidentifikasi massa, pada
beberapa kasus dapat teraba ginjal pada sisi sakit akibat
hidronefrosis.
9) Pemeriksaan Genitalia
Pada pola eliminasi urine terjadi perubahan akibat adanya
hematuri, retensi urine, dan sering miksi.
D. Intervensi
Diagnosa Tujuan Intervensi
Nyeri akut Kriteria hasil: 1. Identifikasi skala nyeri
berhubungan dengan 1. Nyeri berkurang 2. Berikan Teknik
peningkatan frekuensi 2. Mampu mengontrol nonfarmakologis untuk
atau dorongan nyeri mengurangi rasa nyeri
kontraksi uroteral, 3. Keluhan tidak 3. Kolaborasi dengan
trauma jaringan, nyaman menurun pemberian analgesik
pembentukan edema, 4. Periksa tanda dan gejala
dan iskemia seluler. terjadinya efek samping
obat
Retensi urin Kriteria hasil: 1. Identifikasi tanda dan
berhubungan dengan 1. Bau, jumlah dan gejala reterensi atau
stimluasi kandung kemih warna urine dalam inkontinensia urine
oleh batu, iritasi ginjal rentang yang 2. Monitor eliminasi urine
atau uretra, inflamasi diharapkan 3. Kolaborasi obat
atau obstruksi mekanis. 2. Distensi kandung supositoria uretra
kemih menurun
Ansietas berhubungan Kriteria hasil: 1. Identifikasi saat tingkat
dengan prognosis 1. Vital sign dalam ansietas berbubah
pembedahan, tindakan batas norman 2. Temani pasien untuk
infasi diagnostik. 2. Gelisah menurun mengurangi kecemasan
3. Khawatir akibat 3. Motivasi mengidentifikasi
kondisi yang situasi memicu kecemasan
dihadapi menurun 4. Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
Defisit pengetahuan Kriteria hasil: 1. Identifikasi kesiapan dan
berhubungan dengan 1. Pasien menyatakan kemampuan menerima
kurangnya informasi pemahaman tentang informasi
tentang proses penyakit. penyakit, kondisi, 2. Jelaskan tujuan dan
prognosis dan manfaat tindakan yang
program pengobatan akan dilakukan
2. Pasien mampu 3. Anjurkan bertanya jika
menjelaskan ada sesuatu yang tidak
kembali apa yang dimengerti sebelum
dijelaskan tindakan dilakukan.
perawat/tim
kesehatan lainnya