Hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat dalam penelitian ini berisi
gambaran ataupun deskripsi terkait dengan dampak yang diberikan oleh
Kelompok Tani Mulyo Raharjo kepada anggota petani di Dusun Candi III
Sardonoharjo Sleman. Penelitian ini membahas tentang peran kelompok tani
dalam meningkatkan pendapatan petani padi dan bertujuan untuk mengetahui cara
kelompok tani mengelola manajemen risiko yang sesuai dengan perspektif
ekonomi islam. Hasil penelitian ini dianalisis dengan melihat dampak dari peran
kelompok tani terhadap peningkatan pendapatan petani padi di lapangan serta
melihat manajemen risiko menurut perspektif ekonomi islam yang selanjutnya
akan dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan dari para petani.
37
38
keinginan para petani agar mereka bisa lebih akrab dengan petani lain yang
akan memunculkan rasa untuk saling membantu (gotong-royong) dalam
mencapai kesuksesan secara bersama-sama, dan para petani juga bisa
memberikan pendapat atau keluhan yang dihadapinya pada saat diskusi dalam
perkumpulan tani sehingga anggota kelompok tani dapat membantu petani
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya (Adiwarman, 2002).
Letak sekretariat kelompok tani Mulyo Raharjo berada di Dusun
Candi III Rt. 06 Rw. 07 Sardonoharjo Sleman Yogyakarta. Melalui
musyawarah bersama dalam pembentukan organisasi kelompok tani Mulyo
Raharjo bertempat di salah satu rumah warga di dusun Candi III dan para
anggota kelompok tani menyepakati pengurus yang terpilih. Hasil
musyawarah pembentukkan kelompok tani menyepakati ketua kelompok tani
Mulyo Raharjo yaitu bapak Mugiono, dengan jumlah anggota kelompok tani
Mulyo Raharjo berjumlah lebih dari 40 orang.
Pembentukkan kelompok tani Mulyo Raharjo dimulai dari bulan
Desember 2010 kemudian kelompok tani Mulyo Raharjo mengajukan
proposal kepada Dinas Pertanian terkait untuk pembentukan kelompok tani
pada bulan Januari 2011, namun untuk pengesahan dan pengukuhannya baru
disetujui oleh Dinas Pertanian pada bulan Maret. Berdirinya kelompok tani
Mulyo Raharjo ini banyak memberikan kontribusi terhadap usahatani
khususnya padi dalam hal pemberian bibit, proses pemasaran sehingga akan
memberikan dampak yang baik terhadap peningkatan pendapatan petani.
Adanya kelompok tani ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi
para usahatani dalam menjalankan usahanya melalui berbagai kegiatan yang
direncanakan.
2. Visi dan Misi Kelompok Tani mulyo Raharjo Dusun Candi III
Visi : Mewujudkan usaha tani dan masyarakat yang sejahtera.
Misi :
39
Ketua:
1. Bp. Mugiyono
2. Bp. Warso
Sekretaris: Bendahara:
1. Bp. Suparno 1. Rutin
2. Bp. Andi P.W. 2. Bp. Ngadiyana
4. Profil Responden
Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan di dusun Candi III Desa
Sardonoharjo Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, didapatkan responden
dalam penelitian ini yang merupakan anggota kelompok tani Mulyo Raharjo
sejumlah 20 orang dari total 49 anggota. Anggota kelompok tani Mulyo
Raharjo Candi III Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman,
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Daftar Nama Anggota Kelompok Tani Mulyo Raharjo Candi
III Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman
2 Marjono Laki-laki
4 Kasiyanto Laki-laki
6 Suratman Laki-laki
7 Murtijo Laki-laki
8 Suradi Laki-laki
10 Sugiyanto Laki-laki
11 Subagio Laki-laki
12 Jumiyo Laki-laki
13 Sukardi Laki-laki
41
14 Sumari Laki-laki
15 Sumarlam Laki-laki
16 Saryono Laki-laki
18 Sarjono Laki-laki
19 Muhiran Laki-laki
20 Mardiyono Laki-laki
25 Warso Laki-laki
26 Rutini Perempuan
28 Rateman Laki-laki
29 Kasiyem Perempuan
30 Masidi Laki-laki
31 Jumini Perempuan
32 Sujatinah Perempuan
33 Partini Perempuan
35 Ratijo Laki-laki
42
37 Suparno Laki-laki
40 Mugiono Laki-laki
43 Asanto Laki-laki
44 Rejo/Situr Laki-laki
45 Sum/A’an Perempuan
46 Suparno W Laki-laki
47 Asnam Laki-laki
6 (12%)
Perempuan
Laki-laki
43 (88%)
B. HASIL PENELITIAN
1. Peran Kelompok Tani Mulyo Raharjo Kabupaten Sleman
pihak yang turut hadir dalam pertemuan rutin setiap bulan tersebut
meliputi ketua kelompok tani, pengurus dan anggota tani.
Agenda rutin pertemuan ini dihadiri kurang lebih 30-40 orang dan
sebagian petani yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut dikarenakan
memiliki kesibukan lain. Pertemuan ini membahas seputar usahatani yang
bergabung dengan kelompok tani Mulyo Raharjo Dusun Candi III
Sardonoharjo Ngaglik Sleman misalnya diskusi mengenai usaha tani
kelompok, pengembangan kelompok, dan permasalahan bertani. Manfaat
dengan adanya pertemuan yang dilakukan sekali dalam sebulan dapat
mempererat hubungan silaturahmi sesama anggota, mendapatkan
pengetahuan baru mengenai cara perawatan padi, dan pengolahan tanah
agar tetap subur agar dapat menghasilkan panen yang baik. Pertemuan
kelompok ini menjadi wadah untuk saling bertukar pendapat dan informasi
mengenai usaha yang dilakukannya.
b. Pelatihan Anggota Kelompok Tani Mulyo Raharjo (Sebelum Sesudah
bergabung dengan kelompok).
Kelompok tani Mulyo Raharjo memiliki beberapa kegiatan
pelatihan bagi anggotanya, untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan para petani. Adapun perbandingan kegiatan petani sebelum
dan sesudah pembentukkan kelompok tani Mulyo Raharjo, dapat dilihat
pada tabel 4.2
NO Sebelum Sesudah
1 Adanya mekanisme penanaman yang
baik
2 Tidak ada jenis Adanya pelatihan tentang pertanian
3 pelatihan Adanya pelatihan sambung samping
dan sambung pucuk
4 Pelatihan pembuatan pupuk kompos.
5 Pelatihan jajar legowo yang tepat
pada masing-masing jarak tanam
Tabel 4.4 Jenis Usaha Anggota Kelompok Tani Mulyo Raharjo sebelum
dan sesudah menjadi anggota Kelompok Tani Periode Ke-2
No Sebelum Sesudah
1 Berdagang, menanam Para anggota usahanya menjadi
sayuran, menanam jagung, bertambah sesudah menjadi anggota
menanam singkong, kelompok tani Mulyo Raharjo. Usaha
menanam buah-buahan. yang dilakukaan tidak hanya menanam
sayuran, menanam jagung, menanam
singkong, menanam buah-buahan.
Tetapi mereka juga membuat pupuk
kompos, dan mensewakan lahan, serta
teknik sambung pucuk dan sambung
samping.
Sumber: anngota kelompok tani
Sebelum menjadi anggota kelompok tani Mulyo Raharjo usaha para petani
sebagian adalah berdagang, menanam sayuran, menanam jagung, menanam
singkong, menanam buah-buahan. Tetapi mereka juga membuat pupuk
kompos, menanam padi, menanam buah-buahan serta teknik sambung pucuk
dan sambung samping. Sesudah bergabung menjadi anggota kelompok tani
penghasilannya bertambah melalui beberapa usaha yang lebih beragam.
Usaha yang dijalankan tidak hanya menanam sayuran, menanam jagung,
menanam singkong, menanam buah-buahan dan menjadi tenaga pengajar saja
tetapi mereka juga membuat pupuk kompos, teknik sambung pucuk dan
sambung samping.
bantuan kepada petani berupa sarana dan prasarana dalam bertani. Proses
peminjaman sarana dan prasarana ini memiliki beberapa ketentuan yakni
dengan membayar iuran peminjaman alat sebesar Rp. 20.000/hari. Adapun
sarana dan prasarana yang disediakan kelompok tani Mulyo Raharjo
diantaranya : mesin tanam, traktor, kultifator, pompa air, hand sprayer,
selang pengairan dan gerobak dorong.
a. Sumber Modal Anggota Kelompok Tani Mulyo Raharjo Dusun Candi III
Sardonoharjo Ngaglik Sleman.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, modal yang
digunakan untuk proses penanaman yang akan datang diperoleh dari
simpanan hasil panen sebelumnya. Namun, jika simpanan tersebut tidak
mencukupi karena telah dialokasikan untuk kebutuhan lainnya, maka
petani melakukan peminjaman kepada orang lain (tetangga atau saudara).
Setelah dibentuknya kelompok tani Mulyo Raharjo, sumber modal juga
dapat diperoleh melalui proses peminjaman kepada pihak kelompok tani
yang akan diteruskan kepada pihak Gabungan Kelompok Tani
(GAPOKTAN), dengan mengajukan proposal 3 bulan sebelum pencairan
dana. Namun sejauh ini petani belum pernah meminjam kepada
kelompok tani dikarenakan prosesnya yang susah dan terdapat bunga
pinjaman sebesar 0,8%.
Sejauh ini jika petani kekurangan modal belum pernah meminjam
ke bank karena dikhawatirkan dalam pengembalian petani tidak bisa
membayarnya dengan bunga yang telah ditentukan. Kebanyakan petani
50
Tabel 4.5 Sumber modal petani sebelum dan sesudah menjadi anggota
kelompok tani Tani Mulyo Raharjo Periode Ke-2 adalah sebagai berikut :
No Modal sebelum Modal sesudah
1. Modal Usaha dan Biaya Operasional atau Upah Kerja. Rincian modal
usaha dan biaya operasional atau upah kerja pada tabel 4.6 :
51
Tabel 4.6 Modal Usaha Tani Padi Sawah jika Luas Lahan 1000m2
No Modal Jumlah (Rp)
1 Benih Padi Rp 24.000
2 Pupuk Kandang Rp 100.000
3 Pupuk Urea Rp 30.000
4 Pupuk SP 36 Rp 96.000
5 Pupuk NPK Phonska Rp 50.000
6 Petroganik Rp 18.750
7 Pestisida / Insektisida 0,5L Rp 75.000
Jumlah Modal Rp 393.750
Sumber : kelompok tani
Tabel 4.7 Biaya Operasional Usaha Tani Padi Sawah jika Luas Lahan1000m2
No Biaya Operasional / Upah Jumlah (Rp)
kerja
1 Pengelohan lahan 3 orang atau Rp 150.000
borongan
2 Pencabutan bibit + Rp 100.000
Penanaman
3 Penyiangan + pemupukan I Rp 100.000
4 Penyiangan + pemupukan II Rp 100.000
5 Penyemprotan Rp 100.000
6 Panen dan pasca panen Rp 150.000
7 Biaya Pengeringan Rp 150.000
Jumlah Modal Rp 850.000
Sumber : kelompok tani
Berdasarkan tabel diatas, total seluruh pengeluaran petani padi
untuk luas lahan per 1000 m2 adalah Rp 1.243.750.- yang berasal dari
total penjumlahan modal usaha dan biaya operasional atau upah kerja
( Rp 393.750 + Rp 850.000 = Rp 1.243.750.-).
52
Tabel 4.8 Pendapatan Petani Padi Sawah Sebelum Dan Setelah Bergabung
Dengan Kelompok Tani Mulyo Raharjo Pada Bulan Mei 2019 Periode Ke-2
C. PEMBAHASAN
Secara umum tahapan manajemen risiko dalam jurnal (Ulum, 2016) yang dapat
diterapkan oleh kelompok tani Mulyo Raharjo sebagai berikut :
b. Kepemimpinan
Kelompok tani memiliki seorang pemimpin yang bertugas untuk
mengorganisir berbagai kegiatan petani untuk menunjang kebutuhan petani.
Contoh kepemimpinan yang dilakukan adalah ketua kelompok tani Mulyo
Raharjo sebagai perantara antara petani dan GAPOKTAN (Gabungan
Kelompok Tani) dalam hal peminjaman sumber modal selain itu ketua
kelompok tani sebagai perantara antara pemerintah dengan petani untuk
penyaluran bibit & pupuk.
saat diskusi dalam perkumpulan tani sehingga anggota kelompok tani dapat
membantu petani dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Tiga fungsi kelompok tani diantaranya yaitu sebagai wadah belajar,
berorganisasi, dan unit produksi. Kelompok tani sebagai belajar dan
beorganisasi yaitu tempat untuk petani meningkatkan sifat sosial lebih baik,
meningkatkan keterampilan, meningkatkan pengetahuan dan perkembangan
kemandirian berusaha tani sehingga akan meningkatkan produktivitas
usahatani dan pendapatan akan lebih meningkat serta kehidupan petani akan
lebih sejahtera. Sebagai wahana kerja sama fungsi kelompok tani yaitu
mempererat gotong-royong atau kerjasama sesama petani dan kelompok lain
yang akan memberikan dampak pada hasil usahatani yang lebih efisien, serta
dapat menangani ganguan, tantangan dan hambatan. Sedangkan fungsi
kelompok tani dari unit produksi usaha tani yaitu cara kelompok tani
melaksanakan kesatuan usaha dalam skala ekonomi agar dapat berkembang
baik dari kuantitas ataupun kualitas (Prasetia, Hasanuddin, & Viantimala,
2015).
b. Pendapatan petani Mulyo Raharjo Perspektif Islam
Sumber pendapatan petani di dusun Candi III Sardonoharjo diperoleh
dari beberapa sumber pendapatan diantaranya :
1) Upah yang diperoleh dari pengerjaan lahan orang lain
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan anggota kelompok
tani Mulyo Raharjo upah yang diberikan kepada petani berasal dari
kesepakatan kedua belah pihak. Upah yang diperoleh sesuai dengan beban
pekerjaan yang diberikan, menurut hasil wawancara upah yang diberikan
berada pada kisaran Rp. 50.000/setengah hari atau 5 jam kerja dan Rp.
100.000/hari atau 10 jam kerja. Petani merasa upah tersebut merupakan
upah yang layak dan sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini telah
sesuai dengan ketentuan pendapatan menurut islam, dimana islam
mensyaratkan pemberian upah harus diberikan adil dan layak berdasarkan
beberapa hadist salah satunya Hadis Nabi SAW. “Berikanlah upah
kepada pekerja sebelum keringatnya kering, dan beritahukan ketentuan
61