Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN DENGAN KECERDASAN

INTERPERSONAL PADA SISWA SMA NEGERI 2 MUARA BADAK.

Firman1
Diana Imawati , Hanik Atum Muzayanah2, dan Siti Khumaidatul Umaroh2
2
1
Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,
Indonesia.
2
Dosen Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.
E-Mail : firman.fire@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan


antara Kepribadian dengan Kecerdasan Interpersonal. Dalam hal ini kepribadian
di bedakan menjadi 4, yaitu kepribadian Phlegmatis, Kepribadian Melankolis,
Kepribadian Sanguin, dan Kepribadian Koleris.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Muara Badak Desa Tanjung
Limau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Subyek penelitian
ini adalah 75 siswa kelas XI. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik Purposive sampling dimana peneliti mengambil kelas XI
karena siswa kelas tersebut sudah lebih mengenal teman-temannya dibanding
kelas X.
Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment
untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan kecerdasan interpersonal.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
kepribadian dengan kecerdasan interpersonal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
korelasi (r) 0,017 dengan taraf siginfikansi sebesar 0,882 ( P > 0.05).

Kata kunci : Kepribadian, Kecerdasan Interpersonal

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is a relationship between


personality with interpersonal intelligence. In this case the personality is divided
into 4, namely Plegmatis personality, Melancholy Personality, sanguin
personality, koleris personality.

The research was conducted in SMA Negeri 2 Muara Badak Desa


Tanjung LImau Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. The
subject of this study is 75 students of class XI. Sampling in this research using
Purposive Sampling technique where researcher take class XI because student of
that class have more know her friends compared with class x.

Data analysis technique used is Product Moment correlation to know the


relationship between personality with interpersonal intelligence. The results
showed no signifikan relationship between personality with interpersonal
intelligence. This is indicated by the correlation value (r) 0.017 with the
siginfikansi level of 0.882 (P> 0.05).

Keywords: Personality, interpersonal intelligence

PENDAHULUAN seseorang tidak disebut lagi sebagai


Sebagai mahluk sosial kita tidak individu. Dalam diri individu ada unsur
bisa lepas dari interaksi dengan orang jasmani dan rohaninya, atau ada unsur
lain, sehingga kita akan berhadapan fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga
dengan orang banyak yang mempunyai dan jiwanya.
karakter atau kepribadian yang Karakteristik yang khas dari
berbeda-beda. Untuk bisa berinteraksi seseorang ini sering kita sebut dengan
dengan orang lain kita perlu kepribadian. Setiap orang memiliki
mengetahui kepribadian kita sendiri kepribadian yang membedakan dirinya
dan kepribadian orang-orang disekitar dengan orang lain. Kepribadian
kita, sehingga kita bisa lebih mudah seseorang itu dipengaruhi faktor
untuk bereaksi dan menyesuaikan diri bawaan (genotip) dan faktor
dengan orang lain. lingkungan (fenotip) yang saling
Manusia sebagai makhluk berinteraksi terus menerus. Setiap
individu memiliki unsur jasmani dan orang memiliki kepribadian yang
rohani, unsur fisik dan psikis, unsur berbeda-beda, dengan adanya
raga dan jiwa.Seseorang dikatakan perbedaan kepribadian ini akan
sebagai manusia individu manakala mempengaruhi orang dalam
unsur-unsur tersebut menyatu dalam berinteraksi dengan orang lain, ada
dirinya. Jika unsur-unsur tersebut yang gampang berinteraksi dan ada
sudah tidak menyatu lagi, maka
pula yang susah untuk bisa Adanya perbedaan kepribadian
berinteraksi. tersebut terkadang akan menimbulkan
Adanya perbedaan kepribadian konflik antar siswa, sehingga untuk
ini juga menyebabkan kesulitan bagi bisa terhindar dari konflik tersebut
siswa dalam memiih teman, atau paling tidak siswa mempunyai
berinteraksi dengan teman-temannya kemampuan untuk mengamati dan
yang lain, biasanya mereka berteman mengerti maksud, motivasi dan
dengan teman-teman yang sesama perasaan orang lain, peka pada ekspresi
hobi, jurusan, kelas dan tujuan yang wajah, suara dan gerakan tubuh orang
sama. lain dan ia mampu memberikan respon
Untuk beberapa siswa dalam secara efektif dalam komunikasi
hal bergaul dengan teman-teman yang dengan kata lain mempunyai
lain itu merupakan hal yang mudah kecerdasan interpersonal yang baik.
dilakukan, tetapi siswa yang sangat Bagi siswa kecerdasan
sulit untuk bisa berteman dengan yang interpersonal sangat membantu dalam
lain juga banyak. Mereka hidup menyesuaikan diri serta dalam
didunianya mereka sendiri, terkadang membentuk hubungan sosial. Demikian
terlihat menyendiri sementara teman sebaliknya, tanpa kecerdasan
yang lain sibuk bercanda gurau. interpersonal siswa akan mengalami
Karakter siswa itu sendiri kesulitan dalam menjalin hubungan
beraneka ragam, ada yang supel atau dengan orang lain. Bagi siswa yang
mudah bergaul, suka teriak-teriak tidak mengalami kegagalan dalam
jelas, paling kocak, cenderung mengembangakan kecerdasan
pendiam, tertib dan disiplin, terlihat interpersonal, akan mengalami banyak
tenang dan serius, mendominasi, hambatan dalam dunia sosialnya seperti
pantang menyerah, bijaksana, patuh, kesepian, merasa tidak berharga serta
rendah hati, sehingga dengan adanya suka mengisolasi diri. Minimnya
karakter tersebut kepribadian kecerdasan interpersonal dapat
dibedakan menjadi 4 yaitu phlegmatis, menyebabkan siswa menjadi pasif dan
sanguinis, koleris dan melankolis. cenderung acuh terhadap lingkungan
disekitarnya.
Berdasarkan hal tersebut dan bersifat kuantitatif atau statistik,
untuk mengetahui hubungan dengan tujuan untuk menguji hipotesis
kepribadian dan kecerdasan yang telah ditetapkan. Tipe kuantitatif
interpersonal, maka peneliti tertarik menggunakan penelitian kausual yang
untuk meneliti hubungan kepribadian bersifat sebab akibat, sehingga dalam
dengan kecerdasan interpersonal pada penelitiannya ada variable independen (
siswa SMA Negeri 2 Muara Badak. yang mempengaruhi) dan variable
Adanya kepribadian yang dependen ( dipengaruhi). Pengumpulan
bermacam-macam yang menentukan data menggunakan jenis penelitian
sikap dan perilaku manusia, sedangkan survey dengan menggunakan
kecerdasan interpersonal adalah pertanyaan terstruktur/sistematis yang
kemampuan menjalin relasi dengan sama kepada banyak orang, untuk
orang lain, berdasarkan hal tersebut kemudian seluruh jawaban yang
maka penulis merumuskan yang diperoleh penelitian dicatat, diolah, dan
menjadi inti dari permasalahan sebagai dianalisis (Sugiono 2011 :11).
berikut Apakah ada hubungan Penelitian ini menggunakan
kepribadian dengan kecerdasan skala likert yang telah dimodifikasi
interpersonal pada siswa SMA Negeri menjadi empat kategori untuk
2 Muara Badak? mengukur kecerdasan interpersonal
sehingga penilaian untuk setiap
METODE PENILITIAN
jawaban bergerak dari angka 1 sampai
Jenis penelitian yang akan 4. Tugas responden adalah memilih
dilakukan oleh peneliti adalah salah satu jawaban dengan pilihan yaitu
penelitian kuantitatif. Menurut Sangat Setuju (SS), setuju (S), tidak
Sugiyono ( 2011 : 8) penelitian Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS)
kuantittif adalah metode peneliltian dimana cara penilaian untuk aitem
yang berdasarkan pada filsafat favoravel (SS) diberi skor 4, (S) skor 3,
positivism, digunakan untuk meneliti (TS) skor 2, (STS) skor 1, sedangkan
pada populasi atau sampel tertentu, aitem unfavorable (SS) skor 1, (S) skor
pengumpulan data menggunakan 2, (TS) skor 3, (STS) skor 4.
instrument penelitian, analisis data Sedangkan untuk menilai kepribadian
siswa peneliti mengadopsi tes HASIL DAN PEMBAHASAN
kepribadian Florence Littauer yang
Setelah data diolah dengan
terdiri dari 40 aitem yang terdiri dari
melihat jawaban siswa yang lebih
pernyataan A, B, C, dan D yang harus
dominan, maka dapat diklasifikasikan
dipilih salah satunya, tidak boleh
dalam tabel distribusi frekuensi tipe
memilih lebih dari satu aitem. Adapun
kepribadian sebagai berikut :
dari 40 aitem tersebut dibagi lagi
Tabel 3. Tabel Klasifikasi Tipe
menjadi 20 aitem untuk pernyataan
Kepribadian
yang menyatakan kekuatan/kelebihan
n Tipe frekuen Persenta
dari responden dan 20 aitem untuk o kepribadi si se (%)
pernyataan yang menyatakan an
1 San 2 33 %
kelemahan/kekurangan dari responden. guinis 5
Penelitian ini menggunakan 2 Kol 1 16 %
eris 2
data yang bersifat kuantitatif, oleh 3 Me 1 20 %
karena itu data tersebut dianalisis lankolis 5
4 Phl 2 31 %
dengan pendekatan statistik. Analisa egmatis 3
data yang digunakan adalah dengan Jumlah 7 100 %
5
analisis statistik, dengan pertimbangan
Berdasarkan tabel klasifikasi
bahwa statistik bekerja dengan angka,
tipe kepribadian tersebut diatas dapat
bersifat objektif, dan universal dalam
diartikan bahwa.
artian dapat digunakan hampir pada
1. Tipe kepribadian siswa
semua bidang penelitian. Data yang
yang paling banyak di kelas XI SMA
telah dikumpulkan pada penelitian kali
Negeri 2 Muara Badak adalah tipe
ini dianalisis dengan menggunakan
kepribadian sanguinis yang berjumlah
teknik analisis korelasi Product
25 siswa atau sebesar 33 % dari total
Moment guna untuk mengetahui
responden 75.
korelasi antara dua dua variabel atau
lebih (Gulo, 2010) dan menggunakan
SPSS (Statistik Packade for Sosial
Science) 22 for windows.
2. Tipe kepribadian siswa kemungkinan skor tertinggi yaitu 4 x
yang termasuk dalam krpeibadian 45 = 180 dan kemungkinan skor
koleris hanya 12 siswa atau
no kategori Interval
sebanyak 16 % dari 75 1 Tinggi X > (137,28 +1,0 x 11,039)
siswa. Tipe kepribadian ini 2 Sedang (137,28 – 1,0 x 11,039) ≤ x<137,28 +1,0 x

yang paling sedikit. 11,039)


3 Rendah X < (137,28 – 1,0 x 11,039)
3. Tipe
terendah yaitu 1 x 45 = 45.
kepribadian melankolis sebanyak 15
Setelah data diolah
siswa atau 20 % dari 75 siswa
menggunakan SPSS 22, diperoleh nilai
4. Tipe kepribadian
mean sebesar 137,28, nilai median
phlegmatis sebanyak 23 siswa atau 31
sebesar 139, nilai modus sebesar 133,
% dari 75 siswa.
nilai terendah sebesar 112, nilai
Dari uraian tersebut dapat
tertinggi sebesar 164, dan standard
disimpulkan bahwa tipe
kerpibadian yang paling No kategori Interval frekuensi Persentase
(%)
banyak adalah tipe
1 Tinggi X ≥ 148,319 10 13,3 %
kepribadian sanguinis 2 Sedang 126,241≤X<148,319 53 70,7 %

dan tipe kepribadian 3 Rendah X<126,241 12 16 %


Jumlah 75 100 %
yang sedikit adalah tipe
deviasi sebesar 11,039. Data median
kepribadian koleris.
dan standard deviasi tersebut kemudian
Pengumpulan data untuk
diklasifikasikan dalam tabel distribusi
mengungkap kecerdasan interpersonal
frekuensi kecerdasan interpersonal
diperoleh melalui skala dengan jumlah
sebagai berikut :
pernyataan sebanyak 45 butir dan
Tabel 4. Tabel rumus
diberikan kepada responden yang
Klasifikasi kecerdasan Interpersonal
berjumlah 75 siswa. Setiap butir
Berdasarkan tabel rumus
pernyataan disediakan 4 pilihan
klasifikasi di atas, maka data
jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju,
kecerdasan interpersonal dapat
Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju
dikategorikan dalam tabel berikut :
dengan urutan skor 1- 4. Berdasarkan
kriteria tersebut dapat dilihat bahwa
Tabel 5. Tabel Klasifikasi interpersonal yang rendah dengan
Kecerdasan Interpersonal persentase 16 %.

Berdasarkan tabel klasifikasi Uji normalitas dilakukan untuk


kecerdasan interpersonal tersebut dapat mengetahui apakah data-data yang
diartikan bahwa. merupakan gambaran dari segala yang
1. Tinggi menujukkan diteliti terdistribusi normal atau tidak.
siswa dengan kecerdasan interpersonal Pada penelitian ini, uji normalitas
tinggi yang memperoleh skor total dilakukan pada kedua valiabel yaitu
lebih dari 148,319 dalam skala tipe kepribadian dan kecerdasan
kecerdasan interpersonal. Dalam tabel interpersonal dengan uji Kolmogorof-
tersebut ditunjukkan sebanyak 10 siswa Smirnov menggunakan SPSS 22. Hasil
tergolong memiliki kecerdasan dari perhitungan uji normalitas dapat
interpersonal tinggi dengan persentase dilihat pada tabel berikut ini :
13,3 %.
Tabel 6. Hasil uji Normalitas
2. Sedang menunjukkan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
siswa dengan kecerdasan interpersonal keprib
sedang yang memperoleh skor total adian san

antara 126,241 sampai 148,319 dalam N 75


Normal Mean 10.03
skala kecerdasan interpersonal. Dalam a,b
Parameters Std.
2.775
tabel tersebut ditemukan sebanyak 53 Deviation

siswa tergolong memiliki kecerdasan Most Extreme Absolut


.157
Differences e
interpersonal yang rendah dengan
Positive .157
persentase 70,7 %. Negativ
-.076
3. Rendah menunjukkan e
Test Statistic .157
siswa dengan kecerdasan interpersonal c
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
yang rendah dengan perolehan skor a. Test distribution is Normal.
kurang dari 126,241. Dalam tabel b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
tersebut ditunjukkan sebanyak 12 siswa
d. This is a lower bound of the true significance.
tergolong memilki kecerdasan
Syarat mengetahui normal atau a. Uji Lineritas
tidaknya sebaran adalah jika P>0,05 Uji Lineritas dilakukan untuk
maka sebaran dinyatakan normal dan menguji apakah pola sebaran variabel
jika P < 0,05 maka sebaran dinyatakan X dan Y membentuk garis linear
tidak normal. Pada uji normalitas ataukah tidak. Pengujian lineritas
terhadap skala kepribadian diperoleh tersebut , digunakan program SPSS
koefisien K-SZ sebesar 0,157 dengan Versi 22 for Windows. Kaidah yang
nilai signifikansi sebesar P = 0,000 ( P digunakan untuk mengetahui linier atau
tidaknya sebaran adalah jika P < 0,05
a
ANOVA
maka sebaran dinyatakan linier dan jika
S
um of M
P > 0,05 maka sebaran dinyatakan
Mo Square eand Stidak linier.
del s f Square ig.
F Hasil perhitungan diperoleh F
1R 3 1 7 .
2 b
sebesar 73,534 dengan P = 0,00.
egression 82.625 91.313 3.534 000
Dikarenakan nilai P < 0,05 maka pola
R 1 7 2
esidual 87.321 2 .602 hubungan antara variabel kepribadian
T 5 7 dengan kecerdasan interpersonal adalah
otal 69.947 4
linier. Hasil uji linieritas disajikan
a. Dependent Variable: kepribadian
dalam tabel berikut :
b. Predictors: (Constant), DFFIT,
kecerdasan interpersonal
< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan Tabel 7. Hasil Uji Linieritas

sebaran data berdistribusi tidak normal. ANOVA Tabel

Hasil uji normalitas terhadap Hubungan antara tipe

angket kecerdasan interpersonal kepribadian dengan kecerdasan


interpersonal pada penelitian ini
diperoleh koefisien K-S Z sebesar
0,082, dengan nilai signifikansi sebesar dengan menggunakan rumus korelasi
Pearson dengan bantuan program SPSS
P = 0,200 (P > 0,05). Hasil tersebut
menunjukkan sebaran data berdistribusi 22.0 For Windows.
Berdasarkan hasil uji analisis
normal.
normalitas dan linieritas yang telah
dilakukan, diperoleh hasil bahwa data
penelitian berdistribusi tidak normal mempengaruhi variabel terikat yaitu
namun linier. Dari hasil tersebut kecerdasan interpersonal.
kemudian dilakukan analisis apakah Berdasarkan hasil analisis
data hasil penelitian ini memenuhi deskriptif mengenai hubungan antara
syarat bagi diterimanya hipotesis atau tipe kepribadian dengan kecerdasan
tidak. Pengujian terhadap hipotesis interpersonal siswa SMA Negeri 2
dengan variabel bebas kepribadian Muara Badak. Tipe kepribadian siswa
dengan variabel tergantung kecerdasan yang paling dominan di SMA Negeri 2
interpersonal dilakukan dengan Muara Badak adalah tipe kerpibadian
menggunakan teknik korelasi Pearson sanguinis dengan rincian 25 siswa dari
Uji korelasi Pearson dilakukan 75 siswa atau sebesar 33%, diikuti tipe
untuk mengetahui tingkat hubungan kepribadian phlegmatis yang berjumlah
antara variabel satu dengan variabel 23 siswa ata sebesar 31 %, tipe
lain. Nilai hubungan dapat diketahui kepribadian melankolis sebanyak 15
dari nilai signifikansi hitung. Jika nilai siswa atau 20% dan tipe kepribadian
signifikansi hitung lebih kecil dari 0,05 koleris sebanyak 12 siswa atau 16%.
(P < 0,05) maka data disimpulkan Adapun kecerdasan
terdapat hubungan, sebaliknya jika interpersonal siswa tergolong dalam
nilai signifikansi hitung lebih besar dari kategori sedang dengan persentase
0,05 (p > 0,05) maka dapat 70,7% dengan rincian sebanyak 53
disimpulkan bahwa tidak terdapat siswa dari total 75 siswa. Yang lainnya
hubungan. terdistribusi hamper sama rata pada
kategori tnggi dan rendah dengan
PEMBAHASAN
rincian 10 (13,3%) siswa pada kategori
Hasil penelitian yang telah tinggi dan 12 (16%) siswa pada
diuraikan di atas menunjukkan bahwa kategori rendah. Adanya kategori
tidak terdapat hubungan yang positif tinggi ,sedang dan rendah, tersebut
antara variabel tipe kepribadian dengan menunjukkan bahwa setiap siswa
kecerdasan interpersonal siswa. Hal ini mempunyai tipe kecerdasan yang
mempunyai arti bahwa perubahan yang berbeda-beda.
terjadi pada variabel bebas tidak
Untuk mengetahui hubungan dalam penelitian ini adalah tidak
antara tipe kepribadian dengan adanya hubungan yang positif antara
kecerdasan interpersonal siswa, maka tipe kepribadian dengan kecerdasan
dilakukan analisis dengan interpersonal siswa SMA Negeri 2
menggunakan uji hipotesis. Sebelum Muara Badak.
dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu
KESIMPULAN
dilakukan uji prasyarat analisis yaitu
uji normalitas yang menunjukkan data Berdasarkan hasil penelitian
normal sehingga memenuhi syarat dan pembahasan yang dilakukan, maka
untuk dilakukan analisis. Setelah dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
dilakukan uji prasyarat analisis, hubungan yang positif antara tipe
selanjutnya dilakukan uji hipotesis kepribadian dengan kecerdasan
menggunakan rumus korelasi Pearson interpersonal siswa SMA Negeri 2
dengan menggunakan SPSS 22. Hasil Muara Badak. Hal tersebut ditunjukkan
perhitungan menggunakan program dengan besarnya koefisien korelasi
SPSS 22 tersebut menunjukkan antara variabel tipe kepribadian dengan
hubungan antara tipe kepribadian variabel kecerdasan interpersonal
dengan kecerdasan interpersonal siswa sebesar -0,017 dan signifikansi
memiliki koefisien kolerasi sebesar - 0,882>0,5 sehingga dapat ditarik
0,017. Dan signifikansi P > 0,05 kesimpulan bahwa tidak ada hubungan
sehingga tidak terdapat hubungan yang yang signifikan antara kedua variabel
signifikan, hal ini bisa jadi disebabkan tesebut.
karena pengambilan sampel yang
sedikit, kesalahan tekhnik analisis,
DAFTAR PUSTAKA
kesalahan input data dan menggunakan
instrument uji coba terpakai. Aminuddin, B (2016).
Tipe kepribadian dengan Pengaruh Pola Asuh Otoritatif
terhadap Kecerdasan Interpersonal
kecerdasan interpersonal dalam Siswa Kelas V SD Negeri Se-
penelitian ini tidak ada hubungan yang Kecamatan Pundong Bantul. Skripsi.
signifikan terbukti dengan Ho diterima Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.
dan Ha ditolak. Ho yang diterima
Azwar, S (2006). Penyusunan Sugiyono. (2010). Metodologi
Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Penelitian Pendidikan Pendekatan
Pelajar. Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Eisya, (2011, Agustus) Tipe Alfabeta
Kepribadian Melakolis, [on-line].
Diakses pada tanggal 03 Juli 2017 dari Suharsimi Arikunto. (2005).
Http://www.eisyatipe Manajemen Penelitian. Jakarta:
kepribadian.blogspot.co.id/2011/08/tip- Penerbit Rineka Cipta.
kepribadian-melankolis.html
Syaiful Bahri Djamarah. (2011).
Littauer.F (2007). Personality Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Plus. Jakarta. Light Publishing. Cipta.

Hoerr, Thomas. (2007). Buku ______________(2013).


Kerja Multiple Intelligences. Bandung: Kecerdasan Multipel di dalam Kelas.
Penerbit Kaifa. Jakarta: Indeks.

Manurung,I.S, (2014, April) Safaria, T. 2005 . Interpersonal


Mengenal dan memahami tipe Intelligence. Yogyakarta : Amara
kepribadian Koleris. Netterku.[On- Books.
line]. Diakses pada tanggal 03 Juli
2017 dari Sumadi Suryabrata. (2007).
http://www.netterku.com/2014/04/tipe- Psikologi Kepribadian. Jakarta:
kepribadian-koleris.html. Rajagrafindo Persada.

Prasetyo,B (2013, Maret).


Kepribadian Plegmatis.Smarta-
Ebook.[On-line] diakses pada tanggal
03 Juli 2017 dari http:www.smart-
pustaka.blogspot.co.id/2013/03/kepriba
dian-plegmatis.html.

Ramadhani, R. (2015).
Hubungan Tipe Kepribadian dengan
Kecerdasan Interpersonal Guru di TK
sekecamatan Tampan Pekan Baru.
Skripsi. Universitas Riau. Riau.

Sujarweni,V.W. (2015). SPSS


untuk penelitian. Yogyakarta. Pustaka
baru press.

Anda mungkin juga menyukai