Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Preputium penis merupakan lipatan kulit seperti kerudung yang
menutupi glans penis. Normalnya, kulit preputium selalu melekat erat
pada glans penis dan tidak dapat ditarik ke belakang pada saat lahir,
namun seiring bertambahnya usia serta diproduksinya hormon dan
faktor pertumbuhan, terjadi proses keratinisasi lapisan epitel dan
deskuamasi antara glans penis dan lapis bagian dalam preputium
sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glans penis.
Fimosis adalah suatu kelainan dimana preputium penis yang
tidak dapat di retraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis.
Preputium penis merupakan lipatan kulit yang menutupi glans penis.
Normalnya, kulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan
tidak dapat ditarik ke belakang pada saat lahir, namun seiring
bertambahnya usia dan pertumbuhan terjadi proses keratinisasi
lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis bagian
dalam preputium sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glans
penis. Penelitian akhir akhir ini menunjukkan, angka kejadian fimosis
pada usia 6-7 tahun sebanyak 8%, 10-11 tahun sebanyak 6% dan usia
16-17 tahun sebanyak 1%.
Adapun parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi
sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan
semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius.
Parafimosis yang di diagnosis secara klinis ini, dapat terjadi pada penis
yang belum disunat (disirkumsisi) atau telah disirkumsisi namun hasil
sirkumsisinya kurang baik. Pada anak anak yang belum dilakukan
sirkumsisi, usia 4 bulan hingga 12 tahun dengan masalah preputium,
parafimosis lebih jarang terjadi dibandingkan gangguan penis lainnya
seperti balanitis, iritasi, perlengketan penis ataupun fimosis. Pada
orang dewasa, parafimosis paling sering ditemukan pada remaja dan
terjadi sekitar 1% dari semua pria dewasa diatas usia 16 tahun.
Makalah referat ini akan membahas mengenai fimosis dan parafimosis
dimulai dari definisi, patofisiologi, manisfestasi klinis, diagnosa,
penatalaksanaan, dan komplikasi.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana definisi, patofisiologi, manisfestasi klinis, diagnosa,
penatalaksanaan, dan komplikasi dari fimosis dan parafimosis?
1.3 Tujuan
Mengetahui definisi, patofisiologi, manisfestasi klinis, diagnosa,
penatalaksanaan, dan komplikasi dari fimosis dan parafimosis

1. McPhee AS, Stormont G, McKay AC. Phimosis. [Updated 2021 Aug 13]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525972/

2. Bragg BN, Kong EL, Leslie SW. Paraphimosis. [Updated 2021 Aug 12]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459233/

Anda mungkin juga menyukai