2443019026
PR. ANSED GOL. Z
KELOMPOK A
Tujuan Praktikum :
Menentukan validasi pada metode penetapan kadar BKO dalam sediaan jamu pelangsing secara
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan produk sediaan jamu Galian Singset.
Karateristik Pustaka
Pemerian Bubuk Putih dan Kristal Maluf, D.F., et. al. 2007.
Validation of an Analytical
Method for Determination of
Sibutramine Hydrochloride
Monohydrate in Capsules by
Uv – Vis
Spectrophotometry. Latin
American Journal of
Pharmacy. 26(6): 909-912.
Kelarutan Larut dalam metanol dan air (2,9 mg/ L Sylvia, Diana, Gantina,
dalam pH 5,2) Aprie, Rusdiana, Nita, 2018.
Analisis Sibutramin
Hidroklorida Pada Jamu
Pelangsing Di Kecamatan
Curug Dengan
Spektofotometri UV, Jurnal
Farmagazine. 5(2): 1-5.
● Fase Gerak
1. Campuran Asetil Asetat : n-Heksan (7:3)
2. Aseton : Kloroform (7:3)
3. Aseton : Kloroform : n-heksan (5:3:2)
- Kloroform = 3 x 20 ml = 6 ml
10
Cara Pembuatan :
1. Menimbang Sibrutamin HCl sebanyak 50 mg pada botol timbang.
2. Masukkan ke dalam labu ukur 100 ml.
3. Larutkan dengan metanol lalu aduk hingga homogen.
4. Tambahkan metanol ad 100 ml hingga tanda batas.
● Larutan Sampel
Timbang 100 mg ad 100 ml Metanol.
Larutan Induk = 100 𝑚𝑔 𝑥 1000 𝐿 = 1.000 𝑝𝑝𝑚
100 𝑚𝐿
● Matriks
● Penimbangan Matriks
1. Menimbang serbuk Jati Belanda sebanyak 1050 mg.
2. Menimbang serbuk Merica Bolong sebanyak 700 mg.
3. Menimbang serbuk Sirih sebanyak 700 mg.
4. Menimbang serbuk Temulawak sebanyak 700 mg.
5. Menimbang serbuk Klembak sebanyak 700 mg.
6. Menimbang serbuk Temu Hitam sebanyak 350 mg.
7. Menimbang serbuk Joho sebanyak 350 mg.
8. Menimbang serbuk Kencur sebanyak 350 mg.
9. Menimbang serbuk Kayu Rapet sebanyak 350 mg.
10. Menimbang serbuk Kraengan sebanyak 350 mg.
11. Menimbang serbuk Sidowayah sebanyak 350 mg.
12. Menimbang serbuk Meniran sebanyak 350 mg.
13. Menimbang serbuk Bluntas sebanyak 350 mg.
14. Menimbang serbuk Pacar Kuku sebanyak 350 mg.
15. Campurkan semua matriks hingga homogen lalu larutkan pelarut metanol.
Linearitas
- Menentukan koefisien korelasi (r2) dari persamaan regresi garis linear kurva baku yang
dibuat dengan konsentrasi obat 0,50 – 5,00 µg / noda.
Presisi
- Dilakukan dengan cara repeatability dan intermediate precision.
- Repeatability (intraday precision) dievaluasi dengan cara menentukan jumlah standard
sibutramine HCL pada 3 konsentrasi berbeda (1, 2 dan 3 µg/noda) sebanyak 3x.
- Intermediate precision dievaluasi dengan mengulang determinasi pada 3 konsentrasi berbeda
sebanyak 3x selama 2 hari berturut-turut.
- Nilai Standar Deviasi Relatif (RSD) dihitung.
Akurasi
- Ditentukan dengan menambahkan standard sibutramin HCl dengan jumlah yang diketahui
pada sampel blanko untuk memberikan konsentrasi 1, 2 dan 3 µg/noda sebanyak 3x.
- % Recovery rata-rata dihitung.
YAYAH FITRIYANA
2443019026
PR. ANSED GOL. Z
KELOMPOK A
Daftar Pustaka