Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

Keanekaragaman Makro dan Mikrofauna Tanah Pada Perkebunan Jeruk Manis


(Citrus sinensis L.) Organik Dan Anorganik di Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi

Disusu Oleh :

Nama : Bernita Simbolon


NIM : 4193141045
Jurusan : Program Studi Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN OKTOBER
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
Latar belakang.........................................................................................................................................3
Identifikasi Masalah................................................................................................................................3
Ruang Lingkup Masalah..........................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
Batasan Masalah......................................................................................................................................4
Tujuan Penelitian.....................................................................................................................................4
Manfaat Penelitian...................................................................................................................................4
Defenisi Operasional...............................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................................9
Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................................................9
Jenis Penelitian........................................................................................................................................9
Populasi dan Sampel................................................................................................................................9
Alat dan Bahan........................................................................................................................................9
Teknik Pengumpulan Data......................................................................................................................9
Analisis Data...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang

Tanah merupakan habitat dari bakteri, jamur, serta berbagai macam fauna, seperti
nematoda, arthropoda dan cacing tanah yang memiliki fungsi khusus dalam ekosistem. Di
dalam tanah, sebagian besar nutrisi tersedia bagi pertumbuhan tanaman, tergantung dari
interaksi antara akar tanaman, mikroorganisme dan fauna tanah. Organisme tanah juga
bermanfaat dalam dekomposisi, siklus hara, menjaga struktur tanah, maupun menjaga
keseimbangan organisme tanah, termasuk hama tanaman. Fauna tanah adalah fauna yang hidup
di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang terdapat di dalam tanah. Fauna
tanah merupakan salah satu komponen tanah. Kehidupan fauna tanah sangat tergantung pada
habitatnya, karena keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis fauna tanah di suatu daerah
sangat ditentukan oleh keadaan daerah tersebut. Peranan terpenting dari fauna tanah di dalam
ekosistem adalah sebagai perombak bahan organik. Nutrisi tanaman yang berasal dari berbagai
residu tanaman akan mengalami proses dekomposisi sehingga terbentuk humus sebagai sumber
nutrisi bagi tanah.
Fauna tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai
sumber bahan organik tanah. Beberapa fauna tanah berperan langsung dalam menghancurkan
fraksi-fraksi organik tanah. Keberadaan makro dan mikrofauna dalam tanah apabila sumber
makanannya tercukupi maka perkembangan dan produktivitas dari makro dan mikrofauna tanah
tersebut akan baik dan juga dapat memberikan dampak positif terhadap kesuburan tanah atau
kesehatan tanah apabila pengelolahan tanah dilakukan dengan benar. Makrofauna tanah sangat
besar peranannya dalam perombakan materi tumbuhan dan hewan yang mati, pengangkutan
materi organik dari permukaan ke dalam tanah, perbaikan struktur tanah, dan proses
pembentukan tanah, sedangkan peranan dari mikrofauna tanah pada sifat fisik dan kimia
memerankan mikroba (fungi, bakteri, protozoa dan lain-lain) dalam proses perombakan bahan-
bahan di dalam tanah

Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat kelimpahan mikro dan makrofauna yang ditemukan di Perkebunana Jeruk
Manis Organik dan Anorganik
2. Terdapat perbedaan tingkat keanekaragaman mikro dan makrofauna yang ditemukan di
Perkebunana Jeruk manis organik dan anorganik
3. Terdapat perbedaan indeks kemerataan, dan indeks dominansi makro dan mikrofauna
tanah pada Lahan Perkebunan Jeruk Manis Organik dan AnorganiK.

Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup penelitian ini adalah


1. Pengamatan yang dilakukan terhadap keanekaragaman pada lahan perkebunan Jeruk
Manis Organik dan Anorganik
2. Menghitung kemerataan dan indeks dominansi mikro dan makrofauna
3. Mengamati dan mengitung keanekaragaman mikro dan makrofauna pada perkebunan
Jeruk Manis organic dan anorganik

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apa saja spesies mikro dan makrofauna yang terdapat di perkebunan Jeruk Manis
Organik dan Anorganik
2. Berapa indeks Kemerataan dan indeks dominansi mikro dan makrofauna yang terdapat di
perkebunan Jeruk Manis Organik dan Anorganik
3. Bagaimana tingkat perbedaan keanekaragaman mikro dan makrofaunan pada perkebunan
Jeruk Manis Organik dan Anorganik

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan yang diamati adalah.
2. Menghitung indeks kemerataan dan indeks dominansi makro dan mikrofauna
3. Paramater perbandingan diambil dari nilai indeks kemerataan , indeks dominansi dan
tingkat perbedaan keanekaragaman mikro dan makrofauna

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui spesies (ragam fauna) yang terdapat pada area yang diteliti
2. Untuk mengetahui indeks kemerataan dan indeks dominansi mikro dan makrofauna pada
perkebunan Jeruk Manis organik dan anorganik.
3. Untuk mengetahui perbedaan tingkar keanekaragaman mikro dan makrofauna di lahan
Jeruk Manis organik dan anorganik

Manfaat Penelitian
Melalui pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru mengenai
keanekaragaman mikro dan makrofauna yang melimpah
2. Dengan penelitian ini, diharapkan mampu melahirkan ide atau gagasan gagasan baru
dalam mengembangkan manfaat dan peranan mikro dan makrofauna dalam kehidupan
secara luas dan global

Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Keanekaragaman adalah ukuran integrasi komunitas biologi dengan menghitung dan
mempertimbangkan jumlah populasi yang membentuknya dengan kelimpahan relatifnya.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi akibat adanya
perbedaan warna, ukuran, bentuk,jumlah, tekstur, penampilan.
2. Indeks kemerataan merupakan penggambaran yang berfungsi
mengetahui kemerataan setiap jenis dalam setiap populasi yang dijumpai.  yang dijumpai.
3. Indeks dominansi adalah arameter yang menyatakan tingkat terpusatnya dominasi
(penguasaan) spesies dalam suatu populasi/komunitas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Jeruk Manis (Citrus Sinensis)


Indonesia terdapat berbagaimacam varietas jeruk. Keragaman jeruk sangat tinggi yang
ditunjukkan oleh banyaknya anggota pada marga Citrus. Meskipun demikian, yang dianggap
sebagai jeruk yang asli hanya 3 kelompok yaitu mandarin, jeruk besar dan sitron, sedangkan
yang lainnya hasil persilangan dari ketiga kelompok tersebut. Kelompok mandarin sendiri
terdiri dari banyak spesies yang secara fenotipik berbeda jauh. Jeruk manis (Citrus sinensis),
yang mempunyai ciri tanaman perdu dengan ketinggian 3- 10 meter, ranting berduri; duri
pendek berbentuk paku. Tangkai daun panjang 0,5 – 3,5 cm. helaian daun bulat telur, elliptis
atau memanjang, dengan ujung tumpul atau meruncing tumpul. Mahkota bunga putih atau putih
kekuningan. Buah bentuk bola, atau bentuk bola tertekan berwarna kuning, oranye atau hijau
dengan kuning. Daging buah kuning muda, oranye kuning atau kemerah-merahan dengan
gelembung yang bersatu dengan yang lain.
Jeruk manis mempunyai rasa yang manis, kandungan air yang banyak dan memiliki
kandungan vitamin C yang tinggi (berkisar 27-49 mg/100 gram daging buah). Vitamin C
bermanfaat sebagai antioksidan dalam tubuh, yang dapat mencegah kerusakan sel akibat
aktivitas molekul radikal bebas (Kusuma retno dkk, 2013). Sari buah jeruk manis mengandung
40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung jenis jeruknya. Makin tua buah jeruk, umumnya
kandungan vitamin C semakin berkurang, tetapi rasanya semakin manis.
Kedudukan taksonomi tanaman jeruk manis sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae ( biji berkeping dua)
Bangsa : Rutales
Famili : Rutaceae
Marga : Citrus
Jenis : Citrus sinensis

Morfologi Jeruk manis


Akar

Akar jeruk terdiri dari akar tunggang, akar serabut serta akar-akar rambut. Akar tunggang
pada tanaman jeruk dapat mencapai kurang lebih 4 meter jika akar mendapat tanahyang subur
dan tidak bertemu dengan tanah yang keras ataupun tanah berair. Hal ini dikarenakan Tanaman
jeruk memiliki akar tunggang dengan ujung akar terdiri dari sel- sel muda yang senantisa
membelah dan merupakan titik tumbuh akar jeruk. Sel akar ini sangat lembut, sehingga mudah
sekali patah kalau menembus tanah yang keras dan padat.

Batang

Batang tanaman jeruk berbentuk bulat dan ditumbuhi mata tunas. Batang tanaman jeruk
ada yang terlihat kasar dan berduri, tetapi adapula yang permukaannya halus, tinggi batang
tanaman jeruk ada yang dapat mencapai tinggi 15m dan ada pula yang hanya mencapai 5m dan
memiliki beragam warna, semua itu tergantung dari jenis tanaman jeruk itu sendiri.

Daun

Daun tanaman jeruk berbentuk bulat lonjong menyerupai telur, berwarna hijau tua dan
terlihat tebal. Tidak terdapat bulu pada kedua sisi daun, dan tulang daun berbentuk menyirip
beraturan, walaupun ada juga yang berselang seling

Bunga

Jeruk merupakan tanaman berbunga majemuk, berwarna putih pucat dan termasuk
kedalam bunga sempurna (dalam 1 kuntum bunga terdapat 2 kelamin atau hermafrodit).
Biasanya bunga jeruk muncul pada ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda dan
berbau harum karena mengandung nektar/madu dalam jumlah banyak.

Buah

Buah jeruk ada yan g berbentuk bulat, oval dan ada pula yang berbentuk lonjong dengan
sedikit memanjang. Kulit buahnya ada yang tebal dan alot, ada pula yang tipis dan mudah
dikupas, memiliki warna kuning, jingga dan hijau tergantung jenisnya.

Biji

Pada tanaman jeruk, biji terdapat pada bulir buahnya, ketersediaan biji pada tanaman
jeruk tergantung dari varietasnya, ada yang berbiji banyak sampai yang tidak berbiji. Biji jeruk
biasanya berwarna putih atau putih keabuan, berbentuk bulat telur dan runcing di salah satu
ujungnya, bersifat poliembrional dengan embrio berwarna putih.

B. Mikro dan Makrofauna


Fauna tanah adalah organisme yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya dihabiskan di
dalam tanah, baik yang hidup di permukaan maupun yang terdapat di dalam tanah. Fauna tanah
merupakan salah satu komponen ekosistem tanah yang berperan dalam memperbaiki struktur
tanah melalui penurunan berat jenis, peningkatan ruang pori, aerasi, drainase, kapasitas
penyimpanan air, dekomposisi bahan organik, pencampuran partikel tanah, penyebaran
mikroba, dan perbaikan struktur agregat tanah. Walaupun pengaruh fauna tanah terhadap
pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organik bersifat tidak langsung, secara umum fauna
tanah dapat dipandang sebagai pengatur terjadinya proses fisik, kimia maupun biokimia dalam
tanah Mikrofauna adalah hewan yang mempunyai ukuran tubuhnya berkisar dari 0,2 mm,
contohnya Protozoa, Nematoda yang menjadi mikropredator bagi mikroorganisme lain.
Mesofauna dan makrofauna selain memperkecil ukuran bahan organik, aktivitas
metabolismenya menghasilkan faeces yang mengandung berbagai hara dalam bentuk tersedia
bagi tanaman dan biota tanah lainnya. Beberapa makrofauna seperti cacing tanah mempunyai
peranan penting dalam mempengaruhi kesehatan dan produktivitas tanah. Lubang cacing
merupakan rongga-rongga dalam tanah yang dapat meningkatkan aerasi, penetrasi akar, dan
infiltrasi air. Kotoran cacing (casting) merupakan campuran tanah dengan bahan organik yang
telah dicerna yang mengandung berbagai hara yang tersedia bagi tanaman Fauna tanah bersama
hayati tanah lainnya sebagai komunitas yang mendiami daratan/tanah menciptakan biogenic
soil structure yang khas, alami, dan berperan pada kelancaran terjadinya proses siklus hara di
dalam tanah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurun waktu selama Agustus 2021 di Desa
Silumboyah, Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deksriptif kuantitatif melalui penghitungan keanekaragaman


mikro dan makrofauna pada perkebunan Jeruk Manis Organik dan Anorganik.

Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ragam mikro dan makrofauna (protozoa,
serangga dan lain lain) di perkebunan Jeruk Manis Organik dan Organik

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu Soil tester, Termometer tanah, cawan petri, pinset, sekop,
gelas plastik 660 ml, botol flakon, penggaris, meteran, alat tulis, kamera digital, nampan,
sedangkan bahan-bahan yang digunakan alkohol 70%, kantong plastik, tali rafia, kertas label.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data digunakan dengan Pemasangan pitfall trap: Membuat 20 plot dengan
ukuran 25 cm x 25 cm. Menggali lubang seukuran gelas plastik dan memasukkan gelas plastik
yang berisikan alkohol 70% dan Metode sortir tangan: Membuat 20 plot dengan ukuran 25 cm x
25 cm. Mengambil sampel dengan sekop pada kedalaman tanah, Sampel tanah dimasukan
kedalam kantong plastik

Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan meliputi: 1. Indeks keanekaragaman untuk


membandingkan tinggi rendahnya keragaman jenis makro dan mikrofauna digunakan indeks
Shannon-Wiener (H’) dengan rumus H′ = ∑ (pi ln pi). Indeks Kemerataan (E) Dianalisis untuk
mengetahui kemerataan penyebaran individu yang dimiliki oleh suatu jenis dalam komunitas.
Adapun rumus digunakan ialah rumus evenness atau equitability: E = 𝑯′/ 𝐥𝐧(𝑺). Indeks
Dominansi (C) Dianalisis untuk mengetahui dominansi individu dalam komunitas. Indeks
dominansi dapat dihitung dengan rumus: Pi = 𝒏𝒊 /N.
DAFTAR PUSTAKA

Husna, dkk, 2020, Keanekaragaman Makro dan Mikrofauna Tanah Pada Perkebunan Jeruk
Manis (Citrus sinensis L.) Organik dan Anorganik di Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota
Batu, Jurnal Pendidikan dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 1(1), 161 – 170.

Anwar, Ginting, 2013, Mengenal Fauna Tanah dan Cara Identifikasinya, IAARD Pres, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Adelina, dkk, 2017, Identifikasi Morfologi dan Anatomi Jeruk Lokal (Citrus Sp) Di Desa Doda
Dan Desa Lempe Kecamatan Lore Tengah Kabupaten Poso, Jurnal Egrotekbis, 5 (1), 58 - 65

Anda mungkin juga menyukai