Anda di halaman 1dari 10

SMA NEGERI 8 MALANG

X/01/3.4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK GEOGRAFI
SMA / MA KELAS X MIPA SEMESTER GANJIL
PEMBENTUKAN JAGAD RAYA DAN PEMBENTUKAN
TATA SURYA
A. Pendahuluan

LKPD atau Lembar Kerja Peserta Didik merupakan lembar yang berisi tugas bagi peserta didik
dalam setiap pertemuan. Lembar ini akan berisi tugas sesuai dengan Kompetensi Dasar yang
akan dicapai oleh siswa. Sehingga dalam lembar ini nantinya akan berisi petunjuk atau langkah
yang harus dilakukan oleh siswa untuk menyelesaikan tugas tersebut. LKPD ini mengambil
materi Pembentukan Jagad Raya dan Pembentukan Tata Surya. Jagad raya merupakan istilah lain
dari alam semesta. Jagad raya adalah sebuah ruang tempat yang berisi benda-benda langit,
termasuk bumi tempat tinggal manusia. Sedangkan, Tata Surya adalah suatu sistem yang
terdapat di jagad raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk planet
bumi), satelit, asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lain sebagai anggota dari
tata surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya
masing-masing.

Bahan/Alat/Sumber
1. Bahan:
1. Artikel, website pembelajaran memuat teori pembentukan planet bumi
2. Buku Pelajaran Geografi Kelas X
3. Video dan gambar pembentukan jagad raya dan tata surya
(https://youtu.be/QNoVMaOAqsY )
4. Ringkasan materi (Lampiran)

2. Alat:
Laptop
Power Point
Bahan ajar
Sumber:

1
1. Hermanto, Gatot. 2016. Geografi X. Bandung : Yrama Widya, Huda, Nurul, dkk.
2014.
2. Hermanto, Bambang. 2012. Super Trik Geografi. Yogyakarta : Pustaka
Widyatamanternet, dan sumber belajar lain yang relevan.
3. Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Geografi, Kelas X, Kemendikbud, tahun
2013
4. Sinartejo, Wisnu. 2019. Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
5. Ema, wahyuni. 2017. Modul 3 : Planet Bumi Sebagai Ruang Kehidupan. PP-PAUD dan
Dikmas Jawa Barat 2017
6. Video Youtube
7. Artikel atau website
https://pahamify.com/blog/artikel/geografi-kelas-x-ips-teori-pembentukan-jagat-
raya/#:~:text=Jagat%20raya%20pada%20awalnya%20terbentuk,berlangsung%20selama
%2030%20miliar%20tahun.
A. Rincian Kegiatan
1. Amati dan pahami video pembentukan jagad raya dan tata surya
2. Bentuk kelompok 3 atau 4 orang dan diskusikan materi video yang telah diamati.
3. Carilah informasi pendukung seperti video, gambar maupun artikel untuk melengkapi
materi yang telah diamati.
4. Diskusikan dengan kelompokmu mengapa terdapat teori pembentukan planet bumi yang
berbeda-beda.
5. Kemudian buat tabel yang mengklasifikasikan mengenai kelemahan dan kelebihan teori
jagad raya dan tata surya.
6. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
7. Pengumpulan tugas pada link Google Drive berikut ini.
(https://drive.google.com/drive/folders/170nn7qgSbagUasjtV-TPjl2-OO1KLI7F?
usp=sharing )

B. Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa teori pembentukan planet bumi yang berbeda-beda?
2. Buatlah tabel yang mengklasifikasikan kelemahan dan kelebihan teori pembentukan jaga
raya dan tata surya!
No. Teori Pembentukan Jagad Raya Kelebihan Kekurangan
1.

2
2. Dsb…..
Dsb…
Teori Pembentukan Tata Surya Kelebihan Kekurangan
1.
2.
Dsb

LAMPIRAN
Pengertian Jagad Raya

Jagad raya merupakan istilah lain dari alam semesta. Jagad raya adalah sebuah ruang tempat
yang berisi benda-benda langit, termasuk bumi tempat tinggal manusia. Di jagat raya terdapat
bermilyar-milyar bintang, planet-planet, komet, meteor. Selain itu terdapat benda-benda langit
seperti debu, kabut dan juga gas.

Teori Pembentukan Jagad Raya

1. Teori keadaan tetap (steady state theory)

Teori ini menyatakan alam semesta tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Alam semesta
tetap sama sepanjang waktu. Teori ini diusulkan oleh Sir Fred Hoyle. Ia mengatakan alam
semesta tidak terbatas dalam waktu dan memiliki kondisi yang sama dengan sebelumnya dan
sekarang. Menurutnya, tidak ada galaksi baru yang terbentuk. Namun, teori ini memiliki banyak
celah. Sebagai contoh, ketika teori ini mengatakan alam semesta tidak berubah dalam waktu,
ada bukti bahwa alam semesta berkembang dan bintang baru lahir.

3
Gambar 1. Teori keadaan tetap

http://1.bp.blogspot.com/-
AsAyWItrz0c/VVszAAI2wsI/AAAAAAAAAb4/NY99zljqNfw/s1600/teori%2Bkeadaan
%2Btetap.PNG

2. Teori ledakan besar (the big bang theory)

Gambar 2. Teori Ledakan Besar

https://www.harapanrakyat.com/wp-content/uploads/2020/06/Teori-Big-Bang-Sejarah-dan-
Kekurangannya.jpg

Menurut teori ini, pembentukan alam semesta terjadi sekitar 13.700 miliar tahun yang lalu.
Menurut George Lemaitre, dahulu terdapat galaksi-galaksi yang saling berdekatan. Galaksi-
galaksi berasal dari massa tunggal yang menyimpan suhu dan energi yang sangat besar. Hal ini
menimbulkan ledakan yang mahadahsyat hingga menghancurkan massa tunggal tersebut.
Akibat ledakan tersebut, banyak materi yang terlontar ke segala penjuru semesta dalam bentuk
serpihan-serpihan. Inilah asal mula terbentuknya jagat raya. Teori ini dapat dijelaskan dengan
menggunakan rumus relativitas Albert Einstein.

3. Teori mengembang dan memapat (oscillation theory)

4
Menurut teori ini, jagat raya pada awalnya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang
diawali dengan massa yang mengembang yang disebabkan reaksi inti hidrogen. Akibatnya,
terbentuklah galaksi-galaksi yang diperkirakan sudah berlangsung selama tiga puluh miliar
tahun. Galaksi-galaksi tersebut lama-kelamaan akan meredup kemudian memapat yang
didahului dengan keluarnya pancaran panas. Peristiwa mengembang dan memapat tersebut
berlangsung secara terus-menerus. Teori ini disebut juga teori ekspansi dan kontraksi.

Pengertian Tata Surya

Tata Surya adalah suatu sistem yang terdapat di jagad raya terdiri atas matahari sebagai
pusatnya, planet-planet (termasuk planet bumi), satelit, asteroid, komet, meteor, debu, kabut,
dan benda-benda lain sebagai anggota dari tata surya yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni
matahari pada orbit atau garis edarnya masing-masing. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
diduga bahwa bintang-bintang yang lainnya pun kemungkinan besar memiliki sistem seperti
tata surya dengan pusat dan lintasan orbit tertentu. Tata surya kita hanyalah bagian kecil jagat
raya. Tata Jika di ibaratkan jagad raya adalah sebuah pantai, tata surya kita merupakan sebutir
pasir semata.

Teori Terbentuknya Tata Surya

1. Teori Nebula
Teori nebula diperkenalkan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755 dan Piere De Laplace
pada tahun 1796. Pada teori nebula dikatakan bahwa di dalam jagat raya terdapat gas yang
berkumpul menjadi kabut atau disebut sebagai nebula. Gas yang berkumpul tersebut saling tarik-
menarik sehingga membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar cepat dan semakin
cepat. Perputaran yang sangat cepat tersebut membuat materi kabut terbagi dan terlempar.
Setelah materi-materi kabut tersebut terlempar dan terpisah, materi tersebut memadat akibat
pendinginan dan terbentuklah planet-planet termasuk planet bumi. Kabut yang masih berputar

5
serta berpilin dengan kuat dan pemadatan terjadi pada pusat lingkaran dan kemudian
membentuk matahari. Gumpalan yang lebih kecil membentuk planet-planet lainnya.

Gambar 1. Teori Nebula

https://luciafebriarlita17.files.wordpress.com/2013/09/interstellar.jpg

2. Teori Planetisima

Gambar 2. Teori Planetisima

6
https://slidetodoc.com/presentation_image_h/c7485203256d1f36bf6b71af5ed183ba/image-
6.jpg

Seorang ahli astronomi asal amerika bernama Forest Ray Moulton dengan rekannya
Thomas C. Chamberlain ahli geologi, pada awal abad 20 mengemukakan teori planetisimal. Pada
teori planetisimal ini hipotesis yang dikemukakan kedua tokoh tersebut bahwa matahari
terbentuk dari massa gas yang memiliki massa sangat besar, disaat ada bintang lain yang
melintas dan sangat dekat hingga hampir terjadi tabrakan. Dekatnya lintasan mempengaruhi gaya
gravitasi dua bintang yang mengakibatkan tertariknya gas serta materi ringan yang terdapat pada
bagian tepi. Pengaruh gaya gravitas tersebut membuat materi terlempar dan meninggalkan
permukaan matahari dan bintang. Materi yang terlempar tersebut kemudian menyusut dan
membuat gumpalan planestimal. Planestimal ini dingin dan memadat hingga membentuk planet
yang mengintari matahari.
3. Teori Pasang Surut (Tidal)
Teori pasang surut ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffrey tahun 1918,
bintang besar yang mendekati matahari dengan jarak pendek, yang pada akhirnya membuat
pasang surut pada badan matahari, pada saat matahari dalam keadaan gas. Penyabab terjadinya
pasang surut air laut adalah massa bulan serta jauhnya jarak antara bulan ke bumi 60 kali radius
orbit di bumi. Namun jika bintang yang massanya mendekati masa besarnya dengan matahari
mendekat, lalu akan membentuk semacam gunung gelombang pada badan matahari, yang terjadi
karna gaya tarik bintang. Gunung-gunung tadi akan menjadi tinggi yang sangat luar biasa
kemudian terbentuk semacam lidah pijar yang sangat besar, yang menjulur oleh massa matahari
dan mengarah ke arah bintang besar. Lambat laun kolom-kolom ini akan pecah kemudian akan
menjadi benda tersendirian.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan
pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang
menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat
raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap planet yang berbentuk tadi. Planet-
planet akan mengelilingi matahari namun tetapi ketika mengelilingi planet-planet yang besar

7
proses pendinginannya akan lambat sedangkan pada planet-planet kecil akan berjalan lebih
cepat.

Gambar 3.. Teori Pasang Surut


https://1.bp.blogspot.com/-
wMPLhFEkVgY/YSopRQrRN0I/AAAAAAAAMJw/O6D3JMOXF8gQDmGQolatnhpjKRyuSS
RxwCPcBGAsYHg/s334/teori-pasang-surut.jpg
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi bernama R.A Lyttleton, pada teori ini
mengungkapkan bahwa galaksi berawal dari kombinasi bintang kembar. Dimana satu dari
bintang tersebut meledak dan membuat banyak material yang terlempar, sedangkan bintang yang
tidak meledak itu disebut matahari serta bintang yang telah meledak materinya bertabur menjadi
planet-planet kecil yang mengitari matahari.

8
Gambar 4. Teori Bintang Kembar.
https://ilmugeografi.com/wp-content/uploads/2019/02/34661c1b-teori-bintang-kembar-
1280x720.jpg

5. Teori Awan Debu (Protoplanet)

Teori ini dikemukakan oleh Von Weizsaecker dan kemudian diperkuat oleh Kuiper (1945). Isi
teori: Teori ini menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu.
Dasar pemikiran ini didukung oleh banyaknya keberadaan awan yang teramati di seluruh jagat
raya. Awan tersebut mengalami pemampatan akibat pengaruh gravitasi sehingga partikel-
partikel debu tertarik menuju ke pusat awan, membentuk gumpalan bola dan mulai berotasi.
Begitu partikel-partikel di pinggir tertarik ke dalam, kecepatan rotasi pun bertambah sesuai
dengan hukum kekekalan momentum sudut. Akibat rotasi yang cepat ini, gumpalan gas mulai
memipih membentuk cakram yang tebal di tengahnya dan tipis di bagian tepi. Bagian tengah
berotasi lebih cepat sehingga partikel-partikel bagian tengah saling menekan sehingga
menimbulkan panas dan berpijar. Bagian tengah yang berpijar ini adalah protosun yang akhirnya
menjadi matahari. Bagian tepi berotasi cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak
gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan-gumpalan yang terletak dalam satu orbit ini
kemudian menyatu membentuk protoplanet. Protoplanet berotasi dan akhirnya membentuk
planet dan satelit-satelitnya

Sumber :

Hermanto, Gatot. 2016. Geografi X. Bandung : Yrama Widya, Huda, Nurul, dkk. 2014.

9
Hermanto, Bambang. 2012. Super Trik Geografi. Yogyakarta : Pustaka Widyatamanternet,
dan sumber belajar lain yang relevan.

Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Geografi, Kelas X, Kemendikbud, tahun 2013

Sinartejo, Wisnu. 2019. Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.

Ema, wahyuni. 2017. Modul 3 : Planet Bumi Sebagai Ruang Kehidupan. PP-PAUD dan Dikmas
Jawa Barat 2017

https://pahamify.com/blog/artikel/geografi-kelas-x-ips-teori-pembentukan-jagat-
raya/#:~:text=Jagat%20raya%20pada%20awalnya%20terbentuk,berlangsung%20selama
%2030%20miliar%20tahun.

10

Anda mungkin juga menyukai