Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir


Sejumlah besar bangunan gedung memiliki risiko kinerja yang buruk dalam
menahan beban gempa karena tidak terpenuhinya syarat daktilitas dan peraturan
desain seismik yang digunakan saat perencanaan masih memiliki kekurangan.
Struktur gedung yang tidak daktail ketika menerima beban gempa akan mengalami
keruntuhan yang tiba-tiba. Salah satu cara untuk memperbaiki kinerja struktur
adalah dengan menambahkan perkuatan. Dalam penelitian ini, dianalisis tiga tipe
perkuatan yakni dengan breising baja, bingkai baja, dan breising baja terbingkai.
Tujuan penggunaan bingkai adalah untuk menambah kekakuan dan kekuatan
struktur karena bingkai akan bekerja sama dengan balok dan kolom. Selain itu baja
merupakan material yang daktail sehingga penambahan breising baja akan
meningkatkan daktilitas struktur. Selain tipe perkuatan, tipe breising juga
divariasikan dalam tiga tipe yakni, tipe A, tipe V dan tipe X-2 lantai. Dalam
penelitian ini digunakan 2 analisis, yakni analisis konstruksi bertahap dan analisis
pushover. Breising ini merupakan perkuatan yang ditambahkan kemudian setelah
gedung dibangun dan dibebani, sehingga dalam analisis konstruksi bertahap akan
memperhitungkan deformasi dan retak yang sudah terjadi. Analisis pushover
digunakan untuk mengetahui kinerja struktur. Hasil analisis dalam penelitian ini
nantinya berupa perilaku yang terdiri dari simpangan dan gaya-gaya dalam, serta
kinerja yang terdiri dari kurva pushover dan performance point berdasarkan
ATC40. Dari hasil analisis perilaku dan kinerja maka efektifitas breising dalam
memperkuat struktur dapat diketahui.

3.2 Konsep
Dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep yang akan memperkuat
hipotesis dalam penelitian ini.
1. Rangka beton dan bingkai baja dihubungkan dengan menggunakan link, link
berupa rangka dengan kekakuan yang tinggi namun diasumsikan tidak
menambah berat bangunan. Link ini nantinya dianalisis gaya gesernya untuk
menghitung sambungan baut yang dibutuhkan antara beton dengan baja.
2. Elemen breising berperilaku sebagai truss element yang menerima tekan
(batang tekan) dan tarik (batang tarik). Dengan menambahkan breising,
gaya horisontal yang terjadi akan ditahan oleh rangka breising melalui
mekanisme aksial sehingga dapat meminimalkan momen lentur yang
terjadi pada kolom dan balok.

3.3 Hipotesis Penelitian


Hipotesis dalam penelitian ini adalah struktur gedung non daktail yang
diperkuat dengan breising berbingkai, akan lebih kaku dan kuat karena bingkai baja
akan memperkaku kolom serta kombinasi baja dan beton akan bekerja secara
komposit untuk meningkatkan daktilitas struktur. Struktur dengan perkuatan
breising berbingkai akan menghasilkan simpangan dan momen yang paling kecil,
sehingga merupakan struktur yang paling kaku.

Anda mungkin juga menyukai