Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

YAYASAN RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO


Jl. Prof. Dr. Moestopo No. 8A Telp/Fax. (031) 5501776

UJIAN PERBAIKAN SEMESTER GENAP T.A. 2019/2020

Program : S-1 Administrasi Rumah Hari, tanggal : Selasa, 9 Juni 2020


Studi Sakit

Mata Kuliah : Administrasi RS Sifat, Waktu : Tertutup, 100 Menit

Semester : VI (Enam) Dosen : Puryanti, SKM., M.Kes.

Nama : Dina Azalia W.


NIM : 201612054
Semester/Kelas : VI/A

SOAL

1. Dalam UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 29 menyatakan bahwa RS


memiliki kewajiban untuk menyusun peraturan internal rumah sakit
a. Jelaskan apa yang anda tahu tentang peraturan internal RS!
Jawaban :
…………………….

- Hospital bylaws atau peraturan internal rumah sakit adalah acuan dalam
menyelenggarakan rumah sakit. Peraturan ini mengatur pemilik, pengelola, dan staf
medik untuk mengetahui kejelasan peran dan fungsi mereka sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit serta bertujuan untuk melindungi semua
pihak baik dan benar. Peraturan internal rumah sakit bukan merupan kumpulan
peraturan teknis administrative ataupun klinis sebuah rumah sakit. Maka, prinsip
hospital bylaw sberbeda dengan rule and regulation dalam banyak hal; antara lain
dalam hal materi otoritas yang punya kewenangan mengesahkannya. Jika materi
hospital bylaws masih berisi prinsip-prinsip yang bersifat umum maka rule and
regulation sudah mulai memuat hal-hal yang lebih bersifat spesifik bagi kebutuhan
implementasi dari prinsip-prinsip umum yang tercantum dalam hospital bylaws. Ibarat
hospital bylawsitu sebuah undang-undang maka rule and regulation merupakan
peraturan pelaksanaannya agar undang-undang (yang masih bersifat abstrak, umum
dan pasif) menjadi lebih operasional guna menyelesaikan berbagai tugas dan
permasalahan nyata di rumah sakit.

b. Apa kaitannya peraturan internal RS dalam pelaksanaan akreditasi SNARS?


Jawaban :
…………………….

Kaitan peraturan Internal Rumah Sakit merupakan syarat keberhasilan dalam


akreditasi, karena di dalam akreditasi rumah sakit ada parameter-parameter yang
harus dipenuhi oleh rumah sakit yang terkait dengan ada tidaknya peraturan internal
rumah sakit

c. Apa saja yang diatur dalam peraturan internal RS dan siapa yang
mengesahkannya?
Jawaban :
…………………
- Peraturan Internal RS mengatur :

1. Organisasi pemilik atau yang mewakili


2. Peran, tugas, dan kewenangan pemilik atau yang mewakili
3. Organisasi staf medis
4. Peran, tugas, dan kewenangan staf medis
5. Peran, tugas, dan kewenangan Direktur RS

- Yang mengesahkannya Pemilik Rumah Sakit (Pemerintah dan Swasta)

d. Jelaskan langkah-langkah penyusunan peraturan internal RS!


Jawaban :
…………………

1. Pembentukan tim penyusun terdiri dari pemilik atau yang mewakili, direktur
rumah sakit, dan komite medik

2. Pertemuan tim penyusun bertujuan untuk mengetahui dan memahami pedoman


peraturan internal rumah sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan,
terbentuknya komitmen tim penyusun, dan tersusunnya rencana kerja dan
prosedur kerja

3. Melakukan legal audit bisa meminta bantuan dari luar (konsultan) namun bisa
dilakukan oleh rumah sakit sendiri terutama bagi rumah sakit yang telah
mempunyaibagian hukum dalam struktur organisasi

4. Penyusunan draft peraturan internal rumah sakit dengan mengacu badan hukum
kepemilikan rumah sakit, peraturan dan perundangan tentang kesehatan dan
perumahsakitan serta hasil dari legal audit

5. Pembahasan draft agar melibatkan pihak-pihak terkait

6. Penyempurnaan draft peraturan internal rumah sakit

7. Finalisasi peraturan internal rumah sakit dilakukan dengan penetapan peraturan


internal rumah sakit dari pemilik atau yang mewakili

8. Sosialisasi peraturan internal rumah sakit dilakukan kepada stake holder dan
customer
9. Monitoring dan evaluasi dilakukan sesuai dengan mekanisme pengawasan
yang diatur pada peraturan internal rumah skait.

2. Sebutkan dan jelaskan urutan regulasi yang ada di rumah sakit!


Jawaban :
……………..

3. Sesuai dengan PERMENKES No 755 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan Komite


Medis di RS disebutkan bahwa rumah sakit wajib membentuk komite medis.
a. Apa fungsi komite medis dalam menerapkan tata kelola rumah sakit?
Jawaban :
………………..

fungsi komite medis :


a. penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai dengan masukan
dari kelompok staf medis berdasarkan norma keprofesian yang berlaku
b. penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian:

1. kompetensi

2. kesehatan fisik dan mental

3. perilaku

4. etika profesi

c. evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan

b. Dalam pelaksanaannya, komite medis sering tidak berjalan secara optimal di


rumah sakit. Jelaskan factor apa saja yang menjadi penyebabnya!
Jawaban :
…………………
Sebagian besar RS belum mempunyai program pengembangan profesi yang ditunjukkan
dengan sedikitnya subkomite pengembangan profesi dan pengiriman staf ke seminar. Selain
itu, kegiatan audit juga belum mendapat perhatian cukup karena separuh responden mengaku
tidak melakukan audit. Namun demikian, sebagian besar responden mengaku ada kegiatan
presentasi kasus sulit atau kematian dan audit rekam medik, walaupun tidak rutin atau hanya
insidental
c. Sebutkan dan jelaskan tugas dari setiap unsur struktur komite medis!
Jawaban :
……………
Komite medik melaksanakan tugasnya melalui tiga hal utama yaitu:
1. rekomendasi pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis (entering to the
profession), dilakukan melalui subkomite kredensial
2. memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah memperoleh izin
(maintaining professionalism), dilakukan oleh subkomite mutu profesi melalui
audit medis dan pengembangan profesi berkelanjutan (continuing professional
development)
3. rekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan izin
melakukan pelayanan medis (expelling from the profession), dilakukan melalui
subkomite etika dan disiplin profesi.

d. Jelaskan pengertian dan proses kredensial tenaga medis di rumah sakit!


Jawaban :
……………
● Kredensial adalah proses evaluasi oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit terhadap
tenaga keperawatan (perawat dan bidan) untuk menentukan kewenangan profesi
sesuai dengan kompetensinya.
● Proses kredensial :
- Perawat atau bidan mengajukan permohonan kepada Ketua Komite Keperawatan
untuk memperoleh kewenangan klinis.
- Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada sub komite kredensial untuk
melakukan proses kredensial.
- Sub komite kredensial membentuk panitia ad hoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan metode yang telah disepakati.
- Sub komite memberikan laporan kepada Ketua Komite Keperawatan hasil
kredensial sebagai bahan rapat menentukan kewenangan klinis.
- Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan klinis selanjutnya
dilaporkan secara tertulis oleh sub komite kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi
kepada direktur.
- Direktur mengeluarkan penugasan klinis terhadap perawat atau bidan
bersangkutan.

4. Dalam clinical pathway menyediakan standar pelayanan minimal dan untuk


memastikan pelayanan tersebut dilaksanakan tepat waktu. Akan tetapi dalam
pelaksanaan di rumah sakit banyak hambatan yang menyebabkan clinical pathway
tidak berjalan secara optimal.
Jelaskan apa hambatan-hambatan tersebut!
Jawaban :
………………...

- Hambatan yang terjadi mulai dari sosialisasi penerapan clinical pathway yang belum
merata, pemahaman tentang cara pengisian clinical pathway, perbedaan pendapat
tentang tata cara pengobatan penyakit antara sesama dokter spesialis, Standar
Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang tidak sesuai
guidline sehingga perlu direvisi, clinical pathway belum sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit, dan kriteria inklusi yang ditetapkan belum
bisa mewakili faktor komorbit.

Anda mungkin juga menyukai