Anda di halaman 1dari 14

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal.

185-198 Untirta Civic Education Journal


ISSN : 2541-6693

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI UPAYA


PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA

(Studi Kasus di Kampung Pancasila Desa Tanjung Sari Kecamatan Pabuaran


Kabupaten Serang)

(Diterima 21 November 2016; direvisi 29 Desember 2016; disetujui 30 Desember 2016)


Damanhuri1, Wika Hardika L2, Febrian Alwan B3, Ikman Nur Rahman4

1,2,3,4
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , FKIP,
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang

Abstrak

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara berfikir


dan bertindak yang sesuai dengan ideologi negara. Banyaknya pengaruh negatif
terhadap suatu negara salah staunya adalah lunturnya nilai-nilai luhur yang
melakat disuatu negara, dan inipun yang terjadi di Indonesia saat ini, dengan
banyaknya pengaruh gelobalisasi salah satunya adalah pengaruh dari budaya luar
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, Permasalahan tersebut
dihawatirkan masyarakat Indonesia akan lupa terhadap jati diri bangsanya sendiri
yang menjungjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai bentuk warga negara yang
baik (Good Citizen) yang merupakan aplikasi karakter bangsa Indonesia ini
sendiri. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Perkampungan
Pancasila Desa Tanjungsari Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Provinsi
Banten karena di desa ini nilai-nilai Pancasila masih diimplemetasikan dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari. Subjek penelitian merupakan pihak-pihak yang
menajadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang
dipilih secara purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Agar memperoleh
infomasi yang valid dan kompeten maka sampel penelitian adalah sebagai berikut
: Pemerintah (kecamatan, kelurahan, desa), Masyarakat setempat, Budayawan,
Akademisi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perkampungan pancasila
merupakan perkampungan yang menerapkan nilai pancasila sebagai upaya
pembentukan karakter bangsa. Dalam implementasinya peneramapn nilai
pancasila masih belum banyak dukungan dari masyarakat serta kesadaran akan
perilaku yang mencerminkan nilai pancasila sebagai penguatan karakter bangsa.
Hal ini perlu adanya dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang berwenang
di dalamnya.

Kata kunci : Nilai-nilai Pancasila, Karakter Bangsa

185
186

PENDAHULUAN tersebut dikarenakan pengaruh


Pancasila merupakan ideologi negaritif gelobalisasi.
dasar bagi negara Indonesia dan Ancaman yang muncul dari
untuk menjadi warega negara yang pengaruh negatif globalisasi terhadap
baik (good citizen) di Indonesia ideologi suatu negara atau bangsa
harus sesuai dengan Pancasila dan merupakan suatu ancaman yang
Undang-Undang Dasar 1945.Hal besar dan tidak bisa dianggap kecil,
inilah yang mendasari betapa dengan begitu mudahnya pengaruh
pentingnya Pancasila sebagai acuan negatif dari luar yang masuk ke
ataupun pedoman tentang bagaimana Indonesia, perlahan-lahan akan
berperilaku menjadi warga negara berdampak secara tidak disadari
yang baik (good citizen) di terhadap karakter masyarakat yang
Indonesia. Nilai-nilai yang tidak sesuai dengan karakter bangsa
terkandung dalam Pancasila akan dan inilah yang sedang terjadi di
mengajarkan cara berfikir dan Indonesia saat ini.
bertindak yang sesuai dengan Permasalahan tersebut
ideologi negara. dihawatirkan masyarakat Indonesia
Pada zaman modern atau akan lupa terhadap jati diri
zaman globalisasi seperti sekarang bangsanya sendiri yang menjungjung
ini, banyaknya pengaruh negatif tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai
terhadap suatu negara salah staunya bentuk warga negarayang baik
adalah lunturnya nilai-nilai luhur (Good Citizen) yang merupakan
yang melakat disuatu negara, dan aplikasi karakter bangsa Indonesia
inipun yang terjadi di Indonesia saat ini sendiri. Hal ini terlihat dari Majlis
ini, dengan banyaknya pengaruh PermusyawaratanRakyat (2013,
gelobalisasi saalah satunya adalah hal.103) yang terlah
pengaruh dari budaya luar yang tidak menidentifikasikan dalam ketetapan
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, MPR bahwa Ketetapan MPR No/ V
banyaknya warga negara atau /MPR/2000 tentang Pemantapan
masyarakat yang tidak atau Persatuan dan Kesatuan dan Kondisi
kurangnya memahami betapa Bangsa Indonesia saat ini adalah
pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai berikut : Nilai-nilai agama

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
187

dan nilai-nilai budaya bangsa tidak Indonesia ini, maka diperlukan


dijadikan sumber etika dalam inovasi dan solusi untuk dapat
berbangsa dan bernegara oleh menunbuhkan kembali nilai-nilai
sebagian masyarakat hal itu akhirnya Pancasila yang luntur tersebut.
melahirkan krisis akhlak dan moral
yang berupa ketidakadilan, METODE PENELITIAN
pelanggaran hukum, dan pelanggaran Pendekatan penelitian yang
hak asasi manusia dan kurangnya digunakan dalam penelitian ini
pemahaman, penghayatan, dan adalah pendekatan kualitatif yang
kepercayaan akan keutamaan nilai- didasarkan pada dua alasan.
nilai yang terkandung pada setiap Pertama, permasalahan yang dikaji
sila pancasila dan keterkaitannya dalam penelitian tentang
satu sama lain, untuk kemudian implementasi nilai-nilai Pancasila
diamalkan secara konsisten disegala dalam upaya penguatan karakter
lapis dan bidang kehidupan bangsa ini membutuhkan sejumlah
berbangsa dan bernegara. data lapangan yang sifatnya aktual
Berdasarkan peryataan di atas dan kontekstual. Kedua, pemilihan
dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan ini didasarkan pada
betapa pentingnya nilai-nilai yang keterkaitan masalah yang dikaji
terkandung pada setiap sila Pancasila dengan sejumlah data primer dari
sebagi wujud dari karakter bangsa subjek penelitian yang tidak dapat
Indonesia itu sendiri yang dipisahkan dari latar alamiahnya,
merupakan cerminan sebagai bentuk tanpa ada rekayasa serta pengaruh
warga negara yang baik (Good dari luar. Atas dasar itulah maka
Citizen), dan inipun yang akan peneliti menggunakan pendekatan
diterapkan melalui perkakampungan kuatitataif. Sebagaimana yang
Pancasila sebagai contoh untuk diungkapkan oleh Cresswel (1998 :
menjadikan uapaya pembangunan 15) “Qualitative research is an
karakter bangsa di masyarakat, inquiry process of understanding
karena apabila nilai-nalai Pancasila based on distinct methological
tidak dilaksanakan maka akan terjadi traditions of inquiry that explorea
damapak negatif terhadap negara social or human problem. The

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
188

researcher build a complex, holistic batas antara fenomena dan konteks


picture, analysis words, reports tak tampak dengan tegas, dan
detailed views of informants, and bilamana multisumber bukti
conducts the study in a natural dimanfaatkan”. Dipilih metode ini
setting” karena peneliti akan menyelidiki
Pendapat tersebut menjelaskan secara cermat suatu program,
bahwa penelitian kualitatif peristiwa, aktivitas, proses atau
didasarkan pada tradisi metodologi sekelompok individu yang dibatasi
penelitian dengan cara menyelidiki oleh waktu dan peristiwa. Penelitian
masalah sosial atau kemanusiaan. ini dilakukan secara intensif,
Peneliti membuat gambaran yang terperinci dan mendalam terhadap
kompleks, gambaran yang suatu kelompok dalam hak ini
menyeluruh, menganalisis kata-kata, masyarakat di perkampungan
melaporkan pandangan-pandangan Pancasila.
para informan secara menyeluruh Penelitian ini menggunakan
dan melakukan penelitian pada sampel purposif seperti yang
situasi yang alamiah. diungkapkan Cresswel (1998 : 266)
Peneliti memilih pendekatan ini partisipan dan lokasi penelitian itu
karena ingin mengetahui secara dipilih secara dengan sengaja dan
langsung implementasi nilai-nilai penuh perencanaan, penelitian yang
Pancasila di Desa Tanjungsari dapat membatu peneliti memahami
Kecamatan Pabuaran yang disebut masalah penelitian. Sehingga
sebagai perkampungan Pancasila besarnya sampel ditentukan dengan
sebagai upaya pembangunan karakter adanya pertimbangan informasi
bangsa. dengan teknik snowball. Penentuan
Metode yang digunakan dalam sampel dianggap telah memadai
penelitian ini adalah studi kasus apabila telah disampaikan pada titik
berdasarkan Robert K. Yin (1995 : jenuh. Agar memperoleh infomasi
18) bahwa “studi kasus adalah suatu yang valid dan kompeten maka
inkuiri empiris yang menyelidiki sampel penelitian adalah sebagai
fenomena di dalam konteks berikut :
kehidupan nyata bilamana batas-

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
189

1. Pemerintah (kecamatan, tanjung sari sebagai upaya


kelurahan, desa) pembengunan karakter bangsa sudah
2. Masyarakat setempat berjalan cukup baik, hal ini
3. Budayawan dikarenakan perkampungan
4. Akademisi Pancasila sudah dapat menerapkan
Perimbangan peneliti untuk nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
memilih subjek penelitian di atas sehari-hari, sperti nilai ketuhanan
didasari oleh beberapa alasan seperti yang mencerminkan masyarakat
; dari segi pemerintah peneliti ingin memiliki nilai nilai keagamaan yang
mengetahui kegiatan-kegiatan yanng tinggi yang tercermin dari sholat
dilaksanakan oleh pemerintah untuk berjamaah sebagai nilai taat dalam
menunjang proses implementasi menjalankan perintah agama,
nilai-nilai Pancasila. dari segi pengajian bersama sebagai bentuk
masyakarat peneliti ingin mengetahui dari nilai agama serta sebagai bentuk
nilai-nilai Pancasila apa saja yang menjalin tali silaturahmi antar
diimplementasikan oleh masyarakat sesama warga yang ada di
desa tersebut dalam kehidupan perkampungan Pancasila, serta
sehari-hari. Dari segi budayawan, menjalankan perintah-perintah
peneliti ingin mengkaji adakah agama laianya sebagai wujud nilai
pengaruh budaya lokal Banten di sila pertama yaitu ketuhanan, selain
kampung Pancasila tersebut. Dari nilai ketuhaan, dapat terlihat pula
segi akademisi peneliti ingin nilai-nilai Pancasila liannya yaitu
mengetahui telaah akademik nilai kemanusian yang tertera di sila
mengenai nilai-nilai budaya lokal ke dua Pancasila“Kemanusiaan yang
terhadap pengembangan karakter adil dan beradab” terkandung nilai
bangsa. kemanusiaan. makna dari nilai
kemanusiaan yaitu mengakui dan
HASIL DAN PEMBAHASAN menghormati martabat dan hak orang
Berdasarkan hasil penelitian lain antar sesama manusia, saling
yang telah dilakukan bahwa keadaan tolong menolong, dan bersikap
nilai-nilai Pancasila di sebagai manusia yang beradab
perkampungan Pancasila desa sebagai perwujudan sila kedua hal ini

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
190

tercermin dari masyarakat mencapai mufakat dan inipun


perkampungan Pancasila salang dijungjung tinggi oleh masyarakat
menghormati antar sesama warga kampung Pancasila itu sendiri. Yang
serta nilai-nilai kekeluargaanya terakhir adalah nilai keadilan sebagai
begitu tinggi. Nilai Pancasila ketiga nilai yang terdapat dalam sila kelima
yaitu nilai persatuan yang diterapkan sila Pancasila yaitu “Keadilan sosial
di perkampungan Pancasila yang bagi seluruh rakyat indonesia” yang
paling terlihat dengan adanya artinya sila kelima ini memiliki nilai
kegiatan gotong royong yang selalu keadilan yang berarti keadilan dalam
dilaksanakan rutin, gotong royong kehidupan sosial haruslah meliputi
yang dilaksanakan di kampong seluruh rakyat Indonesia tanpa
pancasila mencerminkan masyarakat terkecuali, persamaan hak dan
yang penuh rasa semangat kewajiban yang harus dijungjung
kebersamaan dan kekeluargaan tinggi antar sesama warga, hal ini
dalam melaksanakan suatu hal. dapat terlihat dari prilaku warga
Selanjutnya nilai kerakyatan perkampungan Pancasila yang selalu
merupakan cerminan dari sila mematuhi atauran-atauran yang telah
keempat yang berbunyi “Kerakyatan ditetapkan, sehingga menjadi
yang dipimpin oleh hikmat masyarakata yang taat akan aturan
kebijaksanaan dalam permusyawa yang berlaku secara lokal di
ratan/perwakilan” yang memiliki kampong Pancasila aupun aturan
nilai yang terkandung dalam sila ini secara Nasioanal, karana warga
adalah nilai kerakyatan yang berarti negara yang baik adalah yang
kedaulatan berada ditangan rakyat itu mampu melaksanakan hak dan
sendiri, maka rakyat berhak memilih kewajibannya dan itulah yang
perwakilan mereka, dan rakyat juga dicerminkan mayoritas warga
memiliki kedudukan antara hak, dan perkampungan pancasila.
kewajiban yang sama di negara ini, Pembangunan masyarakat desa
salah satu yang tercermin dari sila mengandung makna pendekatan
Pancasila yang keempat di kampong kemasyaraatan, partisipasi
Pancasila yaitu masyarakatnya selalu masyarakat dan pengorganisasian
mengutaman musyawarah untuk dan pelaksanaannya berorientasi

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
191

pada inisiatif dan daya kreasi kegiatan pemerintah dalam


masyarakat (Swalem,1997). pelayanan terhadap masyarakat,
Pengertian pembangunan desa juga seperti di bidang pendidikan,
dapat dilihat dari berbagai segi (Zein, kesehatan, pertanian, industri,
1983; Suwignyo, 1985; Sarmato, koperasi, keluaga berencana dan
1985; Arkanudin,1995), yaitu: (1) transmigrasi dan lain-lain; (4)
Pembangunan desa sebagai suatu Pembangunan desa sebagai
“Proses”, yaitu merupakan suatu suatu “Gerakan”, yaitu tekanannya
perubahan dari cara hidup tradisional lebih diarahkan untuk menunjukkan
masyarakat pedesaan menuju cara masyarakat secara terkoordinir dan
hidup yang lebih maju. Dalam hal ini terarah sesuai dengan cita-cita
pembangunan desa lebih di tekankan nasional kita, yaitu terwujudnya
pada aspek perubahan yang terjadi “masyarakat Pancasila” yang kita
dalam kehidupan masyarakat, baik inginkan bersama. Jadi penekanan
yang menyangkut segi-segi sosial, pembangunan desa di sini adalah
ekonomi maupun psikologis; (2) dalam kerangka ideologis yang
Pembangunan desa sebagai suatu mendasar yang mengarahkan proses,
“Metode”, yaitu mengusahakan agar metoda dan program pembangunan
masyarakat berkemampuan dalam desa.
membangun diri mereka sendiri Pembangunan yang terjadi
sesuai dengan kemampuan dari saat ini mulai bergeser pada
sumber-sumber yang mereka miliki. pembanguan pembaharuan
Jadi pembangunan desa di sini lebih pemukiman. Salah satu contoh
ditekan pada cara-cara untuk pembangunan pada pemukiman yaitu
mencapai atau mewujudkan tujuan- banyak dibangunnya perumahan-
tujuan pembangunan; (3) perumahan yang secara tidak
Pembangunan desa sebagai suatu “ langsung dapat menggeser
Program”, yaitu untuk keberadaan kampung, tetapi juga
meningkatkan taraf hidup dan membangkitkan rasa iri bagi
kesejahteraan masyarakat, lahir dan masyarakat sekitar. Perumahan
bathin. Pembangunan desa di sini merupakan representasi dari
lebih ditekankan kepada bidang masyarakat kelas menengah ke atas,

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
192

sedangkan kampung merupakan Kampung Pancasila juga menjadi


representasi masyarakat kelas bawah. bagian penting dalam menjaga
Pola komunikasi antara masyarakat kebhinekaan.
di perumahan dengan masayarakat Salah satu latar belakang
kampung sudah jauh berbeda. Kalau dari dibentuknya Kampung Pancasila
di perumahan, semua jenis keamanan karena dasar negara tersebut belum
sudah terjamin karena rata-rata sepenuhnya menjiwai kehidupan
menggunakan jasa keamanan. Pola berbangsa dari tingkat elit hingga
komunikasi pun cendrung masyarakat umum termasuk di
individualistik, tidak mengenal satu dalamnya generasi muda. Berbagai
dengan tetangga yang lainnya. bentuk pengamalan Pancasila yang
Sementara di perkampungan, setidaknya harus dimiliki
tanggung jawab keamanan ada di masyarakat, diantaranya adalah pada
setiap penghuni kampung. Ronda semangat gotong royong dalam
malam merupakan bagian dari cara kehidupan, misalnya menyangkut
masyarakat berkomunikasi dengan kebersihan, keamanan,
warga lainnya, khususnya dalam menghidupkan potensi adat dan
menjaga keamanan dan ketertiban di budaya. Di samping itu, kampung
wilayah perkampungannya masing- Pancasila bisa menjadi garda
masing. Keadaan seperti ini, tidak terdepan dalam menangkal arus
bisa dibiarkan begitu saja. Butuh globalisasi. Lewat kampung
solusi yang pas untuk mengatasinya. Pancasila, masyarakat disadarkan
Sebelum semuanya "musnah", untuk bisa menangkal budaya luar.
alangkah baiknya mengambil Yang baik diterima yang jelek
tindakan antisipatif. Mendorong lahir ditolak. Kampung pancasila juga bisa
dan terbentuknya kampung Pancasila merubah pola kehidupan msayarakat
bisa menjadi salah satu alternatif modern ala perumahan yang
dalam menjembatani keadaan individualistik. Karena dalam
tersebut. Lewat kehadiran "kampung kampung Pancasila semua
Pancasila" kita disadarkan untuk mekanisme diatur. Seperti setiap
mengenang betapa pentingnya warganya wajib melafal sila
menjaga persatuan dan kesatuan. Pancasila, memahami arti dan simbol

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
193

dalam Pancasila. Lebih dari itu setiap semua sepakat tentunya lewat
waktu perlu digalakan lomba antar kehadiran kampung Pancasila,
"kampung Pancasila", guna menjadi penangkal melawan nilai-
menanamkan nilai-nilai Pancaila nilai asing dan juga nilai-nilai
kepada anak-anak sejak dari kecil. primordialistik. Di harapkan
Perlombaan kampung Pancasila kampung Pancasilia kedepannya
bertujuan sebagai media komunikasi menjadi produk kebudayaan baru
antar masyarakat. Lewat berbagai dalam masyarakat, sehingga bisa
lomba tersebut, masyarakat bisa menjadi "role model" masyarakat
mengenal satu sama lain, bisa Indonesia dari Sabang sampai
menumbuhkan rasa toleransi, Merauke.
menumbuhkan rasa kebersamaan, Problem yang berhubungan
tenggang rasa dan menghargai dengan desa Pancasila adalah
perbedaan satu dengan yang lainnya. penerapan esensi Pancasila pada
Untuk itu, penguatan perangkat tingkat desa. Alasannya, masyarakat
pemerintahan perlu disiapkan. RT, desa sudah terkena kebiasaan-
RW, Dukuh, Lurah, merupakan kebiasaan orang kota yaitu
garda terdepan dalam mengapresiasi individualis. Perubahan-perubahan
pembentukan kampung pancasila kebiasaan itu terjadi karena
tersebut. Para perangkat pembangunan bersifat sentralistik
pemerintahan tersebut, perlu (dari pusat tanpa melibatkan orang
penguatan dalam memahami nilai- daerah). Contoh perubahan
nilai Pancasila. Kalau perangkat kebiasaan pada orang desa yaitu
pemerintahan tersebut sudah siap, terlihat pada perubahan alat pemuas
maka langkah selanjutnya adalah kebutuhan yang bersifat material.
sosialisasi kepada masyarakat umum. Kebutuhan sosial dan spiritual
Dalam sosialisasi kepada masyarakat dirangsang dengan motif material,
perlu melibatkan banyak pihak sehingga terjadi erosi nilai-nilai
seperti karang taruna, remaja masjid, spritiual dan sosial. Hal ini adalah
pemuda gereja, tokoh agama, tokoh ancaman bagi penerapan sila-sila
masyarakat, serta stakeholders, yang Pancasila dalam kehidupan sehari-
ada di tengah masyarakat. Kita hari. Contohnya, di desa muncul

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
194

persaingan, eksploitasi bahan-bahan individual, materialistis, pragmatis


alam, dan konflik kepentingan. semakin kuat, lebih-lebih dengan
Seharusnya pembangunan di desa perkembangan pariwisata yang pesat
diikuti dengan pemberdayaan dan gelombang hegemoni pasar
masyarakat untuk menerapkan bebas. Adapun hambatan-
Pancasila dalam kehidupan hambatannya antara lain sebagai
bermasyarakat. Penerapannya yaitu: berikut:
1. Sila pertama, ini adalah sila 1. Masih banyak masyarakat yang
pengutamaan spiritualisme bukan belum ikut berpartisipasi aktif
materialisme. dalam kegiatan yang dilakukan
2. Sila kedua, pemberdayaan akan di perkampungan pancasila
menghilangkan dehumanisasi 2. Nilai-nilai yang terkandung
dan mencegah eksploitasi sumber dalam pancasila belum
daya alam. terealisasi dengan baik, contoh:
3. Sila ketiga, pemberdayaan akan a. Pada sila pertama (Ketuhanan
memperkuat azas kekeluargaan Yang Maha Esa): kegiatan
dan gotong royong. penanaman keagamaan yang
4. Sila keempat, pemberdayaan selalu dilakukan di
masyarakat akan mencegah perkampungan pancasila
konflik. masih belum ada partisipasi
5. Sila kelima, kekeayaan bangsa aktif dari masyarakat sebagai
akan tetap tersalur untuk semua contoh kegiatan pengajian
penduduk desa melalui koperasi. dan acara-acara keagamaan
Dalam implementasi nilai- kurang dilaksanakan oleh
nilai Pancasila tidak selalu berjalan masyarakat karena selalu
mulus. Banyak sekali hambatan- berbenturan dengan
hambatan yang terjadi. Disebutkan pekerjaan yang sebagian
bahwa hambatan itu terjadi karena besar mata pencahariannya
proses globalisasi yang begitu cepat, sebagai petani
membawa masyarakat Indonesia b. Pada sila kedua
cenderung berorientasi pada nilai (Kemanusiaan yang adil dan
yang datang dari luar. Nilai beradab): konflik social di

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
195

perkampungan pancasila mengutamakan kepentingan


merupakan hal yang tidak sendiri tanpa memikirkan
bisa dihindari, seperti contoh nasib yang lain.
masih ada konflik antar e. Pada sila kelima (Keadilan
masyarakat dalam setiap sosial bagi seluruh Rakyat
keputusan yang dilakukan Indonesia). Status social yang
oleh aparat desa. Hal itu terjadi di perkampungan
bertentangan dengan prinsip pancasila terkadang menjadi
kemanusiaan yang masalah yang bisa
mengedepankan kasih sayang memecahbelah masyarakat
sesama manusia dan rasa diperkampungan pancasila.
saling menghormati antar Solusi atau cara yang efektif
manusia. dalam menerapkan nilai-nilai
c. Pada sila ketiga (Persatuan Pancasila sebagai upaya
Indonesia): kegiatan di pembangunan karakter bangsa di
perkampungan pancasila perkampungan Pancasila Desa
yaitu kegiatan gotong royong Tanjung Sari Pabuaran Serang
dengan cara membersihkan Banten
setiap jalan, tapi dalam a. Menumbuhkan kesadaran
implementasinya masyarakat masyarakat desa dalam dalam ber
masih banyak yang kurang bangsa dan ber negara serta
berpartisipasi dan belum ada kesadaran bela negara melalui
kesadaran akan tanggung semangat gotong royong dan
jawab terhadap kepemilikan Wawasan Kebangsaan
perkampungan pancasila. b. Menanamkan semangat
d. Pada sila keeempat nasionalisme NKRI adalah harga
(Kerakyatan Yang Dipimpin mati
oleh Hikmat Kebijaksanaan c. Penyuluhan tentang pentingnya
dalam Permusyawaratan menerapkan/mengamalkan
Perwakilan): dalam Pancasila
mengambil keputusan, d. Penyuluhan tentang Keamanan
kalangan atas masih dan ketertiban masyarakat

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
196

e. Memperkenalkan nilai-nilai KESIMPULAN


Pancasila melalui media massa. Pertimbangan yang melatar
f. warga dari anak-anak dan orang belakangi penentuan lokasi untuk
tua diharuskan menghafal pembentukan Kampung
pancasila Pancasila di desa Tanjungsari Kec.
g. Penyuluhan tentang Bahaya Pabuaran, Kab. Serang adalah
Narkoba bagi Pemuda/Pemudi didasarkan dari beberapa faktor yang
h. Penyuluhan tentang Kenakalan dititikberatkan pada aspek sejarah,
Remaja aspek kesejahteraan dan aspek
i. Penyuluhan tentang Bahaya latin pertahanan. nilai-nilai Pancasila di
Komunis perkampungan Pancasila desa
j. Penyuluhan tentang antisipasi tanjung sari sebagai upaya
adanya Teroris pembengunan karakter bangsa sudah
k. Penyuluhan Tentang potensi berjalan cukup baik, hal ini
masuknya aliran sesat dikarenakan perkampungan
l. Membiasakan pengambilan Pancasila sudah dapat menerapkan
keputusan melalui musyawarah nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
untuk mencapai mufakat sehari-hari, hal ini diharapkan
m. Gerakan Terima kasih Pancasila penanaman nilai nilai pancasila dapat
kegiatannya, berupa : Sholat menumbuhkan nilai karakter pada
subuh berjamaah dan masyarakat di perkampungan
n. Dialog interaktif oleh Tokoh pancasila.
masyarakat, Tokoh daerah dan Hambatan yang terjadi dalam
Mahasiswa. perkampungan pancasila yaitu
o. Menanamkan budaya Paguyuban sebagian masyarakat masih belum
(gotong-royong, silaturahmi, berpartisipasi maksimal dalam
kekeluargaan dll) penerapan nilai-nilai Pancasila
p. menjunjung tinggi toleransi karena masih banyak masyarakat
kehidupan antar umat beragama yang kurang mendukung serta
menumbuhkan kesadarannya akan
pentingnya penanaman dan
pengamalan nilai-nilai pancasila

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
197

dalam penguatan karakter diharuskan menghafal pancasila,


masyarakat. sikap apatis tersebut Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba
dipengaruhi oleh pengaruh bagi Pemuda/Pemudi, Penyuluhan
globalisasi yang dibawa oleh tentang Kenakalan Remaja.
masyarakat yang pulang setelah
berkerja di luar kota. Pengaruh inilah DAFTAR PUSTAKA
yang menjadikan masyarakat Budimansyah, Dasim. 2010.
Penguatan Pendidikan
individualistis, kecenderungan
Kewarganegaraan Untuk
kurang rasa tanggung jawab dan Membangun Karakter Bangsa.
Bandung: Widya Aksara Press.
tidak mengindahkan aturan yang ada
di perkampungan pancasila. Eri Hendro Kusuma. Implementasi
pendidikan karakter pada
Dalam mengimplementasikan
kegiatan ekstrakurikuler di
nilai-nilai pancasila demi sman 02 kota batu. Universitas
Negeri Malang. Tanggal 1
terwujudnya masyarakat yang
desember 2013. (artikel)
berkarakter perlu ada solusi untuk
Kementrian Pendidikan Nasional
meminimalisir hambatan atau
(2011). Hibah penyusunan
tantangan yang dihadapi di buku model pendidikan
karakter di perguruan tinggi.
perkampungan pancasila diantaranya
Jakarta : Direktorat Jendral
yaitu, Menumbuhkan kesadaran Pendidikan Tinggi
masyarakat desa dalam dalam ber
Kementrian Pendidikan Nasional
bangsa dan ber negara serta (2010). Pengembangan
pendidikan budaya dan
kesadaran bela negara melalui
karakter bangsa. Jakarta :
semangat gotong royong dan Badan penelitian dan
pengembangan pusat
Wawasan Kebangsaan, Menanamkan
kurikulum
semangat nasionalisme NKRI adalah
Marinasari Fithry Hasibuan, S.Ag
harga mati, Penyuluhan tentang
,M.Pd (2013). Efektivitas
pentingnya menerapkan/ mengamal pengelolaan kelas dalam
membentuk karakter bangsa
kan Pancasila, Penyuluhan tentang
pada peserta didik.
Keamanan dan ketertiban Widyaiswara Balai Diklat
Keagamaan Medan. Dalam
masyarakat, Memperkenalkan nilai-
http://sumut.kemenag.go.id/
nilai Pancasila melalui media massa, tanggal 02/09/2013
warga dari anak-anak dan orang tua

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693
198

Miles, M.B dan Huberman, A.B. Borba, Michele (2008). Membangun


1992. Analisis Data Kualitatif. kecerdasan moral. Jakarta :
Jakarta : UI Press PT. Gramedia Pustaka
Utama
Moleong,LJ. 2010. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Creswell. Jhon. (2010). Research
Remaja Rosda Karya Design, Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, dan
Retno Mumpuni dkk. Efektivitas mixed. Yogjakarta: Pustaka
pendidikan karakter pada mata Pelajar.
pelajaran sejarah kelas xi ips
sman 10 pekanbaru. Tanggal 2 Maleong, J. Lexy. (2008).
desember 2013 Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT.
Samsuri. Mengapa (Perlu) Remaja Rosdakarya.
Pendidikan Karakter?. Kaji
Ulang Pengalaman di FISE Miles, M.B dan Huberman, A.B.
Universitas Negeri 1992. Analisis Data
Yogyakarta(Bahan Sosialisasi Kualitatif. Jakarta : UI Press
Mata Kuliah Pendidikan
Karakter di FISE UNY di Wahab, Abdul Azis. (2001).
Wonosobo, 14 Januari 2011) Implementasi dan Arahan
(artikel) Perkembangan Pendidikan
Kewarganegaraan (Civic
Sri Wahyuni Tanzil, M.Pd. Education) di Indonesia.
Pembangunan kemandirian Bandung : Civicus Jurnal
warga negara melalui Ilmu Politik, Hukum dan
pendidikan kewarganegaraan PKn Edisi I
pada lingkungan pondok
pesantren (Studi Kasus Pada Wintaputra, Udin S dan
Lingkungan Pondok Budimansyah, Dasim.
Pesantren Cipasung (2007). Civic Education.
Tasikmalaya). (Tesis) Bandung : Program Studi
Pendidikan
Usmi Karyani. Pendidikan karakter Kewarganegaraan
di sekolah: Apakah menjadikan
anak-anak lebih baik?. Wuryan dan Syaifullah. (2008). Ilmu
Fakultas Psikologi Universitas Kewarganegaraan (civics).
Muhammadiyah Surakarta. Bandung : Laboratorium
Tanggal 21 April 2012 PKn
Yulita Muspitasari (2012).
Implementasi pendidikan
karakterpada sekolah
berasrama (boarding school)di
madrasah aliyah negeri 1
surakarta. (Karya tulis)

UCEJ, Vol. 1, No. 2, Desember 2016, Hal. 185-198 Damanhuri, dkk


ISSN : 2541-6693

Anda mungkin juga menyukai