Anda di halaman 1dari 5

Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.

06

Tinjauan Pustaka JENJANG KARIR TERHADAP


KEPUASAN KERJA PERAWAT DI

RUMAH SAKIT
Azwar1, Era Fasirah
1

JurusanKeperawatan, Fakultas Kedokteran danIlmu


Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Indonesia
Email :azwarmuhtar@gmail.com
erafasirahsaidin@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Tingginya jumlah perawat yang bekerja dapat menggambarkan bahwa
perawat memiliki peran yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan sehingga
diperlukan langkah strategis dalam mengelolah tenaga keperawatan kearah yang lebih baik.
Adapun dampak yang ditimbulkan dengan tidak terkelolanya tenaga keperawatan dengan
baik adalah ketidakpuasan pada diri perawat sehingga menurunnya kinerja perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sehingga kepuasan perawat merupakan
indikator yang harus selalu diperhatikan oleh semua pihak terkait. Solusi dari permasalahan
ini adalah keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia melalui kementerian
kesehatan telah mengeluarkan kebijakan mengenai jenjang karir perawat sebagai
perwujudan dalam peningkatan kualitas tenaga keperawatan dan diharapkan mampu untuk
meningkatkan kepuasan tenaga keperawatan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk melihat
bagaimana pengaruh jenjang karir terhadap kepuasan perawat di rumahsakit.
Metode: Tinjauan literatur dan penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa basis
data:, 12 artikel dari Google ScholardanPubmeddengan kata kuncijenjangkarirperawat,
kinerja, perawat dan kepuasan perawat terhadap jenjang karir.
Hasil: Dari hasil review terhadap beberapa jurnal yang masuk dalam criteria inklusi di
dapatkan bahwa jenjang karir perawat memiliki efektivitas yang baik terhadap peningkatan
kepuasan perawat, hal ini dapat dilihat dengan adanya system pendidikan berkelanjutan
serta penghargaan kerja yang dimiliki oleh system jenjang karir.

Kata kunci: Jenjang karir, Jenjang Karir Perawat, kepuasan perawat.

ABSTRACT
Background: The high number of nurses who work can illustrate that nurses have an
important role in improving health status so that a strategic step is needed in managing
nursing staff in a better direction. As for the impact caused by the lack of management of
guardianship is the lack of motivation of nurses in increasing the provision of nursing care to
patients. The Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health has
issued a policy regarding nurses' career paths as an embodiment in improving the quality of
nursing staff and is expected to be able to improve the satisfaction of nursing staff.
Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

Methods: The literature review and research were carried out using several databases: 12
articles from Google Scholar and pubmed with keywords on nurse career levels, nurse
cridentials and nurse satisfaction with career paths.
Results: From the results of a review of several journals included in the inclusion criteria, it
was found that nurses' career paths have good effectiveness in increasing nurse satisfaction,
this can be seen by the existence of a system of continuing education and employment
rewards held by the career path system. Keywords: Career level, Nurse Career Path

1. Pendahuluan adalah tidak adanya pengakuan dan


insentif yang diterima perawat serta tidak
Tenaga kesehatan merupakan elemen
adanya motivasi yang kuat dari perawat
terpenting dalam upaya peningkatan
untuk melakukan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat baik individu,
secara komprehensif. Melihat kebutuhan
keluarga maupun komunitas. Adapun
tenaga keperawatan yang kian meningkat
salah satu upaya dalam meningkatkan
maka pemerintah melalui kementerian
derajat kesehatan adalah dengan
kesehatan memberikan terobosan terbaru
mengelola tenaga kesehatan dengan
dengan mengeluarkan kebijakan berupa
optimal sehingga mereka mampu untuk
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
melakukan tugas dan wewenang masing-
Indonesia Nomor 40 Tahun 2017 tentang
masing demi terwujudnya derajat
Pengembangan Karir Perawat Klinis.
kesehatan yang berkualitas. Tenaga
Model jenjang karir perawat telah banyak
kesehatan yang paling berperan adalah
diterapkan di berbagai Negara seperti
tenaga kedokteran, keperawatan,
model Career pathways Blakemore yang
kebidanan, farmasi, kesehatan
diterapkan pada negara-negara di Benua
masyarakat maupun tenaga kesehatan
Eropa, Australia dan Amerika sementara
lainnya yang saling berkolaborasi dan
model Career Pathways Chiang-Hanisko
bersinergi.
yang banyak diterapkan di Negara pada
Tenaga keperawatan sebagai tenaga
Benua Asia dan
kesehatan dengan presentasi tertinggi di
Afrika[9].
Indonesia dengan presentasi sebesar 49
%[2] dibandingkan dengan tenaga Jenjang karir telah diterapkan di Indonesia
kesehatan lain membuat tenaga sejak tahun 2013 dengan adanya petunjuk
keperawatan memiliki potensi terbesar pelaksanaan jenjang karir perawat akan
dalam memberikan pelayanan prima tetapi belum banyak yang menerapkan
dalam rangka meningkatkan derajat dikarenakan belum ada aturan yang
kesehatan di Indonesia[5]. Akan tetapi mengatur terkait jenjang karir. Namun
ketika tenaga keperawatan gagal untuk pada tahun 2017 jenjang karir perawat
dikelola dan diberdayakan maka akan telah di atur langsung oleh pemerintah
memberikan dampak yang besar dalam sehingga jenjang karir telah layak untuk
roda perputaran dunia kesehatan seperti diterapkan.
terjadinya ketidakpuasan pada perawat Beberapa hasil penelitian menunjukkan
yang ujungnya akan berdampak pada bahwa jenjang karir dapat memberikan
penurunan kualitas pemberian asuhan dampak yang baik terhadap perawat
keperawatan kepada pasien. Penyebab dimana jenjang karir efektiv dalam
dari terjadinya ketidakpuasan perawat meningkatkan kepuasan dari dalam diri
perawat[10], kemudian diperkuat dengan

45
Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

adanya penelitian yang dilakukan dan Selanjutnya, 12 artikel yang tersisa


hasil yang didaptkan bahwa jenjang karir diidentifikasi kembali berdasarkan kriteria
memiliki hubungan terhadap kepuasan inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan.
perawat yang bekerja di sarana pelayanan Hasil akhir identifikasi, didapatkan 12
kesehatan[4].Atas dasar di atas maka artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi
penulis memiliki asumsi bahwa diperlukan yang telah ditetapkan. Kemudian artikel
untuk dilakukan literature review terkait yang masuk dalam criteria inklusi akan di
efektivitas jenjang karir dalam mengatasi review untuk melihat bagaimana
ketidakpuasan perawat yang bekerja di pengaruh jenjang karir terhadap
rumah sakit. BahandanMetode kepuasan perawat yang bekerja di
rumahsakit.
Pencarian literature ini menggunakan
metode searching daritextbook, ebook, Hasil dan Pembahasan
dan jurnal atau pun penelitian (original Perawat dalam melakukan pekerjaan
research) yang berhubungan dengan dituntut untuk senantiasa
kepuasan dan jenjang karir perawat baik mengedepankan rasa profesionalisme
dari dalam mau pun luar negeri dari sehingga dengan tanggungjawab
dengan sumber database pencarian pada tersebut perawat mampu untuk
Google Scolar dan Pubmed dengan kata mendapatkan kepuasan dalam bekerja.
kunci jenjang karir perawat, Kepuasan Kepuasan kerja dapat menggambarkan
perawat. Data base elektronik yaitu tingkat bagaimana seseorang menyukai
Google Scholar dan Pubmed digunakan pekerjaannya.Sehingga kepuasan kerja
kata kunci”Jenjang karir perawat, sangat penting untuk dimiliki oleh perawat
kepuasan perawat”. Kombinasi kata kunci yang bekerja di rumah sakit.
yang digunakan bertujuan untuk Adapun faktor - faktor yang
memberikan cakupan yang luas pada hasil mempengaruhi kepuasan kerja perawat
pencarian literatur, tidak berfokus pada adalah gaji, kepuasan promosi, kepuasan
faktor spesifik yang lain (seperti : supervisi, kepuasan rekan kerja, dan
kridensial perawat, kepuasan perawat dan kepuasan pekerjaan.Kemudian
lain sebagainya) karena tujuan literature faktorfaktor tersebut semuanya masuk
review ini adalah memberikan review dalam indicator system jenjang karir
secara umum pada topik yang dibahas. perawat.
Setelah mengidentifikasi artikel yang
relevan, dilakukan longitudinal studies dan Beberapa hasil penelitian[11,12,13,3,6]
seleksi literatur yang sesuai untuk didapatkan hasil bahwa jenjang karir
digunakan dalam review. Proses yang memiliki hubungan terkait dengan
dilakukan tersebut dilakukan secara kepuasan perawat. Artinya perawat
berulang oleh peneliti kedua dan ketiga. senantiasa akan mengalami kepuasan
Terdapat kriteria inklusi dan ekslusi pada terhadap kinerja dengan adanya
literatur yang digunakan. Kriteria inklusi pengakuan ataupun pengembangan yang
yang digunakan adalah : (1) Jurnal yang di berikan dengan adanya jenjang karir
dipublikasi pada tahun 2008-2018, (2) perawat di rumah sakit begitupun
Jurnal dalam Bahasa Inggrisdan sebaliknya apabila perawat di rumah sakit
Indonesia, (. Sedangkan kriteria eklusi kurang mendapatkan pengakuan atau
yang digunakan adalah : (1) Jurnal pun pengembangan baik dari system
dipublikasi diluar tahun 20082018 (2) Studi jenjang karir ataupun program dari
bukan tentang jenjang karir perawat dan manajemen rumah sakit lainnya maka
jenjang karir perawat kepuasan kerja. perawat cenderung akan mengalami
Identifikasi literatur diawal pencarian kebosanan kerja.
mendapatkan25artikel, namun 5 artikel
merupakan artikel yang sama.

46
Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

Salah satu faktor yang mempengaruhi


tingginya hasil kinerja dari tenaga Simpulan dan Saran
keperawatan adapun alasan mengapa Jenjang karir memiliki hubungan dalam
jenjang karir harus diterapkan dengan meningkatkan kepuasan perawat yang
baik karena dengan adanya system ini bekerja di rumah sakit sehingga
akan mengurangi pergantian pegawai diharapkan ada dukungan dari berbagai
yang ambisius yang sebaliknya akan pihak dalam penerapan jenjang karir di
merasa frustasi dan mencari pekerjaan rumah sakit dikarenakan jenjang karir
lain karena kurangnya kemajuan dalam memiliki berbagai indikator yang sesuai
pekerjaan[7] atau dengan kata lain dalam mengatasi kebosanan perawat.
perawat tidak puas akan posisi yang di UcapanTerimaKasih
raih selama bekerja sehingga hal ini
dapat membuat perawat untuk Ucapan terimakasih untuk semua yang
meninggalkan tempat kerja. Dalam telah membantu dalam penulisan artikel ini
mendukung pelaksanaan jenjang karir teruama dosen saya Ns. Andi Adriana
yang lebih optimal diperlukan adanya Amal,
dukungan dari berbagai pihak seperti S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah memberi
pimpinan rumah sakit, tenaga kesehatan banyak masukan dalam perjalanan
lain maupun dari tenaga perawat itu panjang saya dalam menulis.
sendiri sehingga pihak manajemen rumah DaftarPustaka
sakit harus pandai untuk melihat dan 1. Addor.
merumuskan apa-apa yang dibutuhkan (2017).
oleh tenaga keperawatan hal ini sejalan Career paths
dengan hasil penelitian[8],bahwa terdapat of 1988 and
hubungan antara dukungan atasan, dan 1998 nurse
teman sejawat terhadap optimalnya graduates in
penerapan jenjang karir di rumahsakit, Switzerland:
kemudian hasil penelitian lain nurses at
menujukkan bahwa perawat berhenti dari work pilot
pekerja di negara Swiss dikarenakan study.
kurangnya penghargaan pihak Journal Of
manejemen dalam pelibatan tenaga Nursing
perawat dalam pengambilan keputusan[1]. Management
Sehingga dalam penerapan jenjang karir , 318-325.
di rumah sakit dapat untuk melibatkan
seluruh elemen sumber daya yang ada.
2. Depkes. Pusat Data dan Informasi
kompetensiuntukmeningkatkankepuasa
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: nkerjadankinerjaperawat di Rumah
Kementerian Kesehatan RI. 2017
13. Wahju, I. Pengembangan Jenjang Karir
3. Fitria, J., & Sawitri, H. S.. Pengaruh Reward, Sebagai Strategi
Mengelola Insentif, Pembagian Tugas dan Ketidakpuasan Kerja
Perawat di Rumah
Pengembangan Karier Pada Kepuasan Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya ,
Kerja Perawat di Rumah Sakit Ortopedi 285-290. (2016)
Prof.Dr. R. Soeharso Surakarta. BENEFIT
Jurnal Manajemen dan Bisnis , 28-44. 2017

47
Nomor ISSN : 2338-4700 | SK no. 0005.0102/JI.3.2/SK.ISSN/2013.06

4. Gunawan, A. Pengaruh Kompensasi dan Pengaruh


Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Perawat yang
Dimediasi oleh Motivasi Kerja Pada Rumah Sakit Bina Kasih
Pekanbaru. JOM Fekon , 870-883. 2017

5. Hariyati, T. S.. Pengembangan dan Utilasi Tenaga


Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers. 2014

6. Kornela, F. Pengembangan Model Jenjang Karir Perawat Klinis


di Unit
Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal
Kedokteran Brawijaya , 58-62. 2014

7. Marquis, B. L., & Huston, C. J. . Kepemimpinan dan


Manajemen
Keperawatan. Jakarta: EGC. 2013

8. Pasang, M. T. Nurses' Perceptions and Expectations on The


Implemetion Of Career Ladder in Public Hospital in Makassar.
Indonesian Contemporary Nursing Journal , 30-37. 2017

9. Purwandari, A.(2016). Model-Model


Jenjang Karir Perawat di Dunia.
Prosiding

10. Ratanto. Pengembangan Karir = Faktor Paling Mempengaruhi


Kinerja Perawat
PelaksanaJu. Jurnal Husada
Makassar , 253-262. 2013

11. Sitinjak L. (2008).


Pengaruhpenerapansistemjenjangkarirt
erhadapkepuasanperawatdi RS PGI
”Cikini” Jakarta. Depok: FIK UI.

12. Suroso J. (2011).


Penataansistemjenjangkarirberdasarkan

48

Anda mungkin juga menyukai