Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya
mustahil makalah ini dapat dirampungkan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pengajar
mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Defisit Neraca Perdagangan Indonesia”.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai pegangan dalam mempelajari materi tentang masalah-masalah
ekonomi makro. Juga merupakan harapan kami dengan hadirnya makalah ini,
akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan, khususnya pada mata
Pengantar Ekonomi Makro.
Sesuai kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, kami mengharapkan
saran dan kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Akhir kata, semoga segala daya dan
upaya yang kami lakukan dapat bermanfaat, amin.
Penyusun,
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Neraca Perdagangan ........................................................................ 3
B. Pengertian Ekspor dan Impor ........................................................................... 3
C. Konsep Balance of Payment ............................................................................ 4
D. Masalah Defisit Neraca Perdagangan Indonesia .............................................. 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Neraca Perdagangan?
2. Apa pengertian dari ekspor dan impor?
3. Bagaimana konsep balance of payment?
4. Bagaimana terjadinya masalah defisit neraca perdagangan Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian neraca perdagangan.
2. Mengetahui pengertian dari ekspor dan impor.
3. Mengetahui konsep balance of payment.
4. Membahas masalah defisit neraca perdagangan Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu
negara dalam perdagangan internasional. Apabila nilai ekspor suatu negara lebih
besar dibanding impor, berarti negara itu mengalami neraca dagang surplus
(Positive Trade Balance). Sedangkan jika nilai impor lebih besar dibanding
ekspor, berarti terjadi neraca dagang defisit (Negative Trade Balance).1
Ekspor adalah penjualan suatu produk yang dilakukan oleh suatu bangsa
atau perusahaan ke luar negeri dengan harapan akan memperoleh keuntungan
dalam bentuk mata uang asing. Keputusan ekspor dibuat dengan perencanaan
yang matang, termasuk memperhatikan pesaing dalam produk sejenis di pasar luar
negeri. Artinya produk yang diekspor adalah produk dengan jenis yang terbaik
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau yang dimiliki oleh negara yang
bersangkutan. Salah satu ukuran untuk melihat sabuah produk memiliki nilai jual
ekspor adalah pada sisi kualitas dan standard produk yang dianggap mampu
bersaing dan disukai oleh konsumen luar, termasuk memiliki standard ISO.
Sebagai catatan bagi kita bahwa keputusan ekspor baru bisa dilakukan ketika
produk tersebut terlihat jumlah produk tidak lagi mampu menampung pasar
domestik, artinya produksi sudah mengalami overproduction (kelebihan produksi)
dan pesanan dari luar negeri telah diterima.
Impor adalah masuknya produk yang berasal dari luar negeri ke suatu
negara, dimana produk tersebut dianggap layak jual. Ada banyak alasan suatu
keputusan impor bisa terjadi. Pertama, bisa saja alasan itu karena faktor
kebutuhan dimana produk tersebut tidak tersedia atau tidak mencukupi di dalam
1
Anonim, 19 April 2018, Pengertian Neraca Perdagangan Internasional,
https://forexindonesia.org/beritaforex/neraca-perdagangan-internasional.html Diakses pada tanggal
4 September 2019 pukul 20.35
3
negeri hingga harus diimpor. Kedua, bisa juga karena faktor tekanan dari suatu
negara asing agar produk tersebut bisa di pasarkan di negara bersangkutan.
Tentunya setiap alasan itu bisa terjadi karena berbagai sebab musabab. 2
1. Ekspor 1. Impor
2
Irham Fahmi, Ekonomi Politik: Teori dan Realita, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 192-
193
3
Ibid, hal. 195
4
2. Neraca pembayaran surplus, berarti jumlah transaksi positif lebih besar
daripada transaksi negatif.
3. Neraca pembayaran seimbang, berarti jumlah transaksi positif sama
dengan jumlah transaksi negatif.4
4
Anonim, 11 Mei 2019, Neraca Pembayaran: Pengertian, Sistem,Komponen, Macam,
Fungsi, http://www.yuksinau.id/neraca-pembayaran/ Diakses pada tanggal 4 September 2019
pukul 21:35
5
melebar. Defisit transaksi berjalan yang merupakan bagian dari neraca
pembayaran, akan mempengaruhi posisi cadangan devisa Indonesia dan nilai
tukar rupiah pada akhirnya. Pada tahun 2018 lalu, neraca pembayaran (balance of
payment) Indonesia tercatat defisit mencapai US$ 12,5 miliar.
6
kapur, kapal laut, dan kendaraan bermotor.5 Dari daftar barang tersebut, seperti
banyak keganjilan yang terjadi, terutama pada barang impor. Indonesia masih
tinggi angka impor garam, padahal Indonesia sendiri negara maritim yang
seharusnya mengalami overproduction garam tetapi yang terjadi malah
sebaliknya, kita yang mengimpor garam. Begitu pula dengan gula yang
seharusnya untuk impor sudah dikurangi atau bahkan dihentikan karena masalah
produksi gula sudah membaik dan mencukupi kebutuhan masyarakat.6
Catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa di bulan Juli
2019 ini, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit sebanyak US$
63,5 Juta atau Rp. 898.715.500.000. Defisit terjadi pada sektor migas sebesar US$
142,4 Juta, sedangkan sektor nonmigas mengalami surplus sebesar US$ 78,9 Juta.
Sepanjang Januari-Juli 2019, Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 1,9 miliar,
jumlah ini masih lebih kecil dibanding defisit tahun lalu yang mencapai US$ 3,2
miliar, namun jumlah itu tentunya masih bisa berubah sampai akhir tahun nanti.
Neraca perdagangan Indonesia masih mengalami surplus terhadap Amerika
Serikat sebesar US$ 5,1 miliar. Juga dengan India dan Belanda, Indonesia masih
mengalami surplus, namun Indonesia mengalami defisit terhadap negara
Australia, Thailand, dan defisit paling banyak terhadap Tiongkok yaitu sebesar
US$ 11,05 miliar, bertambah dibanding tahun sebelumnya yang masih diangka
US$ 10,33 miliar.7 Mungkin besarnya impor dari Tiongkok/China dikarenakan
Indonesia berhutang kepada negara tersebut, karena biasanya suatu negara
memberi hutang bunga rendah pada negara lain agar negara yang dibantu dapat
jadi sasaran ekspornya.8 Pemerintah Indonesia harus benar-benar membenahi
kinerja ekspor dan menurunkan tingkat impor membalikkan keadaan dari defisit
yang berkepanjangan sejak tahun lalu sampai saat ini.
5
Lidya Julita, 15 Mei 2019, 10 Barang Impor yang Banjiri RI di April 2019, Termasuk
Garam, http://www.cnbcindonesia.com/news/20190515133555-4-72626/10-barang-impor-yang-
banjiri-ri-di-april-2019-termasuk-garam, Diakses pada tanggal 4 September 2019 pukul 17:42.
6
Irham Fahmi, Ekonomi Politik: Teori dan Realita, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 198
7
Liputan6.com, 15 Agustus 2019, NeracaDagang Indonesia Defisit USD 63,5 Juta di Juli
2019, http://m.liputan6.com/bisnis/read/4038347/neraca-dagang-indonesia-defisit-usd635-juta-di-
juli-2019 Diakses pada tanggal 4 September 2019 pukul 11:25.
8
Bachrawi Sanusi, Pengantar Ekonomi Pembangunan, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA,
2004) hal.86
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan impor suatu
negara dalam perdagangan internasional. Ekspor adalah penjualan suatu produk
yang dilakukan oleh suatu bangsa atau perusahaan ke luar negeri dengan harapan
akan memperoleh keuntungan dalam bentuk mata uang asing. Impor adalah
masuknya produk yang berasal dari luar negeri ke suatu negara, dimana produk
tersebut dianggap layak jual. Balance of payment atau neraca pembayaran
internasional merupakan sebuah catatan sistematis mengenai semua transaksi
ekonomi yang terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya dalam periode
waktu tertentu, biasanya satu tahun. Defisit neraca perdagangan sepanjang akhir
tahun 2018 yang mencapai US$ 8,57 miliar merupakan defisit terparah sepanjang
sejarah. Kondisi ini melampaui defisit terparah sebelumnya pada tahun 2013 yang
mencapai US$ 4,08 miliar. Neraca perdagangan memiliki efek berantai. Akibat
defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan juga diperkirakan makin
melebar. Defisit transaksi berjalan yang merupakan bagian dari neraca
pembayaran, akan mempengaruhi posisi cadangan devisa Indonesia dan nilai
tukar rupiah pada akhirnya. Cadangan devisa turun maka akan mendorong nilai
tukar rupiah melemah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Julita, Lidya. 15 Mei 2019, 10 Barang Impor yang Banjiri RI di April 2019,
Termasuk Garam, http://www.cnbcindonesia.com/news/20190515133555-
4-72626/10-barang-impor-yang-banjiri-ri-di-april-2019-termasuk-garam,
Diakses pada tanggal 4 September 2019 pukul 17:42.