VERIFIKASI WILAYAH
TAHUN 2017
i
Petunjuk teknis Verifikasi Wilayah ini diharapkan pelaksanaan di
lapangan akan menjadi lebih baik dan terarah sehingga hasil
kerja petugas verifikasi wilayah lebih efektif, efisien, akuntabel
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jakarta,
Tim Verifikasi Wilayah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan pengembangan pendidikan kejuruan merupakan
hal substansial yang harus dilaksanakan secara efektif, efisien,
dan akuntabel.
1
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pendistribusian bantuan
peningkatan dan pengembangan SMK.
2
pengulangan verifikasi pada lokasi yang sama, karena 1 (satu)
kali verifikasi telah menjangkau untuk seluruh program
bantuan.
B. Tujuan
Petunjuk teknis Verifikasi Wilayah yang tersusun dalam rangka
pelaksanaan pemberian program bantuan untuk pengembangan
SMK, bertujuan untuk:
1. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas
pelaksanaan verifikasi;
2. Menyediakan materi dan informasi kepada para pihak
sehubungan kebijakan pelaksanaan verifikasi wilayah untuk
menggantikan pendekatan verifikasi sebelumnya;
3. Membangun sistem verifikasi yang memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK);
C. Dasar Hukum
Ketentuan hukum yang menjadi pijakan dan menaungi
pelaksanaan konsep Verifikasi Wilayah agar para pihak memiliki
kepastian langkah dalam melaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015;
3
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan;
5. Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 tahun
2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK).
4
BAB II
PELAKSANAAN VERIFIKASI WILAYAH
A. Pelaksanaan
Verifikasi wilayah dilaksanakan di region yang telah ditentukan
oleh Direktorat Pembinaan SMK. Pembagian setiap region
tempat pelaksanaan Verifikasi Wilayah memperhatikan antara
lain:
1. Jumlah SMK: Jumlah SMK yang mengikuti Verifikasi Wilayah
tidak boleh melebihi 350 SMK.
2. Letak geografis Kabupaten/Kota: Kabupaten/Kota yang
tergabung dalam satu region adalah Kabupaten/Kota yang
saling berdekatan, dan berada dalam satu Provinsi.
5
3. Kepala Sekolah
a. Melakukan pembaruan data/usulan pada instrumen
verifikasi wilayah.
b. Menyetujui hasil pembaharuan data/usulan dan
disampaikan ke ketua MKKS.
6
BAB III
DESKRIPSI INSTRUMEN VERIFIKASI WILAYAH
A. Instrumen Usulan
Instrumen Usulan terbagi ke dalam 2 (dua) jenis data, yaitu: Data
Dasar SMK dan Data Usulan Bantuan.
1. Nomor
Diisi dengan nomor sesuai urutan sekolah.
2. Nama SMK
Diisi nama semua SMK Negeri/Swasta/SMK yang telah
mendapat ijin operasional dan memiliki Nomor Pokok
Sekolah Nasional (NPSN) di Kabupaten/Kota.
Penulisan nama sekolah harus disesuaikan dengan isian
nama sekolah di Aplikasi Dapodik.
3. Kategori Sekolah
Diisi sesuai dengan Kategori SMK: Potensi Rujukan/ Reguler/
Aliansi/ Konsorsium/ Pesantren/ USB. Bisa diisi lebih dari 1 (satu)
kategori
7
Rujukan: Sekolah yang memiliki siswa lebih dari 1.000 siswa.
Reguler: Sekolah rata-rata pada umumnya yang memiliki
siswa 600–1.000 siswa.
Aliansi: Sekolah yang memiliki jumlah siswa 200-600 Siswa.
Konsorsium: Sekolah yang memiliki jumlah siswa di bawah
200 Siswa.
Pesantren/Komunitas: SMK yang menerapkan pembelajaran
karakter berbasis Pesantren/komunitas dan menerapkan
pola asrama.
USB: Unit Sekolah Baru yang memiliki ijin operasional kurang
dari 3 (tiga) tahun dan diprioritaskan belum meluluskan
siswa.
Contoh Pengisian:
Pesantren, Reguler jika sekolah tersebut termasuk dalam
kategori SMK di pesantren dan merupakan sekolah reguler.
Contoh Pengisian:
1065 jika jumlah pendaftar ke SMK sebanyak 1.065 orang.
Contoh Pengisian:
750 Jika pendaftar yang diterima sebanyak 750 orang.
8
6. Jumlah Siswa
Diisi dengan jumlah keseluruhan siswa (Kelas X, XI, XII, dan/atau
XIII).
Contoh Pengisian:
2500 jika jumlah total siswa sebanyak 2.500 siswa
Contoh Pengisian:
001, 002, 003 jika sekolah tersebut membuka Paket Keahlian
Teknik Konstruksi Baja (001), Teknik Konstruksi Kayu (002), dan
Teknik Konstruksi Batu dan Beton (003)
Contoh Pengisian:
001 jika paket keahlian yang memiliki siswa terbanyak adalah
Teknik Konstruksi Baja
001, 002 jika paket keahlian yang memiliki siswa terbanyak
adalah Teknik Konstruksi Baja (001) dan Teknik Konstruksi Kayu
(002)
9
9. Jumlah Rombongan Belajar (Rombel)
Rombongan Belajar adalah kelompok peserta didik yang
terdaftar pada satuan kelas. Pembaharuan data Rombel
dilakukan dengan menghitung jumlah total rombel pada suatu
SMK.
Contoh Pengisian:
54 jika jumlah rombongan belajar sebanyak 54 rombel
Contoh Pengisian:
5 jika guru pengajar berstatus PNS yang mengajar di sekolah
tersebut berjumlah 5 (lima) orang.
Contoh Pengisian:
17 jika guru pengajar berstatus Non PNS yang mengajar di
sekolah tersebut berjumlah 17 (tujuh belas) orang.
10
12. Jumlah Ruang Teori
Ruang Teori adalah ruang pembelajaran teori yang dimiliki
suatu SMK. Perhitungan jumlah ruang teori berdasarkan
fungsi dasar/awal dari ruang dan standar ukuran yang telah
ditetapkan, yaitu 9x8=72 m2.
Ruang teori yang difungsikan sebagai RPS atau ruang
penunjang lain tetap dihitung sebagai ruang teori
(dikembalikan kepada fungsi awal).
Ruang teori yang tidak memenuhi standar (luasnya kurang
dari 9x8=72 m2) tetap dihitung tetapi dengan catatan
tersendiri (s= memenuhi standar, ts= tidak memenuhi
standar)
Contoh pengisian:
9s, 10ts jika satu SMK memiliki 9 (sembilan) ruang teori yang
memenuhi standar dan 10 (sepuluh) ruang teori tetapi tidak
memenuhi standar.
11
Contoh Pengisian:
7s, 5ts jika satu SMK memiliki 7 (tujuh) RPS yang memenuhi
standar dan 5 (lima) RPS tetapi tidak memenuhi standar.
Contoh pengisian:
3A, 5B Jika satu sekolah memiliki 2 (dua) lahan pertanian dan
5 (lima) lahan peternakan.
Contoh pengisian:
20 jika satu sekolah memiliki 20 ruang yang difungsikan
tempat praktik pembelajaran perhotelan
12
16. Ruang Hotel Bisnis
Ruang Hotel Bisnis adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya bisnis bidang perhotelan yang dikelola sekolah
seperti lobi, resepsionis, restoran, kamar hotel, ruang
pertemuan, dan lain-lain.
Contoh pengisian:
20 jika satu sekolah memiliki 20 ruang yang digunakan
sekolah untuk menjalankan bisnis perhotelan.
Contoh Pengisian:
4s, 1ts jika satu SMK memiliki 4 (empat) laboratorium yang
memenuhi standar dan 1 (satu) laboratorium tetapi tidak
memenuhi standar.
13
18. Perpustakaan
Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.
Ukuran standar Perpustakaan adalah 12x9=108 m2.
Ruang perpustakaan yang difungsikan sebagai ruang teori,
RPS, atau ruang penunjang lain tetap dihitung sebagai
ruang perpustakaan (dikembalikan kepada fungsi awal).
Ruang perpustakaan yang tidak memenuhi standar (luasnya
kurang dari 108 m2) tetap dihitung tetapi dengan catatan
tersendiri (s= memenuhi standar, ts= tidak memenuhi
standar)
Contoh pengisian:
- 1s (jika SMK sudah memiliki perpustakaan dan memenuhi
standar)
- 1ts (jika SMK sudah memiliki perpustakaan dan tidak
memenuhi standar)
- 0 (Jika SMK belum memiliki ruang perpustakaan)
14
dihitung sebagai ruang Serbaguna/Aula/Seni budaya
(dikembalikan kepada fungsi awal).
Ruang serbaguna/aula/seni budaya yang tidak memenuhi
standar tetap dihitung tetapi dengan catatan tersendiri (s=
memenuhi standar, ts= tidak memenuhi standar)
Contoh pengisian:
- 1s (jika SMK sudah memiliki Ruang serbaguna/aula/seni
budaya dan memenuhi standar)
- 1ts (jika SMK sudah memiliki Ruang serbaguna/aula/seni
budaya dan tidak memenuhi standar)
- 0 (Jika SMK belum memiliki ruang serbaguna/aula/seni
budaya)
Catatan:
1 = memiliki ruang UKS
0 = tidak memiliki Ruang UKS
A = memiliki kegiatan UKS
B = tidak memiliki kegiatan UKS
15
Contoh Pengisian:
1A Jika sekolah memiliki ruang dan kegiatan UKS
0A jika sekolah tidak memiliki ruang tetapi memiliki kegiatan
UKS
1B Jika sekolah memiliki ruang tetapi tidak memiliki kegiatan
UKS
0B jika sekolah tidak memiliki ruang dan tidak memiliki
kegiatan UKS
Contoh pengisian:
50 / 25 Kapasitas ideal asrama
16
Contoh pengisian:
12 jika terdapat 12 (dua belas) ruang yang rusak
Contoh pengisian:
108 jika satu sekolah memiliki lahan kosong siap bangun
seluas 108 meter persegi.
Contoh pengisian:
96 jika satu sekolah memiliki lahan cor/dak beton siap bangun
seluas 96 meter persegi.
17
Contoh pengisian:
Pemerintah jika kepemilikan lahan atas nama pemerintah
Yayasan jika kepemilikan lahan atas nama yayasan
Dalam Proses jika masih dalam proses mengurus legalitas
lahan
26. Listrik
Daya listrik yang dimiliki sekolah untuk menunjang proses
pembelajaran di sekolah tersebut. Satuan dalam Watt
Contoh Pengisian:
10000 jika satu sekolah memiliki daya listrik sebesar 10.000
watt
27. Internet
Diisi dengan kecepatan internet di suatu sekolah untuk
mendukung pembelajaran dan proses pembaharuan Data Pokok
Pendidikan. Satuan dalam Mbps.
(catatan: 1 Mbps = 1.024 Kbps; 0,5 Mbps = 512 Kbps; dan
seterusnya)
Contoh Pengisian:
2 jika satu sekolah memiliki kecepatan internet sebesar 2
Mbps
18
28. Jumlah Jenis Lapangan Olahraga
Jumlah jenis Lapangan Olahraga yang dimaksud adalah jumlah
jenis olahraga yang memanfaatkan lapangan yang dimiliki
sekolah. Misalnya satu lapangan dimanfaatkan untuk sepak
bola, basket, futsal, tenis, badminton, dll (sesuai standar ukuran
lapangan olahraga).
Contoh pengisian:
2 jika lapangan sekolah dimanfaatkan untuk 2 jenis olahraga.
Contoh pengisian:
10 jika satu sekolah memiliki 10 (sepuluh) set peralatan
praktik
19
Suatu sekolah disebut telah memiliki Teaching Factory jika
sekolah tersebut sudah memiliki kemampuan untuk membuat
produk berbasis kompetensi keahlian dan memiliki nilai ekonomi
atau daya jual dan diterima oleh pasar.
Contoh pengisian:
1 jika satu sekolah memiliki 1 unit Teaching Factory.
31. Technopark
Diisi dengan jumlah Technopark pada suatu sekolah. Technopark
pada satu SMK adalah sekolah yang menjadi pusat inovasi
produksi, showroom/tempat penawaran untuk kumpulan/hasil
dari Teaching Factory.
Contoh pengisian:
Ada Jika suatu sekolah merupakan Technopark
Tidak jika suatu sekolah bukan merupakan Technopark
Contoh Pengisian:
4A, 5B jika satu SMK memiliki 4 siswa yang memiliki prestasi
nasional dan 5 siswa yang memiliki prestasi internasional.
20
A.2 Data Usulan Bantuan
Data usulan bantuan merupakan data kebutuhan sarana dan
prasarana setiap SMK, disesuaikan dengan isian pembaharuan
dari data dasar. Pada bagian ini akan dijelaskan penjelasan
petunjuk pengisian dan pembaruan dari setiap data. Data Usulan
meliputi:
Contoh pengisian:
6 jika sekolah mengusulkan bantuan RKB reguler sebanyak 6
(enam) ruang.
21
34. RKB Vertikal (Ruang)
Diisi dengan jumlah kekurangan RKB vertikal. RKB vertikal adalah
pembangunan RKB dari bangunan yang sudah ada, namun
belum ada penguatan struktur untuk bertingkat. Sehingga
Bantuan tersebut akan digunakan untuk penguatan struktur
bertingkat (Penguatan pondasi, tiang kolom, dan plat lantai) dan
pembangunan ruang kelas baru.
Contoh pengisian:
6 jika sekolah mengusulkan bantuan RKB vertikal sebanyak 6
(enam) ruang.
Contoh pengisian:
5 jika sekolah mengusulkan rehabilitasi ruang belajar
sebanyak 5 (lima) ruang.
22
memerlukan 1 (satu) jenis RPS dan selanjutnya kebutuhan RPS
dalam suatu paket keahlian tertentu dihitung dengan proporsi
tiga rombongan belajar memerlukan 1 (satu) RPS. Bantuan RPS
diberikan kepada SMK yang masih memiliki sisa lahan/area siap
bangun.
Contoh pengisian:
5 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan RPS
sebanyak 5 (lima) ruang.
Contoh pengisian:
3A, 5B Jika sekolah tersebut kekurangan dan mengusulkan 3
(tiga) lahan pertanian dan 5 (lima) lahan peternakan.
Contoh pengisian:
5 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan Ruang
Praktik Hotel Training sebanyak 5 (lima) ruang.
23
39. Ruang Hotel Bisnis (Ruang)
Diisi dengan usulan jumlah usulan ruang praktik perhotelan yang
akan digunakan sebagai hotel bisnis. Bantuan akan diberikan
kepada SMK yang masih memiliki sisa lahan/area siap bangun.
Contoh pengisian:
10 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan Ruang
Hotel Bisnis sebanyak 10 (ruang) ruang.
Contoh pengisian:
1 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan Ruang
Perpustakaan sebanyak satu ruang.
24
Contoh pengisian:
1 jika sekolah mengusulkan bantuan pembangunan Ruang
Serbaguna/Aula/Seni Budaya sebanyak satu ruang.
Contoh pengisian:
12 jika sekolah mengusulkan bantuan Peralatan Praktik
sebanyak 12 (dua belas) set.
Contoh pengisian:
1 jika sekolah mengusulkan bantuan Peralatan Kesenian
sebanyak 1 (satu) set.
25
44. Bantuan PIP (Pemilik KPS/KIP/KKS)
Diisi dengan jumlah siswa yang orang tuanya memiliki Kartu
Perlindungan Sosial (KPS) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
Contoh Pengisian:
150
Contoh Pengisian:
200
46. Kehadiran
Diisi dengan kehadiran sekolah pada saat pelaksanaan Verifikasi
Wilayah. Apabila hadir ditulis angka 1 dan tidak hadir angka 0,
ditambah dengan hasil pengecekan data yang ditampilkan,
apabila data update (A) sedangkan data belum update (B)
Contoh pengisian:
- Diisi 1A jika sekolah hadir dan data update
- Diisi 1B jika sekolah hadir dan data tidak update
- Diisi 0A jika sekolah tidak hadir dan data update
- Diisi 0B jika sekolah tidak hadir dan data tidak update
26
47. Paraf Sekolah
Diisi dengan Paraf Kepala SMK atau yang mewakili.
27
B. Instrumen Peralatan
Instrumen Peralatan berisi detail kebutuhan peralatan pada satu
paket keahlian. Setiap SMK harus mengisi secara rinci daftar alat
yang dimiliki dan kebutuhan peralatan.
Teknologi
Kondisi Peralatan yang Dimiliki
(standar industri)
Baik Usulan/
No. Paket Keahlian Rombel RPS Nama Alat
Kebutuhan
Tidak Rusak Baru Lama
Berfungsi
Berfungsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Paket Keahlian
1 Teknik Konstruksi 6 2 Manual arc welding 1 1 1 1 2 1
Baja
Concrete mixer 0 0 0 0 0 2
Mesin Tekan Beton 1 0 0 0 1 1
Power hacksaw
2 0 0 2 0 0
machine
Penjelasan Instrumen:
Data Paket Keahlian:
Kolom 1: Nomor
Diisi dengan nomor paket keahlian.
Kolom 2: Paket Keahlian
Diisi dengan nama paket keahlian
Kolom 3: Rombel
Diisi dengan jumlah Rombongan Belajar pada tiap paket
keahlian.
Kolom 4: RPS
Diisi jumlah RPS pada tiap paket keahlian
Kolom 5: Nama Alat
Nama alat merupakan alat utama yang dibutuhkan pada
tiap paket keahlian. Sekolah hanya bertugas mengisi jumlah
unit alat yang sudah tertera pada instrumen sesuai dengan
28
kondisi di sekolah. Sekolah tidak diperkenankan menambah
isian nama alat pada instrumen.
Apabila sekolah akan menambahkan isian data alat utama,
bisa diisikan pada instrumen tersendiri. (instrumen dapat
diunduh di: verwil.ditpsmk.net)
Standar Alat
Kolom 9: Baru
Diisi jumlah alat (kolom 5) yang teknologinya masih
digunakan di industri
Kolom 10: Lama
Diisi jumlah alat yang teknologinya sudah ketinggalan dan
sudah tidak digunakan di industri
29
Usulan/Kebutuhan Alat
Kolom 11: Usulan/Kebutuhan
Diisi dengan jumlah usulan/kebutuhan unit alat (kolom 5)
yang dibutuhkan sekolah.
30
BAB IV
MEKANISME PEMBARUAN DATA ONLINE
31
3. Klik pada tombol “Instrumen Verwil” yang terdapat pada
bagian atas, sehingga aplikasi akan mengeluarkan file
instrumen berupa file EXCEL.
32
6. Buka Menu 3.2 Upload Instrumen Verwil, setelah terbuka klik
pada icon yang bergambar Excel seperti yang diberi tanda
kotak merah pada gambar dibawah ini.
7. Setelah itu, pilih file EXCEL yang berisi data yang telah
diperbaiki tadi kemudian klik tombol OPEN.
33
9. Setelah nama FILE EXCEL sudah muncul pada form tersebut,
kemudian klik tombol UPLOAD dan Tunggu Hingga Proses
Selesai.
10. Buka Kembali menu 3.1 Data Master, kemudian klik tombol
refresh seperti yang sudah diberi tanda pada gambar
dibawah ini.
34
11. Sampai Tahap ini berarti data Verifikasi Wilayah untuk
kabupaten/kota sudah selesai di perbaiki. Tahap selanjutnya
adalah meminta persetujuan Dinas Pendidikan Provinsi
dengan cara cetak file EXCEL yang datanya sudah diperbaiki
tadi, kemudian mintakan stempel dan tanda tangan KADIS
atau KABID DINAS Pendidikan Provinsi. Setelah instrumen
tersebut sudah mendapat persetujuan dari Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, maka instrumen tersebut
dipindai (scan) menjadi file PDF/JPG.
Klik pada icon seperti yang diberi tanda kota merah pada gambar
atas, kemudian pilihkan file scan PDF/JPG yang sudah berisi
stempel dan tanda tangan dari KADIS/KABID Dinas Pendidikan
Provinsi. Jika sudah memilih scan file PDF/JPG, klik tombol
“simpan”. Sehingga tampilan akan menjadi seperti pada gambir
bibawah ini:
35
13. Setelah proses ini selesai, segera menghubungi Dinas
Pendidikan Provinsi untuk melakukan review ulang data dan
meminta Dinas Pendidikan Provinsi untuk memberikan
persetujuan secara online.
36
2. Kemudian buka menu 3.3 pengesahan data, Jika Ketua MKKS
telah selesai membuat usulan data verifikasi wilayah,maka
akan muncul seperti pada gambar di bawah ini. Menu ini bisa
dipergunakan jika Ketua MKKS telah membuat pengajuan
pengesahan data setiap kali terdapat perubahan data.
37
BAB V
PENUTUP
38