Anda di halaman 1dari 38

 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis,

ketepatan, ketelitian dan angka penting, serta notasi


ilmiah
 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis berikut
ketelitiannya dengan menggunakan peralatan dan teknik
yang tepat serta mengikuti kaidah angka penting untuk
suatu penyelidikan ilmiah
 mendefiniskan pengukuran disertai contoh
 mendefinisikan besaran pokok
 menyebutkan 7 besaran pokok beserta satuannya
 mendefinisikan besaran turunan
 meyebutkan contoh besaran turunan beserta satuannya
 Dimensi (tambahan)
 Perhatikan gambar berikut, apa yang mereka lakukan ?
 Pengukuran panjang tepi meja, apa yang dilakukan?
 Pengukuran massa benda, apa yang dilakukan?
 Dari dua kejadian pengukuran panjang dan massa, coba
definisikan apa yang dimaksud dengan mengukur.

 Membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang


sejenis yang ditetapkan sebagai satuan

 Hasil suatu pengukuaran, merupakan suatu angka disertai


dengan satuaannya

 Buat contoh pengukuran sederhana dari benda yang ada di


sekitarmu dan nyatakan hasilnya
 Tahu bagaimana cara sederhanan menetukan waktu atau jam.
melihat bulan / bintang
melihat matahari
apa permasalahan yang timbul
bagaimana solusinya

 Harus ada cara praktis dan standarisasi


 Pengertian
Besaran yang satuannya telah ditetapkan / didefinisikan terlebih
dahulu

 Contoh
besaran pokok Panjang, dengan satuan meter → definisi 1 meter ?
besaran pokok Massa, dengan satuan kilogram → definisi 1 kg ?
besaran pokok Waktu, dengan satuan detik → definisi 1 detik ?
 Lengkapi tabel besaran pokok berikut ini

No Besaran satuan lambang Dimensi


1 panjang meter m L
2 massa kilogram kg M
3 waktu sekon s T
4 kuat arus ampere A I
5 suhu kelvin K Ꝋ
6 intensitas cahaya kandela cd J
7 jumlah zat mol mol N
 Definisi
Besaran yang satuannya dibentuk / diturunkan dari besaran pokok

 Contoh

No Besaran Satuan Dimensi


1 Kecepatan m/s
2 Percepatan m/s2
3 Gaya newton = kg. m/s2
4 usaha joule = N.m
5 Energi joule = kg m2/s2
6 Daya watt = kg m2/s3
 Pengertian, Menunjukkan bagaimana suatu besaran terbentuk dari besaran
pokok
 Contoh
Menentukan dimensi impuls .
→ Impulas adalah gaya yang bekerja dalam waktu yang singkat → I = F. Δt
→ Rumus – I = m. a . t
kg . m/s2. s
kg . m / s
M. L. T-1
 Kegunaan
Menyatakan kesetaraan dua besran yang sepintas lalu berbeda
Menyatakan benar tidaknya suatu persamaan
Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran
Banyaknya angka penting menunjukan ketelitian dari pengukuran
Makin banyak angka penting makin teliti pengukuran yang dilakukan
Contoh :
panjang pensil → 25,5 cm
panjang pensil → 25,50 cm
pengukuran mana yang lebih teliti ?
Angka penting terdiri dari angka pasti dan angka taksiran
→ Angka pasti adalah angka yang tertera pada skala alat ukur
→ Angka taksiran adalah angka yang melebihi skala alat ukur dan
besarnya ditaksirkan / diperkirakan
Pengukuran dengan Mistar/Penggaris

10 cm 11 12 13

Berapa hasil pengukuran di atas ?


Angka pasti → 11,8 cm = 118,0 mm
Angka taksiran → = 0,6 mm
Hasil pengukuran → 11,86 cm = 118,6 mm
Pengukuran dengan Mistar/Penggaris

6 cm 7 8 9

Berapa hasil pengukuran di atas ?


Angka pasti → 8,3 cm = 83,0 mm
Angka taksiran → = 0,4 mm
Hasil pengukuran → 8,34 cm = 83,4 mm
Kegunaan
Untuk mengukur diameter luar,
diameter dalam, dan kedalaman
permukaan

Bagian-bagian
Rahang bawah untuk mengukur
diameter luar
Rahang atas untuk mengukur diameter
dalam
→ Skala utama
→ Skala nonius/geser
→ pengunci
Mengapa disebut skala nonius ( vernier calipter )

1 skala atas ( skala uatama ) → 1 mm


1 skala bawah (nonius) → 0,9 mm

Ketelitian pengukuran 0,1 mm


Cara pembacaan skala
1. baca skala nol nonius pada skala
utama
2. Tentukan garis skala nonius dan garis
skala utama yang paling berimpit,
membentuk garis lurus
3. Baca skala nonius
4. Jumlahkan hasil pembacaan skala
utama dan skala nonius
Skala satuan cm satuan mm
Utama 1,1 cm 11,0 mm
Nonius 0,4 mm
Hasil pembacaan
1,14 cm 11,4 mm
skala
Skala satuan cm satuan mm
Utama 9,8 cm 98,0 mm
Nonius 0,7 mm
Hasil pembacaan
9,87 cm 98,7 mm
skala
Skala satuan cm satuan mm
Utama 2,5 cm 25,00 mm
Nonius 0,75 mm
Hasil pembacaan
2,575 cm 25,75 mm
skala
………………………………………………
Skala utama : 0,3 cm = 3,00 mm
Skala nonius : ………………………………………………
= 0,64 mm

Hasil pembacaan = ……………………………


3,64 mm
Tentukan hasil pembacaan skala = ……………………………
0,364 cm
jangka sorong berikut ini = 3,64 x 10-3 meter
……………………………

Nyatakan sebagai angka penting


Skala putar

Skala Utama

Skala Utama 5,00 mm


Skala putar 0,42 mm
Hasil pembacaan 5,42 mm
Skala putar

Skala utama

Skala Utama 11,50 mm


Skala putar 0,13 mm
Hasil pembacaan 11,63 mm
Tentukan hasil pembacaan
stopwatch di samping.
10 menit 40,6 detik
Tentukan hasil pembacaan
stopwatch di samping.
3 menit 13,4 detik
Tentukan hasil pembacaan neraca di pada gambar di atas.
436,6 gram = 0,4366 kg = 4,366 x 10-1 kg
Apa nama alat ukur berikut ?

Apa kegunaannya ?

Apa kegunaan cermin yang berada pada skala


alat ukur tersebut ?
Apa nama alat ukur berikut ?

Apa kegunaannya ?

Bagaimana cara membaca skalanya ?


Apa nama alat ukur berikut ?

Apa kegunaannya ?

Bagaimana cara membaca skalanya ?


 Notasi ilmiah merupakan cara penulisan sebuah angka, baik hasil pengukuran atau perhitungan yang
terlalu kecil atau terlalu besar ke bentuk desimal.
 Dalam aturan notasi ilmiah semua nilai dituliskan dengan bentuk m x 10 n
yang dibaca sebagai (m kali sepuluh pangkat n),
di mana :
m – mantisa → 1 < m < 10
n – orde → bil bulat
 Contoh :
453 4,53×102
9.567,838 9,567838×103
−77,000 −7,7×104
4,230,000,000 4,23×109
0.6 6×10−1
0,000 000 006 72 6,72×10−9
Berikut beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam menuliskan angka penting:
1. semua angka bukan nol adalah Angka Penting
contoh : angka 12.455 → 5 angka penting.
2. Angka 0 yang berada di belakang angka bukan nol adalah bukan angka penting.
contoh : angka 21.000 → 2 angka penting.
3. Angka 0 yang berada di antara dua angka bukan nol adalah angka penting.
contoh : angka 509.000 → 3 angka penting
4. Angka 0 yang berada di depan angka bukan nol adalah bukan angka penting.
contoh : angka 0,0065 memiliki dua angka penting
5. Angka 0 yang dituliskan dibelakang tanda desimal dan didahului oleh angka bukan
nol adalah angka penting.
contoh : angka 35,100 → 5 angka penting
angka 0,0350 → 3 angka penting
angka 0,3050 → 4 angka penting
1. Kurang dari 5 dibulatkan ke bawah
2. Lebih dari 5 dibulatkan ke atas
3. Sama dengan lima akan dibagi dua sama adil dengan cara melihat angka sebelumnya
- angka sebelumnya genap dibulatkan ke bawah
- angka sebelumnya ganjil dibulatkan ke atas
Contoh :
34,67501 → 1 angka di belakang decimal 34,7
→ 2 angka di belakang decimal 34,68
→ 3 angka di belakang decimal 34,676
Penjumlahan dan Pengurangan
 Hasil dari penjumlahan dan pengurangan hanya boleh memiliki satu
angka taksiran/angka tak pasti.
Contoh:
 115,7 + 12,31 + 0,813 = 128, 823
 Hasil penjumlahan tersebut memiliki tiga angka taksiran (8, 2, dan 3).
Kita harus membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil
akhirnya adalah 128, 8. Cara ini berlaku juga pada operasi
pengurangan.
Perkalian dan Pembagian
 Hasil perkalian atau pembagian angka penting jumlah angka
pentingnya harus sama dengan jumlah angka penting yang paling
sedikit
Contoh:
 0,527 x 0,13 = 0,06851 → 0,069
 Jumlah angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dikalikan
adalah 2 angka penting (0,13) sehingga hasil perkaliannya harus
dibulatkan menjadi dua angka penting
Pemangkatan dan Penarikan akar
 Hasil pemangkatan atau penarikan akar angka penting jumlah angka
pentingnya harus sama dengan jumlah angka penting dari bilangan
yang dipangkatkan atau di tarik akarnya
Contoh:
 (15)2 = 225 → 220 = 2,2 x 102
 √81 = 9 → 9,0
 Jumlah angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dikalikan
adalah 2 angka penting (0,13) sehingga hasil perkaliannya harus
dibulatkan menjadi dua angka penting

Anda mungkin juga menyukai