Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HADIST EKONOMI

“Hadist Tentang Manfaat Harta”

Dosen Pengampu:
Uswatun Chasanah S.ag M.EI

Disusun Oleh:

Achmad Bini Ashar

NIM: 201805290006

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA

2020
Kata Pengantar

Segala puja-puji syukur kepada sang ilahi, yang tidak luput kami ucapkan karena
sampai saat saat sekarang ini masih diberikan kesehatan lahir batin untuk bisa melakukan
segala aktifitas khususnya dalam perkuliahan (Daring) online ini, dan kedua kalinya kami
ucapkan shalawat beserta salam tak luput kami haturkan kepada junjungan nabi besar kita
sang revolusioner agung yakni nabi Muhammad SAW, karena berkat beliau lah kita bisa
mengetahui mana yang hak dan mana yang bathil dan yang sekian kalinya kami ucapkan
banyak terimakasih kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikam tugas makalah ini
dengan selesai semoga bisa bermanfaat bagi khalayak umum untuk bisa menjadi pengetahuan
yang produktif dan bermanfaat.

Kami ucapkan banyak-banyak terimakasih.

Pamekasan 28 Juni 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. Pengertian Harta................................................................................2
B. Unsur – Unsur Harta..........................................................................3
C. Manfaat Harta....................................................................................3

BAB III PENUTUP.........................................................................................4

A. Kesimpulan..........................................................................................4
B. Kritik dan saran..................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Harta mungkin sudah menjadi kebutuhan setiap makhluk soial yang mana
harta pada pembahasan kali ini akan dibahas berlandaskan ayat-ayat Al-quran dan
hadist, beserta manfaat-manfaat yang akan terjadi kepada seseorang yang memiliki
harta seperti yang dijelaskan dalam Al-quran surat Al-fajr [20] yang melukiskan
kegemaran manusia terhadap harta diantara nya: “dan kamu mencintai harta benda
dengan kecintaan yang berlebihan”, maka dari itu kita sebagai umat manusia yang
berakal di larang untuk mencintai dan menganggap harta benda kita itu segala-
galanya karena sudah jelas dalam Al-quran dan hadis Nya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian harta?
2. Apa saja unsur-unsur dalam harta?
3. Apa saja manfaat harta?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian harta


2. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur dalam harta
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat harta

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Harta
Harta dalam bahasa Arab disebut al-amaal yang berasal dari kata ‫ َم‬ - ‫يَ ِم ْي ُل‬ - ‫َما َل‬
َ‫ ْيال‬ yang berarti condong, cenderung, dan miring.Harta menurut syariat: segala sesuatu
yang bernilai, bisa dimiliki, dikuasai, dimanfaatkan yang menurut syariat yang berupa
(benda dan manfaatnya).
Harta menurut ulama: sesuatu yang berwujud dan dapat dipegang dalam
penggunaan dan manfaat pada waktu yang diperlukan. Al-Qur’an menyebut kata al-
mal (harta) tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang terhadap sesuatu di
dalam al-Qur’an menunjukkan adanya perhatian khusus dan penting terhadap sesuatu
itu. Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak dipisahkan dan selalu
diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di dalam Islam.
Dalam istilah ilmu fiqih, dinyatakan oleh kalangan Hanafiyah bahwa harta itu
adalah sesuatu yang digandrungi oleh tabiat manusia dan mungkin disimpan untuk
digunakan saat dibutuhkan. Namun harta tersebut tidak akan bernilai kecuali bila
dibolehkan menggunakannya secara syariat.
Sedangkan Menurut Wahbah Zuhaili (1989, IV, hal, 40), secara urgerc, al
maal  didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat mendatangkan ketenangan, dan
urg dimiliki oleh manusia dengan sebuah upaya (fi’il), baik sesuatu itu berupa dzat
(materi) seperti; urger, lamera digital, hewan ternak, tumbuhan, dan lainnya. Atau pun
berupa manfaat, seperti, kendaraan, atau pin tempat tinggal.
Harta di dalam bahasa Arab disebut al-mal atau jamaknya al-
amwal  (Munawir, 1984). Harta (al-mal) menurut kamus Al-Muhith tulisan Al Fairuz
Abadi, adalah ma malaktahu min kulli syai (segala sesuatu yang engkau punyai).
Menurut istilah syar’i harta diartikan sebagai segala sesuatu yang dimanfaatkan pada
sesuatu yang legal menurut urge syara’ (urge Islam) seperti jual beli, pinjaman,
konsumsi dan hibah atau pemberian (An-Nabhani, 1990). Di dalam Al Quran, kata al
mal dengan berbagai bentuknya disebut 87 kali yang terdapat dalam 79 ayat dalam 38
surat. Berdasarkan pengertian tersebut, harta meliputi segala sesuatu yang digunakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari (duniawi).
seperti uang, tanah, kendaraan, rumah, perhiasan, perabotan rumah tangga,
hasil perkebunan, hasil perikan-lautan, dan pakaian termasuk dalam katagori al

2
amwal.  Islam sebagai agama yang benar dan sempurna memandang harta tidak lebih
dari sekedar anugerah Allah swt yang dititipkan kepada manusia.
B. Unsur-Unsur Harta
Menurut para Fuqaha, harta bersendi pada dua unsur, yaitu unsur Aniyah dan
unsur Urf sebagai berikut :
A. Unsur ‘Aniyah adalah bahwa harta itu ada wujudnya dalam kenyataan.
B. Unsur ‘Urf ialah segala sesuatu yang di pandang harta oleh seluruh manusia,atau
sebagian manusia,tidakkah manusia memelihara sesuatu
kecuali,menginginkan manfaatnya,baik manfaat Lafdiyah maupun manfaat
Ma’nawiyah.

C. Manfaat Harta
Menjaga harta dari kesia-siaan dan memanfaatkan harta dengan baik
merupakan sesuatu yang menjadi penompang hidup, kesejahteraan dan kebahagiaan.
Rasulullah SAW besabda :
“ melarang umatnya untuk mensia-siakan harta” (HR. Muslim).
Supaya kita tidak termasuk orang-orang mensia-siakan harta dan menghambur-
hamburkan harta (boros). Maka kita senantiasa mengeluarkan harta itu dengan baik.
Diantara cara kita dalam menjaga dan memanfaatkan harta dalam kehidupan yaitu:

1. Islam mengajarkan bersedekah dan membolehkan jual beli, utang piutang.

Dengan kita bersedekah maka harta yang kita miliki secara kenyataan
berkurang akan tetapi, secara pandang islam harta yang kita keluarkan sebagai
sedekah justru akan bertambah dan berkembang berlipat ganda. Dengan harta kita
bisa melakukan muamalah seperti jual beli, utang piutang dan lain sebagainya.

2. Mengeluarkan harta secara tercukupi karena Allah SWT melarang israf (berlebih-
lebihan).
Harta yang kita miliki jika dimanfaatkan dengan baik dan tidak berlebihan
maka kita akan merasakan kenikmatan dan indahnya kehidupan. Sebagai manusia
kita senantiasa berusaha dalam mencari harta dan jangan sampai berlebihan
memanfaatkannya karena didalam harta yang kita miliki terdapat hak orang yang
membutuhkannya (harta anak yatim).
3. islam melarang menghambur-hamburkan harta (boros).

3
Sifat boros dalam memanfaatkan harta tidak semudah seperti yang kita
bayangkan. Karena sifat ini selalu ada pada diri manusia yang ketika dilanda
kekayaan yang melimpah sehingga merasa segala sesuatu itu bisa dibeli dengan
harta. Memang segala sesuatu bisa dibeli dengan harta. Maksud disini jangan
sampai kita terlena dengan harta dan lalai mengingat Allah SWT. Karena seperti
yang di jelaskan sebelumnya bahwa didalam harta yang kita miliki terdapat hak
orang lain yang membutuhkan.
4. senang memberikan santunan kepada orang yang membutuhkan seperti fakir
miskin dan anak yatim.
Harta selain kita jaga dan dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup,
kita berikan harta yang kita miliki kepada orang yang membutuhkannya. Karena
kita sebagai manusia harus saling tolong menolong dan membantu orang lain
yang lagi kesulitan ekonomi dan kehidupan sehari-harinya. Mungkin dengan kita
memberikan harta yang kita miliki akan membantu meringankan beban hidupnya.

Sejak kita memiliki harta maka kita harus menjaga dan memanfaatkan dengan
baik, karena harta yang kita miliki pada hakekatnya kepunyaan Allah SWT. Yang mana
kelak harta tersebut pada hari kiamat akan diminta pertanggung jawabkan. Apa harta
yang kita miliki tersebut kita gunakan dalam hal kebaikan apa hal keburukan. Harta yang
kita miliki, jika kita gunakan dengan baik maka akan bertambah. Dalam sebuah
riwayatdijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ infaklah hartamu. Jangan engkau
menghitung-hitung( menyimpan tanpa mau mensedekahkan) jika tidak maka Allah akan
menghilangkan barokah rizki tersebut. “Jangan menghalangi anugerah Allah untukmu.
Jika tidak maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu” (Al-hadist).

Berdasarkan riwayat hadist diatas harta yang kita miliki akan bertambah jika ada
kemauan usaha dari kita seperti bersedekah dan membelanjakan harta tersebut didalam
jalan yang benar yang diridhoi oleh Allah SWT. Jika kita terus menyimpan harta yang
kita miliki maka harta tersebut akan membawa kita ke jalan yang batil dan lalai serta
menjadikan hidup kita tidak berkah. Bahkan hidupnya orang yang hartanya tidak berkah
merasa kurang dan sering terkena musibah. Oleh karena itu mari kita mulai sekarang
senantiasa menjaga harta kita dengan baik dan memanfaatkannya dengan baik dan penuh
berkah.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai makhluk didunia ini mungkin harta sudah menjadi keharusan bagi
seseorang untuk mendapatkannya karena bisa dikatakan sesorang tidak mempunyai
harta tidak bisa hidup pada zaman sekarang ini, banyak orang yang sampai berlomba-
lomba dalam mendapatkan harta yang banyak atau mewah.
Tetapi dipandang dari perspektif islam mempunyai harta sanagatlah berat
nantinya pas di akhirat karena pastinya nanti harus dipertanggung jawabkan di
gunakan kemana saja hartanya, di pakek apa saja harta nya dll, maka dari itu kita
dianjurkan oleh agama untuk melakukan pendistribusian harta sesuai apa yang telah
dianjurkan oleh agama seperti contoh misalnya sedekah, menyantuni anak yatim dll.
B. Saran
Mungkin penulis menyadari tentang banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini tetapi pastinya ada kelebihan yang tidak dapat disebutkan juga, maka dari
itu perlu kiranya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk bisa
menyusun makalah ini lebih baik lagi

5
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik, dkk. 1999. Ensiklopedi Islam, Jilid 2. Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve 

Afif, Ahmad Mustafa, “Atsar Nuzhum al-Mudharabah wa al-Musyarakah al Ribhiyyah al-


Masyru’at al-Iqtishadiyyah, “tesis magister Institut Studi Islam, tahun 1984

Suhendi, Hendri, Fiqh Muamalah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002

Ibid.

Anda mungkin juga menyukai