ar femerde
Sy 7Malikus Salih Dzahir
Mt (Editor)
RAH & PERJUANGAN
ANAT) [py IRATPSEMARANG
(Syetkh Haji Mahammad Saleh bin Umar As Samarany)
eae
Diterbitkan oleh
Panitia Haul Kyai Sholeh Dara! SemarangKATA PENGANTAR io v
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Dzat yang memelihara
seluruh alam. Kita semua memohon pertolongan dan memohon ampunan
kepada-Nya.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita
hingga akhir zaman, Nabi Besar Muhammad Shollallahu alaihi wasallam.
Juga untuk keluarga, para sahabatnya dan para pengikutnya dalam iman
hingga akhir zaman. Kita semua berharap mendapat syafaatnya di Hari
Pembalasan kelak.
Segenap asa dan cinta kita, pastilah bermuara peda keinginan
mendapat ramhat Allah subhanahu wata’ala, Karena tak ada yang bisa kita
andalkan pada amal perbuatan kita. Sama sekali tiada. Hanya rahmat Allah
Swt yang akan menyelamatkan kita di dunia maupun akhirat.
Sungguh kesempatan sangat bark jika bisa berdekatan dengan orang-
orang yang dikasihi-Nya, yaitu para wali. Serta dekat dengan ulama penerus
Nabi. Kemuliaan mereka di sisi Allah, kita harap menciprat peda din kita
melalui ilmu dan moral yang mereka ajarkan.
Memperingati haul salah satu waliyullah besar abad ke-19 dan ke-10
ini, Simbah Kya Sholeh Darat, semoga menjadi salah satu upaya kita
mendapat pancaran cahaya kehormatan dan kebaikan.
Dengan membaca sejarah peri kehidupan beliau, mengambil dan
meneruskan pelajaran beliau, serta berdzikir dan berdoa untuk beliau,
semoga langsung memantul kembali kepada kita sehingga kita berada di
jalan orang-orang yang diridho Allah. Bukan jalannya orang-orang sesat dan
dibenci Allah.
Sungguh teramat banyak kebaikan yang bisa kita petik dari maha
gurunya para guru ulama Tanah Jawa ini, sehingga sebenamya berdoa
setahun sekali dalam haul beliau rasanya sangat tidak cukup.Kami ucaphan tenma hasih tak terhingga kepada semua pihak yang
telah membantu terselenggaranya rangkaian acara haul ke-112 KH Sholeh
Darat tahun 1433 H ini. Segala yang telah diberikan, semoga dibert balasan
yang lebih dan lebvh dan Gusti Allah, Jasuktunullah khoiron ahsanal jaza.
Semarang, 28 Ramadhan 1433 / 16 Agustus 2012.
PenyuntingRIWAYAT KEHIDUPAN
KYAISHOLEH DARAT
Riwayat Kelahiran
Kyat Sholeh Darat dilahirkan di desa Kedung Jumbleng, Kecamatan
Mayong. Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sekitar 1820 M / 1235 H. Nama
lengkapnya Muhammad Sholch bin Umar al-Samarani, atau lebih dikenal
dengan sebutan Kyai Sholeh Darat.
Adanya penambahan nama desa alau kampung di belakang nama
Orang, sudah menjadi kebiasaan atau ciri dari orang-orang terkenal di
Masyarakat. Tempat tngealnya dulu, suatu daerah di pantai utara Semarang,
tempat mendarat orang-orang dant luar Jawa. Kini, nama Darat tetap lestan
dan dijadikan prasasti nama kampung, Nipah Darat dan Darat Tirto. Saat int
kampung Darat masuk dalam wilavah Kelurahan Dadapsari, Kecamatan
Semarang Utara.
Ayahnya, Kyai_ Umar merupakan peyuang kemerdekaan dan orang
kepercayaan Pangeran Diponcgoro dalam perang melawan Belanda di
wilayah pesisir utara Jawa
Setelah mendapat bekal ilmu agama dani ayahnya, Sholeh kecil
mulai mengembara, belajar dan satu ulama ke ulama lain.
Riwayat Keluarga
Selama hayatnya, Kyai Sholeh Darat pernah menikah tiga kali.
Perkawinannya yang pertama ketika 1a mondok di Mekah. Tidak jelas siapa
nama istrinya. Namun anak dari istri ini diberi nama Ibrahim.
Tatkala Kyat Sholeh Darat pulang ke Jawa, istrinya telah
meninggal dunia dan Ibrahim tidak menyusul ke Jawa. Ibrahim ini tidak
mempunyai keturunan. Untuk mengenang anaknya (Ibrahim) yang pertama
ini, Kyat Sholeh Darat menggunakan nama Abu Ibrahim dalam halaman
sampul kitab tafsimya, Faidh al-Rahman,
Perkawinannya yang kedua dengan Sofiyah, puteri Kyai Murtadho
teman karib bapaknya. Ini terjadi di Semarang. Dani pekawinan ini, mereka
dikarunia dua orang putera, Yahya dan Kholil. Dari kedua putranya ini,
_
Ma aeltelah melahirkan beberapa anak dan keturunan yang bisa diumpai hingga
hint
Sedanghan petkawimannya yang keliga dengan Raden Ayu Aminah,
puter Bupaty Rulus, Punworejo yang juga scoring syanifah (keturunan Nabi
Muhammad SAW). Dari perkawinannya ini, mercka dikarunia seorang
pum bemama RA Siti Zahroh,
Sin Zahroh dyodohkan dengan Kyai Dahlan, santei Kyat Sholeh
Darat dan Termas, Pacitan, Dart perkawinan ini melahirkan dua orang anak,
masing masing Rahmad dan Aisyah. Kyai Dahlan meninggal di Mckah,
kemudian Siw Zahroh dipasrahhan kepada Kyat Mahfudz, kakak kandung
Kyai Dahlan, Oleh Syetkh Mahtudz, Zahroh dyodohkan dengan Kyai Amir,
Juga sant KH Sholeh Darat sendin asal Pekalongan, Perkawinan kedua Siti
2abroh tidak melahirkan keturunan.
Pengembaraan ilmu KH Sholeh Darat
Sebagaimana anak scorang kyat, masa kecil dan remaja Sholeh
Darat dilewatinya dengan belaiar al-Qur'an dan tlmu agama, Pertama
belayar langsung pada ayahnya, tlmu nahwu, shorof, akidah, akhlak, hadis
dan figih Setelah itu mengembara menimba ilmu ke beberapa ulama atas
dukungan Sebelum meninggalhan tanah aimya, ada beberapa Kyar yang dia
timba ilmunya.
GURU-GURU KH SHOLEH DARAT DIJAWA
1. KH M. Syahid Pati
Pengembaraan imu Kyai Sholeh Darat dimulai dengan belajar
kepada Kyai M. Syahid, seorang ulama yang memiliki pesantren
Waturoyo, Margoyoso, Kajen, Pati. Pesantren tersebut hingga kini
masih berdin. Kyai M. Syahid adalah cucu Kyai_ Mutamakkin yang
hidup semasa Paku Buwono II (1727-1749M). Kepada Kyai_ M. Syahid
im, Kyai Sholeh Darat belajar beberapa kitab figih. Di antaranya kitab
Fath al-Qarib, Fath al-Mu'in, Minhaj al-Qawwim, Syarah al-Khatib,
Fath al- Wahab dan lain-lain.2. Kyai Raden Haji Mohammad Sholeh bin Arnawi Kudus
Kepadanya Kyar Sholeh Darat belayas Tufur al-Jalalain karya
Imam Suvutr
3. Kyai Ishak Damaran. Semarang
Kepadanya Kya Shelch Darat belajar Nahwu dan Shorof
4. Kyai Abu Abdlllah Muhammad bin Hadi Baquni, Mufti d:
Semarang
Kepadanya Kyat Sholeh Darat ilmu falak
§. Savid Ahmad Bafaqih Ba‘alawl, Semarang
Kenadanya Kyai Shoich Darat belajar kitab Jawhar al-Tauhid karya
Syerkh Ibrahim al-Laggoni dan Mfinhaj al-APudin karya imam Ghazali.
6. Syeikh Abdul Ghani Bima, Semarang
Kepadanya Kya Sholeh Darat belayar kitab Masail al-Sutin karya
Abu Abbas Ahmad al-Mishn. Yaitu scbuah kitab beisi ajaran-ajaran
dasar Islam yang sangat populer ds Jawa pada abad ke-19 M.
7. Mbah Ahmad (Muhammad) Alim, Bulus Gebang Purworejo
Kepadanya Kyat Sholch Darat_ mempelasan ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan tasawuf dan tafsir al-Qur'an. Oleh Mbah Ahmad
(Muhammad) Alim im. Kyai Shoich Darat diperbantukan kepada Zainul
Alim (putra Mbah Ahmad Alim). untuk mengasuh sebuah pesantren di
Dukuh Salatiyang, Desa Maron, Kecamatan Loano, Kabupaten
Purworejo.
Melihat keragaman kitab-kitab yang diperolch oleh Kyai Sholeh
Darat dan beberapa gurunya, menunjukkan betapa kemampuan dan
keahlian Kya: Sholeh Darat di bidang tlmu agama.
GURU-GURU KH SHOLEH DARAT DI MEKAH
Setelah dirasa cukup mengay: pada ulama di Jawa, KH Sholeh Darat
diajak ayahnya menunatkan ibadah haji sekaligus belajar di Mekab.
Penalanan ayah dan anak itu idaklah mulus. Mereka harus mencari jalan
yang aman agar tidak ditangkap Belanda. Sebab Kyai Umar adalah teman
seperjuangan Pangeran Diponegoro yang pemah ikut berperang di wilayah
pesisir utara.———
ub Avy!
Penalanan mereka akhimya bisa sampat Simjupurn dun tinypal
cukup lama di negen Tumasitk itu, Di siti ta memilikt beberapa sant, dan
bahkan ada perkampungan bernama Kyai Sholch Sehinypa in heranpkat ke
Mehah diperhirakan tahun 18. dihubungkin tahun
keberangkatan Syeikh Nawawi Banten pada {826 yang baru berumus 15
tahun. Pahadal antara KH Sholch Darat dengan Syeikh Nawawi terpaut
tyyuh tahun lebih tua Syerkh Nawawi
Sudah suratan tagdir, ayahnya wafat di Mekah =Membuat 1a
Memutuskan menetap di kota suct itu untuk meimperdalam ilmu agama.
Pada waktu stu, abad ke-19, banyak santri Indonesia yang berdatangan ke
Mckah guna menuntut ilmu agama di sana,
Selama di Mekah, Kyai Sholeh Darat telah berguru kepada tidak
kurang dan sembilan ulama setempat. Mereka adalah :
1. Syeikb Muhammad al-Mugqri al-Mishri al-Makki
Kepadanya sa belayar ilmu-iimu aqidah, khusunya kitab) Ummul
Barahin karya Imam Sanus (al-Sanus1).
2. Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hashallah
fa adalah pengajar di Masjid al-Haram dan masjid Nabawi
Kepadanya, Kyat Sholeh Darat belajar fiqsh dengan menggunakan kitab
Fathul Wahhab dan Syarah al-Khunh, seria Nahwu dengan
menggunakan kitab 4/fivah lbrw Malik
Scbagaimana tradist belajar tempo dulu, sctelah menyclesaikan
pelajaran-pelajaran tersebut, Kyat Sholeh Darat juga memperoleh
“Ijazah”. Adanya istlah iyazah dikarenakan penenmaan ilmu tersebut
memiliki sanad. Dalam hal imi, Kyat Sholeh Darat mendapatkan ilmu
dan Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasballah yang memperoleh ilmu
tersebut dan gurunya, Syeikh Abdul Hamid a-Daghastani, dan al-
Dagastani mendapatkan dan {brahim Bayur: yang mendapatkan tImunya
dan al-Syarqawi, pengarang kitab Syarah al-Hikam.
3. Abk*Allamah Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, mufti_ madzhab
Syafi'iyah
Kepadanya Kyat Sholeh Darat belajar diya’ Ulm al-Din. Dari sini
1a juga mendapatkan ijazah.
4. Ab*Allamah Ahmad An-Nahawi al-Mishri al-Makki._ Kepadanya Kyat Shateh Darat belajar a/-Hikam arya Tbnu
Atha‘illah,
5. Sayyid Muhammad Sholch al-Zawawi al-Makki, guru di Magid
Nabawt
oe Dannya, Kyat Sholch Darat belajar kitab /iya’ Ulum al-Din juz 1
an 2.
6. Kyai Zahid
Dannya Kyat Sholeh Darat juga belajar kitab Fath al-Wahhab.
7. Syeikh Umar a-Syami
Dannya Kyai Sholeh Darat juga belajar kitab Fath al-Wahhab
8. Syeikh Yusuf al-Sunbulawi al-Mishri
Darnya Kyai Sholeh Darat belajar Syarah al-Tuhrir karya Zakana
al-Anshoni
9. Sveikh Jamal, seoang Mufti Madzab Hanafiyyah di Mekah
Dannya Kyat Sholeh Darat belajar Tatsir al-Qur’an. Dani sinilah,
Kyai_ Sholeh Darat mendapathan yazah ketiha selesai mempelajari
lotab-kitab tertentu, semisal Auth al-Wulthab, Syarah al-Khatib dan
Jhya’ Ulum a-Din, Dart sim pulalah apa yang dipelajan Kyai Sholeh
Darat dari kitab-kitab tersebut, berpengaruh besar terhadap isi kitab yang
dikarangnya, yattu Muymu’ al-S\ariat al-Kafivah li al-awwam.
Para guru yang pernah ditimba ilmunya baik di Jawa maupun di
Mekah ttu, ditults sendiri dalam kitab karyanya berudul /-Mursyidul Way
filimid Quran
JARINGAN KH SHOLEH DARAT DI JAWA
Sebagai seorang putra Kyai yang dekat dengan Pangeran
Diponegoro, Kyai Sholeh Darat mendapat banyak kesempatan untuk
berkenalan dengan teman-teman orang tuanya, yang juga merupakan Kyai
terpandang. Inilah kesempatan ulama Kyai Sholeh Darat di dalam
membuat jaringan dengan ulama senior di masanya, sehingga ketokohannya
diakui banyak orang, Di antara Kyai senior yang memiliki hubungan dekat
dengan Kyai Sholeh Darat adalah:te
- Kyai Hasan Bashori (putra Kyat Nur Iman Mlangi dari garwa Geguly:
tambahan oleh Ravie Ananda), ayudan Pangeran Diponegoro. Salah
seorang cucu Kyat Hasan Bashon adalah KH M. Moenawir, pendiry
Pondok pesanten Krapyak Yogyakarta, adalah mund Kyai Sholeh
Darat
Kyai Syada* dan Kyai Darda’, dua orang prajunt’ Pangeran
Diponegoro. Setelah Pangeran Diponcgoro tertawan, Kyai Darda’ yang
berasal dan Kudus, kemudian menetap di Mangkang Wetan, Semarang
bayian barat, dan membuka pesantren di sana. Kepadanya, Kyai Sholch
Darat pernah menuntut ilmu. Kyai Bulkin, putera Kyat Syada’,
¢ikawinkan dengan Natyjah, puten Kyat Darda’, dan memperoleh anak
yang bemama Kyai Tohir. Kyai Tohir ini, cucu Kyai Darda’ adalah
Tunid Kyai Sholch Darat setelah pulang dan Mekah.
. Kyai Murtadho. teman sepequangan Kyai Umar ketika melawan
Belanda. Shafiyyah, puten Kyat Murtadho, diyjodohkan dengan Kyaj
Sholeh Darat setelah pulang dan Mekah
Kyai Jamsari, prayunt Pangeran Diponegoro di daerah Solo dan
pendin Pondok pesantren Jamsaren, Surakarta. Ketha Kyat Jamsari
ditangkap Belanda, pesantrennya dak ada yang melanjutkan, lalu
ditatup. Pesanten tersebut dihiduphan kembali oleh Kyai Idris, salah
seorang santn senior Kyat Sholeh Darat. Dialah yang menggantikan
Kyai Sholeh Darat selama ta sahit hingga watatnya
e
i Wed or
\JARINGAN KH SHOLEH DARAT DI MEKAH
Semasa belajar di Mekah, Kyai Sholeh Darat banyak bersentuban
dengan ulama-ulama Indonesia yang belajar di sana. Di antara para ulama
yang sezaman dengannya adalah:
1. Kyai Nawawi Banten, disebut Juga Syeikh Nawawi al-Bantani
Dengan ulama besar yang produktif menulis kitab berbahasa Arab
ini, KH Sholch Darat mempunyar hubungan dekat dengan adanya
kesamaan guru mereka di Mekah.
2 Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi
la scorang ulama asal Minangkabau. Lahir pada 6 Dzulhiyjah 1276
(26 Mei 1860 M) dan wafat di Mekah pada 9 Jumadil Awwal (1916 M).
Dalam sejarahnya, dua tokoh pendin NU dan Muhamadtyyah, KH.
Hasyim As’an dan KH. Ahmad Dahlan pernah menjadi mund Ahmad
Khaub. Tercatat ada sekitar 49 karya yang pernah ditulisnya. Di
antaranya kiitab 4/-Nufuhat dan 4l-Jawahur fi A'mal a-Jurbayyat.
3. Syeikh Mahfuzb at-Tirmasi
Pendin pondok pesantren Termas Pacitan int adalah kakak dari Kyai
Dimyati, mund KH Sholch Darat. Adik Kyai Mahfudz, Kyat Dahlan,
pemah pula jadi menantu KH Sholeb Darat. Selama di Mekah. Syeikh
Mahfudz juga berguru kepada gurunya KH Sholeh Darat. Yaitu Sayyid
Ahmad bin Zaini Dablan. la watat tahun 1338 H/ 1918 M.
4. Kyai Kholil Bangkalan, Madura
la adalah salah seorang teman dekat Kyai Sholeh Darat. Beliau
adalah ulama termasyhur asal Madura. Karomah kewaliannya sangat
populer, dan pernah menjadi guru Hadlrotus Syetkh KH Hasyym
Asy’an. Kyai Kholil belajar di Mekah sekitar pada tahun 1860 dan
watfat pada tahun 1923,
Diajak Pulang Kyai Hadi Girikusumo
Ketinggian ilmu Kya: Sholch Darat tidak hanya bisa dilihat dari
karya-karya monumental dan keberhasilan para santnnya menjadi para
ulama besar nusantara. Tetapi juga bisa dilihat dari pengakuan penguasa
Mekah saat Kyai Sholeh Darat bermukim di Mekah.Ta dipilth menjadi salah seorang pengajar di Mekah. Di sinilah Kyai
Sholeh Darat bertemu dengan Mbah Hadi Girikusumo pendiri pondok
pesantren Ki Ageng Girtkusumo, Mranggen, Demak, Jawa Tengah. [a
merupakan figur yang sangat berperan dalam menghadirkan Kyai Sholeh
Darat ke bunn Semarang. Mehhat kchebatan Kyai Sholch Darat Mbah Hadi
Girikusumo merasa terpanggil untuk mengajaknya pulang bersama-sama ke
tanah air untuk mengembangkan Islam dan mengajar umat Islam di Jawa
yang masih awam.
Namun karena Kyai Sholeh Darat sudah diikat oleh penguasa
Mekah untuk menjadi pengajar di Mckah, sehingga ajakan pulang itu
dhtolak. Namun Mbah Hadi nekat, Kyai Sholch Darat diculik, diajak
pulang. Agar tdak ketahuaan, saat mau naik kapal untuk pulang ke Jawa,
Kyat Sholeh Darat dimasukkan ke dalam peti bersama barang bawaannya.
Namun di tengah jalan ketahuan, jika Mbah Hadi menculik salah seorang
Sveikh Mekah
Maka pada saat kapal merapat di pelabuhan Singapura, Mbah Hadi
ditanghap. Jika ingin bebas maka harus menyganti dengan sejumlah uang
sebagai denda. Para mund Mbah Hadi yang berada di Singapura mengetahui
bila gurunya sedang menghadapi masalah besar, berupaya menyelesaikan
masalah tersebut dengan mengumpulkan dana iuran untuk menebusnya,
Akhimya, mbah Hadi dan Kyat Sholeh Darat berhasil melanjutkan
perjalanan dan mendarat di Jawa,
Adapun waktu kepulangannya, diperkirakan tahun 1870 atau 1880.
hal ini dikaithan temuan dalam buku Biograti KH Muhammad Munawwir
Krapyak Yogyakarta yang menyebutkan 1a telah mengaji pada KH Sholeh
Darat di Semarang pada tahun 1880 sebelum kemudian meneruskan belajar
di Mekah.
Murid-Murid KH Sholeh Darat
KH Sholeh Darat merupakan guru bagi ulama-ulama besar Jawa dan
pahlawan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Beliau menjadi guru (Syeikh)
sewaktu masih di Mekah maupun setelah pulang kembali di Jawa.Para mundnya menjadi) ulama besar pendin pesantren maupun
pembesar hesullanan Diantara santrinya semasa di Mckah adalah KH
Dalhar (Watucongol, Muntilan, Magelang), KH Dimyati (Termas Pacitan)
dan KH Dablan (Termas Pacitan) seorang Ahli Falak (w. 1329 H),
keduanya adik Syerkh Mahfudz At-Tirmasy, serta KH Kholil Harun
(Kasingan Rembang) dan KH Raden Asnawi (Kudus). Syeikh Mahfduz
yang seperguruan dengan KH Sholeh Darat pun pernah pula belajar pada
behau semasa di tanah suct
Adapun mund KH Sholeh Darat setelah kembali di Jawa,
diantaranya, KH Hasyim Asy’an (pendin Nahdlatul Ulama), KH Ahmad
Dahlan (pendin Muhammadiyah) KH Idns (pendin Pondok Pesantren
Jamsaren Solo), KH Sya‘ban (ahli falak Semarang).
Lalu Kyai Amir Pekalongan (w. 1357 H) yang menjadi menanty
Kyar_ Sholeh Darat. dan Kyai Idns (nama aslinya Slamet) Solo. Mund
lamnya adalah KH Siro) (Payaman, Magelang), Penghulu Tafsir Anom
(Keraton Surakarta), KH Munawir (Krapyak Yogyakarta), KH Abdul
Wahab Chasbullah (Tambak Beras Jombang), KH Abas Djamil (Buntet
Cirebon), KH Raden Asnawi (Kudus), KH Bisri Syansuri (Denanyar
Jombang)
Selain itu, Kyat Yasin Rembang. Kyai Abdus Shamad Surakarta,
Kyai Yasir Areng Rembang, KH Subakir (Demak), KH Abdul Hamid
(kendal), KH Yasin (Bareng, Kudus).
Santrinya lain yang asal Semarang adalah KH Ridwan Tbnu
Mujahid, KH Syahl Kauman, KH Thohir, KH Syakban, KH Anwar
Mujahid. KH Abdullah Sayad Sendangguwo, Mbah Dawud, dan KH Alt
Barkan. Kyai Sahli
Ada salah satu muridnya Semarang yang membuat karangan bagus,
Kyai_ Sya‘ban bin Hasan Semarang, menulis artikel “Qabul al-‘Ataya ‘an
Jawabi ma Shadara li Syaikh Abi Yahya” untuk mengoreksi salah satu
bagian dari kitab Maymu ‘at al-Syari‘ah karya Kyai Sholeh Darat
Sedangkan murid dari kalangan non kyai yang terkenal adalah
pahlawan emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini. Putri Bupati Jepara ini
sewaktu menikah dengan Bupati Rembang Joyodiningrat, diberi kado KH
Sholeh Darat berupa kitab Tafsir Al-Qur'an Faidhur Rohman fi Tarjamati
Tafsiri Kalam al-Malik al-Dayyan.