Kelana
kelana13@yahoo.co.id
SD Negeri 013 Pagaran Tapah Darussalam
ABSTRACT
This research is motivated by the lack of ability to read aloud the fourth grade primary school
013 Pagaran Tapah Darussalam. This study aims to improve the ability to read aloud using
the method of giving the task to improve the ability to read aloud the fourth grade students of
SD Negeri 013 Pagaran Tapah Darussalam. Subjects of this study is the fourth grade students
of SD Negeri 013 Pagaran Tapah Darussalam totaled 20 students, consisting of 10 female
students and 10 male students in the academic year 2014-2015. Form of research is
classroom action research. The research instrument consists of instruments and instrument
performance data collection activity observation sheet form teacher and student activity.
Based on the results of the research shows that the students' skills in reading aloud increased.
It is known from preliminary data the average value of 63.2. When viewed from the classical
completeness, there are 19.2% of students (5 persons) who finished obtaining a minimum
value of 70 (according to the standard KKM). However, after the implementation of the
method of assignment, obtained an average value of 68.9 or completeness of 50% of students
(13 people). Then in the second cycle, to reach an average value of 81.4 or completeness of
100%. Thus, this study is said to been able to.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
62
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
63
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
64
sedang-sedang saja atau tergantung pada diwarnai oleh tekanan, durasi, atau tempo,
suasana. perhentian atau jeda, dan suara yang
menarik, merata atau mendatar pada akhir
Sehubungan dengan penelitian ini, ujaran. Dalam ilmu bahasa, intonasi dengan
maka yang dimaksud kemampuan membaca seemua unsur pembentukannya itu disebut
nyaring sesuai dengan tingkat kemampauan prosodi atau unsur suprasegmental bahasa.
siswa kelas IV SD Negeri 013 Pagaran Intonasi atau lagu kalimat akan menentukan
Tapah Darussalam adalah kemampuan arti suatu kalimat. Kalimat yang sama, jika
membaca siswa sesuai lafal, intonasi, diucapkan sama diucapkan dengan lagu
kelancaran dan ketepatan. Lafal adalah cara yang berbeda akan mempunyai arti yang
seseorang mengucapkan bunyi bahasa. berbeda (Depdiknas, 2002). Intonasi adalah
Penguasaan lafal amat penting amat pentng, irama bahasa, yaitu ucapan bunyi bahasa
karena memperjelas ucapan tiap-tiap kata yang turun naik, panjang pendek, dan keras
(Depdikbud, 2002). Lafal menurut lembutnya suara. Intonasi dalah kerjasama
Poerwadarminta adalah sebutan atau ucapan antar nada, tekanan, durasi, dan perhentian
yang baik. Huruf a diucapkan dengan [a], yang menyertai suattu tutur, dari awal
bukan [e]. Bunyi diftong ai, au, oi, hingga perhentian terakhir.
diucapkan serentak, misalnya pandai, a i Kegiatan interaksi belajar mengajar
diucapkan [ai] bukan [a], [i] secara terpisah. harus selalu ditingkatkan efektivitas dan
Bunyi a dan I diucapkan tidak sempurna. efisiensinya. Dengan banyaknya kegiatan
Bunyi konsonan b dilafalkan sempurna pendidikan di sekolah, dalam usaha
kalau terletak pada permulaan suku kata meningkatkan mutu dan isi pelajaran, maka
misalnya batu, buku, bola, biru, dan sangat menyita waktu siswa untuk
dilafalkan menyerupai p, bila terletak di melaksanakan kegiatan belajar mengajar
akhir suku kata. Misalnya: kitab, jawab, tersebut. Untuk mengatasi keadaan tersebut
tertib. Bunyi konsonan k dilafalkan guru perlu memberikan tugas-tugas diluar
sempurna bila terdapat pada permulaan jam pelajaran. Disebabkan bila hanya
suku kata seperti kata, kotor, kirim, kuku. menggunakan seluruh jam pelajaran yang
Bunyi bahasa dapat diterima dengan ada untuk tiap mata pelajaran hal itu tidak
baik oleh pendengar apabila diungkapkan akan mencukupi tuntutan luasnya pelajaran
dengan lafal yang tepat dan jelas. yang diharuskan, seperti yang dicantumkan
Ungkapan-ungkapan yang demikian akan dalam kurikulum. Dengan demikian, perlu
memberikan kesan yang menarik sehingga diberikan tugas-tugas, sebagai selingan
mudah tersimpan dalam ingatan. Ketetapan untuk variasi teknik penyajian ataupun
lafal sangat menentukan kejelasan dapat berupa pekerjaan rumah. Tugas
ungkapan kata demi kata yang dituturkan semacam itu dapat dikerjakan di luar jam
oleh si pembaca melalui vokal yang pelajaran, di rumah ataupun sebelum
sempurna akan mempermudah pendengar pulang, sehingga dapat dikerjakan bersama
untuk menangkap maksud pembicaraan temannya.
orang. Djamarah (2006) menyatakan
Intonasi merupakan perpaduan dari bahwa pengertian metode penugasan adalah
berbagai macam gejala, yaitu tekanan metode penyajian bahan dimana guru
(stress) titik nada (pitch), durasi atau tempo memberikan tugas tertentu agar siswa
(length), perhatian atau jeda (pause), dan melakukan kegiatan belajar. Sudjana (2005)
suara yang meninggi, mendatar atau mengemukakan bahwa tugas dan resitasi
menurun pada akhir arus ujaran. Jadi, tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi
intonasi merupakan serangkaian nada yang jauh lebih luas dari itu. Tugas bisa
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
65
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
66
penugasan atau pemberian tugas bertujuan bertanggung jawab dan berdiri sendiri dan
meningkatkan hasil belajar siswa, karena kebalikannya adalah seringkali anak didik
dengan penugasan dapat lebih melakukan penipuan dimana anak didik
memanfaatkan waktu dan mempunyai sikap hanya meniru hasil pekerjaan orang lain
tanggung jawab atas pekerjannya sendiri. tanpa mau bersusah payah mengerjakan
Dengan mengerjakan tugas siswa menjadi sendiri.
lebih aktif, dan mengembangkan Hipotesis tindakan dalam penelitian
inisiatifnya untuk memecahkan ini adalah jika metode pemberian tugas
persoalannya sendiri yang pada gilirannya diterapkan maka, dapat meningkatkan
akan mampu meningkatkan hasil kemampuan membaca nyaring siswa kelas
belajarnya. IV SD Negeri 013 Pagaran Tapah
Sudjana (2005) menyatakan Darussalam.
beberapa langkah-langkah dalam
melaksanakan metode pemberian tugas
yaitu: METODE PENELITIAN
a. Fase pemberian tugas. Subjek penelitian ini yaitu siswa
b. Langkah pelaksanaan tugas kelas IV SD Negeri 013 Pagaran Tapah
c. Fase mempertanggungjawabkan tugas Darussalam berjumlah 20 orang siswa, yang
terdiri dari 10 siswa perempuan dan 10
Djamarah (2000) menyatakan siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data
beberapa kelebihan dan kekurangan metode dalam penelitian ini dilakukan dengan
pemberian tugas yaitu: teknik observasi dan tes. Teknik tes
a. Kelebihan metode pemberian tugas digunakan untuk menjaring data berkaitan
1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dengan kemampuan siswa dalam membaca
dari hasil belajar sendiri akan dapat nyaring. Sedangkan teknik observasi adalah
diingat lebih lama teknik yang digunakan peneliti dalam
2) Anak didik berkesempatan memupuk rangka menilai keberhasilan dan
perkembangan dan keberanian kekurangan proses pembelajaran yang
mengambil inisiatif, bertanggung dilakukan.
jawab dan berdiri sendiri. 1. Kemampuan Siswa dalam Membaca
b. Kekurangan metode pemberian tugas Nyaring
1) Seringkali anak didik melakukan Pengolahan dilakukan dengan cara
penipuan dimana anak didik hanya pengumpulan klasifikasi dan mengalisis
meniru hasil pekerjaan orang lain data sebelum data awal dianalisis terlebih
tanpa mau bersusah payah dahulu ditentukan kriteria-kriteria penilaian
mengerjakan sendiri untuk kemampuan membaca nyaring.
2) Terkadang tugas itu dikerjakan oleh Kriteria-kriteria tersebut digunakan untuk
lain tanpa pengawasan mengetahui sejauh mana kemampuan
3) Sukar memberikan tugas yang membaca nyaring siswa. Adapun aspek
memenuhi perbedaan individual yang akan dinilai dalam membaca nyaring
adalah penilaian terhadap lafal dan intonasi.
Dari pendapat yang dikemukakan di Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
atas, bisa diambil suatu kesimpulan bahwa tabel rubrik penilaian berikut ini.
metode diskusi mempunyai kelebihan dan Sedangkan untuk interval dan kategori
kekurangan, diantaranya adalah Anak didik kemampuan siswa membaca nyaring adalah
berkesempatan memupuk perkembangan sebagai berikut:
dan keberanian mengambil inisiatif,
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
67
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
68
katagori sedang. Pembahasan penelitian siklus I, dan ke siklus II. Diketahui rata-rata
terdiri atas: 1) hasil observasi, dan 2) hasil nilai kemampuan siswa pada data awal
evaluasi. Adapun pembahasannya adalah adalah 63,2 atau dengan kategori sedang.
sebagai berikut. Kemudian setelah diterapkannya metode
1. Peningkatan Kemampuan Membaca pemberian tugas atau pada siklus I,
Nyaring diperoleh rata-rata nilai 68,9 atau dengan
Kemampuan membaca nyaring yang kategori sedang. Sedangkan pada siklus
diperoleh oleh siswa kelas Kelas IV SD kedua mengalami peningkatan dengan rata-
Negeri 013 Pagaran Tapah Darussalam rata nilai 81,0 atau dengan kategori tinggi
mengalami peningkatan dari tes awal ke
Peningkatan kemampuan siswa dari data awal ke siklus I, dan siklus II juga dapat
dilihat dalam bentuk gambar di bawah ini.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
69
Berdasarkan tabel di atas, tergambar rata-rata nilai 84,3 atau dengan baik, dan
secara keseluruhan bahwa aktivitas guru pada pertemua kedua diperoleh rata-rata
telah dilakukan dengan baik. Hal ini nilai 94 atau dengan kategor sangat baik.
dipengaruhi oleh aktivitas siklus I
pertemuan 1, dengan rata-rata nilai 74,3 3. Peningkatan Observasi Siswa
atau dengan kategori baik, sedangkan Sedangkan rekapitulasi aktivitas
pertemuan kedua diperoleh rata-rata nilai siswa selama proses pembelajaran melalui
94,3 atau dengan kategori baik. Sedangkan metode pemberian tugas dapat dilihat
siklus kedua pertemuan pertama diperoleh seperti tabel berikut.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
70
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
71
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesiai. Jakarta: Balai Pustaka
Djamarah dan Zein. 2006. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Gimin. 2008. Instrumen dan Pelaporan
Hasil Dalam Penelitian Tindakan
Kelas, Pekanbaru
Hanif, Nurcholis dan Mafrukhi. 2006. Saya
Senang Berbahasa Indonesia II.
Jakarta. Erlangga
KTSP. 2007. Panduan Lengkap KTSP.
Yokyakarta. Pustaka Yudhisia
Mulyati, Yeti. 2002. Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Jakarta: Pusat Universitas
Terbuka
Nurcholis. 2006. Saya Senang Berbahasa
Indonesia untuk Sekolah Dasar
Kelas VI. Jakarta: Erlangga.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |