Anda di halaman 1dari 3

NIM : 030791222 Pokjar : Polres Tulang Bawang

Nama : Agnes Agustien Sundalangi Mata Kuliah : Humum Perbankan dan

Tugas : 1 (satu) Tindak Pidana Pencucian uang

Semester : 8 (Delapan)

Soal

1. Sebutkan perkembangan perbankan dengan menggunakan alat bayar berupa wesel


dan cek dimulai?
2. Sebutkan Bank Belanda yang merupakan cikal bakal bank sentral di Indonesia ?
3. Sebutkan jenis-jenis Bank dan kelembagaanya?
4. Sebutkan kewenangan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral ?
5. Sebutkan hal-hal yang melatarbelakangi pembentukan OJK?

Jawab

1. Pada tahun 1587, The Banco della Piazza (Piazza Bank) dibuka di Venice, Italia
sebagai insiatif pemerintah. Bertujuan untuk mengatasi fungsi-fungsi penting
perbankan yang salah satunya adalah untuk menciptakan alat pembayaran yang sangat
penting berupa surat-surat berharga sebagai bukti simpanan nasabah, menciptakan alat
pembayaran berupa kertas di Venice dan kegiatan-kegiatan lain yang membuat suatu
transaksi dengan tidak lagi menggunakan koin sebagai benda fisik yang digunakan
sebagai alat transaksi. Bank mulai memperkenalkan alat pembayaran selain koin dan
dijamin oleh pemerintah, tetapi memiliki resiko yang sangat tinggi, Pemerintah
menjamin alat pembayaran tersebut sehingga pedagang tidak khawatir dengan adanya
kebangkrutan dan kegagalan pembayaran karena pemerintah menjamin. Pusat
perdagangan di Mediterian seperti di Barcelona dan Genoa, Spanyol juga sebenarnya
telah melakukan hal ini sebelum Venice dan hal tersebut diikuti oleh kota-kota besat
di utara Eropa lainnya seperti di Amsterdam Tahun 1609, Hambrug, Jerman Tahun
1619, Nuremberg Tahun 1621. Pada kurun waktu ini pula beberapa lembaga bank
telah mampu memberi alat-alat pembayaran antar daerah dan antar bangsa. Hal ini
dimungkinkan dengan penciptaan bentuk wesel dan promes. Pada saat itu wesel
digunakan oleh si penukar uang setelah ia menerima mata uang logam emas dari
seorang pedagang, kemudian sebaliknya dia memberi kepada si perdagang tersebut
selembar kertas wesel (bill) yang menyatakan bahwa si penukar uang akan membayar
kepada si pedagang sewaktu-waktu diminta, sejumlah uang atau logam emas lainnya.
Jika si penukar uang dikenal baik dan bonafide, wesel tersebut bisa digunakan dalam
masyarakat seperti uang, dan dapat berpindah tangan. Dengan dimasukkannya unsur
waktu, maka wesel menjadi lebih dari suatu peranti uang. Kemudian salah satu peranti
kredit. Adapun promes adalah kertas yang diberikan kreditur kepada debitur sebagai
janji pembayaran kembali kelak, dan ini merupakan surat jangka pendek . Cek
merupakan asli metode pengiriman uang tanpa menggunakan koin, adalah sebuah
kontrak. Antar per orang dengan institusi perbankan. Cek adalah tukar antar bank,
orang yang mampu untuk melakukan pembayaran (nasabah) kepada orang yang
memegang dan memiliki cek tersebut.

2. De Javasche Bank yang didirikan pada tahun 1828 merupakan bank Belanda yang
berhasil berkembang dan merupakan cikal bakal bank sentral Indonesia di kemudian
hari. Bank Belanda lainnya seperti Nederlandsch Indische Escompto Maatschaij,m
Nederlandsch Indische Handulsbank, dan Nederlandsche Handel Maatschapij,mulai
beroperasi berturut-turut pada tahun 1857, 1864, dan 1883. De Javasche Bank oleh
pemerintah Hindia Belanda, bank tersebut diberi monopoli untuk mengeluarkan uang
yang semula pengedarannya ditangani oleh pemerintah sendiri. Sejak itu bank
tersebut terkenal sebagai bank sirkulasi, atau bank of issue. Dari fungsinya seperti itu,
maka bank tersebut merupakan bankir bagi pemerintahn Hindia Belanda, meskipun
belum menjadi bank sentral penuh, karena hanya menjalankan beberapa tugas uang
biasa dilakukan oleh Bank Sentral, yaitu diantaranya: Mengeluarkan dan
mengedarkan uang kertas, mendiskonto wesel, surat hutang jangka pendek, dan
obligasi negara, menjadi kasir pemerintah menyimpan dan menguasai dana-dana
devisa, dan bertindak sebagai pusat kliring sejak tahun 1909. Meskipun menjalankan
tugasnya sebagai bank sirkulasi tetapi tugas sebagai bank umum pun tetap dijalaninya,
sehingga turut bersaing dengan bank-bank lain. De Javasche Bank dijadikan bank
nasional melalui undang-undang Nomor 24 Tahun 1951 tentang Nasional Isasi De
Javasche Bank.
3. Jenis Bank terdiri dari :

a. Bank umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha scara


konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, (berdasarkan pengertian ini
maka dengan sendirinya bank umum adalah bank pencipta uang girai)
b. Bank Syariah, yaitu bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah, dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Perkreditan Rakyat Syariah.

4. Bank Indonesia merupakan bank sentral yang mempunyai wewenang untuk


mengeluarkan alat pembayaran yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan
mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort.

5. Terdapat 3 hal yang melatarbelakangi pembentukan otoritas jasa keuangan,yaitu


perkembangan industri sektor jasa keuangan di Indonesia. Pemasalahan lintas sektoral
industri jasa keuangan dan amanat yang tertulis pada Pasal 34 Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Pasal 34 Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2004 tentang Bank Indonesia merupakan respons terhadap krisis moneter yang
terjadi pada tahun 1997-1998 yang mempunyai dampak negatif, khususnya pada
sektor perbankan. Krisis tahun 1997-1998 yang melanda Indonesia mengakibatkan
banyaknya bank-bank yang mengalami kebangkrutan sehingga banyak yang
mempertanyakan pengawasan Bank Indonesia terhadap perbankan. Reformasi
dibidang hukum perbankan diharapkan dapat mengatasi kerangka sistem keuangan
yang lebih tangguh sekaligus menciptakan pencegahan dalam permasalahan-
permasalahan dimasa depan. Untuk itu, muncul pemikiran awal untuk membentuk
otoritas kompromi berbagai lembaga berkaitan dengan pembahasan untuk
memisahkan pengawasan perbankan di Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai