Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 8

NAMA : LUTFI YASINTA Y

PRODI : TEKNIK LINGKUNGAN

ANGKATAN : 2020

PEMATERI : MUHAMMAD AL KHOLIF, S.T ., M.T

1. Identifikasi Masalah :

Di lingkungan sekitar saya masih rendah SDM nya dalam hal pendidikan bagi laki – laki.
karena mereka beranggapan bahwa bagi yang laki – laki kalau sudah bekerja ya sudah
tidak ada “goalnya”.

Begitu juga dengan perempuan disekitar lingkungan saya rendah SDM nya dalam hal
Pendidikan mereka beranggapan perempuan tidak harus dengan pendidikan tinggi dan
nantinya akhirnya masuk ke dapur juga, mengurus suami dan anak.

Tidak adanya internet gratis yang dipasang di sekitar rumah penduduk bagi masyarakat
sekitar maupun bagi siswa siswi yang masih sekolah. Mereka menggunakan internet
melalui warkop.

masih ada beberapa yang menggunakan HP jadul yang mana tidak bisa digunakan dalam
hal melihat informasi melalui internet hanya menggunakan satu arah saja informasi.

2. Gagasan Penyelesaian Masalah :

Melakukan sosialisasi atau pendekatan langsung ke masyarkat para remaja – remaja,


bapak – bapak muda dan bapak – bapak yang sudah bekerja lama bahwa dalam hidup
harus mempunyai “goal” untuk meningkatkan kesejahteraan terutama kesejahteraan
dalam keluarga itu sendiri.

Sedangkan bagi yang perempuan mengadakan sosialisasi, pendekatan langsung dan


seminar bahwa perempuan harus sejajar dengan laki – laki (bukan diatas kodrat laki -
laki) untuk memunculkan generasi – generasi perempuan yang hebat dan keturunan –
keturunan yang hebat.
Menanyakan dan melakukan kerja sama bagi pemerintah pusat dan provider apakah
bersedia untuk memasang internet gratis di sekekitar rumah penduduk agar tidak
ketinggalan informasi.

Melakukan sosialisasi bahwa jaman sudah canggih harus mengikuti jaman sekarang
(namun sesuai pakem – pakem yang ada) agar tidak ketinggalan informasi dari daerah
luar maupun informasi dari pusat pemerintah maupun dari luar negeri.

3. Factor penghambat :

Bagi yang remaja – remaja mereka beranggapan bahwa dalam mencapai “goal” nanti saja
jika sudah menjadi bapak – bapak. Sedangakan bagi bapak – bapak mereka beranggapan
sudah tua begini saja toh sudah bekerja sudah menghasilkan uang.

Bagi yang perempuan perempuan mereka beranggapan sudah kodrat perempuan dari dulu
bahwa perempuan tidak harus Pendidikan yang tinggi karena nantinya yang bekerja
suami dan sudah kodrat wanita masuk dapur, mengurus anak, mengurus suami.

Masih ribetnya aturan – aturan yang berurusan dengan pemerintahan untuk berkoordinasi
dengan masyarakat sekitar agar bisa dilaksanakan dengan mudah tanpa harus berbelit –
belit birokrasi.

Beranggapan bahwa menggunakan hp android atau smart phone susah untuk dipelajari,
banyak aplikasinya dan tulisan touch screen kecil – kecil.

4. Factor pendukung :

Mencontohkan salah satu contoh tokoh laki – laki atau pengusaha sukses laki – laki yang
berhasil mencapai “goal nya” di usia muda (contohnya Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan : Nadiem Anwar Makarim, B.A ., M.B.A), sedangkan sukses diusia lanjut
(contohnya pemilik KFC dunia : Kolonel Sanders atau yang nama asli Harland David
Sanders).

Sedangkan untuk perempuan mencontohkan pengusaha sukses dan juga sebagai ibu dan
istri yaitu Anne Avantie sebagai desainer ( perancang busana Indonesia) yang terkenal
berbagai koleksi kebaya di skala nasional maupun internasional.

Memberikan contoh negara luar yang menggratiskan warganya internet yaitu negara
Kroasia (negara yang terletak di bagian tenggara benua Eropa). Bahkan negara Kroasia
menjadi negara kedua yang memiliki akses internet tercepat. Bahkan disana warnet
hamper tidak ada karena sudah disediakan di rumah – rumah, hotel, kafe, restoran, pusat
perbelanjaan.

Memberikan contoh negara terbanyak menggunakan smart phone adalah negara Korea
Selatan merupakan negara yang hamper penduduknya menggunakan smart phone yang
mana bisa digunakan internet untuk melihat informasi dari luar negara nya juga.

Anda mungkin juga menyukai