Anda di halaman 1dari 9

Lex Et Societatis Vol. VI/No.

6/Agust/2018

KEDUDUKAN ORGANISASI INTERNASIONAL PENDAHULUAN


SEBAGAI WADAH KERJASAMA ANTAR NEGARA A. Latar Belakang Masalah
MENURUT KAJIAN HUKUM INTERNASIONAL1 Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa
Oleh : Ade Tiara Puteri Cornelesz2 tidak ada satu negara pun di dunia yang dapat
hidup sendiri dalam hubungannya dengan
ABSTRAK negara lain. Fungsi sosial dari suatu negara
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk terhadap negara lain sangatlah besar dan oleh
mengetahui bagaimana kedudukan, fungsi dan karena itu maka eksistensi dari suatu organisasi
kekuasaan hukum organisasi internasional sangatlah diperlukan.3 Organisasi ini berfungsi
sebagai wadah kerjasama antar negara dan sebagai wadah negara-negara dalam
bagaimana subyek, obyek dan sumber hukum menyalurkan aspirasi, kepentingan, dan
organisasi internasional dalam kaitannya pengaruh mereka. 4
dengan kerjasama antar negara. Dengan Organisasi internasioal sebagai salah satu
menggunakan metode penelitian yuridis subyek hukum internasional merupakan wadah
normatif, disimpulkan: 1. Organisasi yang menhimpun negara-negara untuk
Internasional sebagai wadah kerjasama antar melakukan kerjasama internasional.
negara memiliki kedudukan, fungsi dan Perkembangan kemajuan organisasi
kekuasaan hukum, dalam arti bahwa Organisasi internasional dalam memasuki Abad ke- 21 ini
Internasional yang memiliki personalitas hukum dirasakan sangat cepat baik secara kwantitatif
dalam hukum internasional, yang pada maupun kwalitatif. Hal ini dirasakan oleh
hakikatnya dapat menciptakan berbagai hak masyarakat internasional dewasa ini bukan saja
dan kewajiban seperti kemampuan untuk karena meningkatnya kepentingan negara-
membuat perjanjian internasional, hak untuk negara didunia dalam semua bidang, tetapi
menikmati keistimewaan dan kekebalan juga untuk menciptakan suasana yang lebih
diplomatik, hak locus standi secara terbatas di aman dan damai dilingkungan pergaulan
Mahkamah Internasional, kemampuan untuk internasional. Oleh karena itu pembentukan
mengajukan tuntutan, serta adanya kewajiban organisasi-organisasi internasional dianggap
dalam arti adanya tanggung jawab dari sangat penting bagi semua negara dalam
organisasi internasional untuk tindakan- rangka mencapai tujuan yang menjadi
tindakan yang dianggap tidak sah. 2. Berkaitan kepentingn semua negara, dimana kepentingan
dengan kerjasama antar negara, organisasi tersebut menyangkut bidang kehidupan
internasional sebagai subjek dalam arti yang internasional yang sangat luas.
luas adalah organisasi yang dibentuk oleh Bidang-bidang tersebut menyangkut
negara-negara yang biasa disebut dengan kepentingan banyak negara, maka perlu diatur
istilah “public international organization”, melalui peraturan internasional agar
tetapi juga yang dibentuk oleh badan-badan kepentingan masing-masing negara dapat
non-pemerintah atau “private internasional terjamin. Hukum organisasi internasional
organization”. Sedangkan obyek hukum merupakan jawaban yang tepat karena
organisasi internasional adalah negara, baik menyangkut lebih byak prinsip dan norma-
sebagai anggota organisasi internasional atau norma hukum yang dirumuskan oleh organisasi
bukan, dan sumber hukum dari organisasi internasional yang dibentuk.
internasional adalah instrumen pokok atau Hukum organisasi internasional tersebut
ketentuan-ketentuan yang dimiliki dan pada hakikatnya merupakan norma-norma
mengatur keberadaan organisasi internasional hukum internasional yang terhimpun dalam
tersebut. suatu instrument pokok yang mengatur
Kata kunci: Kedudukan, Organisasi mengenai segala aspek yang berkenan dengan
Internasional, Kerjasama, Antar Negara , organisasi internasional tersebut, seperti
Hukum Internasional. prinsip-prinsip dan tujuan pembentukan

1 3
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Michael G. Anak Agung Banyu Perwita, Pengantar Ilmu Hubungan
Nainggolan, SH, MH, DEA; Harold Anis, SH, MSi, MH Internasional, Bandung: Rosdakarya, 2011, Ha. 34.
2 4
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. http://alvinurrahmi. blogspot.com/2015/09 /sejarah-
14071101434 perkembangan-hukum-organisasi. html

21
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

organisasi tersebut, syarat-syarat yang dan sekaligus lembaga-lembaga hukum(legal


diperlukan untuk menerima keanggotaannya, institution) dalam masyarakat internasional
hak dan kewajiban para anggotanya, cara-cara ternyata setiap hari berada dan beroperasi
orgaisasi tersebut didalam mengambil dimasing-masing wilayah nasional negara-
keputusan, personalitas hukum dan aspek negara anggota dan berhadapan dan
hukum lainnya yang berkaitan dengan berhubungan dengan hukum nasional negara-
organisasi internasional tersebut. negara tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis Timbulah apa yang disebut masalah
tertarik untuk menulis karya ilmiah dalam kepribadian hukum (legal personality) dari
bentuk skripsi dengan judul : “ Kedudukan organisasi internasional, bahkan muncul juga
Organisasi Internasional Sebagai Wadah pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah
Kerjasama Antar Negara Menurut Kajian organisasi internasional merupakan subyek
Hukum Internasional“ hukum, baik menurut hukum nasional maupun
hukum internasional. Sehubungan dengan hal
B. Perumusan Masalah diatas maka akan diuraikan lebih lanjut pada
1. Bagaimanakah kedudukan, fungsi dan dalam uraian dibawah ini.
kekuasaan hukum organisasi internasional
sebagai wadah kerjasama antar negara ?. 1. Kedudukan Hukum Organisasi Internasional
2. Bagaimanakah subyek, obyek dan sumber Mengenai kedudukan Organisasi
hukum organisasi internasional dalam Internasional sebagai Subyek Hukum
kaitannya dengan kerjasama antar negara ?. Nasional, tentang hal ini terdapat berbagai
pendapat yang telah berkembang hingga
C. Metode Penelitian saat ini. Namun yang terpenting untuk
Secara umum, ruang lingkup penelitian ini diketahui adalah bahwa telah ada anggapan
merupakan disiplin ilmu hukum, yakni Hukum umum (Communis opinion) diantara para
Internasional khususnya berkaitan dengan cerdik pandai, bahwa suatu organisasi
kedudukan organisasi internasional sebagai internasional yang jelas adalah subyek
wadah kerjasama antar negara, maka hukum nasional, artinya memiliki
penelitian ini merupakan bagian dari penelitian kepribadian hukum ditingkat nasional.
hukum yakni dengan cara meneliti bahan Dari praktek selama ini dapat diketahui,
pustaka yang dinamakan penelitian hukum bahwa walaupun Piagam LBB (the Covenant
kepustakaan. 5 Sedangkan metode pendekatan of The League of Nations) tidak mengatur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tegas ketentuan tentang
yuridis normatif, yaitu penelitian yang kepribadian hukum (yudicial personality) itu,
difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah- namun terdapat anggapan umum, bahwa
kaidah atau norma-norma dalam hukum LBB memiliki baik kepribadian hukum
normatif.6 internasional maupun kepribadian hukum
nasional (the league had both international
PEMBAHASAN and municipal legal personality). Hal itu
A. Kedudukan, Fungsi Dan Kekuasaan Hukum didasarkan atas jalan pemikiran bahwa
Organisasi Internasional Sebagai Wadah adanya kepribadian hukum yang demikian
Kerjasama Antar Negara. adalah perlu untuk pelaksanaan yang efisien
Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri dari tugas-tugas liga dan sebagian pula
adalah bahwa organisasi-organisasi karena adanya praktek yang berkala-kali
internasional dewasa ini tidak hanya sekedar dijalankan Liga sebagai badan hukum,
melintasi batas-batas negara tetapi mempunyai misalnya dengan mengadakan perjanjian
kegiatan diberbagai negara. Baik sebagai dengan pemerintah Swiss, menerima dan
lembaga-lembaga politik (politic institution) memindahkan tangankan harta milik,
memperoleh dana-dana dan sebagainya.
5
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum
Menurut J. G. Starke, dalam Piagam PBB
Normatif, Rajawali, Jakarta, 1985, hal. 14. juga tidak memuat ketentuan yang tegas
6
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum tentang kepribadian hukum itu mungkin
Normatif, Bayu Media, Malang, 2008, hlm.306. 92

22
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

karena perumus dan pembentuk Piagam perkembangan hukum internasional yang


berpendapat, bahwa hal itu telah tersirat amat pesat, terutama setelah perang dunia
didalam konteks piagam dengan jelas, II menunjukkan dengan jelas bahwa
bahwa organisasi ini akan menikmati kedudukan organisasi internasional sebagai
didalam wilayah masing-masing anggotanya subyek hukum internasional pada dewasa ini
kemampuan hukum yang demikian, sekedar tidak dapat diragukan lagi.
perlu bagi pelaksanaan tugas-tugasnya dan Kedudukan organisasi internasional yang
pemenuhan tujuan-tujuannya. Jadi memiliki kemampuan hukum untuk
walaupun Piagam PBB tidak dengan tegas mendukung hak dan kewajiban berarti juga
mengatur hal tersebut, akan tetapi pada adalah pribadi hukum internasional dan
Pasal 104 piagam menunjukkan dengan jelas demikian merupakan subyek hukum
adanya kepribadian hukum itu, sekurang- internasional. Subyek hukum internasional
kurangnya dalam lapangan hukum nasional ialah pemegang hak dan kewajiban menurut
(in municipal law).7 hukum internasional. Negara-negara yang
Menurut Michael Akehurst (1971), berdaulat adalah subyek hukum
penegasan Pasal 104 Piagam PBB tersebut internasional yang utama karena
tidak lain berarti bahwa PBB sebagai mengemban hak dan kewajiban menurut
organisasi internasional dengan demikian hukum internasional
menikmati kepribadian hukum menurut Badan-badan internasional seperti PBB
hukum nasional di wilayah setiap negara beserta semua badan-badan khusus PBB
anggotanya. PBB dengan demikian dan (specialized Agencies of the UN) seperti ILO,
menurut kenyataannya dapat mempunyai WHO dan organisasi-organisasi internasional
milik, mengadakan kontrak dan lain-lain (It lainnya yang sejenis adalah contoh-contoh
can own property, enter into contracts, etc).8 jelas tentang organisasi internasional yang
Oleh karenanya dapat dimengerti mengapa berkedudukan sebagai subyek hukum
pada bulan Februari 1946 Majelis Umum internasional, yang berarti bahwa mereka
PBB menyetujui “Convention on the mempunyai hak-hak dan kewajiban-
Privlieges and Immunities of the United kewajiban menurut hukum internasional
Nations’, dimana dalam Pasal 1 dinyatakan, khusus, sebagaimana ditetapkan dalam
bahwa PBB akan memiliki kepribadian konvensi-konvensi internasional, konstitusi,
hukum dan mempunyai kemampuan untuk piagam ataupun pasal-pasal persetujuan
mengadakan kontrak, memperoleh dan (Article of Agreement) yang melahirkannya.
memindahtangankan barang-barang
bergerak maupun tidak bergerak, serta 2. Fungsi Hukum Organisasi Internasional
menjalankan acara-acara hukum. Kedudukan hukum suatu organisasi
Bagaimanakah dengan organisasi-organisasi internasional mesti ada hubungan dengan
internasional lainnya? Apakah setiap fungsi-fungsi hukum (fungsi-fungsi legal)
organisasi internasional memiliki atau fungsi-fungsi konstitusional yang harus
kepribadian hukum nasional tertentu? Hal dijalankannya. Jadi dengan kata lain fungsi-
ini tergantung pada ketentuan-ketentuan fungsi dari organisasi-organisasi
dalam Piagam atau Konstitusinya masing- internasional adalah fungsi-fungsi legal atau
masing dan sebagian besar diserahkan konstitusional yang memberikan kepada
kepada praktek (negara-negara atau organisasi internasional yang bersangkutan
organisasi-organisasi internasional itu kedudukan sebagai legal person baik dalam
sendiri). lapangan hukum nasional maupun hukum
Berkaitan dengan kedudukan Organisasi internasional.
Internasional sebagai Subyek Hukum Menurut J. G. Starke (1972), masing-masing
Internasional dapat dilihat pada tahap organisasi internasional dibatasi
berdasarkan fungsi-fungsi dan tanggung
7
J.G. Starke, Op-Cit, hal. 203
jawab-tanggung jawab hukumnya dengan
8
Michael Akehurst, A Modern Introduction to masing-masing memiliki lapangan kegiatan
International Law, Minerva Series of Students Handbooks, sendiri yang terbatas. Oleh karenanya dalam
no. 25, Second Edition, 1971, h. 92.

23
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

konsitutsi-konstitusinya biasanya diatur atau setidak-tidaknya tidak dapat muncul


klausula-klausula khusus mengenai purpose, dengan cara yang sama. Menurut hukum
objects and powers yang memang internasional hampir setiap kegiatan prima
mempunyai pertalian yang erat satu sama facie (pada dasarnya) berada dalam
lain. Misalnya Piagam PBB merumuskan jangkauan kompetensi sesuatu negara,
tujuan-tujuannya (purposes) yang terdiri dari sedangkan bagi organisasi internasional
4 hal pokok sesuai pasal 1 sebagai berikut :9 berlaku prinsip yang sebaliknya yaitu bahwa
- ayat 1: mempertahankan perdamaian setiap fungsi yang tidak berada dalam
dan keamanan internasional secara rumusan-rumusan tegas konstitusinya,
usaha bersama-sama dalam prima facie berada di luar kekuasaannya.
menyelesaikan p-erselisihan-perselisihan Oleh karena itu setiap organisasi
yang mungkin membahayakan internasional secara hukum tidak dapat
perdamaian dunia. melangkahi kekuasaan-kekuasaan
- ayat 2 : mempererat pertalian konstitusionalnya, misalnya ILO tidak dapat
persahabatan antara bangsa-bangsa menyatakan dirinya berwenang
yang didasarkan pada hal-hal yang sama menjalankan fungsi-fungsi menegakkan
dan hak setiap bangsa untuk perdamaian dari Dewan Keamanan PBB dan
menentukan nasib sendiri. katakanlah memerintahkan suatu gencatan
- ayat.3: mencapai kerjasama dalam senjata kepada negara-negara tertentu yang
menyelesaikan soal-soal internasional sedang bermusuhan.
dilapangan ekonomi, kebudayaan,
kemanusiaan dan menyempurnakan B. Subyek, Obyek Dan Sumber Hukum
penharapan atas hak-hak manusia dan Organisasi Internasional Dalam Kaitannya
kebebasan-kebebasan asasi dengan tidak Dengan Kerjasama Antar Negara
memandang perbedaan bangsa, jenis Pembahasan dalam bagian ini lebih menitik
kelamin, bahasa dan agama. beratkan pada hal-hal yang berkaitan dengan
- Ayat 4 : menjadikan PBB sebagai pusat eksistensi dari organisasi internasional atau
segala usaha yang mewujudkan cita- dengan kata lain menyangkut aspek hukum
cita tersebut organisasi internasional, mengingat bahwa
organisasi internasional diperlukan dalam
3. Kekuasaan Hukum Organisasi Internasional rangka kerjasama antar negara untuk
Telah diketahui bahwa kedudukan hukum meningkatkan kesejahteraan, serta
suatu organisasi internasional ditentukan memecahkan persoalan bersama serta
oleh dan tergantung dari fungsi hukum serta mengurangi pertikaian yang timbul dalam
kekuasaan hukum organisasi internasional hubungan antara sesama negara anggota. Oleh
tersebut. Yang dimaksud dengan kekuasaan karena itu, perlu diketahui apakah subyek
hukum ialah kekuasaan konstitusional yaitu hukum oragnisasi internasional itu. Apakah
kekuasaan yang dimiliki organisasi semua organisasi internasional merupakan
internasional yang bersangkutan subyek hukum internasional, mengingat bahwa
berdasarkan konsitutisinya.10 setiap organisasi internasional berbeda corak
Jadi kedudukan organisasi-organisasi dan ragamnya, tidak saja dilihat dari besarnya,
internasional ditentukan oleh kekuasaan- tetapi peranan yang penting dalam hubungan
kekuasaan konstitusionalnya (its internasional. Demikian juga hal yang berkaitan
constitutional power). Dengan demikian dengan obyek dan sumber hukum organisasi
mereka secara dasariah sangat berbeda iternasional.
dengan negara-negara sebagai subyek
hukum internasional, misalnya masalah- 1. Subjek Hukum Organisasi Internasional
masalah yang menyangkut kedaulatan atau Subjek dari suatu system hukum hakikatnya
yurisdiksi negara-negara tidaklah mungkin semua yang dapat menghasilkan prinsip-
dialami organisasi-organisasi internasional prinsip hukum yang diakui dan mempunyai
kapasitas untuk melaksanakan prinsip-
9
J.G. Starke, Op-Cit, hal. 203. prinsip hukum tersebut. Dalam hukum
10
Pareira Mandalangi, Op-Cit, hal. 23.

24
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

organisasi internasional, hal ini meliputi Organisasi regional pada dasarnya dapat
semua organisasi internasional, termasuk digolongkan menurut sifat atau lingkungan
organisasi regional dan organisasi lainnya dari adanya kesamaan wilayah.
yang dapat digolongkan sebagai organisasi Pengelompokan organisasi regional menurut
internasional. Personalitas dari suatu subjek Lynn. H. Miller dan Leroy Bennet :12
hukum organisasi internasional, untuk a. Organisasi serbaguna (Multipurpose
melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan organizations) Merupakan organisasi
ketentuan yang termuat didalam instrumen yang mempunyai tujuan dan kegiatan
dasar yang dimiliki oleh organisasi yang luas baik dibidang politik, ekonomi,
internasional tersebut. sosial, kebudayaan, dll.
Organisasi internasional sebagai subjek b. Organisasi persekutuan (Alliance-type
dalam arti yang luas dimaksudkan tidak saja organizations) Mempunyai bentuk
menyangkut organisasi yang dibentuk oleh kerjasama militer maupun politik yang
negara-negara (public international ditujukan untuk mempertahankan
organization), tetapi juga yang dibentuk oleh keamanan terhadap tindakan dari luar.
badan-badan non-pemerintah (private c. Organisasi fungsional (Functional
internasional organization).11Organisasi organizations) Bentuk organisasi yang
internasional kini meliputi organisasi antar bertujuan untuk memajukan kerjasama
pemerintah dan organisasi non-pemerintah, politik, ekonomi, dan sosial dan hampir
istilah organisasi internasional pada tidak melibatkan faktor keamanan.
hakikatnya hanya mencakup organisasi- d. Komisi-komisi regional PBB (United
organisasi antar pemerintah saja, karena itu Nations Regional
penekanan utama dalam uraian nanti hanya Commissions)Organisasi di bawah
pada organisasi antar pemerintahan, naungan PBB yang bergerak di bidang
mengingat dalam hubungannya dengan ekonomi dan sosial, dibentuk hampir
berbagai urusan dunia dilakukan oleh ditiap wilayah geografis.
pemerintah nasional dari negara Sehubungan dengan organisasi internasional
anggotanya. sebagai subjek hukum organisasi
Meningkatnya dan berkembangnya internasional, masih di kenal organisasi
hubungan internasional secara kompleks regional atau subregional sebagai subjek.
menimbulkan tumbuhnya berbagai Jika organisasi internasional sebagai bahan
organisasi internasional dan hal semacam multilateral dengan prinsip keanggotaan
itu harus dihadapi oleh dunia sebagai suatu yang universal dan dengan kepentingan
proses untuk mengadakan tatanan yang lain. yang luas sampai pada badan-badan
Proses semacam ini kadang-kadang tidak subsidernya maka organisasi regional
berlangsung lama, tetapi lebih mengikuti mempunyai keanggotaan yang terbatas,
perjalanan dari suatu sejarah, namun tetapi mempunyai kepentingan yang relatif
demikian proses itu cukup mempunyai arti luas, misalnya EEC (Masyarakat Ekonomi
penting. Eropa), OAU (Organisasi Persatuan Afrika)
Subjek hukum organisasi internasional tidak dan organisasi negara-negara Amerika
hanya organisasi internasional, juga (OAS).
terdapat organisasi regional atau
subregional. Organisasi internasional 2. Objek Hukum Organisasi Internasional
sebagai badan multilateral mempunyai Objek hukum organisasi internasional
prinsip keanggotaan yang universal, dengan meliputi negara baik sebagai anggota
kepentingan yang luas. Sedangkan, organisasi internasional maupun bukan,
organisasi regional mempunyai keanggotan organisasi internasional maupun regional
yang terbatas, namun kepentingan relatif lainnya bahkan menurut perkembangan
luas. organisasi internasional seperti PBB,
sesudah organisasi gerakan kemerdekaan

11 12
Sumaryo Suryokusumo, Hukum Organisasi Barnett, A. Leroy, International Organization, New
Internasional, PT. Tatanusa, Jakarta, 2007, hal. 12. Jersey, Practice Hall Inc., 1976, p. 132

25
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

dapat diakui sebagai subjek hukum Dalam kaitannya negara sebagai objek
organisasi internasional, seperti halnya hukum dari hukum organisasi internasional
South West African People’s Orgaization telah pula dikembangkannya oleh PBB, dan
(SWAPO) dan Palestine Liberation Majelis Umum PBB pada tanggal 24 Oktober
13
Organization (PLO). 1970 telah menyetujui suatu resolusi, Res.
Negara sebagai obyek hukum organisasi 2625 (XXV), yang menetapkan “Deklarasi
internasional menyangkut hak kedaulatan, mengenai prinsip-prinsip hukum
kualifikasi sebagai negara anggota serta hak- internasional mengenai hubungan
hak dan kewajiban negara itu tidak saja bersahabat dan kerja sama antara semua
menurut ketentuan-ketentuan yang telah negara”. Deklarasi yang pembuatan serta
ditetapkan dalam instrumen pokok dari perumusannya makan waktu 8 tahun ini
organisasi internasional itu tetapi juga telah berhasil membuat kolaborasi baik
sesuai dengan keputusan-keputusan yang mengenai Pasal 2 ayat 4 maupun ayat 7 dari
telah ditetapkan oleh organisasi Piagam PBB (lihat dalam Piagam).
internasional tersebut. Negara (pemerintah) sebagai anggota
Kedaulatan sesuatu negara mengandung arti sesuatu organisasi internasional,
bahwa negara itu mempunyai kapasitas berkewajiban melaksanakan keputusan yang
yang penuh untuk bertindak atau dengan telah diambil oleh organisasi internasional
perkataan lain mempunyai kapasitas termasuk rekomendasi, imbauan maupun
internasional yang penuh. Negara berdaulat permintaannya. Kewajiban ini berlaku sejak
itu dapat mengambil tindakan apapun yang negara itu diterima sebagai anggota sesuai
menurut negara itu dapat dilakukan selama dengan ketentuan yang termuat dalam
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip instrumen pokok organisasi internasional
hukum internasional maupun ketentuan itu. 14
dalam instrumen pokok dari organisasi Setelah membicarakan negara baik
internasional di mana negara itu menjadi kapasitasnya sebagai anggota maupun
anggota serta tidak mencampuri hak-hak bukan dalam organisasi internasional
negara lain. sebagai objek, kita juga mengenal
Sebagai objek hukum organisasi organisasi-organisasi internasional lainnya
internasional pada waktu yang lampau sebagai objek hukum organisasi
Negara mempunyai hak untuk melancarkan internasional. Sebagai contoh adalah badan-
perang, tetapi pada waktu sekarang hak badan khusus PBB (WHO, FAO, dan lain-
yang ada tinggal hak untuk dapat lain), badan-badan susider atau istimewa
menggunakan kekerasan dalam rangka bela (UNDP, UNICEF, UNESCO, dan lain-lain)
diri dan hak untuk tetap netral dalam komisi-komisi ekonomi regional (ESCAP,
pertikaian senjata diantara Negara. ECWA, ECLA, ECE, ECA), Liga Arab, EEC, IOC,
Sebagai contoh dalam hubungannya dengan dan lain-lain.
organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa Di samping negara, organisasi internasional,
seperti termuat dalam Pasal 2 ayat 4 dan 7 organisasi pembebasan nasional yang dapat
piagam mengandung prinsip-prinsip tidak dijadikan sebagai objek hukum organisasi
melakukan ancaman atau menggunakan internasional, juga pertikaian antar negara,
kekerasan, serta tidak mencampuri urusan situasi internasional dan perselisihan antara
dalam negeri negara lain. Jika diperhatikan, anggota bisa merupakan objek tersendiri
unsur-unsur dari Pasal 2 ayat 4 Piagam dalam hukum internasional. Pertikaian,
sebenarnya lebih maju dibandingkan dengan situasi dan perselisihan yang kiranya dapat
Covenant Liga Bangsa-bangsa yang tidak membahayakan serta mengancam
memuat ketentuan mengenai adanya perdamaian dunia haruslah segera diatasi
penggunaan kekerasan atau ancaman untuk dan diadakan tindakan-tindakan seperlunya
menggunakan kekerasan. oleh PBB, baik Majelis maupun Dewan
Keamanan.
13
Syahmin A.K. Masalah-masalah Aktual Hukum
Organisasi Internasional, Penerbit Armico, Bandung, 1988,
14
hal. 37 Sumaryo Suryokusumo, Op-Cit, hal. 32

26
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

(Konferensi Keamanan dan Kerjasama Eropa


3. Sumber Hukum Organisasi Internasional atau lazim disebut Helsinki Accords, Pact
Perlu ditegaskan dalam studi ini, bahwa (Liga Arab, Warsawa) Treaty, (NATO,
terlepas dari keaneka ragaman istilah yang SEATO), statute (IAEA, OPEC), Deklarasi
digunakan untuk sumber hukum organisasi (ASEAN), Constitution (UNIDO, ILO, WHO,
internasional, maka berdasarkan praktek UNESCO, dan lain-lain).
yang dilakukan organisasi internasional, Ketiga, ketentuan-ketentuan lainnya
dalam studi ini menggunakan empat mengenai peraturan tata cara organisasi
pengertian sebagai berikut :15 internasional beserta badan-badan yang
Pertama, sebagai kenyataan historis berada dibawah naungannya, termasuk cara
tertentu, kebiasaan yang sudah lama kerja mekanisme yang ada pada organisasi
dilakukan, persetujuan atau perjanjian resmi tersebut. Peraturan-peraturan semacam itu
yang dapat membentuk sumber hukum merupakan kolaborasi dan pelengkap
organisasi internasional, sebagai contoh dari instrumen pokok yang ada, yang semuanya
kenyataan sejarah pembentukan PBB adalah itu memerlukan persetujuan bersama dari
Konferensi Dumbarton Oaks 1944 yang para anggota.
mengusulkan perumusan 50 pasal Keempat, hasil-hasil yang ditetapkan atau
rancangan Piagam PBB, Konferensi diputuskan oleh organisasi internasional
Organisasi Internasional yang berlangsung di yang wajib atau harus dilaksanakan baik
San Francisco tahun 1945 sebagai kelanjutan oleh para anggotanya maupun badan-badan
dalam merampungkan rancangan piagam yang ada dibawah naungannya, hasil-hasil
dan Konferensi Yalta 1945 yang khususnya itu bisa` berbentuk resolusi, keputusan,
mengusulkan adanya badan didalam PBB deklarasi, atau rekomendasi. Dalam system
yang bertanggung jawab mengenai PBB badan-badan utama seperti Majelis
keamanan nasional para anggota. Demikian Umum, Dewan Keamanan dan Dewan
juga merupakan kebiasaan bahwa Ekonomi Sosial dapat mengeluarkan resolusi
kebangsaan Sekretaris Jenderal bukanlah sendiri-sendiri. Namun demikian resolusi
dari kelima negara anggota tetap Dewan Majelis sifatnya hanya rekomendatif
Keamanan. dibandingkan dengan resolusi Dewan
Dalam contoh lain yang berhubungan Keamanan yang mempunyai kekuatan
dengan persetujuan, seperti diketahui mengikat (legally binding), ini dapat terlihat
adanya persetujuan Markas Besar pada Pasal 25 Piagam (lihat Piagam). 16
(Headquarters Agreement) yang
ditandatangani oleh PBB dan Amerika PENUTUP
Serikat pada tahun 1947, yang antara lain A. Kesimpulan
mengenai daerah markas besar PBB beserta 1. Organisasi Internasional sebagai wadah
hak-haknya yang tidak dapat dilanggar oleh kerjasama antar negara memiliki
peraturan-peraturan pemerintah federal. kedudukan, fungsi dan kekuasaan hukum,
Adanya Konferensi Wina mengenai dalam arti bahwa Organisasi Internasional
hubungan Diplomatik dan Hukum Perjanjian, yang memiliki personalitas hukum dalam
serta konvensi mengenai hak-hak istimewa hukum internasional, yang pada
dan kekebalan PBB merupakan sumber- hakikatnya dapat menciptakan berbagai
sumber hukum yang dapat dimasukkan hak dan kewajiban seperti kemampuan
dalam golongan pertama. untuk membuat perjanjian internasional,
Kedua, instrumen pokok yang dimiliki oleh hak untuk menikmati keistimewaan dan
organisasi internasional dan memerlukan kekebalan diplomatik, hak locus standi
ratifikasi dari semua anggotanya. Instrumen secara terbatas di Mahkamah Internasional,
pokok ini dapat berupa Piagam (PBB, OAS, kemampuan untuk mengajukan tuntutan,
OAU, dan Organisasi Konferensi Islam), serta adanya kewajiban dalam arti adanya
Convenant (Liga Bangsa-bangsa), Final Act tanggung jawab dari organisasi

15 16
Sumaryo Suryokusumo, loc-cit, hal. 42 Syahmin A K. , Op-Cit, hal. 49

27
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

internasional untuk tindakan-tindakan yang Adolf Huala, 2011, Aspek-Aspek Negara Dalam
dianggap tidak sah. Hukum Internasional, Keni Media,
2. Berkaitan dengan kerjasama antar negara, Bandung
organisasi internasional sebagai subjek Anak Agung Banyu Perwita, 2011 Pengantar
dalam arti yang luas adalah organisasi yang Ilmu Hubungan
dibentuk oleh negara-negara yang biasa Internasional, Bandung: Rosdakarya
disebut dengan istilah “public international Akehurst, Michael., 1971., A Modern
organization”, tetapi juga yang dibentuk Introduction to International Law,
oleh badan-badan non-pemerintah atau Minerva Series of Students
“private internasional organization”. Handbooks no. 25 Second edition
Sedangkan obyek hukum organisasi Anwar, Chairul, 1983, Hukum Internasional,
internasional adalah negara, baik sebagai Pengantar Hukum Bangsa-Bangsa,
anggota organisasi internasional atau Djembatan, Jakarta
bukan, dan sumber hukum dari organisasi Barnett, A. Leroy, 1976, International
internasional adalah instrumen pokok atau Organization, New Jersey, Practice
ketentuan-ketentuan yang dimiliki dan Hall Inc
mengatur keberadaan organisasi Bengt Broms, 1991, State, dalam Mohammed
internasional tersebut. Bedjaoui, International Law:
Achievements and Prospects,
B. Saran-saran UNESCO, Martinus Nijhoff publ.,
1. Semua negara anggota yang terhimpun Paris
dalam wadah organisasi internasional yang Bowet D. W., 1992, Hukum Organisasi
bersifat universal, sesuai dengan aturan Internasional, Penerbit Sinar Grafika,
atau tata cara yang ditetapkan oleh Jakarta, Cetakan Pertama
organisasi internasional yang dibentuk, Green N.A. Maryan, 1973, International Law,
dalam melaksanakan kerjasama, kiranya Law of Peace,, Mac. Donald , Ltd
dapat melaksanakan hak dan kewajiban, HLA Hart, 1994, The Concept of Law, Oxford:
dalam arti keikutsertaan dalam kegiatan- Oxford U.P., 2nd .ed
kegiatan organisasi tersebut dalam rangka Handoyo B Hestu Cipto, 2003, Hukum Tata
melindungi kepentingan bersama negara- Negara, Kewarganegaraan, dan Hak
negara anggota demi mewujudkan tujuan Asasi Manusia (Memahami Proses
dan prinsip-prinsip dari organisasi Konsolidasi Sistem Demokrasi di
internasional. Indonesia), Universitas Atma Jaya,
2. Diharapkan bahwa semua negara yang Yogyakarta
terlibat dalam kerjasama melalui wadah Ibrahim Johny, 2008, Teori dan Metodologi
organisasi internasional, atau dengan kata Penelitian Hukum Normatif, Bayu
lain penerimaan negara atau subyek hukum Media, Malang
internasional lainnya sebagai anggota Istanto F Sugeng, 1988, Hukum Internasional
sesuatu organisasi internasional, secara Penerbit Atma Jaya Yokyakarta
implisit harus mengandung pengakuan James E. Dougherty dan Robert L. Pfaltze graff,
organisasi tersebut terhadap negara Jr. 1986. Contending Theories of
maupun subyek hukum internasional International Relations: A
lainnya tersebut, sebagai contoh dimana comprehensive Survey. New york:
PBB juga telah mengakui banyak negara longman
dengan telah diterimanya mereka sebagai Hans Kelsen, 1949, General Theory of Law and
anggota baru. State, Cambridge: Harvard UP
Koesnadi Kartasasmita, 1998, Organisasi
Internasional. Bandung
DAFTAR PUSTAKA Kusumaatmadja. M., 1982,Pengantar Hukum
Internasional – Buku I Bagian Utama,
Bina Cipta, Bandung

28
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018

Kusumaatmadja. M dan Etty R. Agus., 2003, --------------------, 2003, Pengantar Hukum


Pengantar Hukum Internasional, Organisasi Internasional, PT. Tata
Edisi ke-2, PT. Alumni, Bandung Nusa, Jakarta,
L.J. Van Apeldorn, 1981, Pengantar Ilmu Thontowi Jaahir, 2016, Hukum Internasional
Hukum, Pradaya Paramita, Jakarta Kontemporer, Rafika Aditama,
Mandalangi J. Pareira., 1996, Segi-segi Hukum Bandung
Organisasi Internasional, Cetakan Tunkin, G. I., 1974, Theory of International Law.
pertama, Penerbit Bina Cipta, Virally, M, 1981, Definition and Classification of
Bandung International Organization,
Mauna Boer, 2003, Hukum Internasional,
Peranan dan Fungsi Dalam Era Sumber Lain :
Dinamika Global, Alumni, Bandung. 2007, Bahan Ajar Hukum Organisasi
---------------, 1983, Hukum Organisasi Internasional, Fakultas Hukum
Internasional. Alumni, Bandung. Unsrat
Parthiana, I Wayan, 1990, Pengantar Hukum http://alvinurrahmi95. blogspot.com/2015/09
Internasional, Mandar Maju, /sejarah-perkembangan-hukum-
Bandung. organisasi. html
Konvensi Montevideo 1933 tentang Hak dan
Parry and Grant, 1986, Encyclopaedic Dictionary Kewajiban Negara.
of International Law, New York: http://bikelase.blogspot.co.id/2014/11/penting
Oceana, Publication inc nya-hubungan-internasional-bagi.
Rebbecca Wallace, 1986, Hukum Internasional html, diakses Agustus 2018
(Pengantar untuk mahasiswa), http://violetence.blogspot.com/2010/12/organ
Sweet & Maxwell, London isasi-internasional.html, diakses
R.C. Hingorani, 1984, Modern International Agustus 2018
Law, Oceana Publications Inc., India
Sefriani, 2014, Hukum Internasional: Suatu
Pengantar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Starke J. G., 1990, Pengantar Hukum
Internasional, Edisi Kesepuluh
Terjemahan Bambang Iriani
Djajaatmadja, SH, Penerbit Sinar
Grafika, Jakarta, Cetakan Pertama
---------------, 1993, Study Kasus Organisasi
Internasional, Penerbit Alumni,
Bandung, Cetakan Pertama
Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, 1985,
Penelitian Hukum Normatif,
Rajawali, Jakarta
Syahmin A. K., 1988, Masalah-masalah Aktual
Hukum Organisasi Internasional,
Penerbit Armico, Bandung
----------------, 1985, Pokok-pokok Hukum
Organisasi Internasional, Penerbit
Bina Cipta
Suryokusumo S., 1990, Hukum Organisasi
Internasional, UI-Press
--------------------, 1997, Studi Kasus Hukum
Organisasi Internasional, Alumni,
Bandung

29

Anda mungkin juga menyukai