6/Agust/2018
1 3
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Michael G. Anak Agung Banyu Perwita, Pengantar Ilmu Hubungan
Nainggolan, SH, MH, DEA; Harold Anis, SH, MSi, MH Internasional, Bandung: Rosdakarya, 2011, Ha. 34.
2 4
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. http://alvinurrahmi. blogspot.com/2015/09 /sejarah-
14071101434 perkembangan-hukum-organisasi. html
21
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
22
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
23
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
24
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
organisasi internasional, hal ini meliputi Organisasi regional pada dasarnya dapat
semua organisasi internasional, termasuk digolongkan menurut sifat atau lingkungan
organisasi regional dan organisasi lainnya dari adanya kesamaan wilayah.
yang dapat digolongkan sebagai organisasi Pengelompokan organisasi regional menurut
internasional. Personalitas dari suatu subjek Lynn. H. Miller dan Leroy Bennet :12
hukum organisasi internasional, untuk a. Organisasi serbaguna (Multipurpose
melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan organizations) Merupakan organisasi
ketentuan yang termuat didalam instrumen yang mempunyai tujuan dan kegiatan
dasar yang dimiliki oleh organisasi yang luas baik dibidang politik, ekonomi,
internasional tersebut. sosial, kebudayaan, dll.
Organisasi internasional sebagai subjek b. Organisasi persekutuan (Alliance-type
dalam arti yang luas dimaksudkan tidak saja organizations) Mempunyai bentuk
menyangkut organisasi yang dibentuk oleh kerjasama militer maupun politik yang
negara-negara (public international ditujukan untuk mempertahankan
organization), tetapi juga yang dibentuk oleh keamanan terhadap tindakan dari luar.
badan-badan non-pemerintah (private c. Organisasi fungsional (Functional
internasional organization).11Organisasi organizations) Bentuk organisasi yang
internasional kini meliputi organisasi antar bertujuan untuk memajukan kerjasama
pemerintah dan organisasi non-pemerintah, politik, ekonomi, dan sosial dan hampir
istilah organisasi internasional pada tidak melibatkan faktor keamanan.
hakikatnya hanya mencakup organisasi- d. Komisi-komisi regional PBB (United
organisasi antar pemerintah saja, karena itu Nations Regional
penekanan utama dalam uraian nanti hanya Commissions)Organisasi di bawah
pada organisasi antar pemerintahan, naungan PBB yang bergerak di bidang
mengingat dalam hubungannya dengan ekonomi dan sosial, dibentuk hampir
berbagai urusan dunia dilakukan oleh ditiap wilayah geografis.
pemerintah nasional dari negara Sehubungan dengan organisasi internasional
anggotanya. sebagai subjek hukum organisasi
Meningkatnya dan berkembangnya internasional, masih di kenal organisasi
hubungan internasional secara kompleks regional atau subregional sebagai subjek.
menimbulkan tumbuhnya berbagai Jika organisasi internasional sebagai bahan
organisasi internasional dan hal semacam multilateral dengan prinsip keanggotaan
itu harus dihadapi oleh dunia sebagai suatu yang universal dan dengan kepentingan
proses untuk mengadakan tatanan yang lain. yang luas sampai pada badan-badan
Proses semacam ini kadang-kadang tidak subsidernya maka organisasi regional
berlangsung lama, tetapi lebih mengikuti mempunyai keanggotaan yang terbatas,
perjalanan dari suatu sejarah, namun tetapi mempunyai kepentingan yang relatif
demikian proses itu cukup mempunyai arti luas, misalnya EEC (Masyarakat Ekonomi
penting. Eropa), OAU (Organisasi Persatuan Afrika)
Subjek hukum organisasi internasional tidak dan organisasi negara-negara Amerika
hanya organisasi internasional, juga (OAS).
terdapat organisasi regional atau
subregional. Organisasi internasional 2. Objek Hukum Organisasi Internasional
sebagai badan multilateral mempunyai Objek hukum organisasi internasional
prinsip keanggotaan yang universal, dengan meliputi negara baik sebagai anggota
kepentingan yang luas. Sedangkan, organisasi internasional maupun bukan,
organisasi regional mempunyai keanggotan organisasi internasional maupun regional
yang terbatas, namun kepentingan relatif lainnya bahkan menurut perkembangan
luas. organisasi internasional seperti PBB,
sesudah organisasi gerakan kemerdekaan
11 12
Sumaryo Suryokusumo, Hukum Organisasi Barnett, A. Leroy, International Organization, New
Internasional, PT. Tatanusa, Jakarta, 2007, hal. 12. Jersey, Practice Hall Inc., 1976, p. 132
25
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
dapat diakui sebagai subjek hukum Dalam kaitannya negara sebagai objek
organisasi internasional, seperti halnya hukum dari hukum organisasi internasional
South West African People’s Orgaization telah pula dikembangkannya oleh PBB, dan
(SWAPO) dan Palestine Liberation Majelis Umum PBB pada tanggal 24 Oktober
13
Organization (PLO). 1970 telah menyetujui suatu resolusi, Res.
Negara sebagai obyek hukum organisasi 2625 (XXV), yang menetapkan “Deklarasi
internasional menyangkut hak kedaulatan, mengenai prinsip-prinsip hukum
kualifikasi sebagai negara anggota serta hak- internasional mengenai hubungan
hak dan kewajiban negara itu tidak saja bersahabat dan kerja sama antara semua
menurut ketentuan-ketentuan yang telah negara”. Deklarasi yang pembuatan serta
ditetapkan dalam instrumen pokok dari perumusannya makan waktu 8 tahun ini
organisasi internasional itu tetapi juga telah berhasil membuat kolaborasi baik
sesuai dengan keputusan-keputusan yang mengenai Pasal 2 ayat 4 maupun ayat 7 dari
telah ditetapkan oleh organisasi Piagam PBB (lihat dalam Piagam).
internasional tersebut. Negara (pemerintah) sebagai anggota
Kedaulatan sesuatu negara mengandung arti sesuatu organisasi internasional,
bahwa negara itu mempunyai kapasitas berkewajiban melaksanakan keputusan yang
yang penuh untuk bertindak atau dengan telah diambil oleh organisasi internasional
perkataan lain mempunyai kapasitas termasuk rekomendasi, imbauan maupun
internasional yang penuh. Negara berdaulat permintaannya. Kewajiban ini berlaku sejak
itu dapat mengambil tindakan apapun yang negara itu diterima sebagai anggota sesuai
menurut negara itu dapat dilakukan selama dengan ketentuan yang termuat dalam
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip instrumen pokok organisasi internasional
hukum internasional maupun ketentuan itu. 14
dalam instrumen pokok dari organisasi Setelah membicarakan negara baik
internasional di mana negara itu menjadi kapasitasnya sebagai anggota maupun
anggota serta tidak mencampuri hak-hak bukan dalam organisasi internasional
negara lain. sebagai objek, kita juga mengenal
Sebagai objek hukum organisasi organisasi-organisasi internasional lainnya
internasional pada waktu yang lampau sebagai objek hukum organisasi
Negara mempunyai hak untuk melancarkan internasional. Sebagai contoh adalah badan-
perang, tetapi pada waktu sekarang hak badan khusus PBB (WHO, FAO, dan lain-
yang ada tinggal hak untuk dapat lain), badan-badan susider atau istimewa
menggunakan kekerasan dalam rangka bela (UNDP, UNICEF, UNESCO, dan lain-lain)
diri dan hak untuk tetap netral dalam komisi-komisi ekonomi regional (ESCAP,
pertikaian senjata diantara Negara. ECWA, ECLA, ECE, ECA), Liga Arab, EEC, IOC,
Sebagai contoh dalam hubungannya dengan dan lain-lain.
organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa Di samping negara, organisasi internasional,
seperti termuat dalam Pasal 2 ayat 4 dan 7 organisasi pembebasan nasional yang dapat
piagam mengandung prinsip-prinsip tidak dijadikan sebagai objek hukum organisasi
melakukan ancaman atau menggunakan internasional, juga pertikaian antar negara,
kekerasan, serta tidak mencampuri urusan situasi internasional dan perselisihan antara
dalam negeri negara lain. Jika diperhatikan, anggota bisa merupakan objek tersendiri
unsur-unsur dari Pasal 2 ayat 4 Piagam dalam hukum internasional. Pertikaian,
sebenarnya lebih maju dibandingkan dengan situasi dan perselisihan yang kiranya dapat
Covenant Liga Bangsa-bangsa yang tidak membahayakan serta mengancam
memuat ketentuan mengenai adanya perdamaian dunia haruslah segera diatasi
penggunaan kekerasan atau ancaman untuk dan diadakan tindakan-tindakan seperlunya
menggunakan kekerasan. oleh PBB, baik Majelis maupun Dewan
Keamanan.
13
Syahmin A.K. Masalah-masalah Aktual Hukum
Organisasi Internasional, Penerbit Armico, Bandung, 1988,
14
hal. 37 Sumaryo Suryokusumo, Op-Cit, hal. 32
26
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
15 16
Sumaryo Suryokusumo, loc-cit, hal. 42 Syahmin A K. , Op-Cit, hal. 49
27
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
internasional untuk tindakan-tindakan yang Adolf Huala, 2011, Aspek-Aspek Negara Dalam
dianggap tidak sah. Hukum Internasional, Keni Media,
2. Berkaitan dengan kerjasama antar negara, Bandung
organisasi internasional sebagai subjek Anak Agung Banyu Perwita, 2011 Pengantar
dalam arti yang luas adalah organisasi yang Ilmu Hubungan
dibentuk oleh negara-negara yang biasa Internasional, Bandung: Rosdakarya
disebut dengan istilah “public international Akehurst, Michael., 1971., A Modern
organization”, tetapi juga yang dibentuk Introduction to International Law,
oleh badan-badan non-pemerintah atau Minerva Series of Students
“private internasional organization”. Handbooks no. 25 Second edition
Sedangkan obyek hukum organisasi Anwar, Chairul, 1983, Hukum Internasional,
internasional adalah negara, baik sebagai Pengantar Hukum Bangsa-Bangsa,
anggota organisasi internasional atau Djembatan, Jakarta
bukan, dan sumber hukum dari organisasi Barnett, A. Leroy, 1976, International
internasional adalah instrumen pokok atau Organization, New Jersey, Practice
ketentuan-ketentuan yang dimiliki dan Hall Inc
mengatur keberadaan organisasi Bengt Broms, 1991, State, dalam Mohammed
internasional tersebut. Bedjaoui, International Law:
Achievements and Prospects,
B. Saran-saran UNESCO, Martinus Nijhoff publ.,
1. Semua negara anggota yang terhimpun Paris
dalam wadah organisasi internasional yang Bowet D. W., 1992, Hukum Organisasi
bersifat universal, sesuai dengan aturan Internasional, Penerbit Sinar Grafika,
atau tata cara yang ditetapkan oleh Jakarta, Cetakan Pertama
organisasi internasional yang dibentuk, Green N.A. Maryan, 1973, International Law,
dalam melaksanakan kerjasama, kiranya Law of Peace,, Mac. Donald , Ltd
dapat melaksanakan hak dan kewajiban, HLA Hart, 1994, The Concept of Law, Oxford:
dalam arti keikutsertaan dalam kegiatan- Oxford U.P., 2nd .ed
kegiatan organisasi tersebut dalam rangka Handoyo B Hestu Cipto, 2003, Hukum Tata
melindungi kepentingan bersama negara- Negara, Kewarganegaraan, dan Hak
negara anggota demi mewujudkan tujuan Asasi Manusia (Memahami Proses
dan prinsip-prinsip dari organisasi Konsolidasi Sistem Demokrasi di
internasional. Indonesia), Universitas Atma Jaya,
2. Diharapkan bahwa semua negara yang Yogyakarta
terlibat dalam kerjasama melalui wadah Ibrahim Johny, 2008, Teori dan Metodologi
organisasi internasional, atau dengan kata Penelitian Hukum Normatif, Bayu
lain penerimaan negara atau subyek hukum Media, Malang
internasional lainnya sebagai anggota Istanto F Sugeng, 1988, Hukum Internasional
sesuatu organisasi internasional, secara Penerbit Atma Jaya Yokyakarta
implisit harus mengandung pengakuan James E. Dougherty dan Robert L. Pfaltze graff,
organisasi tersebut terhadap negara Jr. 1986. Contending Theories of
maupun subyek hukum internasional International Relations: A
lainnya tersebut, sebagai contoh dimana comprehensive Survey. New york:
PBB juga telah mengakui banyak negara longman
dengan telah diterimanya mereka sebagai Hans Kelsen, 1949, General Theory of Law and
anggota baru. State, Cambridge: Harvard UP
Koesnadi Kartasasmita, 1998, Organisasi
Internasional. Bandung
DAFTAR PUSTAKA Kusumaatmadja. M., 1982,Pengantar Hukum
Internasional – Buku I Bagian Utama,
Bina Cipta, Bandung
28
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 6/Agust/2018
29