Anda di halaman 1dari 3

Air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi (Bekasi) dan

PDAM Jaya Jakarta tercemar bakteri escherichia coli (E-Coli). Bakteri bersumber dari air
baku dua perusahaan itu yang diambil dari Kali Bekasi. Direktur PDAM Tirta Bhagasasi
Wahyu Prihantono mengatakan bakteri diduga berasal dari pembuangan tinja ke Kali Bekasi.
Enam bulan lalu, kata Wahyu, PDAM Tirta Bhagasasi bekerja sama dengan Departemen
Kesehatan menguji kandungan E Coli air kali itu. Sampel air yang diperiksa diambil dari
pelanggan yang mengalir dari pipa PDAM. Tinggi kandungan bakteri e-Coli melebihi baku
mutu. Kandungan dalam air baku PDAM, menurut Wahyu, melebihi standar maksimal
tersebut. Bahkan pada 2007 lalu kandungan bakteri E Coli dalam air Kali Bekasi pernah
mencapai 100 ribu mililiter. Wahyu mengaku tak mengherankan jika Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kota Bekasi menemukan mobil tangki pengangkut tinja membuang
limbah ke Kali Bekasi dan Sungai Cileungsi.

Dalam hal ini pengolahan air yang dipilih digunakan adalah penambahan kaporit.
Kaporit berfungsi untuk membunuh bakteri, kuman, dan virus dalam air, juga menaikkan pH
air. Bukan digunakan untuk pengendapan. Kalaupun mengendap prosesnya lama.
Penambahan kaporit digunakan atau ditambahkan dalam tahap Desinfeksi. Berdasarkan
Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Kualitas Air Minum, kadar maksimum parameter
mikrobiologi E. Coli adalah 0 per ml sampel.

Berikut adalah Water Treatment Plant (WTP)

1. Koagulasi
Pada proses ini, pengolahan air bersih secara kimia mulai dilakukan.
Koagulasi bertujuan untuk memisahkan partikel koloid yang terdapat pada air kotor.
Umumnya air sungai seperti koloid ini disebabkan banyaknya partikel koloid yang
terkandung didalam air sungai sehingga menyebabkan warna air sungai kecoklatan.
Jadi Koagulasi adalah proses pemisahan air dan pengotor yang terkandung
didalamnya seperti pemisahaan atara susu kedelai dengan air. Pada sistem koagulasi
ini dilakukan pengadukan cepat dan terjunan dengan tujuan untuk mempercepat
proses pemisahan air dan pengotor yang ada dalam air itu.
2. Flokulasi
Flok adalah pengotor yang mengendap, tahap ini adalah untuk proses
pengendapan pengotor. Pada proses pembentukan flok masih diperlukan pengadukan
tetapi pengadukan lambat, dan juga diperlukan aliran air yang tenang agar flok tidak
naik lagi. Untuk menambah efisiensi ditambahkan bahan kimia yang dapat mengikat
flok-flok itu.
3. Sedimentasi
Di tahap ini adalah proses pengendapan partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi. Ini dikerjakan dengan menggunakan sistem berat tipe, berat tipe koloid
pada umumnya berbentuk lumpur dan berat tipe koloid lebih berat dari pada tipe air.
Untuk pengembangannya diantara ketiga unit (kogulasi, flokulasi dan sedimentasi)
sudah dibuat tergabung dan unit ini disebut dengan unit aselator.
4. Filtrasi
Tahap ini adalah dilakukan penyaringan melalui media butiran-butiran,
butiran-butiran yang digunakan diantarnya pasir silica, antrasit dan kerikil dan ukuran
yang tidak sama. Proses ini menerapkan sistem gravitasi.
5. Desinfeksi
Air yang masuk pada proses ini berarti sudah bebas dari pengotor, namun
tidak menutup kemungkinan air tersebut masih mengadung kuman dan bakteri. Oleh
sebab itu, diperlukan zat kimia yang mampu menghilangkan kuman dan bakteri. Zat
kimia yang digunakan antara lain uv, ozonisasi, chlor dan oemabasan.
6. Reservoir
Yaitu tempat penampungan air bersih sementara sebelum didistribusikan ke
konsumen. Karena di negara kita pada sistem ditribusi air bersihnya masih
menggunakan sistem gravitasi, sehinggan resevoir diletakkan ditempat yang lebih
tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

https://m.tempo.co/read/news/2011/09/29/057359022/bakteri-e-coli-cemari-air-baku-
pdam-bekasi-dan-jakarta
http://nyusandalan.com/pengertian-air-bersih-dan-cara-pengolahan-air-bersih/
TUGAS KUALITAS AIR
TENTANG PENCEMARAN BAKTERI E. COLLI DI KALI
BEKASI

Disusun Oleh :
1. Choirul Anwar (15.0605)
2. Cintya Putri Rhastiti (15.0606)
3. Desta Nandya Pratama (15.0607)

AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA


MAGELANG
TAHUN 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai