Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2527 – 5917, Vol.

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA BERBASIS KOMIK PADA


POKOK BAHASAN GERAK DI SMP
Ivana Lestari
Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER
ivanalestari001@gmail.com
Sri Wahyuni
Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER
yunifisika@gmail.com
Yushardi
Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER
yushardi@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan dari pengembangan bahan ajar IPA berbasis komik ini yaitu meningkatkan
motivasi belajar dan minat baca siswa terhadap IPA sehingga didapatkan hasil
belajar yang tinggi pula. Desain penelitian ini menggunakan 4-D model, dengan
teknik simple random sampling. Bahan ajar IPA berbasis komik ini telah
divalidasi oleh 3 validator ahli. Hasil validasi bahan ajar yaitu 4,15 termasuk
dalam kategori valid sehingga bahan ajar ini dapat digunakan selama proses
pembelajaran di kelas. Rata-rata motivasi belajar siswa adalah 84,13% selama
menggunakan bahan ajar IPA berbasis komik dengan kategori tersebut siswa
dinyatakan termotivasi selama proses pembelajaran. Hasil belajar classical siswa
yang diperoleh setelah kegiatan pembelajaran selesai yaitu 75,8 dengan kategori
tinggi.

Kata Kunci:bahan ajar IPA,komik, motivasi belajar, hasil belajar.

dikenal dengan proses ilmiah yang


PENDAHULUAN dibangun atas dasar sikap ilmiah dan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hasilnya berwujud produk ilmiah
merupakan ilmu yang mempelajari berupa konsep, hukum, dan teori
gejala-gejala dan kejadian alam yang berlaku secara universal
melalui serangkaian proses yang (Trianto, 2011:137). Pembelajaran

564
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

IPA bertujuan untuk kurang menarik sehingga siswa


mengembangkan ketrampilan proses kurang termotivasi untuk membaca
untuk memperoleh konsep-konsep dan mengembangkan pengetahuan
IPA dalam menumbuhkan nilai dan yang dimilikinya. Bahan ajar tersebut
sikap ilmiah siswa. Oleh karena itu, sebagian besar masih berupa
dalam pembelajarannya, siswa textbook, meskipun sudah ada variasi
dituntut aktif, kreatif, dan mampu penambahan ilustrasi dan gambar di
berfikir kritis tidak hanya tergantung dalamnya tetapi masih belum
pada guru saja. Ketergantungan memberikan pengaruh yang cukup
siswa pada guru dapat diatasi yakni terhadap peningkatan minat baca
dengan memberikan bahan ajar siswa. Selain itu guru juga sering
kepada siswa sehingga siswa dapat menggunakan bahan ajar yang
mempelajari sendiri materi yang struktur dan isinya masih bersifat
akan disampaikan oleh guru. monoton, yakni konsep materi sangat
Bahan ajar memiliki fungsi kurang dan soal-soal latihan terlalu
strategis bagi proses belajar sulit, sehingga bahan ajar yang
mengajar. Ia dapat membantu guru digunakan lebih menekankan siswa
dan siswa dalam kegiatan untuk sekedar menghafal rumus,
pembelajaran, sehinggaguru tidak karena itulah siswa menganggap
terlalu banyak menyajikan materi. pelajaran IPA sebagai mata pelajaran
Disamping itu, bahan ajar dapat yang sangat sulit. Hal ini
menggantikan sebagian peran guru menyebabkan siswa kesulitan dalam
dan mendukung pembelajaran memahami konsep IPA tersebut,
individual. Hal ini akan memberi sehingga hasil belajar siswa juga
dampak positif bagi guru, karena rendah.
sebagian waktunya dapat dicurahkan Siswa SMP kelas VII rata-rata
untuk membimbing belajar siswa. berusia antara 12-13 tahun, pada usia
Dampak positifnya bagi siswa, dapat ini siswa telah berada pada tahap
mengurangi ketergantungan pada operasional formal atau siswa telah
guru dan membiasakan belajar mampu berfikir abstrak. Dengan
mandiri. kemampuan berfikir abstrak ini siswa
Berdasarkan observasi dapat menyerap konsep atau materi
terhadap beberapa bahan ajar yang pelajaran dengan menggunakan tipe
selama ini beredar, khususnya bahan belajar visual. Salah satu ciri dari
ajar untuk siswa masih memiliki tipe belajar visual ini yaitu anak lebih
beberapa kelemahan. Kelemahan suka membaca, sehingga media yang
tersebut yakni bahan ajar yang tepat untuk tipe belajar visual
digunakan oleh guru tersebut adalah media visual.
cenderungbersifat informatif dan

565
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

Komik merupakan salah satu dapat memacu siswa untuk belajar


contoh media visual, sehingga untuk dan menjadi alternatif media
anak SMP kelas VII yang bertipe pembelajaran dalam menciptakan
gaya belajar visual, komik dapat variasi belajar. Menurut arrio (2011),
menjadi media alternatif komik dapat berperan sebagai media
pembelajaran siswa pada tingkat yang berfungsi untuk menyampaikan
tersebut. dengan demikian penulis informasi ilmiah dengan cara visual
ingin mengembangkan suatu bahan yang menghibur. Komik merupakan
ajar, bahan ajar yang ingin penulis bentuk media komunikasi visual
kembangkan yakni bahan ajar yang memiliki kekuatan untuk
berbasis komik, yang merupakan menyampaikan informasi secara
bahan ajar pandang(visual). populer dan mudah dimengerti, hal
Kelebihan bahan ajar berbasis komik ini dimungkinkan karena komik
ini dibandingkan dengan bahan ajar memadukan kekuatan gambar dan
pada umumnya yakni sajian tulisan yang dirangkai dalam suatu
materinya menggunakan rangkaian alur cerita yang membuat informasi
gambar-gambar kartun berkarakter menjadi lebih mudah diserap. Teks
yang memainkan suatu alur cerita, dan gambar membuat informasi
alur cerita tersebut meng-gambarkan menjadi lebih mudah dimengerti,
fenomena-fenomena IPA yang kerap sedangkan alur membuatnya menjadi
sekali terjadi pada kehidupan sehari- lebih mudah diikuti dan diingat
hari, Sehingga komik mempunyai (Zulkifli, 2010:14-15). Berdasarkan
kekuatan untuk mengilustrasikan sifatnya mediakomik pembelajaran
konsep atau materi pembelajaran, mempunyai sifat sederhana, jelas,
dengan demikian siswa tidak hanya mudah untuk dipahami oleh siswa
monoton membaca bahan ajar yang (Novianti, 2010). Terkait dengan
berupa textbook saja. Menurut Mallia pandangan di atas, maka tujuan
dalam Beard (2002), penggunaan utama penelitian ini adalah
komik dalam proses pembelajaran mengembangkan bahan IPA berbasis
dapat merangsang motivasi dan komik untuk meningkatkan motivasi
ketertarikan siswa terhadap suatu atau minat baca siswa selama proses
pokok bahasan yang dianggap sulit pembelajaran sehingga hasil belajar
untuk dimengerti, merangsang siswa juga meningkat. Komik
aktivitas diskusi, membangun sebagai media pembelajaran juga
pemahamanan dan memperpanjang tidak terlepas dari kelemahan.
daya ingat. Menurut Afrilyasanti dan Kelemahan tersebut ialah adanya
Basthomi (2011), komik merupakan pembatasan pada penyampaian
media visual yang dilengkapi dengan materi pembelajaran, jadi materi
gambar-gambar menarik sehingga yang dituangkan dalam komik

566
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

kemungkinannya sangat ter-batas (1) validasi ahli; (2) uji


sekali, untuk mengatasi kelemahan pengembangan dengan siswa yang
tersebut dalam pembuatan bahan ajar sesungguhnya. Hasil tahap (1) dan
berbasis komik pada saat akhir cerita (2) digunakan sebagai dasar revisi
disisipkan wacana atau artikel untuk menghasilkan produk berupa
tentang fenomena IPA dengan begitu bahan ajar IPA berbasis komik.
materi yang disajikan tetap kompleks Tempat uji pengembangan
sehingga siswa tidak hanya fokus bahan ajar IPA berbasis komik ini
pada gambar komik namun tetap yaitu SMPN 2 Balung. Subyek
fokus pada materi pembelajaran. penelitian dalam uji pengembangan
ini adalah siswa kelas VIIF yang
METODE digunakan sebagai populasi.
Jenis penelitian yang Pemilihan kelas yang akan dijadikan
digunakan adalah penelitian sebagai responden penelitian
pengembangan. Penelitian pengembangan dilakukan dengan
pengembangan ini menggunakan teknik simple random sampling.
model perangkat pembelajaran 4-D. Instrumen perolehan data
Model pengembangan ini terdiri dari dalam penelitian ini adalah lembar
4 tahap, yaitu define, design, validasi bahan ajar fisika dan lembar
develop, dan dissminate. Namun observasi. Metode perolehan yang
dalam penelitian ini hanya sampai digunakan adalah pemberian lembar
pada tahap develop, peneliti tidak validasi, pengamatan, dan tes.
melakukan tahap disseminatekarena Analisa validitas bahan ajar dengan
keterbatasan waktu dan biaya. cara merata-rata nilai total semua
Tahapan dalam model aspek yang diukur pada bahan
pengembangan perangkat ajar.Analisa data untuk menentukan
pembelajaran 4-D meliputi, tahap motivasi belajar siswa adalah:
pendefinisian (define) meliputi: (1) memprosentasekan skor yang
analisis awal-akhir, (2) analisis diperoleh siswa terhadap skor
siswa, (3) analisis tugas dan analisis maksimal. Analisa data untuk
konsep, dan (4) spesifikasi tujuan menentukan rata-rata hasil belajar
pembelajaran. Tahap perancangan siswa yakni merata-rata hasil belajar
(design) terdiri dari 4 langkah, yaitu: post-test dengan afektif siswa.
(1) penyusunan tes; (2) pemilihan
media yang sesuai untuk PEMBAHASAN
menyampaikan materi pelajaran; (3) Penelitian ini merupakan
pemilihan format; (4) rancangan penelitian pengembangan pendidikan
awal berupa bahan ajar fisika. Tahap dengan produk hasil pengembangan
pengem-bangan (develop) meliputi: yaitu bahan ajar IPA berbasis komik

567
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

Rata Kat penilaian dari validatorterhadap


Validit bahan ajar IPA berbasis komik
No Aspek 2 e
as dapat dilihat pada tabel 1.
aspek gori
1 Kelayakan 3,94 Tabel.1 Hasil Analisis Validasi
isi Logic
2 Kebahasaa 4,09
4,15 valid Berdasarkan hasil analisis
n
3 Sajian 4,13 penilaian dari validator, dapat
4 kegrafisan 4,42 dilihat pada instrumen bahan ajar
pada pokok bahasan gerak. Bahan IPA berbasis komik nilai
ajar ini terdiri dari halaman muka validitasnya adalah 4,15 dengan
(cover), pengenalan tokoh, bahan kategori valid. Data kualitatif dari
ajar memuat penjelasan konsep tahap validasi logic berupa saran,
materi yang dipelajari yang dapat kritik, dan kesimpulan umum. Saran
digunakan siswa,lembar diskusi dan kritik yang diberikan oleh
siswa, dan kuis. Hasil analisis masing-masing ketiga validator
penilaian validasi logic, data yang yakni; 1) Penggunaan istilah dalam
diperoleh berupa data kuantitatif dan bahan ajar komik harus lebih
kualitatif. Data kuantitatif berupa konsisten; 2) Konsep kecepatan rata-
lembar penilaian, sedangkan data rata dan kelajuan rata-rata pada kuis
kualitatif berupa saran, kritik, dan dan lembar diskusi harus lebih
kesimpulan secara umum terhadap diperjelas; 3) Fungsi lembar diskusi
bahan ajar IPA berbasis komik dari pada siswa lebih diperjelas apakah
validator. Data kuantitatif dianalisis untuk dikerjakan siswa ataukah
menggunakan perhitungan rata-rata. hanya untuk contoh soal; 4) Gambar
Skala penilaian untuk tiap indikator pada bahan ajar komik harus logis.
dari tiap aspek adalah 1, 2, 3, 4, dan Data motivasi belajar siswa
5 dengan kriteria penilaian yang digunakan untuk mengetahui tingkat
meliputi; (1) tidak valid, (2) kurang motivasi belajar siswa selama proses
valid, (3) cukup valid, (4) valid atau pembelajaran menggunakan bahan
(5) sangat valid. Nilai yang ajar IPA berbasis komik pada
diperolehdari tiga validator dirata- pertemuan 1, 2 dan 3. Data indikator
rata untuk tiap indikator dan motivasi belajar siswa selama
aspeknya, kemudian dirata-rata pebelajaran dapat dilihat pada
secara keseluruhan untuk Tabel.2.
menentukan nilai validitas akhir.
Nilai ini nantinyadirujuk pada
interval tingkat kevalidan produk
hasil pengembangan.Hasil analisis

568
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

Tabel.2 Data Indikator Motivasi dicapai siswa 86% ≤ P<100%. Dari


Belajar Siswa data tersebut disimpulkan motivasi
Presentase belajar siswa saat mengikuti
rata-rata pembelajaran dengan meng-gunakan
Indikator Motivasi
motivasi bahan ajar IPA berbasis komik pada
Belajar
belajar siswa kelas VIIF adalah termotivasi
(%) saat mengikuti kegiatan
Minat dan perhatian pembelajaran. Hal ini ditunjukkan
siswa terhadap 82,9 dengan rentang nilai motivasi belajar
pelajaran classical berada dalam rentang
Semangat siswa untuk 72%≤84,13%< 86%.
melaksanakan tugas- 87,6 Hasil belajar siswa pada
tugas belajarnya penelitian ini diperoleh dari dua
Rasa senang dalam ranah meliputi ranah kognitif dan
mengerjakan tugas dari 82,2 ranah afektif. Pengolahan data hasil
guru belajar siswa pada ranah kognitif
Tanggungjawab siswa dengan cara memberikan post test
untuk me-laksanakan 81,75 satu kali setelah semua materi
tugas-tugas belajarnya diajarkan. Sedangkan pada ranah
afektif diperoleh dari hasil observasi
Presentase
selama proses pembelajaran selama
rata-rata
Indikator Motivasi tiga kali pertemuan.
motivasi
Belajar Data hasil belajar siswa dari
belajar
ranah kognitif dan afektif setelah
(%)
menggunakan bahan ajar IPA
Reaksi yang berbasis komik dapat dilihat pada
ditunjukkan siswa ter- tabel.3.
86,22
hadap stimulus yang
diberikan guru Tabel.3 Data Hasil Belajar Siswa
Rata-rata motivasi No Ranah Nilai Kategori
84,13 1 Afektif 84,6 tinggi
belajar
2 Kognitif 67 sedang
Hb classical 75,8 tinggi
Siswa dinyatakan termotivasi
jika besarnya prosentase skor Hasil belajar siswa
motivasi yang dicapai siswa dinyatakan tinggi jika berada pada
72%≤P<86% dan dinyatakan sangat rentang 75≤HB<90 Hasil analisis
termotivasi apabila besarnya nilai rata-rata kognitif siswa yaitu 67
prosentase skor motivasi yang sehingga dikategorikan sedang.

569
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

Untuk nilai rata-rata afektif yaitu dari ranah kognitif, afektif dan
84,6 sehingga dikategorikan tinggi. psikomotor. Namun dalam penelitian
Sedangkannilai hasil belajar classical ini guru hanya mengambil nilai
siswa kelas VIIF diperoleh nilai kognitif dan afektif saja tanpa nilai
sebesar 75,8 sehingga dikategorikan psikomotor karena guru tidak
tinggi. melaksanakan praktikum. Hasil
Motivasi belajar dapat belajar kognitif didapatkan dengan
dikatakan sebagai timbulnya dan cara memberikan post-test setelah
berlangsungnya kekuatan pendorong seluruh pembelajaran selesai.
yang ada pada diri siswa untuk Adapun rata-rata nilai kognitif yang
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dicapai siswa kelas VIIF adalah 67.
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hal ini menunjukkan hasil belajar
Analisa data dari observasi motivasi kognitif siswa dikategorikan sedang,
belajar siswa diperoleh data bahwa padahal jika kita hubungkan dengan
motivasi belajar siswa secara motivasi belajar mereka yang tinggi
classical termasuk dalam kategori seharusnya dengan motivasi belajar
termotivasi. Hal itu menunjukkan yang tinggi didapatkan hasil post-test
bahwa ada ketertarikan siswa yang tinggi pula namun pada
terhadap pembelajaran dengan kenyataannya tidak demikian, hal ini
menggunakan bahan ajar komik yang dikarenakan kurangnya soal-soal
merupakan hal baru bagi siswa latihan pada bahan ajar komik
sehingga muncul suatu daya sehingga siswa kurang terlatihdalam
penggerak dalam diri siswa yang mengerjakan soal-soal latihan,
mengakibatkan kegiatan belajar selama pembelajaran siswa juga
mengajar berlangsung dengan baik. harus didukung dengan adanya buku
komik memang sangat menarik cetak lainnya sebagai bahan ajar
berbeda dengan bahan ajar teks pendukung.
selama ini yang telah beredar di
sekolah, selain itu dengan bahan ajar PENUTUP
komik ini membantu memudahkan Simpulan
siswa untuk memahami ilustrasi Berdasarkan hasil penelitian
konsep IPA. dan pembahasan sebelumnya, maka
Hasil belajar merupakan dapat diambil kesimpulan yaitu (1)
hasil dari proses pembelajaran untuk Validasibahan ajar IPA berbasis
mencapai tujuan dalam kegiatan komik yang telah dikembangkan
pembelajaran yang mencangkup memiliki nilai validasi dari para ahli
kemampuan kognitif, afektif, dan yaitu sebesar 4,15 sehingga dengan
psikomotor siswa. Jadi hasil belajar nilai tersebut bahan ajar IPA berbasis
adalah akumulasi nilai hasil belajar komik termasuk berkategori valid

570
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

karena berada diantara rentang 4 ≤ lebih banyak lagi diujicobakan pada


Va< 5; (2) Motivasi belajar siswa beberapa sekolah yang berbeda
VIIF SMPN 2 Balung setelah dengan pokok bahasan yang berbeda
menggunakan bahan ajar IPA pula, selain itu peneliti lanjut
berbasis komik yaitu sebesar 84,13% diharapkan mampu mengembangkan
dengan nilai tersebut motivasi belajar bahan ajar IPA berbasis komik
siswa tergolong berkategori sampai tahap penyebaran.
termotivasi karena berada diantara
rentang 72% ≤ P < 86%, dengan kata DAFTAR PUSTAKA
lain siswa termotivasi selama proses Afrilyasanti, R dan Basthomi, Y.
pembelajaran dengan menggunakan 2011. Adapting Comics and
bahan ajar IPA berbasis komik; (3) Cartoons to Deve-lop 21st
Hasil belajar siswa setelah Century Learners. Language
menggunakan bahan ajar IPA in India; Strength for Today
berbasis komik yaitu sebesar 75,8 andBright Hope for
sehingga tergolong hasil belajar Tomorrow; 11: 552-567.
berkategori tinggi karena berada Arroio, Agnaldo. 2011. Comics as a
diantara rentang 60 ≤ HBS < 75. Narrative In Natural Science
Nilai akhir hasil belajar tersebut Education. Western Anatolia
didapatkan dari akumulasi nilai Journal ofEducational
kognitif dan afektif siswa selama Science.special issue: 93-98.
proses pembelajaran. Beard dan Rhodes, T. 2002.
Experiential learning: Using
SARAN comics trip sas'reflective
Berdasarkan hasil penelitian tools'in adult learning.
dan pembahasan, maka saran yang Australian Journal of Outdoor
diberikan yaitu (1) Bagi peneliti, Educatio. 6(2):58-65.
sarana dan prasarana yang digunakan Hobri.2010. Metodologi Penelitian
dalam kegiatan pembelajaran dan Pengembangan. Jember :
manajemen waktu perlu Pena Salsabila.
diperhatikan. Hal ini dimaksudkan Inge, O.2013. Pengembangan Komik
agar kegiatan pembelajaran dapat Keanekaragaman Hayati
berjalan baik dengan baik; (2) Bagi Sebagai Media Pembelajaran
peneliti lanjut, lebih diperbanyak lagi Bagi Siswa SMA Kelas X.
soal-soal latihan pada bahan ajar Berkala Ilmiah Pendidikan
berbasis komik sehingga siswa lebih Biologi. ISSN:2302-9528.
terlatih untuk mengerjakan soal-soal Vol. 2(2). 108.
latihan; (3) Bagi peneliti lanjut, Novianti, R. D, & Syaichudin, M.
bahan ajar IPA berbasis komik perlu 2010. Pengem-bangan Media

571
ISSN : 2527 – 5917, Vol.1

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016


“Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi dalam Membangun Intelektual Bangsa dan Menjaga Budaya Nasional di Era MEA ”
21 MEI 2016

Komik Pembelajaran
Matematika Untuk
Meningkatkan Pemahaman
Bentuk Soal Cerita Bab
Pecahan Pada Siswa Kelas V
SD N Ngembung. Jurnal
Teknologi Pendidikan. ISSN:
5008-7388-1. Vol. 10(1):77.
Trianto. 2013. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif
Progesif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Zulkifli. 2010. Pengaruh Media
Komik Terhadap Hasil
Belajar Kimia Pada Konsep
Reaksi Redoks. Penelitian
Kuasi Eksperimen di SMAN
87 Jakarta. Jakarta:
Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.

572

Anda mungkin juga menyukai