Anda di halaman 1dari 5

CLUSTER SAMPLING

Definisi

Sistem/Metode Penggunaan

Cluster sampling adalah teknik sampling dimana peneliti membentuk beberapa cluster dari hasil
penyeleksian sebagian individu yang menjadi bagian dari sebuah populasi. Dalam teknik cluster
sampling, peneliti melakukan sampling acak dari beragam cluster di suatu populasi. Alasan kenapa
pengambilan sampel dilakukan secara random sampling adalah karena tidak memungkinkan untuk
meneliti setiap individu yang menyusun suatu populasi.

Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik pengambilan sampel ini
digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-
kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

Teknik ini biasa juga diterjemahkan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan gugus.
Berbeda dengan teknik pengambilan sampel acak yang distratifikasikan, di mana setiap unsur dalam
satu stratum memiliki karakteristik yang homogen (stratum A : laki-laki semua, stratum B : perempuan
semua), maka dalam sampel gugus, setiap gugus boleh mengandung unsur yang karakteristiknya
berbeda-beda atau heterogen.

Prosedur pengambilan sampel :

 Susun sampling frame berdasarkan gugus.


 Tentukan berapa gugus yang akan diambil sebagai sampel
 Pilih gugus sebagai sampel dengan cara acak
 Teliti setiap pegawai yang ada dalam gugus sample

Klasifikasi Teknik Cluster Sample :

1. One Stage Cluster Sampling


2. Two Stage Cluster Sampling
3. Multi Stage Cluster Sampling

Kelebihan dan Kekurangan

 Kelebihan :
 Kelemahan :
Kelemahan teknik pengambilan sampel ini dapat dilihat dari tingkat error samplingnya. Jika lebih
banyak di bandingkan dengan pengambilan sampel berdasarkan strata karena sangat sulit
memperoleh cluster yang benar-benar sama tingkat heterogenitasnya dengan cluster yang lain
di dalam populasi.

Contoh Penggunaan

1. Seorang pengusaha ingin melihat data dari semua pabrik yang tersebar di berbagai wilayah di
Jawa Timur. Dengan menerapkan two stage cluster sampling, pengusaha tersebut membentuk
sampel dari para pekerja yang bekerja di pabrik yang berbeda, membentuk sejumlah cluster.
Lalu dibagi berdasarkan ukuran pabrik atau status operasional dari tiap pabriknya. Dalam two
stage cluster sampling ini, teknik sampling lainnya serupa simple random sampling dipergunakan
sebelum lanjut dengan kalkulasi berikutnya.
2. Dalam satu organisasi terdapat 100 departemen. Dalam setiap departemen terdapat banyak
pegawai dengan karakteristik yang berbeda-beda pula. Beda jenis kelaminnya, beda tingkat
pendidikannya, beda tingkat pendapatnya, beda tingkat manajerialnya, dan perbedaan-
perbedaan lainnya. Jika peneliti bermaksud mengetahui tingkat penerimaan para pegawai
terhadap suatu strategi yang segera diterapkan perusahaan, maka peneliti dapat menggunakan
cluster sampling untuk mencegah terpilihnya sampel hanya dari satu atau dua departemen saja.

Referensi

https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html

https://statmat.id/teknik-pengambilan-sampel/

https://www.99.co/id/panduan/cluster-sampling-adalah
Kelompok 7 ingin melakukan pangamatan mengenai topik judul yang akan diambil untuk penyusunan
tugas akhir mahasiswa program D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta. Kami menggunakan
Teknik cluster sampling dengan metode two stage cluster dalam pengumpulan data sampel.

Populasi = seluruh mahasiswa program D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta

Dengan populasi diatas, kami melakukan pengelompokkan pertama berdasarkan program studi menjadi
3 cluster, yaitu :

1. Mahasiswa Kelas 4 TKG


2. Mahasiswa Kelas 4 PJJ
3. Mahasiswa Kelas 4 JT

Dari cluster diatas, lalu kami melakukan pengelompokkan kedua berdasarkan bidang yang diambil untuk
tugas akhir menjadi 6 cluster, yaitu :

1. Manajemen
2. Geoteknik
3. Struktur
4. Lalu lintas
5. Teknologi Bahan
6. Geometri

Kelelahan Karat adalah kelelahan dalam lingkungan korosif. Ini adalah degradasi mekanik dari material di
bawah aksi bersama darikorosi loading dan siklik. Hampir semua struktur teknik mengalami beberapa
bentuk bolak stres, dan terpapar lingkungan yang berbahaya selama masa kerja mereka. Lingkungan
memainkan peran penting dalam kelelahan tinggi kekuatan bahan struktural seperti baja, paduan
aluminium dan paduan titanium. Bahan dengan tinggi kekuatan tertentu sedang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan kemajuan teknologi. Namun, kegunaannya tergantung sebagian besar pada
sejauh mana mereka melawan kelelahan korosi.Pengaruh lingkungan korosif pada perilaku kelelahan
logam dipelajari sedini tahun 1930. Fenomena ini tidak harus bingung dengankorosi retak tegang , di
mana korosi (seperti pitting) menyebabkan pengembangan rapuh, pertumbuhan retak dan kegagalan .
Satu-satunya persyaratan untuk kelelahan korosi adalah bahwa sampel berada di bawah tegangan tarik.
Keberadaan Korosi Kelelahan.

Kegagalan yang terjadi karena kombinasi antara kelelahan dan karat disebut Karat Kelelahan (corrosion
Fatigue). Kerusakan akibat karat kelelahan biasanya selalu lebih besar dari jumlah kerusakan karat dan
kerusakann akibat kelelahan secara terpisah. Sifat retak karat kelelahan selalu transgranular.

Karat kelelahan biasa terjadi di dekat titik-titik yang menderita beban, lasan pada pautan, lasan nosel,
dan lain-lain.

Kegagalan banyak terjadi pada daerah dimana cycle dan reganagn berada di atas garis lengkung yang
teratas atau diatas endurance limit/fatigue limit (batas kelelahan), dan tidak terjadi kegagalan jika cycle
dan regangan berada di bawah batas kelelahan.

Untuk baja dan mungkin juga untuk logam lain, batas kelelahan yang sebenarnya berada kira-kira
separuh dari kuat tarik. Untuk logam lain, “karat kelelahan” atau batas kelelahan (endurance limit)
adalah suatu nilai regangan dimana nilai-nilai regangan dibawahnya tidak menyebabkan kegagalan di
dalam jumlah cycle tertentu.

Frekuensi untuk penetapan keregangan biasa dicantumkan karena merupakan faktor yang
mempengaruhi jumlah cycle yang menyebabkan kegagalan.

Di dalam lingkungan yang korosif, kegagalan pada tingkat regangan tertentu terjadi hanya pada jumlah
cycle yang lebih sedikit dan kelelahan yang sebenarnya tidak tampak lagi, dengan kata lain, kegagalan
dapat saja terjadi pada nilai regangan berapa saja asalkan cyclenya cukup besar.

Pengaruh korosi pada diagram SN halus-spesimen secara skematis diperlihatkan di sebelah kanan. Kurva
A menunjukkan perilaku kelelahan dari bahan diuji di udara. Ambang batas kelelahan (atau batas)
terlihat pada kurva A, sesuai dengan bagian horizontal dari kurva. Kurva B dan C mewakili perilaku
kelelahan dari bahan yang sama di dua lingkungan korosif. Dalam kurva B, kegagalan kelelahan pada
tingkat tegangan tinggi adalah terbelakang, dan batas kelelahan tereliminasi. Dalam kurva C, kurva
seluruh digeser ke kiri, ini menunjukkan penurunan umum dalam kekuatan lelah, inisiasi dipercepat
pada tegangan yang lebih tinggi dan penghapusan batas kelelahan. Untuk memenuhi kebutuhan
kemajuan teknologi, lebih tinggi kekuatan bahan dikembangkan melalui perlakuan panas atau paduan .
Tinggi seperti kekuatan material umumnya menunjukkan batas kelelahan yang lebih tinggi, dan dapat
digunakan pada tingkat layanan yang lebih tinggi stres bahkan di bawah beban siklik. Namun, kondisi
lingkungan yang korosif selama pemuatan kelelahan menghilangkan keunggulan stres, karena sudah
melewati batas kelelahan menjadi hampir tidak sensitif terhadap tingkat kekuatan bagi kelompok
tertentu paduan. Efek ini secara skematis ditunjukkan untuk baja beberapa diagram di kiri, yang
menggambarkan efek melemahkan lingkungan yang korosif pada fungsi tinggi kekuatan bahan di bawah
kelelahan.

Anda mungkin juga menyukai