Anda di halaman 1dari 18

Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)

Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)


Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGARUSUTAMAAN


GENDER DAN ANAK
(Studi Implementasi Kebijakan pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Karawang)

Kristina Ismail1, Eka Yulyana2, Evi Priyanti3

Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia 1,2,3

E-mail: 1610631180100@student.unsika.ac.id,

ABSTRAK

Salah satu pekerjaan rumah pemerintah yaitu meningkatkan angka pembangunan


manusia yang diawali dengan pembangunan gender dengan mengoptimalkan
implementasi pengarusutamaan gender melalui kebijakan penguatan
kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak agar tercapai sasaran
kesetaraan dan keadilan gender serta terpenuhinya hak-hak anak dalam
pembangunan. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah implementasi
kebijakan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak sudah
berjalan dengan baik atau belum. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara, observasi, studi dokumentasi dan triangulasi. Informan dalam
penelitian ini berjumlah 9 orang yang terdiri dari Pegawai Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai key informan. Anggota Kelompok
Kerja Pengarusutamaan Gender sebagai secondary informan. Dan masyarakat
sebagai informan. Penelitian ini menggunakan teori Implementasi dari Charles O
Jones yang terdiri dari dimensi Organisasi, Interpretasi dan Aplikasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Implementasi Kebijakan Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak belum optimal. Karena dari segi
Interpretasi, masih ada Organisasi Perangkat Daerah yang belum tahu dan
memahami Pengarusutamaan Gender. Dari segi Aplikasi (Penerapan) sudah
cukup baik meskipun belum optimal penerapannya. Sedangkan dari segi
Organisasi, kebijakan ini dilaksanakan melalui lintas sektor, DPPPA sebagai
leading sector dan Kelompok Kerja PUG sebagai organisasi luar yang turut
terlibat dalam pelaksanaan kebijakan ini.

Kata Kunci: Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Kabupaten Karawang, Implementasi Kebijakan, Pengarusutamaan Gender

PENDAHULUAN baik pembangunan manusia sebagai


Pembangunan manusia merupakan subyek maupun sebagai objek
orientasi utama dari pembangunan,

Halaman|831
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

pembangunan yang menikmati hasil- gender melalui pengintegrasian


hasil pembangunan. Pembangunan pengalaman, kebutuhan dan aspirasi
manusia ditujukan dan diarahkan untuk serta permasalahan perempuan dan
semua penduduk, baik laki-laki, laki-laki ke dalam perencanaan,
perempuan, anak-anak, disabilitas, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
maupun manusia lanjut usia (lansia). dari semua kebijakan, program,
Dirangkum dari laporan Human kegiatan maupun proyek diberbagai
Development Report, manusia adalah bidang kehidupan dan pembangunan.
kekayaan suatu bangsa, maka Salah satu upaya percepatan
pembangunan manusia tanpa pengarusutamaan gender di daerah
memperhatikan prinsip keadilan, adalah dengan penguatan kelembagaan
termasuk di dalamnya keadilan gender, pengarusutamaan gender (PUG). Hal
hanya akan membawa suatu kerugian tersebut menjadi salah satu isu pokok
bagi pembangunan itu sendiri. Isu dalam arah sasaran kebijakan RPJPN
gender merupakan masalah sentral 2002-2025 dan RPJMN 2010-2014.
dalam pembangunan, khususnya Sasaran dari kebijakan ini adalah
pembangunan sumber daya manusia meningkatnya efektivitas kelembagaan
karena kesetaraan dan keadilan gender PUG dalam perencanaan,
masih menjadi tantangan utama penganggaran, pelaksanaan,
pembangunan. pemantauan serta evaluasi kebijakan
Sesuai dengan amanat GBHN dan program pembangunan yang
1999-2004 dan Undang-Undang responsif gender di tingkat nasional
Nomor 25 Tahun 2000 tentang dan daerah.
Program Pembangunan Nasional Membangun kelembagaan PUG
(PROPENAS) 2000-2004, dalam dalam mewujudkan dan mendukung
rangka mewujudkan kesetaraan dan strategi pengarusutamaan gender di
keadilan gender, perlu dikembangkan daerah, baik di Provinsi maupun
kebijakan yang responsif gender. Salah Kabupaten/Kota dengan dibentuknya
satu strategi yang digunakan untuk Kelompok Kerja (Pokja) dan focal
mencapai tujuan tersebut adalah point. Berdasarkan Peraturan Menteri
strategi pengarusutamaan gender Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011
(PUG) dalam pembangunan. Hal itu tentang Perubahan Atas Permendagri
juga dipertegas dengan diterbitkannya Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Pelaksanaan PUG di Daerah, kelompok
Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan kerja PUG merupakan wadah
Gender dalam Pembangunan Nasional. konsultasi bagi pelaksana dan
Pengarusutamaan gender (PUG) penggerak pengarusutamaan gender
merupakan salah satu strategi dari berbagai instansi/lembaga di
pembangunan yang dilakukan untuk daerah, sedangkan focal point adalah
mencapai kesetaraan dan keadilan aparatur SKPD yang mempunyai

Halaman|832
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

kemampuan untuk melakukan mendapatkan penghargaan Anugerah


pengarusutamaan gender di unit Parahita Ekapraya tingkat Madya dari
kerjanya masing-masing. Kementerian Pemberdayaan
Kabupaten Karawang merupakan Perempuan dan Perlindungan Anak
salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa (Kemenppa) karena telah memenuhi 7
Barat yang sedang berusaha untuk Prasyarat Pengarusutamaan Gender
mewujudkan pengarusutamaan gender yaitu (1) Komitmen; (2) Kebijakan; (3)
dalam aspek pembangunan. Adapun di Kelembagaan; (4) Sumber Daya
dalam pelaksanaan penguatan Manusia dan Anggaran; (5) Data,
kelembagaan PUG di Kabupaten Sistem Informasi dan Bahan Informasi;
Karawang didasarkan pada Surat (6) Metode dan Tool (Alat; serta (7)
Keputusan Bupati Karawang tentang Peran Serta Masyarakat. Hal tersebut
Perubahan Atas Keputusan Bupati mengartikan bahwa pelaksanaan PUG
Karawang Nomor 467/Kep. 542- di Kabupaten Karawang sudah cukup
Huk/2018 tentang Kelompok Kerja baik.
Pengarusutamaan Gender yang Meskipun demikian, secara
melahirkan Kelompok Kerja (Pokja) teknis masih banyak kekurangan dalam
Pengarusutamaan Gender yang diketuai implementasi kebijakan penguatan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan kelembagaan PUG di Kabupaten
Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang. Berdasarkan observasi awal
Karawang, Dinas Pemberdayaan peneliti pada tanggal 02 Desember
Perempuan dan Perlindungan Anak 2019 di DPPPA Kabupaten Karawang,
Kabupaten Karawang sebagai menurut Kepala Bidang
sekretaris sekaligus leading sector Pengarusutamaan Gender dan
dalam pelaksanaan kebijakan ini, dan Kerjasama Kelembagaan serta salah
yang menjadi anggota dari kelompok satu pegawai Bidang Pengarusutamaan
kerja tersebut adalah seluruh organisasi Gender dan Kerjasama Kelembagaan
perangkat daerah di Kabupaten DPPPA, di dalam melaksanakan
Karawang yang berjumlah 29 OPD, 8 kebijakan penguatan kelembagaan
perusahaan atau dunia usaha, 3 PUG masih terdapat organisasi
perguruan tinggi yang ada di perangkat daerah (OPD) yang belum
Kabupaten Karawang serta 11 lembaga melaksanakan dan membuat kebijakan,
masyarakat. Total komponen program maupun kegiatan yang
penggerak atau pelaksana responsif gender dan melakukan
pengarusutamaan gender di Kabupaten Perencanaan Penganggaran Responsif
Karawang yang tergabung dalam Gender (PPRG) di instansinya masing-
kelompok kerja PUG berjumlah 51 masing.
lembaga. Padahal setiap tahunnya DPPPA
Yang menarik di sini, pada tahun Kabupaten Karawang selalu melakukan
2018 Kabupaten Karawang bimbingan teknis mengenai PPRG

Halaman|833
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

kepada Kasubag Program yang menjadi Tahunan Kekerasan Terhadap


focal point di instansinya masing- Perempuan tahun 2019, banyaknya
masing. Selain itu, masih banyak OPD jumlah kasus kekerasan yang tercatat
yang belum mengetahui dan tidak bisa mengindikasikan bahwa
memahami konsep PUG itu sendiri. kasus kekerasan di suatu daerah itu
Artinya, Kasubag Program dan Kepala banyak atau sedikit, justru semakin
Dinas kurang mensosialisikan dan banyak jumlah kasus kekerasan, maka
mempromosikan pengarusutamaan semakin banyak pula masyarakat yang
gender di unit kerjanya. berani untuk melapor. Meskipun
Selain itu laporan kasus demikian, kasus kekerasan tersebut
kekerasan di Kabupaten Karawang mengartikan bahwa pelaksanaan PUG
masih marak, kasus kekerasan tersebut di Kabupaten Karawang masih belum
didominasi oleh perempuan dan anak. optimal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagaimana Kabupaten Karawang
Pusat Pelayanan Terpadu bisa mendapatkan penghargaan
Pemberdayaan Perempuan dan Anak Anugerah Parahita Ekapraya jika dalam
(P2TP2A), laporan kekerasan terhadap teknisnya masih terdapat masalah-
perempuan dan anak dari tahun 2017 masalah dalam implementasi kebijakan
sampai tahun 2019, cukup variatif. Bisa penguatan kelembagaan PUG. Maka
dilihat dari grafik berikut ini: dari itu, peneliti tertarik untuk
Grafik. 1 Jumlah Laporan Kasus mengetahui bagaimana implementasi
Kekerasan Terhadap Perempuan kebijakan penguatan kelembagaan
dan Anak di Kabupaten Karawang PUG di Kabupaten Karawang. Apa saja
50 hambatan yang dirasakan oleh Dinas
40 Pemberdayaan Perempuan dan
30 Perlindungan Anak selaku sekretaris
47 dalam Kebijakan penguatan
20 41 36
10
kelembagaan PUG dan anak di
Kabupaten Karawang.
0
2017 2018 2019
KAJIAN PUSTAKA
Sumber: Pusat Pelayanan Terpadu 1. Implementasi Kebijakan
Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Van Metter dan Van Horn
Kabupaten Karawang, 2020
Berdasarkan grafik di atas, (Yulianto Kadji, 2015: 49)
jumlah laporan kekerasan terhadap mendefinisikan implementasi kebijakan
perempuan dan anak di Kabupaten publik sebagai berikut: “Implementasi
Karawang yang diterima oleh P2TP2A Kebijakan sebagai suatu rangkaian
dari tahun 2017 sampai 2019 kegiatan yang sengaja dilakukan untuk
cenderung naik turun. Menurut meraih kinerja. Mereka merumuskan
Komnas Perempuan dalam Catatan sebuah abstraksi yang memperlihatkan

Halaman|834
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

hubungan antara berbagai faktor yang implementatifnya, sehingga


mempengaruhi hasil atau kinerja implementor dapat memahami
kebijakan. Kinerja kebijakan pad apa yang harus dilakukan
dasarnya merupakan penilaian atas sesuai dengan tujuan, sasaran
tingkat standar dan sasaran.“ dan target yang akan dicapai;
Agar lebih mengenal substansi dan
dari implementasi kebijakan, maka 3) Aplikasi (penerapan),
Charles O. Jones mengemukakan dan berkaitan dengan tindakan
mendeskripsikan terkait model nyata yang dilakukan
implementasi kebijakan yaitu sebagai implementor agar produk
berikut: kebijakan bermanfaat bagi
a. Charles O Jones masyarakat.
Jones (Yulianto Kadji, 2. Konsep Kelembagaan
2015:73) mengatakan bahwa, Konsep kelembagaan menurut
implementasi kebijakan adalah Nugroho (Fadjriah dan Shinta, 2017:
suatu kegiatan yang dimaksudkan 267) yaitu, “kelembagaan sebagai
untuk mengoperasikan sebuah aturan main, norma-norma, larangan-
program dengan memperhatikan larangan, kontrak, kebijakan dan
tiga aktivitas utama kegiatan, yaitu peraturan atau perundangan yang
Organisasi, Interpretasi, dan mengatur dan mengendalikan perilaku
Aplikasi (Penerapan). individu dalam masyarakat atau
1) Organisasi, setiap organisasi untuk mengurangi
implementasi kebijakan publik ketidakpastian dalam mengontrol
didukung oleh eksistensi lingkungannya serta menghambat
organisasi yang fleksibel munculnya perilaku oportunis dan
dengan tugas pokok dan fungsi saling merugikan sehingga perilaku
yang jelas dan terarah, serta manusia dalam memaksimumkan
didukung oleh implementor kesejahteraan individualnya lebih dapat
kebijakan yang handal dan diprediksi”.
memiliki kapasitas yang tidak Definisi tersebut
diragukan dalam menjalankan mengimplikasikan dua komponen
tugas-tugas ke-organisasian, penting dalam suatu kelembagaan,
sehingga setiap kebijakan yang yakni aturan main (rules of the game)
dijalankan akan menjadi dan organisasi (players of the game).
sebuah realitas dan diterima Kedua definisi tersebut sulit dipisahkan
oleh kepentingan publik; karena suatu organisasi dapat berjalan
2) Interpretasi, menafsirkan agar jika aturan mainnya memungkinkan
kebijakan publik diinterpretasi atau mengizinkan. Begitupun
atau dijabarkan secara detail sebaliknya, aturan main tersebut
terkait hal teknis dan disusun, ditegakkan dan dijalankan

Halaman|835
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

oleh suatu organisasi (Fadjriah dan bahkan meniadakan kesenjangan


Shinta, 2017: 267). gender.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kelembagaan merupakan METODE PENELITIAN
peraturan dan kebijakan yang disusun 1. Teknik Pengumpulan Data
dan dijalankan oleh suatu organisasi Dalam penelitian ini, peneliti
yang bertujuan untuk mengatur dan menggunakan metode deskriptif
mengendalikan perilaku masyarakat dengan pendekatan kualitatif. Menurut
atau organisasi. Sugiyono (2015:224) teknik
3. Pengarusutamaan Gender pengumpulan data merupakan langkah
Pemerintah Indonesia melalui yang paling strategis dalam penelitian,
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun karena tujuan utama dari penelitian
2000 (Inpres No. 9/2000) telah adalah mendapatkan data. Teknik
mendefinisikan pengarusutamaan pengumpulan data yang dilakukan oleh
gender yang diterjemahkan menjadi peneliti terdiri dari wawancara,
pengarusutamaan gender atau disingkat observasi, studi dokumentasi, dan
PUG, sebagai berikut: triangulasi.
“Pengarusutamaan Gender adalah 2. Sumber Data
strategi yang dibangun untuk Adapun sumber data dalam
mengintegrasikan gender menjadi satu penelitian ini terdiri dari:
dimensi integral dari perencanaan, a. Sumber data primer berupa
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, catatan hasil wawancara
dan evaluasi atas kebijakan dan mengenai Implementasi
program pembangunan nasional”. Kebijakan Penguatan
Tujuan pengarusutamaan gender Kelembagaan Pengarusutamaan
dalam buku Paduan Pelaksanaan Inpres Gender dan Anak oleh Dinas
Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pemberdayaan Perempuan dan
Pengarusutamaan Gender dalam Perlindungan Anak Kabupaten
Pembangunan Nasional yang ditulis Karawang yang diperoleh
oleh Asdep Kesetaraan Gender Bidang melalui wawacara atau
Politik, Hukum dan HAM, bahwa observasi yang peneliti lakukan.
pengarusutamaan gender bertujuan b. Sumber data sekunder berupa
untuk memastikan apakah laki-laki dan dokumen-dokumen mengenai
perempuan memperoleh manfaat yang kebijakan penguatan
sama dari pembangunan. kelembagaan PUG dan anak,
Dengan melakukan PUG, dapat penghargaan Anugerah Parahita
diidentifikasi kesenjangan gender yang Ekapraya (APE), dan Indeks
menimbulkan permasalahan gender. Pembangunan Gender
Dengan demikian, tujuan akhir dari Kabupaten Karawang.
PUG adalah untuk mempersempit dan 3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Halaman|836
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

Penelitian ini dilakukan di Dinas serta Bidang Perlindungan Perempuan


Pemberdayaan Perempuan dan dan Anak (PPA). Semua Bidang
Perlindungan Anak Kabupaten tersebut turut terlibat dan mempunyai
Karawang yang bertempat di andil dalam implementasi kebijakan
Karangpawitan, Karawang Barat, ini. Namun unit kerja di bawah DPPPA
Kabupaten Karawang, Jawa Barat. yang bertanggung jawab dalam
Sedangkan penelitian dilakukan dari implementasi kebijakan ini adalah
tanggal 09 Desember 2019 sampai 05 Bidang Pengarusutamaan Gender
Mei 2020. (PUG) dan Kerjasama Kelembagaan.
Adapun organisasi di luar
HASIL DAN PEMBAHASAN DPPPA yang terlibat dalam
1) Organisasi dalam Penguatan implementasi kebijakan ini adalah
Kelembagaan Pengarusutamaan organisasi yang tergabung dalam
Gender dan Anak Kelompok Kerja (Pokja) PUG. Pokja
Organisasi yang menjadi leading PUG terdiri dari Badan Perencanaan
sector di dalam implementasi kebijakan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten
penguatan kelembagaan PUG dan anak Karawang sebagai Ketua Pokja,
adalah Dinas Pemberdayaan DPPPA Kabupaten Karawang sebagai
Perempuan dan Perlindungan Anak Sekretaris. Dan yang menjadi anggota
(DPPPA) Kabupaten Karawang. adalah seluruh OPD di Kabupaten
DPPPA mempunyai tugas dan fungsi Karawang yang terdiri dari 28 OPD, 10
melaksanakan urusan pemerintahan Lembaga Masyarakat, 3 Perguruan
dalam bidang pemberdayaan Tinggi dan 10 Dunia Usaha.
perempuan serta perlindungan Berdasarkan hal tersebut,
perempuan dan anak. organisasi yang menjadi implementor
Sedangkan tugas DPPPA dalam dalam kebijakan penguatan
Kelompok Kerja PUG berdasarkan kelembagaan PUG dan anak terdiri dari
Surat Keputusan Bupati Karawang berbagai latar belakang dan bidang
tentang Perubahan Atas Keputusan yang berbeda, sehingga pelaksanaan
Bupati Karawang Nomor 467/Kep. PUG bisa diterapkan di seluruh bidang,
542-Huk/2018 tentang Kelompok baik itu bidang pendidikan, kesehatan,
Kerja Pengarusutamaan Gender yaitu administrasi, lingkungan, ketenaga-
memimpin pelaksanaan kegiatan kerjaan, dll. Namun para implementor
administrasi umum dan kesekretariatan. yang termasuk ke dalam Pokja PUG
DPPPA Kabupaten Karawang tersebut memiliki tujuan yang sama
membawahi tiga Bidang yaitu Bidang, yakni mewujudkan keadilan dan
Peningkatan Kualitas Hidup kesetaraan gender yang meliputi
Perempuan dan Ketahanan Keluarga perempuan, laki-laki, anak-anak,
(PKHPK), Bidang Pengarusutamaan manusia lanjut usia, dan penyandang
Gender dan Kerjasama Kelembagaan,

Halaman|837
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

disabilitas dengan memenuhi kebutuhan- Peraturan tersebut sekaligus


kebutuhannya yang berbeda. menjadi standar acuan pelaksanaan
2) Interpretasi dalam Penguatan penguatan kelembagaan PUG dan
Kelembagaan Pengarusutamaan anak di Kabupaten Karawang.
Gender dan Anak Dalam peraturan tersebut
Interpretasi berkaitan dengan dijelaskan terkait upaya percepatan
hal teknis dan implementatif dari pelembagaan PUG di seluruh
kebijakan penguatan kelembagaan SKPD Kabupaten/Kota dengan
PUG dan anak yang diinterpretasi dibentuknya Kelompok Kerja PUG
atau dijabarkan secara detail, Kabupaten/Kota. Dijabarkan pula
sehingga implementor dapat tugas dari Kelompok Kerja PUG
memahami apa yang harus serta penjabaran terkait focal point
dilakukan sesuai dengan tujuan, beserta tugasnya.
sasaran dan target yang akan Namun untuk pembentukan
dicapai. Terdapat dua sub dimensi Kelompok Kerja (Pokja) PUG
dalam dimensi interpretasi yaitu Kabupaten Karawang ditetapkan
interpretasi kebijakan dan berdasarkan Surat Keputusan
komunikasi kebijakan. Bupati Karawang tentang
Penguatan kelembagaan Perubahan Atas Keputusan Bupati
PUG dan anak diinterpretasikan Karawang Nomor 467/Kep. 542-
atau dijabarkan melalui Intruksi Huk/2018 tentang Kelompok Kerja
Presiden Nomor 9 Tahun 2000 (Pokja) Pengarusutamaan Gender
tentang Pengarusutamaan Gender yang di dalamnya memuat alur
(PUG) dalam Pembangunan Pokja PUG serta tugas dari Pokja
Nasional, Permendagri Nomor 67 PUG sesuai dengan perannya.
Tahun 2011 tentang Perubahan Pelaksanaan kebijakan
Atas Peraturan Menteri Dalam penguatan kelembagaan PUG dan
Negeri Dalam Negeri Nomor 15 anak ini tidak mengacu pada satu
Tahun 2008 tentang Pedoman kebijakan, karena tidak ada
Umum Pelaksanaan PUG di kebijakan yang memuat mengenai
Daerah, Surat Keputusan Bupati pelaksanaan dan mekanisme
Karawang tentang Perubahan Atas penguatan kelembagaan PUG dan
Keputusan Bupati Karawang anak secara detail dan jelas. Selain
Nomor 467/Kep. 542-Huk/2018 itu, Kabupaten Karawang juga
tentang Kelompok Kerja belum memiliki Peraturan Daerah
Pengarusutamaan Gender, dan khusus mengenai
Surat Edaran Bupati Kabupaten Pengarusutamaan Gender.
Karawang tentang Anggaran Terkait komunikasi
Responsif Gender (ARG) Nomor kebijakan, pada dasarnya
910/3829/DPPPA Tahun 2018. komunikasi yang dilakukan oleh

Halaman|838
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

DPPPA Kabupaten Karawang perangkat daerah di Kabupaten


yaitu melalui rapat koordinasi dan Karawang, dunia usaha, aparat
sosialisasi dengan tujuan untuk penegak hukum, lembaga bantuan
mempromosikan kebijakan. hukum, tokoh masyarakat, tokoh
Koordinasi yang dilakukan oleh agama, tokoh pemuda dan tokoh
DPPPA adalah dengan cara rapat perempuan melalui surat edaran;
koordinasi (rakor). Rapat media masa seperti melalui radio
koordinasi (rakor) terbagi menjadi sturada Kabupaten Karawang;
2 yaitu rapat koordinasi kelompok forum-forum seperti forum anak,
kerja dan rapat koordinasi forum data terpilah, dan pokja
organisasi perangkat daerah PUG; serta kegiatan sosialisasi
(OPD). Rakor kelompok kerja lainnya.
dilakukan bersama seluruh Meskipun demikian,
kelompok kerja PUG yang terdiri pemahaman para implementor
dari Kepala OPD, pimpinan dari yang tergabung dalam Kelompok
dunia usaha, perguruan tinggi dan Kerja PUG khususnya organisasi
ketua lembaga masyarakat. perangkat daerah (OPD) di
Sedangkan rakor OPD hanya Kabupaten Karawang terkait PUG
dilakukan bersama pimpinan OPD dinilai masih sangat kurang. Hal
dan Bupati Karawang. ini mengartikan bahwa sosialiasasi
Bukan hanya rakor, untuk yang dilakukan oleh DPPPA
mengetahui perekembangan dari Kabupaten Karawang kurang jelas
implementasi kebijakan penguatan dan merata. Selain itu, tugas focal
kelembagaan PUG dan anak point untuk mempromosikan
diperlukan evaluasi bersama Pokja kebijakan PUG di unit kerjanya
PUG. Evaluasi tersebut dilakukan masing-masing pun tidak
satu tahun sekali bersama Kepala dilakukan secara maksimal.
Daerah atau Bupati Karawang. 3) Aplikasi (Penerapan) dalam
Lebih lanjut, DPPPA Penguatan Kelembagaan
Kabupaten Karawang juga secara Pengarusutamaan Gender dan
teknis mempunyai tugas untuk Anak
mempromosikan kebijakan PUG Aplikasi atau penerapan
melalui kegiatan sosialiasi. berkaitan dengan kemampuan para
Berdasarkan data dari Dokumen implementor dalam melakukan
Indikator Anugerah Parahita tindakan nyata agar setiap produk
Ekapraya (APE) Kabupaten kebijakan bermanfaat bagi masyarakat
Karawang Tahun 2018, kebijakan dan kepentingan publik. Sub dimensi
mengenai PUG dan anak dalam dimensi aplikasi atau penerapan
disosialiasikan atau diadvokasikan yaitu kebijakan dan pelayanan
oleh DPPPA kepada organisasi

Halaman|839
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

responsif gender, output dan faktor Masyakarat, dan Dunia Usaha


penghambat pelaksanaan kebijakan. yang responsif gender sebagai
A. Kebijakan dan Pelayanan berikut:
Responsif Gender
Salah satu tujuan dari
penguatan kelembagaan PUG dan
anak adalah agar setiap
implementor yang tergabung
dalam Pokja PUG membuat
program atau kegiatan yang
memperhatikan setiap kebutuhan
gender, baik laki-laki, perempuan,
anak, manula dan disabilitas.
Adapun berikut ini
merupakan program, kegiatan atau
pelayanan di OPD, Lembaga

Tabel. 1 Kebijakan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang


yang Responsif Gender
No Kebijakan Responsif Gender

1 Bappeda Kabupaten Karawang:


a. Musrenbang Perempuan dan Anak
b. Pelatihan Pro Poor, Planing, Budgeting dan Monitoring (P3BM)
c. Forum OPD
d. Kegiatan Sosialisasi Program Perencanaan Pembangunan Responsif Gender
2 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,:
a. Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender
b. Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat
c. Sosialisasi Pengarusutamaan Gender
d. Pelayanan P2TP2A
e. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
f. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
g. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesejahteraan Gender
h. Program Perlindungan Anak dan Perempuan
3 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga:
a. Pendidikan Keluarga
b. Paud Berkulitas
c. Sekolah Ramah Anak
d. Karawang Cerdas
e. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pendidikan Kesetaraan (Paket A,B dan C)
4 Dinas Kesehatan:
a. Parkir khusus disabilitas
b. Kawasan bebas rokok
c. Ruang laktasi
d. Puskesmas ramah anak
e. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Halaman|840
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

5 Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi:


a. Pelatihan sablon
b. Pelatihan merangkai bunga untuk perempuan
c. Pelatihan pembuatan boneka untuk anak-anak
d. Pelatihan tata boga untuk perempuan
e. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja
6 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Karawang:
a. Penerbitan akte kelahiran anak
b. Penerbitan kartu identitas anak
7 Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang:
a. Zona Selamat Sekolah (ZOSS)
b. Terminal ramah perempuan
c. Kegiatan Pemeliharaan, Perbaikan dan Penggantian Komponen fasilitas
Perlengkapan Jalan dan Bahan Marka Jalan
8 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang:
a. Taman ramah anak dan perempuan
b. Pedestrian ramah disabilitas
9 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Karawang:
a. Taman ramah anak
b. Pembangunan MCK umum
c. Pembangunan Rulahu
d. Pengadaan air bersih
10 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan Peningkatan Sumber Daya Aparatur
11 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan KB Medis Operasional
12 Dinas Pertanian Kabupaten Karawang:
a. Peningkatan Kesejahteraan Petani

13 Dinas Pangan Kabupaten Karawang:


a. Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Dengan Konsep Kawasan
Rumah Pangan Lestari
14 Inspektorat Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
15 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan Program Kampung Iklim
16 Dinas Perikanan Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan Deversifikasi Hasil Perikanan
17 DPMPTSP Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pegawai DPMPTSP
18 Dinas Sosial Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan Bimbingan Sosial dan Keterampilan bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi
(WRSE)
19 Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang:
a. Kegiatan Kewirausahaan Bagi Masyarakat
20 Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Karawang
a. Kegiatan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi Bagi PNS

21 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karawang:


a. Kegiatan Peningkatan Disipin Aparatur

Halaman|841
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

22 Bappenda Kabupaten Karawang


a. Kegiatan Pelayanan Administrasi Pendaftaran Pajak Daerah
b. Musrenbang
Sumber: Dokumen Indikator Anugerah Parahita Ekapraya Kabupaten Karawang, 2018

Tabel. 2 Pelayanan dan Fasilitas yang Responsif Gender


No Kategori, Pelayanan dan Fasilitas
LEMBAGA MASYARAKAT

1 P2TP2A,
Memberikan pelayanan konsultasi, pendampingan dan psikologis
2 Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3),
Memberikan pelayanan konsultasi, pendampingan dan psikologis

3 Gabungan Organisasi Wanita (GOW),


a. Pelayanan Pendampingan Korban Kekerasan
b. Memberikan pembinaan kepada anggota GOW
4 PKK,
Memberikan layanan dan pembinaan kepada kader

5 KPPI:
a. Pelayanan Pendampingan Korban Kekerasan
b. Memberikan pembinaan bagi perempuan politik
6 Yayasan Al-Kholisoh,
Perlindungan korban kekerasan

7 Dharma Wanita Persatuan


Memberikan pembinaan bagi isteri-isteri PNS

DUNIA USAHA

1 PT. Deanshoes:
a. Ruang laktasi
b. Klinik kesehatan karyawan
c. Area makan ibu hamil
d. Jalur absensi perempuan
2 PT. P&G:
a. 60% pegawainya adalah perempuan
b. Menyediakan tempat penitipan anak
c. Ruang laktasi
d. Cuti hamil 6,5 bulan
e. Cuti suami 1 bulan
f. Tempat konseling keluarga
3 Resinda Park Mall:
a. Ruang laktasi
b. Tempat bermain anak
c. Parkir disabilitas
d. Parkir perempuan
4 Galuh Mas,
Perpustakaan ramah anak

5 PT Pupuk Kujang:
a. Ruang bermain anak
b. Tempat penitipan anak

Halaman|842
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

6 Hampir Seluruh Perusahaan di Kabupaten Karawang:


a. Pelayanan KB
b. Pelayanan ibu hamil
c. Ruang laktasi
d. Klinik kesehatan
e. Kantin khusus ibu hamil
Sumber: Dokumen Indikator Anugerah Parahita Ekapraya Kabupaten Karawang,
2018
Berdasarkan tabel-tabel di atas, akan dijabarkan terkait Indeks
terlihat bahwa saat ini implementor Pembangunan Gender (IPG)
yang tergabung dalam Pokja PUG Kabupaten Karawang pada tahun
dan sasaran dari kebijakan ini rata- 2019.
rata sudah mulai membuat kebijakan, Tabel. 3 Indeks Pembangunan
program atau kegiatan yang responsif Gender (IPG) Kabupaten
gender di instansinya masing- Karawang Tahun 2019
masing. Meskipun tidak semua IPG = 90.33
anggota Pokja PUG melaksanakan Dimensi Laki-
dan membuat kebijakan, program Laki Perempuan
maupun kegiatan yang responsif Kesehatan
gender di wilayah kerjanya masing- Usia Harapan
69.99 73.85
masing karena tidak semua Hidup
implementor dapat menjadikan Pendidikan
Harapan Lama
strategi pengarusutamaan gender ini 12.04 12.10
Sekolah
sebagai prioritas di wilayah kerjanya Rata-rata Lama
8.23 7.03
masing-masing. Sekolah
B. Output Standar Hidup Layak
Dalam melihat ukuran Pengeluaran 15
9 225
keberhasilan dari suatu tujuan dan Perkapita 634
Sumber: Badan Pusat Statistik
sasaran dari kinerja pemerintah
Provinsi Jawa Barat, 2019
dalam mengimplementasikan suatu
Berdasarkan tabel IPG di atas,
kebijakan, bisa dilihat dari Indikator
apabila berbicara secara garis besar,
Kinerja Utama (IKU). Berdasarkan
IPG Kabupaten Karawang berada di
Laporan Akuntabilitas Kinerja
angka 90.33, hal itu manandakan
Instansi Pemerintah (LAKIP)
bahwa semakin kecil ketimpangan
DPPPA Kabupaten Karawang tahun
yang terjadi antara perempuan dan
2018, indikator kinerja utama (IKU)
laki-laki. Meskipun demikian,
dalam kebijakan penguatan
ketimpangan antara perempuan dan
kelembagaan PUG dan anak adalah
laki-laki di Kabupaten Karawang
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
masih tetap ada.
dan tingkat capaian Anugerah
Jika dilihat dari Usia Harapan
Parahita Ekapraya (APE). Berikut ini
Hidup perempuan dan laki-laki di

Halaman|843
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

Kabupaten Karawang pada tahun dilihat berdasarkan tingkat capaian


2019, Usia Harapan Hidup Anugerah Parahita Ekapraya (APE).
perempuan cenderung lebih lama Pada tahun 2018, Kabupaten
dibanding laki-laki. Meskipun Karawang mendapatkan penghargaan
demikian, perempuan cenderung Anugerah Parahita Ekapraya tingkat
lebih buruk dalam pendidikan dan Madya. Hal tersebut karena
standar hidup layak. pemerintah Kabupaten Karawang
Rata-rata Lama Sekolah perempuan saat ini telah menunjukan
pada tahun 2019 sekitar 7.03 tahun, komitmennya terhadap pelaksanaan
satu tahun lebih pendek dari laki-laki PUG di Kabupaten Karawang
yang mencapai 8.23 tahun. Artinya, dengan memenuhi 7 prasayarat PUG
perempuan di Kabupaten Karawang yang telah ditetapkan oleh
rata-rata hanya bersekolah sampai Kementerian Pemberdayaan
kelas 7-8 (SMP). Sedangkan laki-laki Perempuan dan Perlindungan Anak.
mengenyam pendidikan sekitar 1 Adapun indikator atau kriterianya
tahun lebih lama dibandingkan yaitu sebagai berikut:
perempuan yakni hingga kelas 8-9 a. Komitmen, terkait komitmen
(SMP). pemerintah yang dituangkan
Sementara dalam Pengeluaran melalui kebijakan atau
Perkapita perempuan di Kabupaten peraturan;
Karawang cenderung lebih kecil juga b. Kebijakan atau Program, yang
dibanding laki-laki, hal ini memuat tentang
didasarkan karena kontribusi Pengarusutamaan Gender atau
perempuan terhadap penciptaan Kesetaraan Gender;
pendapatan jauh lebih sedikit c. Sumber Daya Manusia dan
dibanding laki-laki. Anggaran, terkait SDM yang
Berdasarkan data dari Buku dikhususkan untuk mengurusi
Kabupaten Karawang Dalam Angka urusan PUG dan angggaran yang
Tahun 2020 (Budi Cahyono, 2020: dikhususkan untuk membiayai
64), Tingkat Partisipasi Angkatan pelaksanaan program atau
Kerja (TPAK) perempuan pada tahun kegiatan yang responsif gender;
2019 sebesar 43,29% sedangkan d. Kelembagaan, terkait
TPAK laki-laki sebesar 83,02%. kelembagaan PUG yang sudah
Bahkan sebagian besar perempuan terbentuk;
usia kerja yang tidak aktif dalam e. Data, Sistem Informasi dan
pasar kerja, hanya terlibat dalam Bahan Informan terkait gender;
pekerjaan rumah tangga (domestik). f. Metode dan Alat dalam
Selain IPG, hasil capaian dari membuat dan menjalankan
implementasi kebijakan penguatan kebijakan yang responsif gender;
kelembagaan PUG dan anak bisa

Halaman|844
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

g. Peran Serta Masyarakat dan koordinasi diwakili oleh Kasubag


Dunia Usaha. instansi.
Penghargaan tersebut 3) Kurangnya anggaran untuk
menandakan bahwa kinerja Pemkab membiayai implementasi
Karawang khususnya Pokja PUG kebijakan mengenai
dalam mewujudkan strategi PUG pengarusutamaan gender, karena
membuahkan hasil yang baik. walaupun kebijakan ini
Meskipun secara teknis, merupakan kebijakan nasional
implementasi kebijakan penguatan tetapi anggaran kebijakan ini tidak
kelembagaan PUG dan anak di bersumber dari pemerintah pusat
Kabupaten Karawang bisa dikatakan (APBN) melainkan bersumber
belum maksimal dan masih terdapat dari pemerintah daerah (APBD)
banyak kekurangan di dalam yang masih cukup minim.
pelaksanaannya seperti Kabupaten 4) Kurangnya pemahaman
Karawang belum memiliki Perda implementor khususnya
mengenai Pengarusutamaan Gender organisasi perangkat daerah
sehinga pelaksanaan kebijakan terkait pengarusutamaan gender.
penguatan kelembagaan PUG dan 5) Belum semua anggota kelompok
anak belum memiliki acuan kerja PUG membuat program atau
mekanisme pelaksanaan yang jelas kegiatan yang responsif gender di
dan detail, selain itu pemahaman unit kerjanya masing-masing.
implementor terkait PUG dinilai
masih kurang. KESIMPULAN
C. Faktor-faktor Penghambat Berdasarkan hasil penelitian
Pelaksanaan Kebijakan dan analisis mengenai implementasi
Faktor yang menghambat kebijakan penguatan kelembagaan
pelaksanaan kebijakan penguatan PUG dan anak oleh Dinas
PUG dan anak di Kabupaten Pemberdayaan Perempuan dan
Karawang menurut Kepala Bidang Perlindungan Anak Kabupaten
Pengarusutamaan Gender dan Karawang dengan menggunakan
Kerjasama Kelembagaan, antara lain: teori implementasi kebijakan dari
1) Belum diberlakukannya payung Charles O. Jones (Yulianto Kadji,
hukum atau landasan yuridis 2015:73) yang telah dijabarkan di
terkait PUG. atas, maka peneliti menyimpulkan
2) Pada pelaksanaan rapat koordinasi bahwa implementasi kebijakan
seringkali pimpinan OPD di penguatan kelembagaan PUG dan
Kabupaten Karawang tidak hadir anak oleh Dinas Pemberdayaan
dalam rapat karena berbenturan Perempuan dan Perlindungan Anak
dengan urusan lain yang harus Kabupaten Karawang sudah cukup
diselesaikan yang akhirnya rapat

Halaman|845
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

baik namun belum optimal dalam tentang Pengarusutamaan


pelaksanaannya. Gender dalam Pembangunan
Karena dilihat dari segi Nasional. Jakarta: Kementerian
Interpretasi dari kebijakan penguatan Pemberdayaan Perempuan dan
kelembagaan PUG dan anak belum Perlindungan Anak Republik
memiliki pedoman pelaksanaan Indonesia
dalam hal teknis yang jelas dan Cahyono, Budi. (2020). Kabupaten
detail. Karena Kabupaten Karawang Karawang Dalam Angka 2020.
belum memiliki Perda khusus Karawang: BPS Kabupaten
tentang Pengarusutamaan Gender. Karawang
Selain itu, sosialiasi yang
dilakukan oleh DPPPA Kabupaten Rahmawati, Dina. Alvina C. Dan
Karawang dinilai kurang merata dan Siska ATD. (2019).
tugas focal point untuk men- Pembangunan Manusia
sosialisasikan kebijakan PUG di unit Berbasis Gender 2019. Jakarta:
kerja nya masing-masing pun tidak Kementerian Pemberdayaan
dilakukan secara maksimal. Perempuan dan Perlindungan
Kemudian dari segi Aplikasi Anak
(Penerapan) dari kebijakan
penguatan kelembagaan PUG dan Sugiyono. (2015). Metodologi
anak oleh DPPPA Kabupaten Penelitian Kombinasi (Mixed
Karawang sudah cukup baik Method). Bandung: Alfabeta.
penerapannya namun belum optimal,
karena di satu sisi berkat kinerja Kadji, Yulianto. (2015). Formulasi
DPPPA bersama Pokja PUG, dan Implementasi Kebijakan
Kabupaten Karawang mendapatkan Publik: Kepemimpinan dan
penghargaan Anugerah Parahita Perilaku Birokrasi dalam
Ekapraya tingkat Madya, hal tersebut Fakta Realitas. Gorontalo:
merupakan suatu pencapian yang UNG Press Gorontalo.
baik. Meskipun secara teknisnya,
implementasi kebijakan penguatan Undang-Undang
kelembagaan PUG dan anak ini Inpres No. 9 tahun 2000 tentang
masih memiliki kekurangan dan Pengarusutamaan Gender
hambatan. dalam Pembangunan Nasional

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Dalam Negeri


Asdep Kesetaraan Gender Bidang Nomor 67 Tahun 2011 tentang
Politik, Hukum dan HAM. Perubahan Atas Peraturan
(2002). Paduan Pelaksanaan Menteri Dalam Negeri Nomor
Inpres Nomor 9 Tahun 2000 15 Tahun 2008 tentang

Halaman|846
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

Pedoman Umum Pelaksanaan Menurut Jenis Kelamin dan


Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Kota. Diakses 25
Daerah Mei 2020. Diakses dari
https://jabar.bps.go.id/dynamict
Dokumen Resmi able/2020/04/02/284/-
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan komponen-ipg-harapan-lama-
Perlindungan Anak. (2018). sekolah-menurut-jenis-
Akuntabilitas Kinerja Instansi kelamin-dan-Kabupaten-kota-
Pemerintahan (LAKIP) Dinas 2010-2019.html
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Tahun Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
(2018) Barat. (Komponen IPG)
Pengeluaran per Kapita
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Menurut Jenis Kelamin dan
Perlindungan Anak Kabupaten Kabupaten/Kota, 2010-2019.
Karawang. (2018). Indikator Diakses pada tanggal 25 Mei
Anugerah Parahita Ekapraya 2020. Diakses dari
Kabupaten Karawang 2018 https://jabar.bps.go.id/dynamict
able/2020/04/02/286/-
Rencana Strategis Dinas komponen-ipg-pengeluaran-
Pemberdayaan Perempuan dan per-kapita-menurut-jenis-
Perlindungan Anak tahun kelamin-dan-Kabupaten-kota-
2016-2021 2010-2019-ribu-rupiah-.html

Jurnal Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa


Hapsari, Fadjriah dan Surya D, Barat. (Komponen IPG) Rata-
Shinta. 2017. Efektivitas rata Lama Sekolah Menurut
Kelembagaan Jenis Kelamin dan
Sosial Masyarakat dalam Kabupaten/Kota, 2010-
Pemberdayaan Wanita dan 2019.Diakses pada tanggal 25
Keluarga di Kelurahan Mei. Diakses dari
Ciracas. Journal of 2020https://jabar.bps.go.id/dyn
Applied Business and amictable/2020/04/02/285/-
Economics. Volume 4 komponen-ipg-rata-rata-lama-
Nomor 3 sekolah-menurut-jenis-
kelamin-dan-Kabupaten-kota-
Internet 2010-2019.html
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Barat. (Komponen IPG) Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
Harapan Lama Sekolah

Halaman|847
Jurnal MODERAT, Volume 6, Nomor 4 ISSN: 2442-3777 (cetak)
Website: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat ISSN: 2622-691X (online)
Submitted 5 November 2020, Reviewed 19 November 2020, Publish 30 November 2020

Barat. (Komponen IPG) Usia Perlindungan Anak


Harapan Hidup Menurut Jenis Kabupaten Karawang.
Kelamin dan Kabupaten/Kota, Rencana Kerja Dinas
2010-2019. . Diakses 25 Mei Pemberdayaan Perempuan
2020. Diakses dari dan Perlindungan Anak
https://jabar.bps.go.id/dynamict Kabupaten Karawang Tahun
able/2020/04/02/283/- 2017. . Diakses 24 April.
komponen-ipg-usia-harapan- Diakses dari
hidup-menurut-jenis-kelamin- 2020https://karawangKabupat
dan-Kabupaten-kota-2010- engo.id/sites/default/files/pdf/
2019.html RENJA%20DP3A%20KRW
%202017.pdf
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan

Halaman|848

Anda mungkin juga menyukai