Anda di halaman 1dari 12

KENAKALAN REMAJA ACEH

“Disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Masalah Sosial Pada Jurusan
Sosiologi”

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................................6
Manfaat Teoritis.........................................................................................................................6
Manfaat Praktis..........................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
2.1. Pengertian Analisis..........................................................................................................7
2.2. Pengertian Remaja...........................................................................................................7
2.3. Pengertian Kenakalan Remaja........................................................................................ 9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 12
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kemampuan, dan
kesehatan serta kenikmatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kenakalan Reja Pada Rakyat Aceh” yang Insya Allah bermanfaat bagi kita.

Tujuan makalah ini dibuat adalah dalam rangka memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah “Masalah Sosial”

Disini kami sebagai mahasiswa yang masih belajar sedikit banyaknya di bidang
Masalah Sosial, mencoba menelaah semua kajian yang kami tuang ke dalam makalah kami
ini. Tetapi baik dan buruk tidak dapat diseimbangkan, apalagi benar dan salah, karena
sesungguhnya kebenaran hanyalah milik Allah SWT.

Kami pun menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
menyempurnakan makalah ini ke arah yang lebih baik. Kami pun berharap tulisan yang
sangat sederhana ini kiranya dapat memberikan manfaat bagi pembaca umum dan
terkhususnya mahasiswa.

Darussalam, 26 November 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja adalah peralihan dari anak-anak menjelang dewasa. Semakin maju pertumbuhan
suatu masyarakat semakin banyak syarat-syarat yang di perlukan untuk menjadi dewasa,
semakin panjang masa yang di perlukan untuk mempersiapkan diri dengan berbagai
pengetahuan dan keterampilan, dan semakin banyak pula masalah yang di hadapi oleh remaja
itu, karena sukarnya memenuhi syarat-syarat tersebut.

Dalam kehidupannya, remaja merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari
masyarakat, mereka merupakan harapan yang akan menggantikan generasi tua untuk
meneruskan cita-cita bangsa.

Dewasa ini banyak keluarga yang cemas di sebabkan karena kenakalan remaja yang semakin
meningkat, baik yang berada di daerah perkotaan maupun perdedesaan. Kenakalan remaja
mungkin disebabkan adanya kegoncangan dan emosi yang belum stabil dan suasana luar
yang sering pula menyebabkan mereka kurang mampu menyesuaikan diri sehingga
kegelisahan yang tidak terselesaikan itu diwujudkan dalam bentuk tingkah laku yang
cenderung membahayakan dirinya sendiri dan dapat pula membahayakan orang lain.

Mengingat masalah pembinaan remaja dan upaya penanggulangannya bahagian dari usaha
untuk mencapai pembangunan bangsa Indonesia yaitu manusia seutuhnya, maka masalah
kenakalan remaja merupakan masalah masayarakat dan merupakan masalah nasional yang
perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Dengan tidak mengesampingkan peranan orang
tua dan pihak-pihak lain, maka masyarakat merupakan suatu unsur yang dapat di percaya
dalam membina dan menanggulangi kenakalan remaja, karena hal itu merupakan bahagian
dari usaha-usaha untuk mencapai pembanguanan seutuhnya.

Keberhasilan masyarakat dalam membina remaja akan nampak pantulan positif dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan, dan sebaliknya kegagalan masyarakat
dalam membina remaja akan nampak pantulan negatif dalam kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, baik pembangunan fisik maupun pembangun mental para
remajanya (pembangunan masyarakat).

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan alasan memilih judul dan tujuan penulisan yang telah penulis
uraikan di atas, maka dalam hal ini penulis merumuskan beberapa permasalahan antara lain
sebagai berikut :
1. Apakah yang menjadi penyebab timbulnya kenakalan remaja di Kecamatan
Bubon?
2. Bagaimanakah peran pendidikan dan keluarga terhadap kenakalan remaja?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian penulis laksanakan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kenakalan remaja yang sudah pernah


terjadi di Kecamatan Bubon.
2. Untuk mengetahui apa saja peran dari pendidikan dan keluarga terhadap
kenakalan remaja
1.4 Manfaat
Manfaat Teoritis

1. Dengan penelitian ini penulis mampu mengetahui mengenai jenis-jenis


kenakalan remaja dan pengaruh terjadinya kenakalan remaja di Kecamatan
Bubon.
2. Melalui penelitian ini diharapkan mampu memperkaya bahan penelitian dan
sumber bacaan di lingkungan FISIP UTU khususnya Jurusan Sosiologi. Di
samping itu juga menjadi solusi mengenai kenakalan remaja yang ada di
kecamatan Bubon, sehingga penulis mengharap pada instansi Pemerintah dapat
menggunakan tulisan ini sebagai rujukan yang mampu menyelesaikan
permasalahan remaja.

Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap


kenakalan remaja yang sedang terjadi di Kecamatan Bubon, sehingga kenakalan
remaja ini dapat dicegah agar tidak mewabah terhadap anak-anak.
1.5 Metode Penelitian

Model kedua, pohon masalah dibuat dengan cara menempatkan masalah utama pada titik
sentral atau di tengah gambar. Selanjutnya, penyebab munculnya persoalan tersebut
ditempatkan di bagian bawahnya (alur ke bawah) dan akibat dari masalah utama ditempatkan
di bagian atasnya (alur ke atas).

Penelitian ini menggunakan pendekatan pohon masalah, berikut gambarannya:

Kurangnya Pendidikan Kurangnya Peran


Karakter Orangtua

Kenakalan Remaja

Cenderung Membuat
Sering berbuat Onar Tawuran Kekacauan

Jenis yang digunakan ialah model kedua yaitu pohon masalah dibuat dengan cara
menempatkan masalah utama pada titik sentral atau di tengah gambar. Selanjutnya, penyebab
munculnya persoalan tersebut ditempatkan di bagian bawahnya (alur ke bawah) dan akibat
dari masalah utama ditempatkan di bagian atasnya (alur ke atas).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)

maupun faktor dari luar (eksternal). (Eliasa,http://staff.uny.ac.id/diakses 12

Februari 2013).

2.1.1. Faktor Internal

1. Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua

bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam

kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena

remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

2. Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat

diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’.

Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut,

namun tidak bisa mengembangkan control diri untuk bertingkah laku sesuai dengan

pengetahuannya.
2.1.2. Faktor Eksternal

1. Keluarga

Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau

perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.

Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak

memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa

menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja:

2. Teman sebaya yang kurang baik

3. Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal yang kurang baik.

2.2. Peran Pendidikan Dalam Menangkal Kenakalan Remaja

Menurut Emile Durkheim pendidikan adalah pengaruh yang dilaksanakan

oleh orang dewasa atas generasi yang belum matang untuk penghidupan sosial.

(Muhammad Said dalam Achmad Hufad, http://file.upi.edu/diakses 12 Februari

2013).

Masalah kenakalan anak (Juvenile Delinquency) sering menimbulkan

kecemasan sosial karena eksesnya dapat menimbulkan kemungkinan (gap

generator), sebab anak-anak diharapkan sebagai kader penerus serta calon-calon

pemimpin bangsa (revitalising agent) banyak tergelincir dalam lumpur kehinaan.

Kenakalan anak sebagai sesuatu sifat kodrati/natural, tidak dapat dibendung

dan ditiadakan, tetapi hanya bisa ditangkal dengan usaha-usaha secara bijak,

sehingga tidak berkibat fatal dan merugikan masyarakat banyak. Upaya- upaya

menangkal secara bijak, tepat dan efisien merupakan topik pembahasan yang akan

diketengahkan, agar memperoleh tambahan masukan untuk menghasilkan terapi

yang semakin akurat bagi para pendidik khususnya, dan pemuka masyarakat
umumnya dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui

humaniora (ilmu-ilmu untuk memajukan manusia) sehingga mencapai kemanusiaan

yang sesungguhnya. (Ary H. Gunawan, 2010: 88-89).

2.3. Peran Keluarga Pada Anak

Keluarga adalah satu-satunya lembaga sosial,disamping agama yang secara resmi

telah berkembang disemua masyarakat. Tugas-tugas kekeluargaan merupakan

tanggung jawab lansung setiap pribadi dalam masyarakat. Peran tingkah laku yang

dipelajari di dalam keluarga merupakan contoh atau profit peran tingkah laku yang

diperlukan pada segi-segi lainnya dalam masyarakat. Keseluruhan tingkahlaku

pribadi dalam menangatur waktu dan tenaganya lebih mudah dilihat oleh

keluarganya daripada orang luar.

Keluarga sebagai sebuah lembaga atau masyarakat pendidikan yang

pertama, senantiasa berusaha menyediakan kebutuhan biologis bagi anak serta merta

merawat dan mendidiknya. Keluarga mengharapkan agar tindakannya itu dapat

mendorong perkembangan anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang dapat hidup

dalam masyarakatnya, dan sekaligus yang dapat menerima, mengolah, menggunakan

dan mewariskan kebudayaan.

Karena itu Colley menyebut keluarga sebagai kelompok inti, sebab ia adalah

dasar dalam pembentukan kepribadian. Keluarga sebagai masyarakat pendidikan

pertama alamiah. Anak dipersiapkan oleh lingkungan keluarganya untuk menjalani

tingkatan-tingkatan perkembangannya sebagai bekal memasuki dunia orang dewasa.

Bahasa, adat-istiadat, dan seluruh isi kebudayaan keluarga dan masyarakatnya

diperkenalkan oleh keluarga kepada anak. (Achmad Hufad,

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR/_PEND/diakses 12 Februari 2013).

Mengacu pada makna keluarga dalam konteks sosiokultural Indonesia pada


khususnya, Achmad Hufad membagi lima fungsi keluarga dalam mendidik anak-

anaknya, yaitu:

1. Sebagai persekutuan primer, yaitu hubungan antara anggota keluarga bersifat

mendasar dan eklusif karena faktor ikatan biologis, ikatan hokum, dan karena

adanya kebersamaan dalam mempertahankan kehidupan.

2. Sebagai pemberi efeksi (kasih sayang) atas dasar ikatan biologis atau ikatan

hukum yang didorong oleh rasa kewajiban dan tanggung jawab.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Timbulnya kenakalan remaja dikalangan masyarakat disebkan oleh kurangnya
pengawasan orang tua terhadap anaknya dalam kehidupan keluaraga, kesenjangan ekonomi
yang memicu anak untuk melakukan perilaku menyimpang, tidak ada motivasi untuk
sianak agar belajar disekolah dalam menuntut ilmu umum dan tidak adanya motivasi untuk
sianak agar menuntut ilmu di pesantren dalam membentuk dasar moral melalui ilmu
agama, pengaruh lingkungan yang tidak ada hambatan dalam melakukan kejahatan, media
elektronik (media massa) yang menayangkan berbagai adegan di era globalisasi serta
mempengaruhi persepsi para remaja, dan faktor sosial juga mendukung timbulnya
kenakalan remaja, karena remaja ingin menemukan jati dirinya dan ingin menerobos
kelas-kelas sosial yang ada untuk menujudkan kelas sosial atas baginya.

3.2 Saran
Untuk mengurangi kenakalan remaja yang terjadi dikalangan masyarakat, maka
hendaknya meningkatkan pengawasan orang tua terhadap anaknya dalam kehidupan
keluaraga, meningkatkan ekonomi keluaraga dengan cara bekerja yang efektif, memotivasi si
anak agar belajar disekolah dalam menuntut ilmu umum dan belajar di pesantren atau dayah
untuk menuntut ilmu agama dan akan terbentuk moral yang sejati, masyarakat mengawasi
para remaja agar tidak merusak lingkungan dan tidak terpengaruh dari lingkungan terhadap
perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja lain dan orang dewasa, orang tua
mengontrol anak-anaknya ketika si anak menggunakan media elektronik (media massa) dan
ketika menggunakan teknologi canggih di era globalisasi yang apabila salah penggunaan
akan menjadi suatu permasalahan bagi remaja, dan faktor sosial juga mendukung timbulnya
kenakalan remaja, karena remaja ingin menemukan jati dirinya dan ingin menerobos kelas-
kelas sosial yang ada untuk mewujudkan kelas sosial atas baginya.
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU
Al Fandi, Safuan. Kehidupan Manusia. Sendang Ilmu: Solo.
Azwar, Saifuddin. 2005. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Cohen, BJ.1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Rineka Cipta Jakarta.
Deporter, Bobbi. 2011. Mengatasi Tujuh Masalah Besar Remaja. Kaifa: Bandung.
Gode, E. 1984. Devient Behaviour Secend End. New Jersey: Prentice Hall.
Gode, William J. 2007. Sosiologi Keluarga. Bumi Aksara: Jakarta.

B. JURNAL
Supriatna, Aang. 2012. Upaya Pencegahan dan Pengubahan Patologi Sosial
Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Nilai Keagamaan. Studi Deskriptif Pondok
Remaja Indah XX Pesantren Suryalaya-Tansik Malaya. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Zaid, Abu. 2003. Citra Diri Remaja Muslim. Wahyu Press: Jakarta Selatan.

C. MEDIA INFORMASI
Arkan, Arnadi. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Volume 4 No.6 Oktober
2006. Strategi Penaggulangan Kenakalan Anak-Anak Remaja.

Derani, Rohayati. 2004. Persepsi Ibu Bapa Terhadap Faktor-Faktor Keruntuhan Akhlak
Remaja Islam Masa Kini : Satu Tinjauan Di Taman Aman Anak Bukit, Alor Setar
Kedah (Tesis). Fakultas Pendidikan Universitas Teknologi Malaysia:
http://www.fp.utm.my/di akses28/Juli/2011.

Anda mungkin juga menyukai