1
Ni Putu Eka Sulasmini, 1Nyoman Trisna Herawati, 2Ni Kadek Sinarwati.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian intern kas pada
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Buleleng dan untuk mengetahui
pengaruh pengendalian intern kas pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Kabupaten Buleleng terhadap realisasi pencatatan penerimaan kas. Kriteria
responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karyawan yang bekerja pada
bagian yang berhubungan dengan variabel penelitian. Sampel yang digunakan
sebanyak 100 responden. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
dan kuesioner yang terdiri dari 2 instrumen dengan menggunakan skala likert. Dari
100 kuesioner yang telah disebar, jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 100
kuesioner dan 94 kuesioner yang dapat dianalisis. Teknik analisis data yang
digunakan yaitu uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heterosketastisitas, dan uji
autokorelasi, serta pengujian hipotesis yang terdiri dari uji regresi sederhana, analisis
2
korelasi pearson, uji t, dan koefisien determinasi (R ).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kegiatan pengendalian intern kas
pada BUMD di Kabupaten Buleleng dijalankan pada setiap bagian yang tercermin
dari pembagian tugas dan tanggungjawab dari masing-masing BUMD di Kabupaten
Buleleng Begitu juga struktur organisasi yang disusun telah memisahkan tugas,
kewajiban, wewenang, dan tanggungjawab tiap bagian walaupun masih ada BUMD
yang belum melakukan pemisahan fungsi yang jelas terutama pada bagian
pengawasan intern karena keterbatasan SDM yang dimiliki, (2) pengendalian intern
kas berpengaruh signifikan positif terhadap realisasi pencatatan penerimaan kas.
Kata Kunci: pengendalian intern kas, realisasi pencatatan penerimaan kas, BUMD.
Abstract
This study aimed at investigating the cash intern control at Badan Usaha
Milik Daerah Kabupaten (BUMD) Buleleng regency and the influence of cash intern
control at BUMD Buleleng regency to the realization of cash acceptance recording.
The respondent criteria used in this study were the employees at the subdivisions
which have relationship with research. The samples used were 100 respondents. The
data collections used were interview and questionnaires which consisted of 2
instruments which used likert scale. From 100 questionnaires spread, the number of
questionnaire which were collected were 100 questionnaires and 94 questionnaires
could be analyzed. Data analysis technique used were data quality test which
consisted of validity test and reliability test, classic assumption test which consisted
of normality test, heteroscedasiticy test, and autocorrelation test, and also hypothesis
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)
test which consisted of simple regression test, Pearson correlation analysis, t-test,
2
and determination coefficient (R ).
The result of the study shows that (1) the cash intern control at BUMD in
Buleleng Regency is conducted in every subdivision which can be seen from the job
and responsibility distribution from each BUMD in Buleleng Regency. Also, the
structure of organization which has been arranged separates the job, duty, authority,
and responsibility in every subdivision although there are still BUMDs which do not
separate the function clearly especially at intern control subdivision because of the
limitation of human resource, (2) cash intern control has positive influence to the cash
acceptance recording.
Key Words: cash intern control, realization of cash acceptance recording, BUMD.
PENDAHULUAN
Pemerintah daerah diberikan daerah yang mampu menciptakan nilai
wewenang oleh pemerintah pusat dengan tambah dengan menetapkan bisnis
ruang gerak secukupnya untuk mengelola spesifik dalam kaitan yang oleh
daerahnya sendiri agar lebih dapat Pemerintah Daerah (Pemda). BUMD
memaksimalkan potensi serta sumber dapat menjadi suatu usaha yang dikelola
daya yang dimiliki, menjalankan secara profesional serta mampu
pemerintah daerah dan mampu menciptakan keuntungan dan menjadi
bekerjasama serta professional. Menurut kontribusi bagi Pemerintah Daerah
UU No. 32 tahun 2004 (pengganti UU No. (Pemda) itu sendiri. BUMD dibentuk
22 tahun 1999 tentang Pemerintahan dengan tujuan untuk melaksanakan
Daerah, dimana pengertian dari Otonomi pembangunan daerah dengan
daerah adalah kewajiban daerah otonom memberikan pelayanan jasa kepada
untuk mengurus dan mengatur daerahnya masyarakat dan meningkatkan
sendiri sesuai dengan peraturan penghasilan Pemerintah Daerah. Suatu
perundang-undangan. Peranan perusahaan (badan) dapat mencapai misi
pemerintah daerah menjadi semakin vital dan tujuan apabila kekuatan yang dimiliki
dalam melayani masyarakat, sedangkan perusahaan melebihi kekurangan yang
peranan pemerintah pusat akan menjadi dimiliki. Ketangguhan dan kemampuan
semakin terbatas dalam memberikan suatu perusahaan (badan) ditentukan oleh
pelayanan kepada masyarakat dengan interaksi dari dalam perusahaan antara
adanya penyerahan wewenang ini, satuan kerja yang terdapat didalamnya,
sehingga perannya lebih besar dalam dari luar perusahaan, dan dinamika
melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan yang bersangkutan.
pemerintah daerah. Kewenangan yang Pengendalian intern yang efektif sangat
diberikan oleh pemerintah pusat ke diperlukan agar perusahaan mampu
pemerintah daerah dimaksudkan agar mengatasi ancaman bisnis yang
daerah mampu merumuskan langkah- mengitarinya.
langkah strategis untuk memajukan Menurut Abbot, et al, yang dikutip
daerah dan meningkatkan kesejahteraan oleh Wilopo (2006: 05), keefektifan
masyarakatnya. Dalam pelaksanaan pengendalian intern dapat mengurangi
otonomi daerah, peran serta aktif dan terjadinya kecurangan akuntansi. Apabila
kreaifitas masyarakat dalam pengendalian intern lemah, maka akan
mengembangkan dan memajukan daerah mengakibatkan tidak terjaminnya
sangat diperlukan. kekayaan perusahaan. Akibatnya,
Salah satu organisasi yang dimiliki informasi akuntansi tidak efisien, tidak
oleh Pemerintah Daerah yang dapat dipercaya, dan tidak dapat
berkontribusi besar terhadap Pendapatan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen
Asli Daerah (PAD) adalah Badan Usaha yang ditetapkan serta kegiatan-kegiatan
Milik Daerah (BUMD). BUMD dituntut operasional perusahaan menjadi tidak
untuk menjadi mesin uang pemerintah efektif.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)
Menurut Mulyadi (2002: 183), unsur- salah satu modal kerja yang paling tinggi
unsur pokok pengendalian intern, yaitu tingkat likuiditasnya. Semakin besar
lingkungan pengendalian, penetapan jumlah kas dalam perusahaan berarti
risiko, aktivitas pengendalian, informasi semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
dan komunikasi akuntansi, dan Kas juga merupakan alat pertukaran dan
pemantauan. digunakan sebagai ukuran dalam
Laporan keuangan dirancang untuk akuntansi. Kas merupakan aktiva yang
memberikan informasi kepada para paling lancar karena paling sering
pengguna laporan, calon investor, calon berubah. Kas yang berada dalam
kreditur dan digunakan untuk pengambilan perusahaan tidak boleh terlalu besar atau
keputusan bisnis. Dalam menetapkan kecil jumlahnya. Apabila terlalu besar,
rencana kegiatan untuk periode yang akan maka akan mengakibatkan adanya “idle
datang, diperlukan pertimbangan- kas” atau kas menganggur. Hal itu dapat
pertimbangan, dan salah satu bahan menyebabkan terjadinya kecurangan-
pertimbangannya adalah laporan kecurangan. Oleh karena itu, perusahaan
keuangan. harus dapat merencanakan dan
Selain itu, manfaat laporan mengendalikan uang kas agar tercipta
keuangan bagi manajemen adalah suatu jumlah uang kas yang tersedia
sebagai pedoman dalam pelaksanaan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
operasi. Dalam laporan keuangan terdapat perusahaan. Kas berperan penting dalam
informasi sebagai dasar manajemen suatu kegiatan pada perusahaan (badan).
dalam perencanaan. Melalui informasi Maka dari itu, jumlah kas yang tersedia
yang tersedia dalam laporan keuangan harus berkesinambungan dengan
yang merupakan hal yang sangat penting besarnya pengeluaran. Melalui
bagi investor dan manajemen, maka perencanaan yang baik, perusahaan
laporan keuangan itu sendiri harus dapat (badan) dapat melindungi kas dan
diandalkan. menjamin keakuratan kas.
Laporan keuangan harus disusun Anggaran merupakan salah satu alat
sebaik mungkin karena merupakan hal pengendalian yang berupa perencanaan
yang sangat penting bagi perusahaan. tertulis dari seluruh kegiatan perusahaan.
Maka dari itu, laporan keuangan harus Anggaran biasanya dinyatakan dalam unit
dibuat seakurat mungkin sesuai dengan moneter dan untuk jangka waktu tertentu.
aturan akuntansi yang berlaku di Manajemen harus memikirkan cara-cara
Indonesia. untuk menutupi kekurangan kas dan cara
Salah satu tindakan kecurangan penggunaan kelebihan kas secara
akuntansi yaitu penyimpangan laporan produktif. Manajemen juga melakukan
keuangan. Pada kenyataannya, tindakan monitoring dan mengamati penerimaan
penyimpangan pada laporan keuangan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu,
pada suatu perusahaan (badan) masih menyusun anggaran sangatlah penting
ditemukan. Hal ini mengakibatkan laporan dilakukan sebagai alat dalam
keuangan yang menjadi sumber informasi merencanakan dan mengendalikan kas.
tidak relevan dan tidak dapat diandalkan. Pengertian kecurangan akuntansi
Untuk dapat memecahkan permasalahan menurut IAI (2001) adalah sebagai berikut:
kecurangan akuntansi, perlu dirancang (1) salah saji yang disebabkan karena
suatu sistem pengendalian internal atau penghilangan secara sengaja jumlah
control intern yang efektif. Oleh sebab itu, dalam laporan keuangan yang bertujuan
pihak manajemen perlu melaksanakan untuk mengelabuhi pemakai laporan
fungsi perencanaan dan pengendalian keuangan, (2) salah saji penyalahgunaan
yang baik dalam meminimalisir atau penggelapan aktiva serta perlakuan
kecenderungan terjadinya kecurangan. yang tidak semestinya terhadap aktiva
Fungsi perencanaan dan pengendalian yang dapat mengakibatkan
bagi manajemen yang perlu mendapat ketidaksesuaian penyajian laporan
perhatian yang serius adalah perencanaan keuangan. Tindakan kecurangan untuk
dan pengendalian kas. Kas merupakan mendapatkan keuntungan bagi suatu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)
organisasi, dapat dilakukan oleh orang 1,6 Miliar dan divonis 2 tahun penjara di
dalam maupun luar organisasi. Namun, Pengadilan Tipikor Denpasar pada tanggal
kecurangan sering kali dilakukan oleh 5 Maret 2013. Korupsi dilakukan pada
sumber daya manusia yang ada dalam upah pungut Pajak Kehutanan dan
suatu perusahaan dan merugikan Pertambangan (PBB-KPP)
perusahaan itu sendiri. Tindakan (www.infokorupsi.com)
kecurangan memiliki efek terhadap risiko Oleh karena BUMD sebagai salah
kerugian keuangan karena perusahaan satu sumber PAD pada Kabupaten, dan
akan mengalami kebangkrutan apabila kasus kecurangan sering terjadi pada
perusahaan (badan) tersebut terlibat sektor pemerintahan, maka BUMD
dalam kecurangan. Oleh sebab itu, diharapkan agar semakin baik dan
perusahaan (badan) harus melakukan profesional dalam melaksanakan
tindakan preventif untuk mengantisipasi usahanya. Selain itu dilihat dari tujuan
terjadinya kecurangan dalam perusahaan BUMD yaitu melayani kepentingan umum
tersebut. dan berkontribusi dalam Pendapatan Asli
Berdasarkan survey dari Daerah, maka penelitian ini sangat penting
transparency.org, Indonesia merupakan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
negara terkorup se-Asia Pasifik. Tidak pengendalian intern kas yang dilakukan
hanya itu, Indonesia juga merupakan oleh masing-masing BUMD serta realisasi
negara terkorup no. 5 se-dunia satu level pencatatan pada penerimaan kas
di bawah Kamerun. Dari 14 lembaga mengingat tujuan dari BUMD yang
negara paling kurup, pertama diduduki memberikan kontribusi pada Pendapatan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) jumlah Asli Daerah. Diharapkan masyarakat
246 kasus. Setelah itu diduduki mendapat pelayanan yang baik. Selain itu,
kelembagaan pada Pemkot (Pemerintah BUMD berperan dalam meningkatkan
Kota) sebanyak 56 kasus. Dan ketiga, penerimaan daerah agar nantinya dapat
yakni seluruh lembaga Pemerintah digunakan untuk kepentingan umum.
Provinsi dengan jumlah 23 kasus, Badan Setiap BUMD wajib melaksanakan
Usaha Milik Negara (BUMD) berada pada akuntansi terhadap transaksi ekonomi
urutan keempat diduduki dengan 18 yang terjadi pada bagiannya, sehingga
kasus. Keempat kasus tersebut menghasilkan laporan keuangan yang
diumumkan oleh Indonesian Corruption baik dan sesuai dengan standar akuntansi
Watch (ICW). yang berlaku umum di Indonesia.
Kasus kecurangan juga terjadi di Menurut Sumarso SR (2002: 52),
Kabupaten Buleleng. Beberapa kasus pada dasarnya untuk dapat menghasilkan
kecurangan yang pernah terjadi di sistem pengendalian kas, maka harus
Kabupaten Buleleng yaitu: (1) Pada tahun penerimaan dilakukan dengan cek,
2004 korupsi pada Dinas PU yang penerimaan-penerimaan kas, pemisahan
merugikan negara sekitar Rp tugas antara yang berhak menyetujui
500.000.000,00. Korupsi ini dilakukan penerimaan kas, yang menyimpan uang
dengan penggelembungan harga (mark- kas, dan melakukan penerimaan serta
up) dalam pembelian alat berat, (2) Kasus yang mencatatat penerimaan kas.
dugaan korupsi penyimpangan dana Menurut Arens and Loebbecke (2001)
bantuan sosial oleh pemimpin yang tujuan indikator dalam memeriksa
diambil dari Anggaran Pendapatan penerimaan kas, yaitu: Existence
Belanja Daerah (APBD) Pemkab Buleleng (Keabsahan), Completeness
anggaran 2008-2009 yang dilakukan oleh (Kelengkapan), Accuracy (Ketepatan),
10 orang pemimpin desa. Beberapa Calcification (Kalsifikasi), Timing
kepala desa ada yang menerima bantuan (Ketepatan Waktu), serta Posting and
sosial, baik dari APBD maupun bantuan Summarization (Posting dan
swasta yang diselewengkan. Kasus ini Peringkasan).
terjadi pada tanggal 26 Juli 2010. (3) Penelitian ini dilakukan pada BUMD
Kasus mantan Bupati Buleleng yang yang terdapat di Kabupaten Buleleng.
terbukti terlibat dalam korupsi senilai Rp. Berikut nama-nama BUMD yang ada di
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)
Uji validitas dilakukan dengan cara yang bekerja pada masing-masing BUMD
mengoreksikan antara skor item dengan di Kabupaten Buleleng pada penelitian ini
skor total item. Dalam penentuan layak berada pada usia 21-60 tahun dan
atau tidaknya suatu item digunakan didominasi oleh responden yang berumur
dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi 21-30 tahun. Komposisi responden dari
pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu segi jenis kelamin pada penelitian ini
item dianggap valid jika berkorelasi didominasi oleh responden laki-laki. Pada
signifikan skor totalnya. Pada penelitian umumnya responden yang bekerja pada
ini, uji reliabilitas dilakukan dengan BUMD Kabupaten Buleleng pada
menggunakan teknik dari Cronbach yaitu penelitian ini berpendidikan paling banyak
Cronbach’s Alpha (α) dan dilakukan pada tingkat SMA. Lama bekerja
pengujian item secara parsial maupun responden pada masing-masing BUMD
secara komposit. Kuesioner dinyatakan bervarisasi mulai kurang dari 1 tahun
reliabel apabila nilai alpha cronbach's > sampai lebih dari 25 tahun. Responden
0,70 dengan tarif signifikan 5%. Nilai alpha pada penelitian ini didominasi dengan
dibandingkan dengan rtabel, yang dicari yang sudah bekerja selama 1 sampai 5
pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. tahun.
Semua nilai alpha pada setiap item Untuk menguji kualitas data
pernyataan dibandingkan dengan rtabel. digunakan uji validitas dan reliabilitas.
Jadi tujuan dari validitas dan reliabilitas Hasil Uji Validitas dari pengendalian intern
kuesioner adalah untuk meyakinkan kas memiliki tingkat korelasi sebesar
bahwa kuesioner yang disusun akan 0,296 – 0,612, sedangkan pernyataan
benar-benar baik dalam mengukur gejala mengenai realisasi pencatatan
dan menghasilkan data yang valid. penerimaan kas memiliki tingkat korelasi
Setelah menguji butir-butir sebesar 0,320 – 0,786. Kriteria keputusan
pertanyaan melalui uji validitas dan valid tidaknya kuesioner diperoleh dari
reliabilitas, maka langkah berikutnya yaitu nilai r, yaitu rhitung product moment ≥ dari
Uji Asumsi Klasik, yaitu: uji normalitas nilai rtabel product moment dengan tarif
dan uji heteroskedastisitas. Uji normalitas signifikan 5% maka butir-butir pernyataan
menggunakan uji One Sample kuesioner adalah valid. Hasil Uji
Kolmogorov-Smirnov. Menurut Wiyono Reliabilitas menyatakan bahwa nilai
(2011: 160), uji heteroskedastisitas dapat Cronbach’s Alpha pengendalian intern kas
diuji dengan menggunakan uji park. Uji dan Cronbach’s Alpha realisasi
autokorelasi digunakan untuk mengetahui pencatatan penerimaan kas > 0,70. Selain
ada tidaknya residual pada satu itu, dengan membandingkan nilai alpha
pengamatan dengan pengamatan lain dengan rtabel, yang dicari pada signifikansi
pada model regresi. Untuk mendeteksi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)
ada tidaknya autokorelasi digunakan Uji = 94, maka nilai rtabel 0,2028. Variabel
Durbin Watson (DW test). Langkah pengendalian intern kas memiliki nilai
selanjutnya dilakukan uji analisis koefisien alpha lebih besar dari rtabel, variabel
regresi untuk menguji hipotesis yang dinyatakan reliabel. Begitu pula variabel
terdiri dari uji regresi sederhana, analisis realisasi pencatatan penerimaan, memiliki
korelasi pearson, uji t, dan koefisien nilai alpha lebih besardari rtabel, maka
determinasi (R2). variabel realisasi pencatatan penerimaan
kas dinyatakan reliabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara
Waktu yang digunakan untuk dengan pegawai yang berhubungan
menyebarkan kuesioner sampai terkumpul dengan variabel penelitian pada BUMD
adalah kurang lebih 3 minggu. Dari 100 Kabupaten Buleleng, keefektifan
kuesioner yang disebarkan, keseluruhan pengendalian intern merupakan
dari kuesioner kembali, namun hanya 94 komponen sebagai dasar berbagai
kuesioner yang dapat dianalisis. Hal ini kegiatan operasioal BUMD yang sehat.
diakibatkan karena ada 6 kuesioner tidak Pengendalian intern yang baik dapat
diisi lengkap oleh responden. Responden membantu menjaga aset yang dimiliki
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 21.542 6.966 3.093 .003
PENGENDALIAN .595 .071 .660 8.423 .000
INTERN KAS
a. Dependent Variable: REALISASI PENCATATAN PENERIMAAN KAS
Sumber: data primer diolah, 2013
Berdasarkan hasil perhitungan, yang dalam hal ini berarti 43,5% dari
diperoleh nilai koefisien korelasi (r) variasi realisasi pencatatan penerimaan
sebesar 0,660. Nilai r = 0,660 kas bisa dijelaskan oleh variabel
menunjukkan hubungan linier positif pengendalian intern kas. Sedangkan
(searah) antara pengendalian intern kas sisanya 56,5% dijelaskan oleh sebab-
dengan realisasi pencatatan penerimaan sebab lain.
kas artinya semakin besar pengendalian Nilai ttabel yang diperoleh adalah
intern kas maka semakin kuat hubungan sebesar 1,9861, karena nilai thitung lebih
diantara kedua variabel tersebut. besar dari ttabel (8,423 > 1,9861) maka H0
Pada Uji Koefisien Determinasi (R2), ada di daerah penolakan, berarti H1
nilai R square diperoleh dari nilai koefisien diterima. Dapat dilihat pula pada kolom
determinasi sebesar 0,435, yang Sig/signifikansi adalah 0,003 dan 0,000,
merupakan pengkuadratan dari koefisien atau probabilitas jauh dibawah 0,025.
korelasi, atau (0,660 x 0,660 = 0,435). R Maka H0 ditolak. Dari penjelasan tabel
square bisa disebut koefisien determinasi, diatas, dapat disimpulkan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)
pengendalian intern kas (x) berpengaruh tugas dan tanggung jawab masing-
signifikan terhadap realisasi pencatatan masing. Struktur organisasi yang disusun
penerimaan kas (y). oleh masing-masing BUMD di Kabupaten
Buleleng sudah memisahkan tugas,
Pengendalian Intern Kas pada Badan kewajiban, wewenang dan tanggung
Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten jawab tiap bagian. Pemisahan fungsi ini
Buleleng. dapat menghindari benturan kepentingan
Aktivitas pengendalian intern serta terjadinya manipulasi data.
bertujuan untuk memastikan bahwa Sistem wewenang dan pembukuan
pelaksanaan operasional di BUMD dapat yang baik dapat dilihat dari pembagian
berjalan secara sehat dan aman, tugas, tanggung jawab dan wewenang tiap
dilakukan secara berkesinambungan dan unit berbeda. Fungsi operasi, administrasi,
dilaksanakan pada setiap kegiatan BUMD dan fungsi penyimpanan kas telah
sehingga dapat bekerja dengan efisien, dilakukan pemisahan pada BUMD di
ekonomis, efektif, lancar, aman dan tertib. Kabupaten BUleleng, walaupun ada
Dengan penerapan pengendalian intern BUMD yang masih belum melakukan
yang baik, dapat memberikan keandalan pemisahan fungsi yang jelas pada fungsi
informasi keuangan. Pengendalian intern operasi, administrasi, dan fungsi
bertujuan untuk mengamankan harta penyimpanan kas karena keterbatasan
perusahaan, menguji ketelitian SDM yang dimiliki. Dalam hal ini
dan kebenaran data akuntansi, Perusahaan Daerah Swatantra belum
meningkatkan efisiensi operasi memiliki bagian yang berugas khusus
perusahaan, mendorong dipatuhinya melakukan pemeriksa dan pengawasan
ketaatan pada kebijakan yang telah intern. Hal ini disebabkan karena
digariskan oleh pimpinan perusahaan, kurangnya SDM yang dimiliki oleh
serta meminimalisir terjadinya Perusahaan tersebut, sehingga
penyimpangan dan pelanggaran. melakukan pemeriksaan masih dilakukan
BUMD yang ada di Kabupaten oleh Direksi.
Buleleng diawasi oleh suatu Badan yang Setiap BUMD di Kabupaten Buleleng
disebut Badan Pengawas. Badan selalu dilakukan rotasi bagian kas serta
Pengawas bertugas melaksanakan memiliki prosedur yang mengatur
pengawasan pengendalian, dan mengenai penggunaan-penggunaan
pembinaan terhadap semua kegiatan formulir dan dokumen-dokumen
pelaksanaan tugas di Perusahaan Daerah pengelolaan kas. Formulir dan
Kabupaten Buleleng dan dokumentasi merupakan suatu aspek
mempertanggungjawabkannya kepada penting dalam proses kegiatan
Bupati. Selain itu, Badan Pengawas penerimaan kas. Sistem akuntansi yang
memiliki tugas memberikan pertimbangan dilakukan pada BUMD Kabupaten
dan saran kepada Bupati diminta atau Buleleng mencakup formulir dengan
tidak diminta guna perbaikan dan nomor urut tercetak, buku jurnal, buku
pengembangan perusahaan. Memeriksa besar dan buku pembantu, klasifikasi
dan menyampaikan Rencana Kerja dan rekening, dan laporan keuangan. Setiap
Anggaran Tahunan Perusahaan yang transaksi yang dilakukan selalu dibuatkan
dibuat Direksi kepada Bupati untuk diagram arus (flow chart). Terdapat
mendapatkan pengesahan dan menilai pedoman atau panduan mengenai
kinerja Direksi dalam mengelola pengelolaan kas, khususnya penerimaan
perusahaan. Dan yang terakhir yaitu kas dari masing-masing BUMD. Kas yang
mengusulkan pengangkatan, diterima selalu dipertanggungjawabkan ke
pemberhentian sementara dan kas induk.
pemberhentian Direksi kepada Bupati. Praktek-praktek yang sehat pada
Kegiatan pengendalian intern kas BUMD Kabupaten Buleleng dilakukan
pada BUMD di Kabupaten Buleleng selalu dengan melakukan pengawasan dan
dijalankan pada setiap bagian. Hal itu monitoring oleh Direksi dari badan itu
tercemin dari setiap karyawan memiliki sendiri dan badan dimonitoring oleh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)
lengkap dari transaksi penerimaan kas, BUMD yang masih belum melakukan
antara lain: mulai dari dokumen-dokumen pemisahan fungsi yang jelas pada fungsi
dasar, buku harian, buku jurnal, buku operasi, administrasi, fungsi pemeriksa
besar, buku pembantu, dan laporan intern, dan fungsi penyimpanan kas
keuangan. Kedua, setiap transaksi karena keterbatasan SDM yang dimiliki.
penerimaan kas dicatat secara rinci. Pengendalian intern kas memiliki
Selain itu terdapat kesesuaian antara pengaruh positif yang signifikan terhadap
jumlah yang tercatat pada dokumen realisasi pencatatan penerimaan kas. Ini
dengan jumlah fisik yang ada. Ketiga, terbukti dari hasil pengujian terhadap
transaksi penerimaan kas diklasifikasikan hipotesis yang dilakukan dengan
secara jelas. Keempat, setiap transaksi menggunakan regresi sederhana
yang terjadi dicatat sesuai dengan tanggal menghasilkan persamaan regresi linier
terjadinya transksi. Kelima, transaksi sederhana Y = 21,542 + 0,595X.
penerimaan kas berdasarkan periode Sedangkan untuk analisis korelasi
transaksi di posting ke buku kas induk dan pearson sebesar 0,660, tanda positif
data dari setiap transaksi diikhtisarkan menunjukkan bahwa hubungan variabel
dengan benar dan dimasukkan ke master intern kas dan variabel realisasi
file. pencatatan penerimaan kas. Sedangkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan untuk koefisien determinasi (KD) sebesar
penelitian yang dilakukan oleh Hana 43,5%, artinya pengendalian kas dapat
Fatmawati R (2004) yang menyatakan mempengaruhi realisasi pencatatan
pengendalian intern kas dapat penerimaan sebesar 43,5%, sedangkan
mempengaruhi realisasi pencatatan 56,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
penerimaan kas secara positif signifikan. Sedangka hasil pengujian hipotesis
Pengendalian intern memiliki pengaruh didapat nilai thitung lebih besar dari ttabel
yang besar terhadap kelangsungan (8,423 > 1,9861), maka H0 ada di daerah
perusahaan, dengan pengendalian intern penolakan, berarti hasil tersebut maka H1
yang baik, maka perusahaan dapat diterima, artinya pengendalian intern kas
melaksanakan seluruh aktifitasnya sesuai berpengaruh secara signifikan. Dengan
dengan tujuan dan sasaran yang ingin adanya pengendalian intern yang efektif
dicapai, jika tujuan perusahaan telah maka akan menciptakan realisasi
tercapai berarti tindakan para pegawai pencatatan yang baik oleh perusahaan.
telah sesuai dengan peraturan dan tidak
ada tindakan yang merugikan perusahaan. SARAN
Dan perusahaan dapat menghasilkan Mengingat pentingnya
pencatatan penerimaan kas yang baik pengendalian intern kas, sebaiknya pada
sehingga dapat digunakan oleh Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten
perusahaan untuk mengambil keputusan. Buleleng yang belum memisahkan
tanggungjawab operasional secara tepat
SIMPULAN DAN SARAN perlu memisahkan fungsi yang jelas pada
SIMPULAN fungsi operasi, administrasi, fungsi
Berdasarkan hasil analisis data pemeriksa intern, dan fungsi penyimpanan
yang telah dikumpulkan melalui kas. Perlu dilakukan penyikapan kendala
wawancara dan kuesioner, maka yang dihadapi yaitu keterbatasan SDM
kesimpulan dari penelitian ini adalah yang dimiliki. Untuk itu dilakukan
kegiatan pengendalian intern pada BUMD penyeleksian pegawai untuk bagian-
di Kabupaten Buleleng selalu dijalankan bagian yang diperlukan agar pengendalian
pada setiap bagian. Hal itu tercemin dari intern di BUMD semakin baik. Bagi peneliti
setiap karyawan memiliki tugas dan yang berminat meneliti masalah yang
tanggung jawab. Struktur organisasi yang berhubungan dengan pengendalian intern
disusun oleh masing-masing BUMD di kas serta realisasi pencatatan penerimaan
Kabupaten Buleleng sudah memisahkan kas agar mengembangkan penelitian ini
tugas, kewajiban, wewenang dan lebih lanjut dan mempertimbangkan
tanggung jawab tiap bagian walaupun ada variabel lain yang belum diuji dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 2 No:1 Tahun 2014)