Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Gadget terhadap Interaksi Sosial

Anak-Anak di Kabupaten Solok

Diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah bahasa Indonesia


yang dibimbing oleh Citra Rulando, M.Pd

OKTARILA PUTRI

NIM: 2013201047

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Pengaruh Gadget terhadap Interaksi Sosial
Anak-Anak di Kabupaten Solok” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pengaruh gadget terhadap interaksi sosal anak-anak bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Citra Rulando selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang yang sudah
memberikan kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Penulis pun menyadari bahwa didalam makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang akan penulis buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca. Penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

Koto Baru, Solok 25 Desember 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses


perkembangan dengan pesat bagi kehidupan selanjutnya. Perkembangan bagi
anak diukur dari beberapa aspek yaitu, aspek fisik motorik, aspek sosial, aspek
emosional, aspek bahasa, aspek seni, aspek moral dan aspek keagamaan.
Perkembangan sosial merupakan salah satu aspek yang dianggap penting
untuk dikembangkan sebagai bekal kehidupan sekarang dan masa yang akan
datang. Muhith (2018) memaparkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan
antar individu satu dan individu lain, individu satu dapat memengaruhi yang
lainnya atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang saling timbal balik.

Anak-anak mengalami perkembangan dalam tahap mengeksplor dan


berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya.Tahap pembelajaran
sosial anak dimulai ketika mereka berinteraksi dengan lingkungan diluar
keluarga. Teman sebaya dan guru sekolah adalah orang terdekat selanjutnya
yang menuntut anak untuk mampu berinteraksi sosial dengan baik untuk
mengungkapkan pendapat, bertukar informasi, maupun sekedar bercerita.
Anak-anak cenderung senang dengan hal-hal yang baru yang didapatnya
melalui aktivitas bermain.

Perkembangan teknologi saat ini semakin maju. Bahkan sekarang


apapun yang terjadi didunia dapat diketahui dengan mudah, pekerjaan
manusia juga menjadi lebih mudah dikerjakan hanya dengan satu alat yaitu
gadget. Gadget pada era globalisasi sangatlah gampang dijumpai, sebab
hampir semua kalangan masyarakat memiliki gadget. Gadget tidak hanya
beredar di kalangan remaja dan dewasa atau lanjut usia, tetapi juga beredar di
kalangan anak-anak dan ironisnya lagi gadget bukan barang asing untuk anak-
anak yang seharusnya belum layak menggunakan gadget. Tidak jarang pula
anak-anak bermain dan memuaskan rasa penasaran mereka melalui gadget,
karena gadget merupakan hal yang menarik bagi mereka apalagi ditambah
dengan aplikasi game online yang terdapat pada gadget sehingga kebanyakan
dari mereka menghabiskan waktu seharian untuk bermain gadget. Padahal
anak-anak seusia mereka harus bermain dan berbaur dengan teman-teman
sebayanya.

Kecenderungan penggunaan gadget secara tidak bertanggung jawab,


berlebihan dan tidak tepat pada akhirnya bisa menjadikan anak bersikap tidak
perduli pada lingkunganya baik pada lingkungan keluarga ataupun pada
lingkungan masyarakat. Ketidakpedulian anak-anak akan keadaan disekitarnya
dapat menjadikan mereka dijauhi bahkan terasing dilingkungannya.
Ketergantungan anak-anak terhadap gadget juga menimbulkan kesenjangan
soisal antara anak yang memiliki gadget dengan anak yang tidak memiliki
gadget. Kesenjangan itu juga dapat menanamkan sikap introvert dan prilaku
anti sosial pada setiap anak yang pada ujungnya anak akan membentuk
kelompok-kelompok bermain yang sangat eksklusif.

Sehubungan dengan permasalahan diatas, saya tertarik untuk mengkaji


mengenai pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak-anak di Kabupaten
Solok. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gadget terhadap
interaksi sosial anak-anak di Kabupaten Solok.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak-anak di
Kabupaten Solok?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini digunakan untuk
mencapai tujuan berdasarkan fakta dimana fakta tersebut dapat
menemukan dan mengembangkan sebuah ilmu pengetahuan, serta
menguji kebenaran dan pemecahan masalah yaitu untuk mengetahui
pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak-anak di Kabupaten Solok.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti agar dapat menambah pengetahuan tentang
bagaimana pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak-anak.
2. Manfaat bagi pembaca agar mengetahui dan memahami pengaruh gadget
terhadap interaksi sosial anak-anak.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan orang
tua akan adanya pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak-anak.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


A. PENGERTIAN GADGET
Secara umum pengertian gadget adalah sebuah perangkat atau
sebuah alat elektronik yang mempunyai ukuran relatif kecil. Gadget ini
mempunyai fungsi khusus dan juga terbilang sangat praktis untuk
digunakan. Ada juga sebuah pendapat yang beranggapan bahwa gadget
adalah sebuah alat elektronik berukuran kecil yang bisa dibawa kemana
saja dengan lebih mudah. Gawai ini merupakan alat elektronik portable
sehingga tidak harus terhubung dengan stop kontak yang ada aliran
listriknya.

Gadget ini menjadi bukti adanya perkembangan teknologi. Gadget


menjadi teknologi baru yang belakangan ini keberadaannya menjadi suatu
hal yang dianggap penting. Saking pentingnya membuat setiap orang kini
memiliki gadget.

Gadget mempunyai beberapa fungsi yang membuat alat elektronik


ini penting untuk dimiliki:

 Fungsi dari gadget sendiri adalah sebuah media komunikasi. Fungsi


ini sangat dirasakan oleh semua pengguna gadget. Menggunakan
gadget setiap orang lebih mudah untuk melakukan komunikasi seperti
menggunakan smartphone, smart watch, dan beberapa benda lainnya.
Selain itu menggunakan gadget juga memudahkan orang untuk
mendapatkan informasi. Menggunakan gadget orang akan mudah
mengakses internet, sehingga akan memungkinkan orang untuk
mendapatkan informasi lebih mudah.
 Fungsi lainnya adalah sebagai media hiburan. Gadget dibuat secara
khusus untuk menghibur para penggunanya. Seperti halnya iPod bisa
digunakan untuk mendengarkan musik, dengan smartphone ini anda
juga bisa membuka video. Selain itu fungsi gadget saat ini sudah
menjadi gaya hidup. Melalui sebuah gadget maka gaya hidup
seseorang bisa terpengaruh. Setiap pengguna dari gadget bisa berubah
gaya hidupnya karena menggunakan gadget ini.

 Fungsi gadget lainnya adalah bisa digunakan untuk menambah


wawasan. Melalui gadget para penggunanya bisa lebih mudah untuk
mengakses berbagai hal. Hal itulah yang menjadikan gadget bisa
menambah wawasan seseorang. Walaupun mempunyai fungsi yang
baik, gadget juga bisa menimbulkan dampak yang tidak baik pula.
Sehingga sebagai pengguna gadget anda harus paham mengenai
dampak positif maupun negatif dari penggunaan gadget.

B. PENGARUH GADGET
Kecanduan gadget bisa menyerang anak-anak. Kondisi ini
biasanya ditandai dengan perasaan gelisah atau menjadi rewel saat tidak
diberi gadget, sulit fokus, hingga muncul beberapa gejala atau masalah
kesehatan. Berikut pengaruh gadget terhadap dampak kesehatan yang bisa
muncul pada anak :
 Kurang Tidur
Untuk mendukung pertumbuhan dan menjaga kesehatan
tubuh, anak perlu mendapat waktu tidur yang cukup. Sayangnya,
kecanduan gadget bisa menyebabkan anak-anak mengalami kurang
tidur. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele, sebab kurang tidur
bisa mengganggu aktivitas anak, seperti mengganggu proses
belajar di sekolah yang kemudian membuat prestasinya menurun.
Hal ini juga membuat perkembangan otak menjadi tidak optimal
karena tidur yang cukup adalah kunci untuk perkembang otak yang
lebih optimal.
 Gangguan pada Mata
Anak-anak yang mengalami kecanduan gadget juga rentan
mengalami gangguan pada mata. Hal ini terjadi karena terlalu lama
menatap layar handphone, sehingga memicu gangguan seperti
mata lelah, mata kering, hingga gangguan penglihatan.
 Obesitas
Kecanduan gadget juga membuat Si Kecil rentan
mengalami obesitas alias kelebihan berat badan. Sebab, asyik
bermain gadget bisa menyebabkan anak kurang bergerak atau lebih
sering duduk dan berbaring. Padahal, anak-anak seharusnya aktif
bermain bersama temannya di luar rumah. Obesitas tidak boleh
dianggap sepele, sebab kondisi ini bisa meningkatkan risiko
penyakit jangka panjang, seperti obesitas, stroke usia dini, hingga
serangan jantung.

 Masalah Mental
Selain memberi dampak pada kesehatan fisik, kecanduan
gadget juga bisa mengganggu kesehatan mental. Kecanduan
gadget memicu efek samping berbahaya seperti meningkatkan
risiko depresi, gangguan kecemasan, sulit fokus, kepribadian
bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya. Hal ini juga
bisa memicu sifat agresif anak. Kecanduan gadget juga bisa
membuat anak kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
dan meningkatkan risiko perasaan kesepian. 

Maka dari itu, ayah dan ibu perlu untuk menerapkan batasan sehingga
risiko kecanduan gadget pada anak bisa dihindari. Hal ini juga nanti akan
membantu mengurangi risiko munculnya masalah pada kesehatan. Hal
mendasar yang bisa dilakukan adalah memberi pengertian pada Si Kecil
terkait penggunaan gadget, kapan boleh menggunakannya, serta batasi
waktu penggunaan gadget.

C. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL


Soerjono Soekanto dalam Sosiologi: Suatu Pengantar (1994),
menjelaskan interaksi sosial adalah sebuah proses sosial yang mempunyai
hubungan dengan berbagai cara berhubungan. Soerjono Soekanto
mengemukakan syarat terjadinya interaksi sosial ada dua yaitu kontak
sosial dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:
 Kontak sosial
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar
orang perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok
manusia dan sebaliknya, antara suatu kelompok manusia dengan
kelompok manusia lainnya. Kontak sosial bisa bersifat positif atau
negatif. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang mengarah
pada kerjasama. Kontak sosial negatif mengarah pada pertentangan
atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial. Kontak
sosial juga dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi
bila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan
muka. Sedangkan kontak sekunder memerlukan perantara.
 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi (pesan, ide,
dan gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain untuk saling
memengaruhi satu sama lain. Proses komunikasi dapat terjadi dengan
dua cara, yaitu komunikasi verbal (bentuk komunikasi secara lisan dan
tulisan) dan komunikasi nonverbal (bentuk komunikasi memakai
simbol-simbol).

2.2 Temuan Masalah


Setelah melakukan penelitian berdasarkan rumusan masalah,
saya menemukan hasil masalah. Berdasarkan penelitian saya, anak-
anak lebih menyukai bermain gadget daripada berinteraksi dengan
orang lain. Anak-anak juga mengganggap bahwa gadget merupakan
barang yang penting baginya. Sebagian besar kegunaan gadget bagi
anak-anak yaitu untuk hiburan seperti bermain game online.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa


gadget memiliki pengaruh buruk yang besar bagi anak. Anak-anak
lebih senang bermain gadget dari pada berintersaksi dengan orang lain
akan menyebabkan anak menjadi pribadi yang tertutup dan tidak
peduli dengan lingkungannya. Bahkan penggunaan gadget untuk
hiburan seperti bermain game online lebih besar akan membuat anak
lalai dalam beribadah dan belajar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi sosial anak


akan mengalami keterlambatan karena lebih seringnya anak dalam
menggunakan gadget dibandingkan bermain dengan lingkungan. penggunaan
gadget tanpa adanya kontrol atau pengawasan dari orang tua akan membuat
anak menjadi lebih mudah mengakses aplikasi-aplikasi yang terdapat didalam
gagdet. Sehingga anak menjadi malas bergerak, beraktifitas, dan membuat
anak menjadi malas dalam berinteraksi sosial di dalam lingkungannya.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis memberikan


beberapa saran untuk orang tua bahwa perlunya ketegasan dan pendampingan
dari orang tua dalam memberikan batasan dalam penggunaan gadget oleh
anak, agar nantinya tidak memberikan dampak negatif yang dapat
mengganggu proses tumbuh kembang anak, terutama perkembangan sosial.
DAFTAR PUSTAKA

Witarsa, Ramadhan dkk. 2018. Pengaruh Gadget terhadap Interaksi Sosial Siswa
Sekolah Dasar. Volume 6 halaman 10 (Jawa Barat, Februari 2018).

Stella Maris. 2020. Apa itu Perkembangan anak? Pengertian dan Jenis-Jenisnya.
https://www.stella-maris.sch.id/blog/perkembangan-anak-adalah/, diakses pada 25
Desember 2020 pukul 11.00 WIB.

Putri, Arum Sutrisni. 2019. Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, Ciri, Jenis, dan
Faktornya. https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/10/161818569/interaksi-sosial-
pengertian-syarat-ciri-jenis-dan-faktornya?page=all, diakses pada 26 Desember 2020
pukul 00.11 WIB.

https://tdctoolkit.org/pengertian-gadget/, diakses pada 1 Januari 2021 pukul 10.45 WIB.

https://www.halodoc.com/artikel/si-kecil-kecanduan-gadget-ini-dampaknya, diakses pada


1 Januari 2021 pukul 12.27 WIB.
LAMPIRAN

Berdasarkan penelitian saya, anak-anak lebih menyukai bermain gadget daripada


berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak juga mengganggap bahwa gadget merupakan
barang yang penting baginya. Sebagian besar kegunaan gadget bagi anak-anak yaitu
untuk hiburan seperti bermain game online.

Anda mungkin juga menyukai