KONSEP DAN STRUKTUR KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Kel 3-3
KONSEP DAN STRUKTUR KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Kel 3-3
DALAM ORGANISASI
OLEH
KELOMPOK 3
KELAS C
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konsep dan
struktur kepemimpinan dalam organisasi ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
kepemimpinan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
konsep dan struktur kepemimpinan bagi organisasi bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ali Nurman selaku dosen mata kuliah
kepemimpinan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 3
i
Daftar Isi
BAB II PEMBAHASAN
A. Organisasi.................................................................................................................................... 2
B. Kepemimpinan.......................................................................................................................... 4
C. Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi.....................................................................6
D. Struktur Kepemimpinan Dalam Organisasi...................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan merupakan elemen yang sangat penting dalam sebuah
organisasi,karena yang mengendalikannya merupakan manusia.Apabila kita telusuri
peranan pemimpin yang berkaitan dengan organisasi adalah mengarahkan kerja yang
strategis untuk mencapai tujuan organisasi.kepemimpinan yang efektif dalam organisasi
diantaranya dapat mendorong,membangun,membimbing dan teladan terhadap anggota yg
berada dalam organisasi tersebut.oleh karena itu kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi orang-orang untuk mencapai orga-nisasional.
B. RUMUSAN MASALAH
Beberapa hal yang menjadi masalah dalam penulisan ini pada pokoknya adalah
“konsep dan struktur kepemimpinan dalam organisasi “ secara terperinci masalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan itu bertujuan untuk:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3
sistematis, terpimpin, terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber
daya baik dengan metode, material, lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan
lain sebagainya dengan efisien dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi. Sebuah
organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat.Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti;
pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang
terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi
secara relatif teratur. Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua
struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada
organisasi yang mereka pilih.Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa
berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan.Dengan berpartisipasi setiap individu
dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan
emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk
memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan. Keterlibatan
aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata.Partisipasi
dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang
dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada
kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha
yang bersangkutan Syarat-syarat.
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan
persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu
1) waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan
oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan
bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
2
2) Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya
dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan
menimbulkan efek negatif.
3) Subjek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi di mana
individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi
perhatiannnya.
4) Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator.
5) Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik,
misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga
tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
6) Para pihak yang bersangkutan bebas di dalam melaksanakan peran serta tersebut
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
7) Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan
pada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau
penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau
jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan pada prisnsip bahwa
partisipasi adalah bersifat persuasif.
Bentuk-Bentuk Organisasi
1) Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau
berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan,
secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut
2) Organisasi sosial adalah sekumpulan orang-orang yang jelas atau masyarakat yang
mempunyai suatu tujuan sehingga bisa membentuk Lembaga sosial /organisasi
dengan tidak melanggar peraturan-peraturan yang ada di negara tersebut baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.
3) Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa untuk
mewadahi bakat, minat dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan di dalam kegiatan
ko dan ekstra kurikuler.
4) Organisasi olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerja sama dengan
membentuk organisasi untuk penyelenggaraan olahraga
5) Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan
tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi
dengan lingkungan.
3
6) Organisasi negara adalah struktur goverment pemerintahan di suatu negara yang
menentukan jalanya pemerintahan dengan lancar
7) Organisasi pemuda merupakan sebuah lembaga yang menghimpun segenap potensi
anak muda baik mahasiswa maupun anak sekolah yang masuk kategori pemuda
bahkan mereka yang tidak menjadi anak terdidik
8) Organisasi agama adalah salah satu bentuk lembaga kemasyarakatan yang dibentuk
atas dasar kesamaan baik kegiatan maupun profesi dan agama.
9) Organisasi terlarang adalah organisasi yang sudah Dicabut Status Badan Hukumnya
di mana aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh organisasi tersebut dilarang oleh
pemerintah lantaran beberapa alasan, mulai dari dianggap mengancam kedaulatan
negara, keterlibatan dalam kudeta hingga keterlibatan dalam aksi terorisme dll.
B. KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang lain sehingga orang lain
tersebut dengan sukarela mau melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan . Soepardi mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan
untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati,
membimbing, menyuruh, memerintah, melarang dan bahkan menghukum serta membina
dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka
mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kepemimpinan sedikitnya mencakup tiga hal yang paling berhubungan, yaitu adanya
pemimpin dan karakteristiknya; adanya pengikut, serta adanya situasi kelompok tempat
pemimpin dan pengikut berinteraksincapai tujuan yang telah ditentukan.
4
h. Pemimpin tidak hanya harus berkomitmen pada pembelajrran sepanjang hidup,
namun juga pada perkembangan dirinya.
i. Infrastruktur kesehatan masyarakat ahrus berdasarkan fondasi proteksi kesehatan
untuk semua, nilai dan prinsip demokrasi, serta pengahargaan terhadap struktur
sosial amerika.
j. Pemimpin kesehatan masyarakat harus berfikir secara global namun bertindak
secara lokal.
k. Pemimpin kesehatan masyarakat harus menjadi manajer yang baik.
l. Pemimpin kesehatan masyarakat harus berjalan pada jalannya.
m. Pemimpin kesehatan masyarakat harus proaktif dan tidak reaktif
n. Setiap tingkat sistem kesehatan masyarakat membutuhkan pemimpin.
o. Pemimpin kesehatan masyarakat mempraktikkan keahlian mereka pada tingkat
komunitas dan harus memahami apa yang dimaksud dengan komunitas.
p. Pemimipin kesehatan masyarakat harus mempraktikkan apa yang merekaajarkan.
Fungsi Kepemimpinan
1) Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader) Sering kali disebutsebagai
administrator atau manajer. Fungsinya adalah menerjemahkan kebijaksanaan
menjadi suatu kegiatan,dia memimpin dan mengawasi tindakan orang-orang yang
menjadi bawahannya. Dan membuat keputusan-keputusan yang kemudian
memerintahkannya untuk dilaksanakan. Kepemimpinan ini banyak ditemukan
didalam masyarakat dan biasanya bersifat kepemerintahan, mulai dari pusat sampai
ke daerah-daerah memerlukkan fungsi tersebut
2) Pemimpin sebagai penengah Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan
terletak di tangan pemimpin dengan keahliaanya yang khas dan ditunjuk secara
khusus. Ini dikenal dengan pengadilan. Dan bidang lainnya, umpamanya dalam
bidang olahraga, terdapat wasit yang mempunyai tugas sebagai wasit.
3) Pemimpin sebagai penganjur Sebagai propagandis, sebagai juru bicara, atau sebagai
pengarah opini merupakkan orang-orang penting dalam masyarakat. Mereka
bergerak dalam bidang komunikasi dan publistik yang menguasai ilmu komunikasi.
Penganjur adalah sejenis pemimpin yang memberi inspirasi kepada orang lain.
Seringkali ia merupakkan orang yang pandai bergaul dan fasih berbicara.
4) Pemimpin sebagai ahli Pemimpin sebagai ahli dapat dianalogikan sebagai instruktur
atau seorang juru penerang, berada dalam posisi yang khusus dalam hubungannya
dengan unit sosial dimana dia bekerja. Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta
dan hanya pada bidang dimana terdapat fakta. Termasuk dalam kategori ini adalah
guru, petugas sosial, dosen, dokter, ahli hukum, dan sebagainya yang mencapai dan
memelihara pengaruhnya karena mereka mempunyai pengetahuan untuk diberikkan
kepada orang lain.
5) Pemimpin diskusi Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalamlingkungan
kepemimpinan yang demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat
5
penting. Seseorang yang secara lengkap memenuhi kriteria kepemimpinan
demokratis ialah orang yang menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi
Gaya kepemimpinan dalam organisasi yang pertama di abad ke-21 adalah visioner.
Yap, mana ada sih orang yang mau terlibat dalam organisasi yang pemimpinnya tidak
memiliki gambaran apapun di masa depan? Seorang pemimpin dalam organisasi perlu
menjadi individu yang visioner, dimana dirinya mampu untuk merancang tujuan dan visi
misi yang jelas, serta meyakinkan seluruh anggotanya bahwa mereka sedang menuju jalan
keberhasilan.
Dengan memiliki visi dan misi yang jelas, seorang pemimpin sebenarnya sedang
menjadi arsitek organisasi yang terarah. Para pemimpin dalam organisasi bukan hanya
dituntut untuk merancang rencana masa depan, namun mereka juga diharapkan dapat
mendesain organisasi menjadi sebuah sistem yang transparan dan canggih. Dalam hal ini,
para pemimpin juga diharapkan secara berkala memeriksa desain inti dari dasar organisasi
tersebut. Misalnya, mengecek kembali tentang bagaimana produk-produk organisasi dapat
diproduksi secara efisien, bagaimana jumlah penjualan dapat ditingkatkan, bagaimana cara
meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan, dan lain-lain. Peran kepemimpinan
dalam organisasi abad ke-21 harus mampu menjadi arsitek yang tangguh dalam
membangun model bisnis di dalam organisasinya.
6
3) Kepemimpinan dalam Organisasi Bertindak sebagai Katalisator (Catalyst).
Menyingkirkan segala hambatan yang dirasakan oleh anggota tim dan mendukung
ide-ide cemerlang mereka agar menjadi kenyataan.
Membina hubungan yang baik ke seluruh lapisan organisasi.
Membantu orang-orang dalam menghubungkan apa yang mereka kerjakan dengan
visi dan misi organisasi.
Membangun lingkungan kerja yang inklusif, dan
Membantu meningkatkan motivasi karyawan.
Kepemimpinan dalam organisasi akan terasa tidak lengkap jika pemimpinnya tidak
bertindak sebagai pelatih (coach) bagi para karyawan atau anggota timnya. Ketika seorang
pemimpin berhasil membimbing para anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi yang
diharapkan, maka secara otomatis organisasi tersebut akan lebih mudah untuk mencapai
kesuksesan. Tidak hanya itu, para karyawannya juga akan berpikir lebih strategis dan
mencoba mengasah kemampuan mereka untuk bekerja lebih baik dalam kolaborasi yang
harmonis.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan yang terkandung pada kepemimpinan dalam
organisasi perlu kita ketahui.
7
3) Membantu Para Anggota dalam Memenuhi Kebutuhan Mereka.
Seorang pemimpin yang baik akan selalu berusaha dalam menjalin hubungan yang baik
dengan para anggotanya, ini dilakukannya pada seluruh lapisan organisasi. Tidak hanya
hubungan baik yang dibina, namun para pemimpin ini juga akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan para anggotanya. Sebagai contoh, pemimpin tahu pengembangan
diri seperti apa yang diharapkan anggotanya di dalam organisasi, sehingga dirinya
berusaha untuk memenuhinya.Para pemimpin yang seperti ini sangat paham bahwa
setiap kali pemimpin menaruh fokus dan perhatiannya pada kebutuhan karyawan, maka
karyawan akan bekerja dengan dedikasi dan antusiasme yang lebih tinggi.
Kepemimpinan dalam organisasi yang efektif akan membantu para pemimpin dan
karyawan berada dalam hubungan yang harmonis.
4) Membantu Memperkenalkan Perubahan Baru yang Diperlukan Organisasi.
Kepemimpinan dalam organisasi di abad 21 benar-benar menghadirkan lingkungan
bisnis yang berubah dengan sangat cepat. Konsekuensinya, organisasi yang tidak mau
beradaptasi pada perubahan yang ada, mereka harus siap untuk tertinggal dengan
organisasi lainnya. Oleh karena itu, akan ada banyak perubahan yang memang harus
diperkenalkan oleh pemimpin kepada anggota timnya di dalam organisasi. Jika hal ini
tidak dilakukan, para karyawan juga tidak akan mampu untuk mengikuti segala
perkembangan dan perubahan yang ada. Sedangkan, karyawan adalah salah satu
sumber daya dan kekuatan terbesar dalam setiap organisasi. Melalui kepemimpinan
dalam organisasi yang efektif, maka pemimpin dan karyawan akan mampu menaklukkan
segala perubahan bersama-sama dengan sangat baik.
5) Membantu Pelatihan dan Pengembangan Para Karyawan di dalam Organisasi.
Keutamaan lain yang ada pada kepemimpinan dalam organisasi adalah ikut membantu
segala pelatihan dan pengembangan para karyawan atau anggota tim di dalam
organisasi. Dengan melakukan hal ini, para pemimpin secara tidak langsung sedang
membentuk calon para pemimpin baru di masa mendatang.
8
Memang dapat dipahami pentingnya peranan seorang pemimpin selaku yang paling
kuat dalam hal seperti dikemukakan diatas. Dikatakan demikian antara lain karena dengan
perilaku demikianlah terdapat ketegasan dan kejelasan tentang berbagai tugas yang harus
diselenggarakan, disertai oleh tuntutan pemenuhan standar hasil kerja yang telah
ditetapkan sebelumnya dan harus ditaati oleh semua pihak. Ketika itu tingkat pengetahuan
para pekerja dan kematangan jiwa berorganisasi masih edemikian rupa sehingga dipandang
belum tepat diserahkan pemrakarsaannya kepada para anggota organasasi. Singkatnya,
keberadaan seorang pimpinan dipandang sebagai faktor penentu dalam kehidupan
berorganisasi.pada itu disadari pula bahwa posisi sentral pimpinan itu tidak berarti
mengabaikan keberadaan orang lain, yaitu para bawahan. Oleh karena itu, berbarengan
dengan peranan pimpinan selaku pemrakarsa penyusunan struktur tugas, diteliti pula
perilaku pimpinan yang menyangkut sifat, bentuk dan intensitas perhatiaannya pada para
bawahannya
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas terdapat kesimpulan bahwa,kepemimpinan menjadi
faktor terpenting keberhasilan organisasi .Adapun konsep kepemimpinan dalam organisasi
akan selalu membawa organisasi tersebut kejalan yang benar,dengan menjalankan konsep-
konsep yang baik dan benar.struktur organisasi juga akan sesuai bila dilakukan/dipilih
dengan cara yang adil agar membawa organisasi tersebut kedalam kegiatan yang positif.
B. SARAN
Mahasiswa/i yang ingin mengambil sebuah organisasi ada baiknya harus memahami
kegiatan organisasi tersebut dan membawa organisasi tersebut kejalan yang positif
10
DAFTAR PUSTAKA
Fosma Malra,blogspot.
https://fosma-malrakep.blogspot.com/2017/09/kajian-dasar-kepemimpinan-jenis-
teori-tipe-aspek.html?m=1
11