Anda di halaman 1dari 2

Menurut Bafadal (2006: 26-28) kelas Unggulan adalah kelas yang diikuti oleh sejumlah siswa

yang unggul dalam tiga ranah penilaian dengan kecerdasan di atas rata-rata yang dikelompokkan
secara khusus. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membina siswa dalam mengembangkan
kecerdasan, kemampuan, keterampilan, dan potensinya seoptimal mungkin sehingga memilki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terbaik sebagaimana semangat konsep wawasan
keunggulan.
Program kelas unggulan ini diselesaikan dalam waktu 3 tahun, mempunyai kurikulum yang
berbeda, menambah penambahan mata pelajaran sesuai jurusan yang dipilih. Dalam proses belajar
siswa kelas unggulan ditargetkan mencapai ketuntasan belajar di atas kelas reguler. Kelas unggulan
merupakan kelas percontohan yang dapat dilakukan dengan melibatkan semua stakeholder sekolah
mulai dari orang tua, siswa, guru, karyawan, lingkungan, pengawas, instansi dinas dan semua pihak
yang terkait dengan urusan pendidikan.
Dalam Depdiknas (2007: 1246) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), unggul memiliki arti
lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet dan sebagainya) dari pada yang lain-lain. Sementara
sekolah adalah bangunan atau tempat atau lembaga untuk belajar mengajar serta menerima dan
memberi pelajaran (menurut tingkatannya). Jadi secara bahasa jika diartikan, maka sekolah unggul
adalah sekolah yang lebih tinggi, lebih pandai, lebih baik dari sekolah lainnya.
Menurut Muhammad (2009: 39) secara ontologis (hakikat) sekolah unggulan dalam perspektif
Departemen Pendidikan Nasional adalah sekolah yang dikembangkan untuk tercapainya keunggulan
dalam keluaran (output) pendidikannya. Untuk mencapai keunggulan tersebut, maka masukan
(input), proses pendidikan, guru, tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta
sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut selain itu,
sekolah unggul diproyeksikan untuk menjadi pusat keunggulan bagi sekolah-sekolah disekitarnya.
Dengan demikian, sekolah unggulan dapat didefinisikan sekolah yang dikembangkan dan
dikelola sebaik mungkin dengan mengarahkan semua komponennya untuk mencapai hasil lulusan
yang lebih baik. Di negara-negara maju, untuk menunjukkan sekolah yang baik tidak menggunakan
kata unggul (excellent) melainkan effective, develop, accelerate, dan essential. Sebab arti kata
unggul dalam bahasa Inggris adalah excellent. Bisa jadi, sekolah unggul yang dimaksud adalah
terjemahan bebas dari effective school. (John M. Echols dan Hasan Shadily, 1992: 222).
Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai manajemen talenta. Rampersad
(2006: 234) berpendapat bahwa: “Manajemen talenta adalah cara pengelolaan talenta dalam
organisasi secara efektif, perencanaan dan pengembangan suksesi di perusahaan realisasi
pengembangan diri karyawan secara maksimal, dan pemanfaatan bakat secara optimal.”
Lewis dan Heckman (2006: 174) mendefinisikan manajemen talenta sebagai “Sebuah proses
secara keseluruhan mulai dari rekrutmen, penempatan, sampai pengembangan dan perencanaan
untuk pengembangan pegawai ke arah yang lebih baik.” Menurut Pella dan Inayati (2011:25) “Talent
adalah faktor pembeda kinerja organisasi. Talent adalah manusia-manusia yang ingin dipelihara
perusahaan karena kelebihannya. Talent dapat juga diartikan karyawan yang diidentifikasi memiliki
potensi menjadi pemimpin masa depan perusahaan.”
Dari pengetian di atas dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang dimiliki oleh karyawan yang
dibangun dan dibina melalui program pelatihan dan pengembangan oleh suatu organisasi untuk
proses jangka panjang mampu meningkatkan kinerjanya sehingga dapat menjadi pendorong dibalik
kontribusi mereka terhadap keberhasilan organisasi. Oleh karenanya, sudah menjadi kewajiban
setiap perusahaan untuk menganalisa dan mengembangkan talent yang dimiliki oleh setiap
karyawannya.
Manajemen talenta adalah proses yang berkesinambungan yang meliputi: (1) Membuat
rencana kebutuhan talenta; (2) Mengembangkan citra untuk menarik talenta terbaik dari pasar
talenta; (3) Memastikan talenta yang baru masuk ke organisasi segera masuk ke level produktif; (4)
Melaksanakan program mempertahankan talenta yang terbaik; (5) Memfasilitasi aliran talenta terus-
menerus ke unit, lokasi, departemen, SBU (Sub Bagian Unit) di organisasi yang memiliki dampak
paling signifikan bagi keunggulan organisasi.
Darmin Ahmad Pella dan Afifah Inayati (2011: 82) menambahkan mengenai manajemen
talenta sebagai berikut; “Talent adalah manusia manusia yang ingin dipelihara perusahaan karena
kelebihannya, talent juga dapat diartikan karyawan yang diidentifikasi memiliki potensi menjadi
pemimpin masa depan perusahaan”
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen talenta adalah proses
yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang mengelola talenta mereka agar dapat kompetitif
dengan perusahaan lain. Manajemen talenta ini terdiri dari berbagai proses, yakni perencanaan,
perekrutan, penempatan, orientasi, pengembangan, penilaian, pengelolaan, dan pemberian
kompesasi yang tepat terhadap semua karyawan yang dimiliki oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai