Anda di halaman 1dari 34

PENERAPAN MODEL INQUIRI LEARNING

PADA MATERI PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR


DI KELAS XII TBSM

Oleh :

BANUNG HERU CAHYONO, S.Pd

YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI NASIONAL


SMK NASIONAL BERBAH
Kelompok Teknologi & Rekayasa dan Teknologi Informasi & Komunikasi
Terakreditasi ”A”
Alamat : Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta
55573 Telp./Fax. (0274)496429, Email: smknasberbah@yahoo.com
Website:http://www.smknasional-berbah.sch.id

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Best Practice dengan judul “Penerapan Model Inquiri Learning Pada Materi
Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor”,
disusun Oleh :
Nama : BANUNG HERU CAHYONO, S.Pd
NIK : 19760053

Telah disahkan dan disetujui :

Hari : Selasa
Tanggal : 10 Desember 2019

Kepala SMK Nasional Berbah

DWI AHMADI, S.Pd


NIK. 19760006

ii
BIODATA PENULIS

Data Penulis
Nama BANUNG HERU CAHYONO, S.Pd
NIP -
NUPTK 0836757658200012
Jabatan Guru Mata Pelajaran
Pangkat/Gol. Ruang -
Tempat dan tanggal lahir Bantul, 4 mei 1979
Jenis Kelamin Laki – laki
Agama Islam
Mata Pelajaran yang diajarkan Produktif TBSM
Masa Kerja Guru 15 tahun
Pendidikan Terakhir/Jurusan S-1 / Akta-IV / PENDIDIKAN TEKNIK
MESIN
Status Perkawinan Kawin
Alamat Rumah
RT/RW Demangan Gunungan RT 02 Pleret Bantul
Kelurahan Pleret
Kecamatan Pleret
Kabupaten Bantul
Provinsi DIY
HP 085106028324
Data Sekolah
Nama Sekolah SMK Nasional Berbah
Jalan Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman,
Yogyakarta 55573
Kota DIY
Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman
Provinsi DIY
Telepon (0274) 496429

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkah, rahmat, karunia, serta
hidayah-Nya laporan Best Practice dengan judul “Penerapan Model Inquiri Learning Pada
Materi Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor di Kelas XII TBSM SMK Nasional Berbah” dapat
terselesaikan.

iii
Penyelesaian laporan ini tak lepas dari arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dwi Ahmadi, S.Pd selaku Kepala SMK Nasional Berbah
2. Hermawan Budi S,S .Pd selaku fasilitator yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
3. Peserta didik kelas XII TBSM SMK Nasional Berbah tahun pelajaran 2019/2020 yang telah
berpartisipasi dalam proses pelaksanaan penelitian.
4. Semua pihak yang membantu terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan
Best Practice ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
untuk perbaikan karya ini.

Sleman 8 Desember 2019


Penulis

Banung Heru Cahyono, S.Pd

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
BIODATA PENULIS........................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
iv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Jenis Kegiatan.......................................................................................2
C. Manfaat Kegiatan..................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN.............................................................3
A. Tujuan dan Sasaran...............................................................................3
B. Bahan/Materi Kegiatan.........................................................................3
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan..................................................3
D. Alat/Instrumen.......................................................................................4
E. Waktu dan Tempat Kegiatan.................................................................4
BAB III HASIL KEGIATAN.............................................................................5
A. Hasil Kegiatan Best Practice ................................................................5
B. Masalah yang dihadapi .........................................................................6
C. Memecahkan masalah...........................................................................6
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................................7
A. Simpulan................................................................................................7
B. Rekomendasi.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
LAMPIRAN..........................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..............................................9


Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta didik..........................................................21
Lampiran 3. Soal, kunci jawaban dan skor ranah pengetahuan........................24
Lampiran 4. Foto Kegiatan Pembelajaran.........................................................26

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya, pelajaran Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) merupakan materi
yang harus selalu update, dikarenakan inovasi dibidang otomotif selalu berubah-ubah bahkan
selalu mengalami penyempurnaan dalam waktu yang singkat. Sedangkan materi yang ada
terkadang kurang update sehingga siswa terkadang sedikit terlambat dan kurang bisa
mnyesuaikan dengan inovasi terbaru dibidang otomotif.
Dampak yang bisa dilihat adalah hasil tes yang diberikan kepada siswa, menghasikan
nilai yang masih di bawah KKM,. Berdasarkan informasi ini perlu dilakukan inovasi dalam
proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar TBSM peserta didik serta dapat membuat
peserta didik senang.
Inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan model
pembelajaran Inquiri Learning dengan bantuan multimedia. Model Inquiri Learning merupakan
salah satu model pembelajaran yang berorientasi HOTS yang disarankan dalam implementasi
kurikulum 2013. Model Inquiri Learning sebagai salah satu variasi pembelajaran yang membuat
peserta didik aktif dengan bimbingan guru, meningkatkan kesuksesan peserta didik dalam hasil
belajar, dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menemukan konsep dibandingkan
metode pembelajaran tradisional. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Balım (2009) yang
menyimpulkan Penelitian lain juga mengungkap bahwa peserta didik yang belajar dengan model
Inquiri Learning memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang
belajar dengan model pembelajaran tradisional.
Model pembelajaran Inquiri Learning ini dapat diterapkan dalam pembelajaran TBSM
dikelas, salah satunya pada pokok bahasan Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor. Dengan
menerapkan model ini diharapkan peserta didik dapat memahami tentang konsep Pemeliharaan
Sasis Sepeda Motor. Setelah melaksanakan pembelajaran TBSM di kelas dengan menerapkan
model Inquiri Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik
meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model Inquiri Learning
ini diterapkan pada kelas XII SMK yang lain ternyata proses dan hasil belalajar peserta didik
sama baiknya. Praktik pembelajaran dengan model Inquiri Learning yang berhasil baik ini
penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS
dan melaporkannya dalam laporan yang berjudul “Penerapan Model Inquiri Learning Pada
Materi Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor di Kelas XIII TBSM SMK Nasional Berbah”

1
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan adalah best practice atau pengalaman terbaik guru dalam
menerapkan model Inquiri Learning dalam pembelajaran TBSM materi Pemeliharaan Sasis
sepeda Motor, sub materi Rem hidrolis dan Mekanis

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat yang diharapkan dari best practice ini adalah dapat dijdikan bahan pertimbangan
guru dalam memilih model pembelajaran untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil
belajar TBSM khususnya pada materi Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor. Selain itu, dapat
menambah daya tarik peserta didik untuk belajar TBSM serta meningkatkan kompetensi peserta
didik dalam pembelajaran TBSM yang berorientasi HOTS.

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan laporan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher /Order Thiking Skills (HOTS).
Penerapan model pembelajaran Inquiri Learning dengan sasaran peserta didik kelas XIII
TBSM SMK Nasional Berbah adalah merubah situasi belajar TBSM menjadi menarik dan
menyenangkan. Penerapan model pembelajaran Inquiri Learning dengan bantuan multimedia
(simulasi PheT) ini diharapkan dapat merubah stigma negatif peserta didik terhadap pelajaran
TBSM dari menakutkan menjadi menyenangkan. Suasana yang menyenangkan akan
mempermudah peserta didik memahami konsep TBSM sehingga akan berdampak pada
meningkatnya hasil belajar.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi TBSM kelas XII.

Unit 1

TBSM
KD
Menganalisis gangguan pada sistem rem hidrolik
3.10
Memperbaiki sistem rem hidrolik
4 10.

Unit 2

TBSM
KD
Menganalisis gangguan pada sistem rem mekanis
3.11
Memperbaiki sistem rem mekanis
4 11.

3
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan mengikuti sintaks model pembelajaran Inquiri
Learning dengan menggunakan aspek HOTS, 5M (Mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, menalar/mengasosiasi dan mengkomunikasikan), 4 dimensi pengetahuan
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem solving, Creative and
Innovative) dan kecakapan abad 21 di dalam proses pembelajaran. Sintak dari pembelajaran
Inquiri Learning sebagai berikut:
a) Pemberian rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan data (Data Collection);
d) Pengolahan data (Data Processing);
e) Pembuktian (Verification), dan
f) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).

D. Alat/Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam best practice ini diantaranya :
1. Media power point tentang Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor
2. Video Pembelajaran Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor
3. Lembar Aktivitas peserta didik
4. Laptop
5. LCD Proyektor
6. Buku materi pembelajaran PSSM

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam best practice ini diantaranya :


1. Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupalembar observasi diantaranya jurnal
observasi sikap, format pengamatan kinerja.
2. Instrumen untukmelihat hasil belajar peserta didik dengan penugasan dan tes tertulis dalam
bentuk tes uraian.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal 23 November sampai dengan 14 Desember 2019
di SMK Nasional Berbah

4
BAB III
HASIL KEGIATAN

Masalah yang diajukan dalam laporan best practice ini adalah bagaimana penerapan
model pembelajaran Inquiri Learning pada peserta didik kelas XII TBSM SMK Nasional Berbah
pada materi Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor. Tujuan yang diinginkan adalah menciptakan
suasana menyenangkan yang akan mempermudah peserta didik memahami konsep TBSM
sehingga akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar. Berikut ini merupakan hasil yang
diperoleh selama pelaksanaan best practice, masalah yang dihadapi selama pelaksanaan serta
bagaimana cara untuk mengatasinya.

A. Hasil Kegiatan Best Practice


Berdasarkan fakta dilapangan, penerapan model pembelajaran Inquiri Learning dengan
bantuan multimedia (simulasi PheT) pada materi Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor mendapat
respon positif dari peserta didik diantaranya sebagai berikut :
1. Peserta didik antusias mengikuti proses pembelajaran dari pembukaan, pelaksanaan simulasi
dan diskusi hingga penutupan. Selain itu, adanya tayangan berbagai macam gerak benda
membuat peserta didik termotivasi melaksanakan simulasi Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor
dan memahami dengan baik dan benar konsep Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor dalam
proses pembelajaran.
2. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Inquiri
Learning berlangsung aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang
dirancang sesuai sintak Inquiri Learning megharuskan peserta didik aktif selama proses
pembelajaran.
3. Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Inquiri Learning
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge. Setelah
melakukan simulasi Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor, melakukan diskusi untuk
menyelesaikan lembar kerja, pemahaman peserta didik tentang Pemeliharaan Sasis Sepeda
Motor lebih baikdan meningkat. Selain itu peserta didik juga memahami penerapan gerak
para boladalam kehidupan sehari – hari.
4. Penerapan model pembelajaran Inquiri Learning meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya
dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya
yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius.
Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat menyelesikan soal yang
5
disajikan; kurang peduli pada proses berpikir peserta didik. Berbeda pelaksanaan
pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan Inquiri Learning ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman peserta didik tentang konsep Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor
dibangun oleh peserta didik melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan
peserta didik untuk berpikir kritis.
5. Penerapan model pembelajaran Inquiri Learning juga meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam memecahkan masalah (problem solving). Sebelum menerapkan model Inquiri
Learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku peserta
didik. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan. Dengan menerapkan
model pembelajaran Inquiri Learning, peserta didik tidak hanya belajar dari teks tulis, tetapi
juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.

B. Masalah yang dihadapi


Masalah yang dihadapi dalam kegiatan ini adalah peserta didik belum terbiasa dengan
penerapan model Inquiri Learning yang berorientasi HOTS dalam pembelajaran terutama saat
Menganlisi, Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan
metode ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian)
setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.

C. Cara Mengatasi masalah


Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran dengan penerapan model Inquiri Learning
dapat membantu dalam menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
HOTS akan membuat peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta didik
mau belajar dengan berorientasi HOTS.
Selain itu guru juga dapat menambah koleksi video sebagai penunjang pembelajaran
dengan membuat sendiri ataupun dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan
dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca tulis, peserta didik juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.

6
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran dengan model Inquiri Learning layak dijadikan kegiatan best practice
pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rancangan atau desain pembelajaran yang sistematis dan cermat,
pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiri Learning yang dilaksanakan tidak
sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran dengan model Inquiri Learning, berikut
disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak
mudah lupa).
3. Model pembelajaran Inquiri Learning dalam mata pelajaran TBSM dapat dijadikan
sebagai alternatif dalam usaha meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata
pelajaran TBSM. Selain itu model pembelajaran Inquiri Learning dapat diterapkan pada
mata pelajaran lain yang memiliki struktur materi berbasis penyelidikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ajiji, A. 2012. Pembelajaran Berbasis Penemuan (Inquiri Learning) : Kelebihan dan


Kekurangan Metode Discovery. (Online). (http://essay-
lecture.blogspot.com/2012/09/kelebihan-dan-kekurangan-metode.html, diakses tanggal 24
April 2015).
Balım, A., G. 2009. The Effects of Inquiri Learning on Students’ Success and Inquiry Learning
Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal of Educational Research, (35): 1-20.
Bicknell-Holmes, T. dan Hoffman, P. S. 2000. Elicit, engage, experience, explore: Inquiri
Learning in library instruction. Reference Services Review, 28(4): 313-322.
Dewey, J. 1997. Democracy and education. New York: Simon and Schuster. (Original work
published 1916) Piaget, J. (1954). Construction of reality in the child. New York: Basic
Books.
Faiq, M. 2014. Model  Pembelajaran Penemuan (Inquiri Learning). (Online).
(http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2014/06/model-pembelajaran-discovery-
learning-kurikulum-2013.html, diakses tanggal 24 April 2015).
Gijlers, H., de Jong, T. 2005. The relation between prior knowledge and students’ collaborative
Inquiri Learning processes. Journal of Research in Science Teaching, (42): 264-282.
Hammer, D. 1997. Inquiri Learning and discovery teaching. Cognition and Instruction, 15(4):
485-529.
Ikra. 2014. Model Pembelajaran Penemuan (Inquiri Learning) dalam Implementasi Kurikulum
2013. (Online). (http://ikrapuncak.blogspot.com/2014/09/pembelajaran-berbasis-
penemuan.html, diakses tanggal 24 April 2015).
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun Ajaran
2014/2015. Jakarta: BPSDMP dan PMP.
Kipnis, N. 2007. Discovery in science and in science education, Science & Education, (16): 883-
920.

8
LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMK NASIONAL BERBAH


Mata Pelajaran : PEMELIHARAAN SASIS SEPEDA MOTOR
Kelas/ Semester : XII/5
Materi Pokok : Analisis kerusakan rem hidrolis
Alokasi Waktu : 8 jp X @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor pada tingkat teknis, spesifik, detail,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja
 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsungMenunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Pengetahuan Menganalisis gangguan pada sistem rem hidrolik

Kompetensi Keterampilan Memperbaiki sistem rem hidrolik

C. Tujuan Pembelajaran
 Memahami tentang sistem rem dengan rasa ingin tahu
 Memahami tentang sistem rem hidrolik dengan rasa ingin tahu
 Menganalisis gangguan pada sistem rem cakram hidrolik secara mandiri dan bertanggung jawab
 Melakukan perbaikan sistem rem cakram hidrolik secara mandiri dan bertanggung jawab

9
D. Materi Pembelajaran
1. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentkan laju sepeda motor dengan cara
mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas.

2. Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu rem tromol (drum brake)
dan rem cakram/piringan (disc brake). Cara pengoperasian sistem remnya juga terbagi dua, yaitu
secara mekanik dengan memakai kabel baja dan secara hidrolik dengan menggunakan
fluida/cairan.

3. Beberapa keunggulan rem hidrolik sebagai berikut.


a. Meminimalisir kecelakaan pada kendaraan akibat gangguan pengereman.
b. Membantu kendaraan berhenti lebih baik.
c. Menggantikan fungsi rem yang ditarik dengan kabel.
d. Lebih aman digunakan.
e. Lebih hemat biaya.
f. Minim perawatan.
g. Konstruksi yang simpel, sehingga mudah diaplikasikan pada berbagai macam jenis kendaraan.
h. Penggunaan lebih mudah dan ringan.
i. Penyetelan tingkat kekerasan rem lebih mudah.
j. Mampu diaplikasikan pada kendaraan dengan tonase yang sangat besar.

4. Masalah yang sering terjadi pada rem cakram adalah pada rem tersebut tidak pakem hal ini karena
kampas rem sudah mengalami penipisan dan terdapatnya gelembung udara dalam sistem. Apabila
ini terjadi, maka untuk mengatasinya cukup hanya dilakukan dengan bleeding saja.

5. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki rem yang keras.
a. Hal yang pertama yang harus dilakukan, yaitu dengan membuka tuas rem terlebih dahulu.
b. Kemudian lepaskan tutup master atas dan lepaskan klem pengunci piston rem. Selanjutnya
tarik keluar piston.
c. Bersihkan dengan menggunakan udara yang bertekanan.
d. Terakhir pasang kembali, kemudian tambahkan minyak rem sesuai ukuran pada master atas
tersebut.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri

F. Media Pembelajaran
1. Alat : Unit satu kendraan /trainer rem hidrolis
2. Media : PowerPoint
10
G. Sumber belajar
Buku paket ,Buku lain yang relefanBuku Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor XII, manual book

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 2
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan siswa menjawab


(persiapan/orientasi) salam guru, berdo’a dan mengondisikan diri siap
belajar.
 Siswa dan Guru menyanyikan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik,
mencakup kehadiran, kerapian, ketertiban,
perlengkapan pembelajaran dan kesiapan belajar.

Apersepsi  Guru melakukan apersepsi materi sebelumnya


yang sudah dipelajari siswa terkait dengan materi
yang akan dipelajari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
 Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan
Motivasi  Pesrta didik mneyimak kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga
ia termotivasi untuk mempelajarinya
 Peserta didik belajar melalui tanya jawab tentang
manfaat proses pembelajaran
 Peserta didik mnyimak materi dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik
B. Kegiatan Inti

Fase 1: Reflection  Peserta didik mencermati masalah sehari-hari


yang berkaitan dengan cara tentang jenis jenis
ganguan pada sistem rem hidrolik
 Peserta didik mendengarkan penjelasan singkat
tentang jenis jenis ganguan pada sistem rem
hidrolik Peserta didik difasilitasi oleh guru
sehingga terjadi interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya secara disiplin, kerja
keras, kreatif, dan rasa ingin tahu

11
Fase 2 : Research  Guru membuat beberapa kelompok siswa
 Peserta didik belajar dalam ketrampilan
Melaksanakan perbaikan sistem rem hidrolik
melaui buku dan materi yang lain

Fase 3 : Discavery  Peserta didik untuk mencari informasi tentang


ketrampilan Melaksanakan perbaikan sistem rem
hidrolik.
 Pesrta didik dapat menyediakan sumber belajar
buku Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor XII dan
referensi lain

Fase 4 : Aplication  Peserta didik mulai melakasanakan ketrampilan


perbaikan sistem rem hidrolik.
 Peserta menganalisis gangguan dan perbaikan
rem hidrolik

Fase 5 : Communication  Peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas


berbagai informasi yang sudah diperoleh
sebelumnya (urutan kerja perbaikan rem hidrolis)
dengan kelompok mereka

 Peserta didik Membuat rangkuman


materi(langkah kerja perbaikan rem hidrolis) dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

C. Kegiatan Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab klasikal dan mendorong
peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan
2. Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan
3. Peserta didik meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari
dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya
4. Peserta didik memahami kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik
5. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

I. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1) Sikap
Aspek yang Teknik Waktu Instrumen
No. Keterangan
Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
1. Disiplin Pengamatan Proses Lembar pengamatan
2. Kerja keras Pengamatan Proses Lembar pengamatan
3. Kreatif Pengamatan Proses Lembar pengamatan
4. Rasa ingin tahu Pengamatan Proses Lembar pengamatan

Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten

12
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

2) Keterampilan
Kompeten
Ya
No Komponen/Sub Komponen Belum Cukup Baik Sangat Catatan
Baik
0 1 2 3
1 2 3 4 5 6 7
I Persiapan
1.1 Menggunakan pakaian kerja
1.2 Menyiapkan tools dan equipment
1.3 Tempatkan kendaraan pada area
kerja/bike lift
Rerata capaian kompetensi
komponen Persiapan
II Pelaksanaan
2.1 Melakukan perbaikan sistem rem
2.1.1 Memeriksa sistem rem
cakram
2.1.2 Membongkar kaliper
2.1.3 Memeriksa disc pad
2.1.4 Memeriksa disc brake
2.1.5 Merakit rem cakram
2.1.6 Membongkar hub roda
belakang
2.1.7 Memeriksa kanvas rem
2.1.8 Memeriksa tromol
2.1.9 Memeriksa panel rem
2.1.10 Memasang rem belakang
2.1.11 Menyetel jarak main rem
Rerata capaian kompetensi
komponen Proses

Hasil pekerjaan praktik

3) Pengetahuan

Indikator
Teknik Bentuk
Pencapaian Instrumen
Penilaian Penilaian
Kompetensi
1. Menjelaskan dan Tes tertulis Pilihan ganda 1. Analisa apa yang
meng-analisis harus dilakukan jika
gangguan pada pada saat kendaran
sistem rem cakram
berjalan timbul bunyi
hidrolik
pada bagian disbrake
a. Pengecekan
pada bagian

13
master silinder
b. Pengecekan
pada bagian
pad/knvas rem
hidrolik
c. Pengecekan
pada bagian
handel rem
d. Pengecekan
Pada bagian
selang rem
e. Pengecekan
pada bagian
piston kaliper
rem hidrolik

analisa apa yang harus


Uraian
dilakukan ketika pedal rem di
tarik tetapi tidak dapat
menghentikan putaran roda

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan bimbingan dan soal tambahan materi Gerak Lurus

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Ket.
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial

14
Nama Indikator Bentuk Nilai
Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Ket.
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial

Dst

a. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) dan memberikan soal pengayaan berupa soal-soal latihan UNBK,
USBN dan SBMPTN yang berhubungan dengan materi Gerak Lurus.
J. Bahan Ajar
Rem Cakram (Disc Brake)
Konstruksi rem cakram pada umumnya terdiri atas cakram (disc rotor) yang terbuat dari besi
tuang yang berputar dengan roda, bahan gesek (disc pad)yang menjepit & mencengkeram
cakram, serta kaliper rem yang berfungsi untuk menekan & mendorong bahan gesek sehingga
diperoleh daya pengereman. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara kanvas
rem dan cakram.
Self energizing effect yang terjadi pada rem cakram sangat kecil, sehingga diperlukan tekanan
pengereman yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien dan pad
cenderung lebih cepat aus disbanding dengan sepatu rem pada rem tromol. Menurut
mekanisme penggeraknya, rem cakram sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Rem cakram penggerak mekanik,
b) Rem cakram penggerak hidrolik.

a) Rem cakram penggerak mekanik,


Rem jenis ini bekerja menggunakan kabel. (cth. : pada sepeda motor Honda GL100).
Konstruksi sistem rem cakram penggerak mekanis dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Cara kerja rem cakram penggerak mekanik :
(1) Kabel rem akan menarik tuas rem ( brake arm) keatas.
(2) Pergerakan/perputaran tuas rem mendorong “thrust plate guide” ke depan sehingga
pad A menempel ke atas cakram.
(3) Badan rumah rem (caliper body) berengsel sehingga dapat erputar bebas dalam arah
mendatar di antara batas-batas yang ditentukan oleh letak titik kontak pad A dan
pad B dengan cakram. Oleh karena itu, bila pad A maju menempel ke atas cakram,
sebagai reaksinya rumah rem dan pad B akan tertarik maju sampai pad B
menyentuh cakram. Akibatnya cakram yang berputar itu “dijepit” oleh pad A dan
pad B.
(4) Gesekan antara pad A dan pad B pada cakram akan memberikan tahanan gesek
yang melawan perputaran cakram.
b) Rem cakram penggerak mekanik
Rem cakram penggerak hidrolik banyak digunakan pada sepeda motor pada umumnya.
Mekanisme penggerak sistem rem tipe hidrolik memanfaatkan tenaga hidrolik

15
(fluida/cairan) untuk meneruskan tenaga pengereman dari pedal/handel rem ke sepatu rem/
pad rem.
Mekanisme penggerak hidrolik berpedoman kepada hukum Pascal : bila suatu fluida/cairan
dalam ruang tertutup diberi tekanan maka tekanan tersebut akan diteruskan ke semua arah
dengan sama rata. Gaya penekanan pada pedal/handel rem akan diubah menjadi tekanan
fluida oleh piston master silinder, kemudian diteruskan ke silinder roda/kaliper rem melalui
slang rem untuk menghasilkan gaya pengereman
Rem penggerak hidrolik mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan penggerak
mekanik, yaitu:
(1) Fluida mempunyai sifat tidak dapat dimampatkan, dan pada sistem rem hidrolik tidak
terjadi kerugian gesekan/penurunan tekanan karena sambungan atau engsel seperti
halnya pada mekanisme penggerak rem mekanik sehingga rem lebih responsif.
(2) Gaya pengereman yang diperlukan untuk mengoperasikan rem relative ringan.
(3) Bebas penyetelan, meskipun celah antara kampas rem dan disc brake akan selalu
berubah, namun mekanisme rem cakram memungkinkan terjadinya penyetelan secara
otomatis.
(4) Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada
saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.
(5) Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama ada saat dua buah
rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan gaya pengereman pada kedua sisi
kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk
tertarik kesatu sisi.
(6) Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan
gaya Sentrifugal.

Komponen-Komponen Rem Cakram Penggerak Hidrolis :


1. Silinder Master
Silinder master berfungsi mengubah gerak pedal/tuas rem ke dalam tekanan hidrolis.

Gambar 2. 77 Komponen Silinder Master

16
Keterangan Gambar
1.Tutup reservoir 9. Pivot bolt locknut
2.Plat diafragma 10. Dust boot
3.Diafragma karet 11. Circlip
4.Protektor 12. Piston assembly
5.Klem 13. Pegas
6.Saklar lampu rem 14. Rubber boot
7.Tuas rem 15. Sealing washer
8.Lever pivot bolt 16. Banyo bolt

TROUBLESHOOTING
(i) Handel rem terasa kenyal
• Ada udara palsu di dalam sistem hidraulik
• Ada kebocoran pada sistem hidraulik
• Kanvas rem/cakram rem kotor
• Sil piston caliper aus
• Mangkuk-mangkuk piston silinder utama aus
• Kanvas rem/cakram rem aus
• Caliper kotor
• Caliper tidak bergeser dengan baik
• Tinggi permukaan minyak terlalu rendah
• Saluran minyak rem tersumbat
• Cakram rem bengkok/berubah bentuk
• Piston caliper menyangkut/aus
• Piston silinder utama menyangkut/aus
• Silinder utama kotor
• Handel rem bengkok
(ii) Handel rem terasa keras
• Piston caliper menyangkut/aus
• Caliper tidak bergeser dengan baik
• Saluran minyak rem tersumbat/tertahan
• Piston silinder utama menyangkut/aus
• Handel rem bengkok
(iii) Rem menyangkut
• Kanvas rem/cakram rem kotor
• Roda tidak terpasang dengan tepat
• Kanvas rem/cakram rem aus berlebihan
• Cakram rem bengkok/berubah bentuk
• Caliper tidak bergeser dengan benar
• Saluran minyak rem tersumbat
• Piston caliper tertahan
17
Pemeriksaan, dan Perawatan Sistem Rem Sepeda Motor
I. Penggantian Minyak Rem/ Pembuangan Udara Palsu

J. AWAS !
• Cakram rem atau kanvas rem yang kotor mengurangi daya pengereman. Buanglah kanvas rem
yang terkontaminasi oleh minyak rem dan bersihkan cakram rem yang
kotor dengan cairan pembersih rem berkualitas tinggi (brake degreasing agent).
PERHATIAN !
• Jangan sampai benda-benda asing memasuki sistem rem ketika sedang mengisi kotak minyak
rem
• aga agar minyak rem tidak tertumpah pada part yang dicat,terbuat dari plastik atau
karet. Tutupilah part tersebut dengan lap bengkel yang bersih ketika sistem rem diservis.
Mengeluarkan Minyak Rem
Letakkan sepeda motor pada standar tengah. Sebelum membuka tutup kotak minyak rem, putar
stang kemudian sehingga kotak minyak rem sejajar dengan permukaan tanah. Lepaskan sekrup-
sekrup, tutup kotak, plat dan membran. Sambungkan slang pembuangan ke katup pembuangan.
Longgarkan katup pembuangan caliper dan pompalah handel rem sampai minyak rem tidak
mengalir keluar lagi dari katup pembuangan. Tutup katup pembuangan.

Gambar 2. 86 Kotak Minyak Rem


Pengisian Minyak Rem/Pembuangan Udara Palsu
Isi kotak minyak rem dengan minyak rem DOT 4 sampai ke tanda batas permukaan teratas.

18
PERHATIAN !
Jangan mencampur bermacam-macam merek minyak rem karena tidak cocok satu sama lainnya.

Gambar 2. 87 Katup Pembuangan Caliper


Hubungkan alat Brake Bleeder ke katup pembuangan Pompalah handel alat Brake Bleeder dan
longgarkan katup pembuangan. Tambahkan minyak rem ketika tinggi permukaan minyak rem di
dalam silinder utama turun

Gambar 2. 88 Brake Bleeder


CATATAN:
 Periksa tinggi permukaan minyak rem pada saat membuang udara palsu untuk mencegah
agar udara tidak di pompa masuk ke dalam sistem.
 Ketika memakai alat pembuangan udara palsu, ikutilah instruksi pemakaian dari pabrik
pembuatnya.
 Jika udara memasuki alat brake bleeder dari ulir katup pembuangan, balutlah ulir
dengan pita teflon.
 Ulangilah prosedur tersebut di atas sampai tidak lagi ada gelembung-gelembung udara di
dalam slang plastik.
Tutup katup pembuangan dan mainkan handel rem. Jika terasa lunak, buang lagi udara palsu.
Jika alat brake bleeder tidak tersedia, lakukan pembuangan udara palsu dengan cara berikut:
1. Naikkan tekanan sistem dengan handel rem sampai tidak ada lagi gelembung-gelembung
udara di dalam minyak rem yang mengalir keluar dari lubang kecil di dalam kotak minyak
rem dan terasa ada tahanan pada handel rem.
2. Sambungkan slang pembuangan pada katup pembuangan dan buang udara palsu sebagai
berikut:
o Tarik dan tahan handel rem, kemudian buka katup pembuangan sebanyak ½ putaran dan
tutuplah katup kembali.
o Lepaskan handel rem perlahan-lahan dan setelah mencapai ujung pergerakkannya tunggu
beberapa detik.

19
Gambar 2. 89 Katup Pembuangan
1. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai tidak ada lagi gelembung-gelembung udara yang muncul pada
slang pembuangan. Kencangkan katup pembuangan. Torsi : 0,6 Kg.m
2. Isilah kotak minyak rem dengan minyak rem DOT 4 sampai tanda batas permukaan tertinggi.
3. Pasang kembali membran, plat dan tutup kotak minyak rem, dan kencangkan sekrup-
sekrup topi kotak minyak rem Torsi : 0,2 kg.m

Gambar 2. 90 Batas Permukaan Tertinggi pada Kotak minyak Rem

Sleman, 8 Desember 2019


Mengetahui,
Kepala SMK Nasional Berbah Guru Mata Pelajaran

Dwi Ahmadi, S.Pd Banung Heru Cahyono, S.Pd


NIK. 19760006 NIK. 19760053

Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta didik


NAMA :……………………………………
KELAS:…………………………………….

20
LEMBAR KERJA SISWA
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR

PERBAIKAN SISTEM REM

Petunjuk
1. Lakukan pekerjaan sesuai dengan judul lembar kerja ini dengan memperhatikan pedoman kerja SOP
(Standar Operating Prosedur) pada manual Book.
2. Lakukan pekerjaan sesuai dengan jobsheet yang sudah anda miliki.
3. Perhatikan keselamatan kerja yang ada.
4. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan tugas.
5. Isilah lembar kerja siswa sesuai dengan hasil unjuk kerja yang telah dilakukan.

A. Lakukan Pembongkaran Rem depan dan rem Belakang


B. Ukur pemeriksaan dibawah ini

NO PEKERJAAN HASIL STANDAR

1. Mengukur tebal pad rem

2. Mengukur diameter luar piston caliper

3. Mengukur diameter dalam rumah piston


caliper

4. Mengukur tebal disk brake

21
5. Mengukur keolengan disk brake

6. Mengukur keolengan poros roda depan

7. Mengukur diameter dalam rumah tromol

8. Mengukur tebal kanvas rem tromol

9. Mengukur kebebasan pedal rem belakang

10. Mengukur keolenan poros roda depan

22
C. Lakukan Perakitan rem depan dan rem belakang

Sleman, ............................
Penguji, Peserta,

___________________ _________________

Lampiran 3. Soal, kunci jawaban dan pengetahuan


23
SOAL PILIHAN GANDA

KARTU SOAL NOMOR 1


(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor


Kelas/Semester : XI/2

Menganalisis ganguan pada sistem rem mekanik


Kompetensi Dasar
Menjelaskan dan meng-analisis gangguan pada sistem rem cakram
Materi
mekanik
Siswa mmpu mengetahui macam macam kerusakan pada rem
Indikator Soal
mekanik
Analisis (C4) HOTS
Level Kognitif

Soal

Komponen apa yang harus diperiksa jika saat pedal rem mekanik diinjak rem berbunyi
a. Pengecekan pada bagian master silinder
b. Pengecekan jalur minyak mekanik
c. Pengecekan pada bagian handel reem belakang
d. Pengecekan Pada tromol dan kanvas rem mekanik
e. Pengecekan pada bagian piston kaliper rem mekanik

Kunci Pedoman Penskoran

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
1 c. Pengecekan Pada tromol dan kanvas rem mekanik

LK-4c KARTU SOAL URAIAN

KARTU SOAL NOMOR 2


(URAIAN)

Mata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor


Kelas/Semester : XI/2

Menganalisis ganguan pada sistem rem mekanik


Kompetensi Dasar
24
Perbaikan rem mekanik
Materi
Siswa mmpu megetahui urutan perbaikan rem mekanik
Indikator Soal
Analisis (C4) HOTS
Level Kognitif

Soal
1. Jelaskan apa penyebab handelrem ekanik lambat atau terlalu keras untuk kembali pada posisi
semula
.

Kunci Pedoman Penskoran

NO
URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI SKOR
SOAL
1  Terjadi keausan pada sepatu rem akibat bergesekan dengan nok
( tonjolan).
 Terjadi keausan atau patah, pada per rem.
 Terjadi kerenggangan yang berlebihan antara lengan rem
dengan nok. penyetelan kurang tepat.
 Tromol macet akibat kontaminasi. kabel rem macet karna
kurang pelumasan. kesalahan pemasangan pada tromol

Lampiran 4. Foto Kegiatan Pembelajaran

Lampiran 1: Kegiatan Pendahuluan

25
SETELAH berdoa selesai, dilanjutkan kegiatan apresiasi, motivasi pembelajaran dengan materi sistem
rem hidrolik

Lampiran 2: Kegiatan Inti

Mengkaji materi sistem rem hidrolik secara berkelompok

26
Dilanjutkan dengan praktek sistem rem cakram pada sepeda motor absolute revo

Presentasi hasil praktik didepan kelas

27
Lampiran 3: Kegiatan Penutup

Me

Menarik kesimpulan hasil pembelajaran tersebut dan diakhiri dengan doa

28

Anda mungkin juga menyukai