Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii
PETA KEDUDUDUKAN BUKU TEKS BAHAN AJAR …………………… iv
GLOSARIUM …………………………………………………………………. v
ii
BAB I
TEKNIK PEMESINAN GERINDA 1
A. Deskripsi
Kegiatan pembelajaran teknik pemesinan gerinda 1, terdiri dari beberapa
kegiatan belajar diantaranya: mesin gerinda datar (surface grinding
machine), bagian-bagian utama mesin gerinda datar, perlengkapan mesin
gerinda datar, macam-alat potong pada mesin gerinda datar, parameter
pemotongan pada mesin gerinda datar dan teknik pemesinan gerinda datar.
B. Uraian Materi
Sebelum mempelajari materi mesin frais standar, lakukan kegiatan sebagai
berikut:
Pengamatan:
Silahkan mengamati mesin gerinda datar yang terdapat pada (Gambar 1.1)
atau objek lain sejenis disekitar anda (dilingkungan bengkel mesin produksi).
Selanjutnya tugas anda adalah:
a. Sebutkan bagian-bagian utama mesin gerinda datar berikut fungsinya
3
b. Sebutkan perlengkapan mesin gerinda datar berikut fungsinya
c. Jelaskan bagaimana cara mengoperasikan mesin gerinda datar
Menanya:
Apabila anda mengalami kesulitan dalam menjawab tugas diatas,
bertanyalah/ berdiskusi/ berkomentar kepada sasama teman atau guru yang
sedang membimbing anda.
Mengekplorasi:
Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait tugas tersebut
melalui: benda konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen.
4
Mengasosiasi:
Selanjutnya katagorikan/ kelompokkan masing-masing bagian dan
perlengkapan mesin gerinda datar. Apabila anda sudah melakukan
pengelompokan, selanjutnya jelaskan bagaimana cara menggunakannya.
Mengkomunikasikan:
Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda terkait mesin gerinda
datar, dan selanjutnya buat laporannya.
5
1) Mesin Gerinda Datar Spindel Horizontal Dengan Gerak Meja Bolak-
Balik.
Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja
bolak-balik adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda
gerinda berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan
bersentuhan/ bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak
mendatar bolak-balik (Gambar 1.2).
Jenis mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja bolak-
balik terdapat dua jenis yaitu, mesin gerinda datar posisi spindel
horizontal dengan gerak meja bolak-balik (kolom mesin satu buah) -
(Gambar 1.3) dan mesin gerinda datar posisi spindel horizontal dengan
gerak meja bolak-balik (kolom mesin dua buah) - (Gambar 1.4). Jenis
mesin gerinda datar yang pertama, spindel mesin hanya dapat
bergerak satu arah yaitu naik/turun arah vertikal karena hanya memilki
satu kolom mesin sebagai pengarahnya. Untuk jenis mesin gerinda
datar yang kedua, spindel mesin dapat bergerak dua arah yaitu
naik/turun arah vertikal dan bergerak kesamping kanan/kiri arah
horisontal, karena memiliki dua kolom mesin sebagai pengarahnya.
Mesin gerinda datar jenis ini, digunakan untuk menggerinda benda
kerja berbentuk persegi panjang dengan bidang permukaan rata,
betingkat atau menyudut.
6
Gambar 1.3. Mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak
meja bolak-balik (kolom mesin satu buah)
Gambar 1.4. Mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja
bolak-balik (kolom mesin dua buah)
7
2) Mesin Gerinda Datar Spindel Horizontal Dengan Gerak Meja
Berputar.
Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja
berputar adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda
berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan
bersentuhan/bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak
mendatar mengikuti gerakan meja yang berputar (Gambar 1.5).
8
a) Mesin Gerinda Datar Spindel Vertical Dengan Gerak Meja Bolak-
Balik
Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja
bolak-balik adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda
gerinda berputar pada posisi vertical (searah jarum jam) dan
bersentuhan/bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak
mendatar bolak-balik mengikuti gerakan meja (Gambar 1.7).
16
Gambar 1.10. Mesin gerinda datar posisi spindel vertical
dengan gerak meja berputar (kolom mesin satu buah)
18
Gambar 1.13. Mesin gerinda datar manual
19
Gambar 1.14. Mesin gerinda datar semi otomatis
20
Gambar 1.1.5. Mesin gerinda datar otomatis
21
Gambar 1.16. Mesin gerinda datar CNC
22
2 11
16
17
3
4
6
5 7
9
10
14
13
1
15
12
Keterangan:
1. Body mesin 9. Handel penggerak meja
melintang
2. Kolom mesin 10. Tuas penggerak otomatis
3. Spindel mesin 11. Handel/tuas pengatur
pemakanan roda gerinda
4. Roda gerinda 12. System hidroulik
5. Dudukan meja magnetik 13. System pendingin dan penyedot
debu
6. Meja magnetik 14. Panel kelistrikan
7. Pelindung air pendingin 15. Panel ON-OFF meja magnetic
8. Handel penggerak meja 16. Panel indikator posisi
memanjang penggerindaan
23
Fungsi dari masing-masing bagian mesin gerinda datar spindel
horizontal adalah sebagi berikut:
24
Panel kelistrikan, berfungsi sebagai tempat tombol-tombol
pengendali motor spindel, pompa oli, pompa air dan tombol darurat
(emergensi)
Panel ON-OFF meja magnetic, berfungsi sebagai pengatur aktif
tidaknya meja magnetik dan beasarnya kekuatan pengikatan benda
kerja.
Panel indikator posisi pemakanan, berfungsi sebagai alat penunjuk
posisi penggerindaan berupa angka-angka
3
8
4 6
2 7
5
25
Keterangan:
1. Kolom mesin 5. Sytem pendingin
2. Meja magnetik 6. Panel kelistrikan
3. Spindel mesin 7. System hidroulik
4. Roda gerinda 8. Handel/tuas pengatur pemakanan
roda gerinda
27
satu dengan yang lainnya sudah dikondisikan kesikuan dan
kesejajarannya.
28
Gambar 1.20. Ragum sudut universal presisi
30
Gambar 1.24. Macam-macam meja magnet
permanen berbentuk bulat
31
Benda kerja diatur pada posisi garis kerja aliran medan magnet
yang terdapat pada pencekam magnet.
Posisi tuas „OFF‟, aliran magnet dipindahkan karena lempengan
magnet dan sisipan tidak segaris kerja aliran medan magnet. Plat
atas dan sisipan akan menutupi aliran yang menuju ke benda
kerja sehingga benda kerja tidak tercekam.
32
Melepas benda kerja dilakukan dengan memutuskan aliran listrik
yang menuju pencekam magnet dengan menggunakan tombol
on/off.
a c
b d
35
Peralatan bantu pencekaman jenis ini, digunakan untuk
mencekam benda kerja yang tidak memungkinkan dicekam
langsung pada meja magnet karena memiliki ukurannya relatif
kecil, dan blok penghantar medan magnet beralur “V” digunakan
untuk mencekam benda kerja menyudut dengan sudut istimewa
atau benda berbentuk bulat.
Blok/Balok Penyiku
Blok penyiku (Gambar 1.30), adalah salah satu perlengkapan
bantu pencekam benda kerja pada mesin gerinda datar yang
digunakan untuk membantu mencekam benda kerja berbentuk
pelat yang berukuran tinggi dan tipis yang akan digerinda pada
bidang sisi/tepinya.
36
a) Dudukan/Pemegang alat Pengasah dan Pembentuk Roda
Gerinda/Dreser (Dresser)
Dudukan/pemegang alat pengasah dan pembentuk roda
gerinda/dreser, adalah salah satu perlengkapan mesin gerinda datar
yang berfungsi sebagai dudukan atau pemegang dreser pada saat
melakukan pembentukan dan pengasahan roda gerinda. Secara
garis besar terdapat dua jenis dudukan/ pemegang dresser yaitu:
37
- Sinus Pembentuk Sudut Roda Gerinda (Angle Sine Wheel
Dresser)
Sinus pembentuk sudut roda gerinda (Gambar 1.32), digunakan
untuk membentuk sudut pada permukaan dan sisi roda gerinda
dengan profil rata.
38
- Pembentuk Roda Gerinda Universal (Universal Wheel
Dresser)
Pembentuk roda gerinda universal (Gambar 1.34), digunakan
untuk membentuk permukaan dan sisi roda gerinda dengan
bentuk/profil tertentu sesuai kebutuhan hasil bentuk
penggerindaan.
39
Gambar 1.35. Pembentuk radius da sudut roda gerinda dengan
kaca pembesar/optic
40
Gambar 1.36. Dreser intan mata satu
41
Gambar 1.38. Dreser intan mata banyak
42
Roda Dresser Intan Berputar (Rotary Powered Diamond
Dresser Wheel)
Roda dreser intan berputar (Gambar 1.40), digunakan untuk
membentuk dan mengasah roda gerinda yang memiliki ukuran
tidak lebih besar dari 200 mm dan yang sering memerlukan
pembentukan dan pengasahan. Contoh penggunaan dresser intan
berputar dapat dilihat pada (Gambar 1.41)
b) Dudukan penyetimbang.
Dududukan penyetimbang, berfungsi sebagai dudukan arbor pada
saat membalancing batu gerinda. Terdapat dua jenis dudukan
penyetimbang yaitu, dudukan penyetimbang dengan batang pelat
pipih, batang lurus dan dengan rol. Dudukan penyetimbang dengan
batang pelat pipih dan contoh penggunaannya dapat dilihat pada
(Gambar 1.45), dudukan penyetimbang dengan batang lurus dan
contoh penggunaannya dapat dilihat pada (Gambar 1.46) dan
dudukan penyetimbang dengan rol dan contoh penggunaannya
dapat dilihat pada (Gambar 1.47)
46
Tabel 1.1. Contoh spesifikasi mesin gerinda datar secara lengkap dari
salah satu industri pembuat mesin gerinda datar
47
C. Rangkuman
Penggerindaan gerinda datar adalah suatu teknik penggerindaan yang
mengacu pada pembuatan bentuk datar, dan permukaan yang tidak rata
pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang
berputar. Pada umumnya Mesin Gerinda digunakan untuk penggerindaan
permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik.
Berdasarkan sumbu utama : gerinda datar spindel horizontal dengan
gerak meja bolak-balik, gerinda datar spindel horizontal dengan gerak
meja berputar, gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja bolak-
balik dan gerinda datar spindel vertical dengan gerak meja berputar.
Berdasarkan prinsip kerja : gerinda datar manual, gerinda datar semi
otomatis, gerinda datar otomatis dan gerinda datar Computer Numerical
Control (CNC)
Bagian-bagian utama mesin gerinda datar : spindel pemakanan batu
gerinda,pembatas langkah meja mesin, sistem hidrolik, spindel penggerak
meja mesin naik turun, spindel penggerak meja mesin kanan-kiri, tuas
pengontrol meja mesin, panel kontrol, meja mesin.
Perlengkapan mesin gerinda datar: 1).Perlengkapan pencekaman/
pengikatan benda kerja terdiri atas ragum rata presisi, ragum poros
presisi, ragum sudut universal presisi, ragum sinus presisi , ragum sinus
presisi universal, meja/chuck magnet permanen, meja magnet listrik, meja
sinus magnet, meja sinus magnet universal, peralatan bantu pencekaman
khusus, peralatan bantu pencekaman. 2). Peralatan pembentuk dan
pengasah roda gerinda terdiri atas : dudukan/pemegang alat pengasah
dan pembentuk roda gerinda, pemegang dreser roda gerinda bentuk
standar, alat pengasah dan pembentuk roda gerinda/dresser
3). Perlengkapan penyetimbang (balancing) roda gerinda terdiri atas
pengikat roda gerinda, dudukan penyetimbang.
Ukuran/spesifikasi utama mesin gerinda datar meliputi, jarak meja kerja
dengan senter spindel mesin, panjang maksimal gerakan meja arah
memanjang dan panjang maksimal gerakan meja arah melintang
48
D. Tugas
1. Buat rangkuman dengan singkat, terkait materi mesin gerinda datar.
2. Produk/benda kerja hasil penggerindaan datar, dapat digunakan untuk
komponen-komponen pemesinan. Jelaskan dengan singkat untuk apa
saja komponen-komponen tersebut diaplikasikan pada sebuah
rangkaian pemesinan.
E. Tes Formatif
1. Jelaskan fungsi mesin mesin gerinda datar.
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerinda datar berdasarkan
sumbu utama nya !.
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerinda datar berdasarkan
prinsip kerja nya !
4. Sebutkan bagian-bagian utama mesin gerinda datar minimal 5 buah.
5. Sebutkan perlengkapan mesin gerinda datar minimal 5 buah
49
BAB II
RODA GERINDA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya,
pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik
dapat:
1. Menyebutkan dan menjelaskan bagian-bagian batu gerinda
2. Menjelaskan struktur batu gerinda
3. Menjelaskan penandaan roda gerinda
4. Menjelaskan penajaman/dressing roda gerinda
5. Menjelaskan pemasangan roda gerinda
6. Menjelaskan penggunaan roda gerinda
B. Uraian Materi
Sebelum mempelajari materi mesin frais standar, lakukan kegiatan sebagai
berikut:
Pengamatan:
Silahkan mengamati macam-macam roda gerinda yang terdapat pada
(Gambar 2.1) atau objek lain sejenis disekitar anda (dilingkungan bengkel
mesin produksi). Selanjutnya sebutkan macam-macam roda gerinda dan
funsinya serta jelaskan bagian-bagiannya.
Mengekplorasi:
Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait tugas tersebut
melalui: benda konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen.
Mengasosiasi:
Selanjutnya katagorikan/ kelompokkan masing-masing macam-macam pisau
frais tersebut. Apabila anda sudah melakukan pengelompokan, selanjutnya
jelaskan fungsinya dan cara menggunakannya..
Mengkomunikasikan:
Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda terkait dengan macam-
macam roda gerinda dan fungsinya serta bagia-bagiannya dan selanjutnya
buat laporannya.
RODA GERINDA
Roda gerinda terdiri dari butiran pemotong (abrasive) dan perekat (bond)
yang dibuat dengan cara dipanaskan pada dapur listrik sampai temperatur
tertentu, kemudian dikempa dalam cetakan dengan bentuk yang diinginkan.
Roda gerinda adalah salah satu jenis alat pemotong yang digunakan untuk
pekerjaan finishing dengan hasil tingkat kehalusan dan toleransi tertentu,
yang sebelumnya sudah dilakukan pengerjaan awal dengan jenis mesin
lainnya. Fungsi roda gerinda diantaranya, digunkan unutk menggerinda
datar, mengasah dan membentuk pisau atau untuk jenis pekerjaan lain yang
tidak dapat dikerjakan pada mesin perkakas lainnya.
52
D. Macam-macam Butiran Pemotong (Abrasive).
Butiran pemotong dibuat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Terdapat
macam-macam butiran pemotong diantaranya:
Dipanaskan Disaring
Ukuran
Gambar 2.3. Proses pembuatan butiran alumunium oxide
53
2) Silicon carbida (Sic) “ Simbol C ”
Silikon karbida warna hitam mengandung setidaknya 95% SiC. Memiliki
sifat kurang keras namun tangguh dan efisien digunakan untuk grinding
bahan nonferrous.
Silikon karbida warna hijau mengandung setidaknya 97% SiC. Memilki
sifat yang lebih baik jika dibandingkan dengan silicon karbida berwanan
hitam digunakan untuk menggerinda karbida yang disemen (bahan
keras).
Roda gerinda dengan butiran silikon karbida secara umum digunakan
untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai tegangan tarik
rendah (besi tuang kelabu, grafit, alumunium, kuningan dan carbide).
Proses pembuatan butiran silicon karbida dapat dilihat pada
(Gambar 2.4).
Kombinasi
Serbuk gergaji
Besi Oksida + karbon Dipanaskan 2300oC
Silisium SiC
54
Gambar 2.5. Proses pembuatan butiran boron nitrit
55
1) Perekat Keramik (Vitrified bond).
Sebagian besar roda gerinda menggunakan perekat jenis keramik.
Kelebihannya perekat jenis ini diantaranya: tahan terhadap air, oly,
asam dan panas. Sedangkan kelemahanya diantaranya: rapuh dan
kasar, sehingga batu gerinda tidak boleh tipis. Proses pembuatan
perekat keramik dapat dilihat pada (Gambar 2.7).
diperiksa
Gambar 2.7. Proses pembuatan perekat keramik
2) Perekat silikat.
Khusus digunakan untuk mengasah alat-alat potong, karena perekat
jenis ini mudah melepaskan butiran (pulder acting). Proses pembuatan
perekat silikat dapat dilihat pada (Gambar 2.8).
Dicetak Diperiksa
260oC, 24 hari
Gambar 2.8. Proses pembuatan perekat silikat
3) Perekat shellac.
Jenis perekat ini digunakan untuk pengerjaan halus, dan ketahanan
terhadap panas rendah. Proses pembuatan perekat shellac dapat
dilihat pada (Gambar 2.9).
56
Shellac + Abrasive
4) Perekat Karet.
Roda gerinda dengan perekat karet digunakan untuk roda gerinda
pengontrol/penahan pada mesin gerinda silinder tanpa senter
(centerless grinding). Proses pembuatan perekat karet dapat dilihat
pada (Gambar 2.10).
dicetak diperiksa
Gambar 2.10. Proses pembuatan perekat karet
Bakelit + Abrasive
dicetak diperiksa
Gambar 2.11. Proses pembuatan perekat resin syntetik
57
6) Perekat logam.
Roda gerinda dengan perekat logam, digunakan untuk mengikat butiran
pemotong boron nitride dan Intan. Proses pembuatan perekat resin
syntetik dapat dilihat pada (Gambar 2.12).
59
H. Struktur Roda Gerinda
Struktur roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang
terdapat diantara butiran pemotong. Pori-pori berfungsi sebagai ruang/tempat
beram dan memperbaiki proses pendinginan.
Struktur roda gerinda secara garis terdiri dari tiga jenis yaitu, struktur
terbuka (open structure/open spacing), struktur sedang (medium
struktur/medium spacing) dan struktur padat (dense structure/close
spacing).
63
6) Roda Gerinda Pengurangan Dua Sisi (Recessed Two Side Wheels)
Roda gerinda pengurangan dua sisi (Gambar 2.25), digunakan untuk
penggerindaan datar dengan posisi spindel tegak atau vertikal.
64
Gambar 2.27. Roda gerinda mangkuk kerucut
65
Gambar 2.29. Roda gerinda piring gergaji
Gambar 2.31. Roda gerinda dalam tanpa tangkai dan dengan tangkai
66
13) Roda Gerinda Bentuk Khusus
Roda gerinda bentuk khusus (Gambar 2.32), digunakan untuk
penggerindaan datar pada mesin gerinda datar dengan spindel tegak
atau vertikal. Roda gerinda jenis ini terdapat beberapa buah mata batu
gerinda yang diikatkan pada pemegang/holdernya, yang jumlahnya
tergantung dari besar diameter pemegangnya. Sehingga apabila ada
salah satu mata batu gerinda yang rusak, penggantiannya cukup satu
mata batu gerinda saja.
67
Gambar 2.33. Contoh penandaan roda gerinda
68
Contoh pembacaan atau pengertian penandaan roda gerinda
sebagaimana terlihat pada (Gambar 2.35), adalah sebagai berikut:
Gambar 2.36. Permukaan roda gerinda yang tidak rata atau rusak
(miring atau beralur) akibat kesalahan penggunaan
70
b) Pembentukan Roda Gerinda Bentuk Miring
Pembentukan roda gerinda bentuk miring, digunakan untuk
penggerindaan pada mesin gerinda datar dengan hasil permukaan
miring. Alat yang digunakan untuk melakukan pembentukan adalah,
sinus pembentuk sudut roda gerinda (angle sine wheel dresser) dan
dreser. Hasil pembentukan roda gerinda bentuk miring dengan sinus
pembentuk sudut roda gerinda dapat dilihat pada (Gambar 2.38).
71
Gambar 2.39. Pembentukan roda gerinda bentuk miring dengan
pembentuk sisi roda gerinda presisi
72
Gambar 2.40. Hasil pembentukan roda gerinda multi bentuk
dengan pembentuk roda gerinda universal
73
roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiran
pemotong (Gambar 2,42) dan glazing adalah tumpulnya roda gerinda
yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotong (Gambar
2.43). Pada umummya terjadi pada roda gerinda yang keras, maka dari
itu perhatikan spesifikasi roda gerinda.
74
Gambar 2.43. Tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan
oleh ausnya sisi potong butiran pemotong
75
Gunakan dreser hanya untuk pekerjaan truing dan dressing
Untuk menghindari lepasnya dreser dari pemegangnya, hindari
terjadinya beban kejut pada saat digunakan
Intan memiliki sifat kekerasan sangat keras dan tahan terhadap
gesekan, namun rentan terhadap benturan. Maka dari itu, hindari
dari terjadinya benturan atau terjatuh.
76
Gambar 2.45. Penempatan atau posisi dreser yang salah
3) Seting Dreser
Pada saat melakukan seting posisi dreser harus dilakukan secara hati-
hati. Tempatkan dreser ditengah-tengah roda gerinda, jika sudah
menyentuh baru kemudian lakukan penggeseran secara pelahan atau
menggunakan feding yang lambat agar permukaan roda gerinda benar-
bendar rata.
77
Gambar 2.47. Penempatan dan seting dreser
78
1) Tujuan Menyetimbangkan Roda Gerinda
Menyetimbangkan roda gerinda tujuannya adalah, membagi
massa/beban dari roda gerinda agar terpusatnya dengan menggatur
bobot penyeimbangnya.
79
Roda Gerinda Basah.
Roda gerinda basah tidak merata, akibat pada saat memberhentikan
pendingin masih keluar dari reran.
80
Kwalitas hasil penggerindaan kurang baik.
Dengan tidak setimbangnya roda gerinda, mengakibatkan roda
gerinda jadi bergetar sehingga kwalitas hasil peggerindaan kurang
baik.
Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda.
Dengan tidak setimbangnya roda gerinda, mengakibatkan beban yang
terjadi pada bantalan tidak merata sehingga mempercepat keausan
bantalan atau bearing pada mesin gerinda.
81
Gambar 2.54. Penemapatan dudukan penyetimbang
83
Gambar 2.59. Pemasangan satu bobot peyetimbang
Jika roda gerinda dapat berhenti pada posisi dimana saja. Dengan
demikian roda gerinda disebut setimbang.
86
2) Pemeriksaan roda gerinda dengan cara ditahan dengan tangan
Pemeriksaan roda gerinda dengan cara ditahan dengan tangan
(digantung atau dipegang pada lubang roda gerinda) – (Gambar 2.66),
caranya dengan memukul secara perlahan dengan menggunkan
sejenis tangkai obeng atau palu dari bahan plastic atau. Roda gerinda
yang perekatnya menggunakan keramik dan silikat, jika kondisinya
tidak retak akan berbunyi nyaring dan jika kondisinya retak tidak akan
berbunyi nyaring sehingga tidak layak untuk digunakan.
87
Gambar 2.67. Pengikatan roda gerinda pada spindel mesin
P. Rangkuman
Bagian roda gerinda : butiran pemotong (abrasive), perekat (bond) Struktur
roda gerinda ditentukan oleh besar kecilnya volume pori-pori yang terdapat
diantara butiran pemotong : struktur terbuka, struktur sedang, struktur padat.
Bentuk geometris roda gerinda standar : lurus (straight wheels), silinder
(cylinder wheels), tirus satu sisi (tappered one side wheel), tirus dua sisi
(tappered two side wheel), pengurangan satu sisi (recessed one side
wheels), pengurangan dua sisi (recessed two side wheel), mangkuk lurus
(straight cup wheels), mangkuk kerucut (tapper wheels), piring (dish wheels),
gergaji/piring radius (saw gummer/sauser wheels), tanpa senter (centerlees
grinding wheels), dalam (internal grinding wheels), bentuk khusus
Pada setiap roda gerinda terdapat suatu standar penandaan untuk
menentukan identitas sebuah batu gerinda. Identitas ini ditulisakan pada
kertas label yang ditempelkan pada sisi roda gerinda atau cara lain yang
berupa huruf atau angka.
Pengasahan/dresing roda gerinda bertujuan untuk mempertahankan/
mengkondisikan roda gerinda agar tajam kembali akibat dari terjadinya
88
loading dan glazing. Loading adalah tumpulnya roda gerinda yang
diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi butiran pemotong dan glazing
adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong
butiran pemotong
Untuk mendapatkan hasil penggerindaan yang baik, pemasang roda
gerinda harus setimbang (balance).
Q. Tugas
1. Buat rangkuman dengan singkat, terkait materi roda gerinda untuk
penggerindaan datar.
2. Jelaskan dengan singkat, jika penggerindaan datar menggunakan roda
gerinda tidak sesuai spesifikasi.
R. Tes Formatif
1. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian roda gerinda
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis struktur roda gerinda
3. Jelaskan bagaimana cara penandaan roda gerinda
4. Jelaskan bagaimana cara pengasahan dan pembentukan roda gerinda
5. Jelaskan langkah-langkah pemasangan roda gerinda
6. Jelaskan langkah-langkah menyetimbangkan roda gerinda
89
BAB III
PARAMETER PEMOTONGAN PADA MESIN GERINDA DATAR
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik
dapat:
1. Menghitung kecepatan keliling roda gerinda pada proses penggerindaan
datar
2. Menerapakan kecepatan keliling roda gerinda pada proses penggerindaan
datar
3. Menghitung putaran mesin (Revolotion permenit – Rpm) pada proses
penggerindaan datar
4. Menerapkan putaran mesin (Revolotion permenit – Rpm) pada proses
penggerindaan datar
5. Menghitung waktu pemesinan pada proses penggerindaan datar
6. Menerapakan waktu pemesinan pada proses penggerindaan datar
B. Uraian Materi
Sebelum mempelajari materi parameter pemotongan pada mesin gerinda
datar, lakukan kegiatan sebagai berikut:
Pengamatan:
Silahkan anda mengamati beberapa kegiatan proses peggerindaan pada
mesin gerinda datar (Gambar 3.1) atau objek lain sejenis disekitar anda.
Pada saat melakukan proses penggerindaan seperti yang anda lihat, untuk
dapat menggerinda permukaan benda kerja dengan baik sesuai tuntutan
pekerjaan, selain harus menggunakan spesifikasi roda gerinda yang sesuai
fakktor lainnya adalah penetapan parameter pemotongan yang digunakan
pada saat proses penggerindaan datar. Sebutkan parameter pemotongan
apa saja diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut dan jelaskan
bagaimana cara menghitungnya.
90
Gambar 3.1. Proses pnggerindaan datar pada mesin gerinda datar
Menanya:
Apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami tentang apa saja
parameter pemotongan yang diperlukan pada proses penggerindaan datar
dan cara menghitungnya, bertanyalah/berdiskusi atau berkomentar kepada
sasama teman atau guru yang sedang membimbing anda.
Mengekplorasi:
Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait parameter
pemotongan pada mesin bubut melalui: benda konkrit, dokumen, buku
sumber, atau hasil eksperimen.
Mengasosiasi:
Setelah anda memilki data dan menemukan jawabannya, selanjutnya
jelaskan bagaimana cara menerapkan pada proses pemebubutan.
91
Mengkomunikasikan:
Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda, terkait parameter
pemotongan pada mesin bubut, dan selanjutnya buat laporannya.
Keterangan:
POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling roda gerinda
dalam satuan meter/detik
n = Kecepatan putar roda gerinda/menit (Rpm)
d = Diameter roda gerinda dalam satuan milimeter
60 = Konversi satuan menit ke detik
1000 = Konversi satuan meter ke millimeter
92
Contoh:
Sebuah roda gerinda berdiameter 300 mm mempunyai kecepatan putar
1700 rpm, hitung kecepatan keliling roda gerindanya!
Jawab :
POS n π .d
meter/detik
x 1000 .
60
3;14 .300
POS 1700 x meter/detik
1000 . 60
POS 26,69 meter/detik
Jadi kecepatan keliling roda gerindanya adalah sebesar 26,69 meter/detik
4. Gerinda pedestal 26 - 33
5. Gerinda portabel 33 - 48
6. Gerinda datar 20 - 30
8. Penggerindaan pisau 18 - 23
93
2. Kecepatan Putar Mesin Gerinda Datar (Revolotion Per Menit - Rpm)
Kecepatan putar roda gerinda pada setiap pembuatannya, sudah
ditentukan oleh pabrik pembuat dan langsung dicantumkan pada kertas
label roda gerinda. Nilai kecepatan putar tersebut berlaku untuk diameter
roda gerinda yang baru. Sedangkan untuk roda gerinda yang sudah
digunakan, dimana ukuran diameternya sudah berkurang maka kecepatan
kelilingnya juga akan menurun. Oleh karena itu kecepatan keliling harus
dijaga tetap dengan cara menyesuaikan kecepatan putarannya.
Untuk menghitung kecepatan putar roda gerinda (n), dasar perhitungan
yang digunakan adalah rumus untuk menghitung kecepatan keliling roda
gerinda (POS).
POS n π .d
meter/detik
x 1000 .
60
Sehingga besarnya kecepatan putar roda gerinda (n) adalah:
POS.1000 .60
n π.d Rpm
Keterangan:
POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling dalam
satuan meter/detik
n = Putaran mesin/menit (Rpm)
d = Diameter roda gerinda dalam satuan milimeter
60 = Konversi satuan menit ke detik
1000 = Konversi satuan meter ke millimeter
Contoh:
Sebuah roda gerinda berdiameter (d) 200 mm, akan digunakan dengan
kecepatan keliling (POS) sebesar 26 meter/det. Hitung berapa kecepatan
putar roda gerinda tersebut!.
Jawab:
POS.1000 .60
n π.d Rpm
26.1000 .60
n 3,14 . 200 Rpm
94
n 2484,07 Rpm
Jadi kecepatan putar roda gerindanya adalah sebesar 2484,07 Rpm.
Benda Kerja
Benda
½d 15 l 15½ d
lu la
L
Keterangan:
L = Panjang langkah penggerindaan datar gerak memanjang (mm)
L = l + (la+lu)
l = Panjang benda kerja (mm)
la = Jarak bebas awal = (15+1/2. D) mm
lu = jarak bebas akhir = (15+1/2. D) mm
95
Contoh menghitung panjang langkah penggerindaan datar gerak
memanjang:
Sebuah benda kerja berbentuk balok persegi panjang memilki ukuran
panjang (l) 400 mm, akan digerinda datar dengan roda gerinda
berdiameter 300 mm. Hitung panjang langkah penggerindaan datar gerak
memanjangnya!.
Jawab:
L = l + (la+lu)
400 (15 1/2.300) (15 1/2.300)
730 mm
b
BendbBBa
Benda
Benda Kerja
2/3 b A 2/3 b
Keterangan:
C = Panjang langkah penggrindaan datar gerak melintang (lebar
96
penggerindaan)
= A + {2(2/3 . b)}
= A + (4/3 . b) mm
A = Lebar benda kerja (mm)
b = Tebal roda gerinda (mm)
Jawab:
C = A + (4/3 . b)
160 (4/3. 22)
189,33 mm
Jadi panjang langkah penggerindaan datar melintanggnya adalah sebesar
189,33 mm.
2.L.i
t F.1000
Keterangan:
L = panjang penggerindaan datar (mm)
= l + (la + lu)
l = panjang benda kerja (mm)
97
la = jarak bebas awal = (15+1/2. d) mm
lu = jarak bebas akhir = (15+1/2. d) mm
d = diameter roda gerinda (mm)
i = jumlah pemakanan
F = kecepatan gerak meja (m/menit)
Contoh:
Sebuah benda kerja berbentuk persegi panjang memilki ukuran
panjang (l) 300 mm dan lebarnya 15 mm, akan dilakukan
penggerindaan datar tanpa pergeseran meja dengan diameter roda
gerinda (d) 260 mm, jumlah pemakanan (i) 4 kali dan kecepatan gerak
meja 4 meter/menit. Hitung waktu pemesinannya!.
Jawab:
2.L.i
t F.1000
L = l + (la + lu)
300 (15 1/2.260) (15 1/2.260)
590 mm
2.590.4
t 4.1000
1,18 menit
98
2 . L. C .i
tm F.1000 . f
Keterangan:
L = panjang penggerindaan datar (mm)
= la + lu
la = Jarak bebas awal = (15+1/2. D) mm
lu = Jarak bebas akhir = (15+1/2. D) mm
C = Panjang langkah penggrindaan datar gerak melintang (lebar
penggerindaan)
= A + {2(2/3 . b)}
= A + (4/3 . b) mm
A = lebar benda kerja (mm)
b = lebar roda gerinda
i = jumlah pemakanan
F = kecepatan gerak meja (m/menit)
f = pemakanan menyamping (mm/langkah)
Contoh:
Sebuah benda kerja berbentuk persegi panjang memilki ukuran
panjang (l) 300 mm dan lebarnya (A) 150 mm, akan dilakukan
penggerindaan datar dengan pergeseran meja. Menggunakn diameter
roda gerinda (d) 280 mm dan lebarnya (b) 22 mm, jumlah pemakanan
(i) 5 kali, kecepatan gerak meja (F) 4 meter/menit dan pemakanan
menyamping (f) 16 mm. Hitung waktu pemesinannya!.
Jawab:
2.L. C. i
t F.1000 . f
L = l + (la + lu)
300 (15 1/2.280) (15 1/2.280)
610 mm
C = A + (4/3 . b)
99
150 (4/3 . 22)
179,33 mm
2.610 .179,33 . 5
t 4.1000 .16
17,09 menit
C. Rangkuman
Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada mesin gerinda datar
adalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel
yang mendasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada mesin
gerinda datar. Parameter pemotongan pada mesin gerinda datar
diantaranya: kecepatan keliling roda gerinda (peripheral operating speed -
POS), kecepatan putar mesin (Revolotion Permenit - Rpm), dan waktu
proses pemesinannya.
POS n π .d
x
meter/detik
1000 .
60
Sehingga besarnya kecepatan putar roda gerinda (n) adalah:
POS.1000 .60
n π.d Rpm
Keterangan:
POS = Peripheral operating speed atau kecepatan keliling dalam
satuan meter/detik
n = Putaran mesin/menit (Rpm)
d = Diameter roda gerinda dalam satuan milimeter
60 = Konversi satuan menit ke detik
1000 = Konversi satuan meter ke millimeter
Keterangan:
L = Panjang langkah penggerindaan datar gerak memanjang (mm)
101
L = l + (la+lu)
102
l = Panjang benda kerja (mm)
la = Jarak bebas awal = (15+1/2. D) mm
lu = jarak bebas akhir = (15+1/2. D) mm
Keterangan:
C = Panjang langkah penggrindaan datar gerak melintang (lebar
penggerindaan)
= A + {2(2/3 . b)}
= A + (4/3 . b) mm
A = Lebar benda kerja (mm)
b = Tebal roda gerinda (mm)
2.L.i
t F.1000
Keterangan:
L = panjang penggerindaan datar (mm)
= l + (la + lu)
l = panjang benda kerja (mm)
la = jarak bebas awal = (15+1/2. d) mm
lu = jarak bebas akhir = (15+1/2. d) mm
d = diameter roda gerinda (mm)
i = jumlah pemakanan
F = kecepatan gerak meja (m/menit)
103
Waktu Pemesinan Gerinda Datar Dengan Pergeseran Meja
Yang dimaksud waktu pemesinan gerinda datar dengan pergeseran meja
adalah, waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk menyelesaikan proses
penggerindaan datar dengan pergeseran meja kesamping. Waktu
pemesinan gerinda datar dengan pergeseran meja (t) dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
2 . L. C .i
tm F.1000 . f
Keterangan:
L = panjang penggerindaan datar (mm)
= la + lu
la = Jarak bebas awal = (15+1/2. D) mm
lu = Jarak bebas akhir = (15+1/2. D) mm
C = Panjang langkah penggrindaan datar gerak melintang (lebar
penggerindaan)
= A + {2(2/3 . b)}
= A + (4/3 . b) mm
A = lebar benda kerja (mm)
b= lebar roda gerinda
i = jumlah pemakanan
F= kecepatan gerak meja (m/menit)
f = pemakanan menyamping (mm/langkah)
D. Tugas
1. Buat rangkuman dengan ringkat terkait materi parameter pemesinan
gerinda datar
2. Jelaskan dengan singkat, jika proses penggerindaan datar tidak
menggunkan parameter pemotongan sesuai ketentuan.
E. Test Formatif
1. Sebuah roda gerinda berdiameter 280 mm mempunyai kecepatan
putar 2000 rpm, hitung kecepatan keliling roda gerindanya!
104
2. Sebuah roda gerinda berdiameter (d) 180 mm, akan digunakan
dengan kecepatan keliling (POS) sebesar 28 meter/det. Hitung berapa
kecepatan putar roda gerinda tersebut!
3. Sebuah benda kerja berbentuk balok persegi panjang memilki ukuran
panjang (l) 360 mm, akan digerinda datar dengan roda gerinda
berdiameter 300 mm. Hitung panjang langkah penggerindaan datar
gerak memanjangnya!
4. Sebuah benda kerja berbentuk balok persegi panjang memilki ukuran
lebar (A)= 180 mm, akan dilakukan penggrindaan datar dengan lebar
roda gerinda (b)= 20 mm. Hitung panjang langkah penggerindaan
datar gerak melintangnya!.
5. Sebuah benda kerja berbentuk persegi panjang memilki ukuran
panjang (l) 320 mm dan lebarnya 16 mm, akan dilakukan
penggerindaan datar tanpa pergeseran meja dengan diameter roda
gerinda (d) 250 mm, jumlah pemakanan (i) 6 kali dan kecepatan gerak
meja 4 meter/menit. Hitung waktu pemesinannya!.
6. Sebuah benda kerja berbentuk persegi panjang memilki ukuran
panjang (l) 200 mm dan lebarnya (A) 100 mm, akan dilakukan
penggerindaan datar dengan pergeseran meja. Menggunakn diameter
roda gerinda (d) 240 mm dan lebarnya (b) 22 mm, jumlah
pemakanan
7. 6 kali, kecepatan gerak meja (F) 4 meter/menit dan pemakanan
menyamping (f) 14 mm. Hitung waktu pemesinannya!.
105
BAB IV
Teknik Pengerindaan Datar
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, dengan melalui mengamati, menanya,
pengumpulan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan, peserta didik
dapat:
1. Mengikat benda kerja pada mesin gerinda datar sesuai SOP
2. Menggerinda rata siku dan sejajar pada mesin gerinda datar sesuai SOP
3. Menggerinda miring pada mesin gerinda datar sesuai SOP
4. Menggerinda alur pada mesin gerinda datar sesuai SOP
5. Menggerinda profil pada mesin gerinda datar sesuai SOP
6. Menerapkan K3L pada proses penggerindaan datar sesuai SOP
B. Uraian Materi
Sebelum mempelajari materi proses penggerindaan pada mesin gerinda
datar, lakukan kegiatan sebagai berikut:
Pengamatan:
Silahkan anda mengamati kegiatan proses penggerindaan pada mesin
gerinda datar (Gambar 3.1) atau objek lain sejenis disekitar anda. Pada saat
melakukan proses penggerindaan seperti yang anda lihat, tentunya untuk
dapat melakukan sesuai ketentuan yang berlaku perlu menguasai berbagai
macam teknik peggerindaan. Sebutkan beberapa teknik penggerindaan
dengan mesin gerinda datar dan jelaskan bagaimana prosesnya.
106
Gambar 3.1. Bebagai proses penggerindaan dengan mesin gerinda datar
Menanya:
Apabila anda mengalami kesulitan dalam menjawab tugas diatas,
bertanyalah/ berdiskusi/ berkomentar kepada sasama teman atau guru yang
sedang membimbing anda.
Mengekplorasi:
Kumpulkan data secara individu atau kelompok, terkait tugas tersebut
melalui: benda konkrit, dokumen, buku sumber, atau hasil eksperimen.
Mengasosiasi:
Setelah anda memilki data dan menemukan jawabannya, selanjutnya
jelaskan bagaimana cara menerapkan pada proses penggerindaan dengan
mesin gerinda datar.
Mengkomunikasikan:
Presentasikan hasil pengumpulan data-data anda, terkait parameter
pemotongan pada mesin gerinda datar, dan selanjutnya buat laporannya
107
TEKNIK PENGERINDAAN DATAR
Yang dimaksud teknik penggerindaan datar adalah, bagaimana cara
melakukan berbagai macam proses penggerindaan datar dengan mesin
gerinda datar yang dilakukan dengan menggunakan prosedur dan tata cara
yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L),
109
saja dengan cara dan teknik yang berbeda jika dibandingkan dengan
pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan
lebar. Untuk pengikatan benda kerja yang berukuran relatif kecil,
pada posisi bagian sekeliling benda kerja harus ditahan dengan
menggunakan pelat atau alat penahan lainnya (Gambar 4.5). Hal ini
harus dilakukan, agar benda kerja tidak mudah terdorong
kedepan/kebelakang dan kesamping kanan/kiri atau terlepas akibat
dari pengikatan meja magnet yang kurang kuat karena luasan benda
kerja yang diikat relatif kecil kecil.
110
Gambar 4.6. Pengikatan benda kerja berukuran relatif tinggi
111
a) Pengikatan Benda Kerja Berkuran Relatif Pendek
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek, dapat
dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah satu buah (Gambar
4.8). Hal ini dapat dilakukan karena hampir sepanjang benda kerja
terikat pada mulut ragum, sehingga sudah dapat terikat dengan kuat.
113
Gambar 4.11. Pengikatan benda kerja dengan balok
penghantar magnet alur V
114
Pengikatan Benda Kerja Dengan Ragum Sudut Universal Presisi
Pengikatan benda kerja dengan ragum sudut universal presisi, pada
umumnya dilakukan untuk mendapatkan hasil penggerindaan miring
dengan besar sudut tertentu. Ketelitian alat ini dapat mencapai nilai
detik, sehingga dapat menghasilkan kemiringan bidang yang presisi.
Cara pengikatannya adalah dengan meletakkan benda kerja pada
mulut ragum sudut universal presisi yang sudah disetel sudutnya, baru
kemudian dikencangkan (Gambar 4.13).
115
.
Gambar 4.14. Penggunaan media pendingin pada proses
penggerindaan datar
- Solube oils
Solube oils, adalah salah satu jenis media pendingin berupa
campuran antara oli (hasil penambangan) dengan bahan tambah
tertentu. Dalam penggunaannya harus dicampur dengan air dengan
perbandingan antara 1:20 ÷ 1:40, artinya 20 ÷ 40 % berupa air dan
1 % berupa solube oils, dan setelah dilakukan pencampuran dua
bahan tersebut hasilnya akan berwarna putih seperti air santan atau
susu. Media pendingin jenis ini, yang umum digunakan diantaranya,
dromus D dan E yang diproduksi oleh Shell Oil.
117
Gambar 4.16. Pompa cairan pendingin
118
miring dan alur/profil. Untuk mendapatkan hasil penggerindaan yang baik,
langkah-langah yang harus dilakukan sebelum melakukan penggerindaan
datar meliputi:
119
Penggerindaan Rata, Sejajar dan Siku
Penggerindaan rata, sejajar dan siku dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu, dengan meja magnet dan ragum persisi.
120
Lakukan penggerindaan bidang pertama hingga mendapatkan
bidang dasar untuk penggerindaan bidang berikutnya
(kedua/sebaliknya).
Lepas benda kerja dari meja magnet, selanjutnya bersihkan meja
magnet dan benda kerja dari kotoran. Jika pada sisi ujung bidang
permukaan benda kerja terdapat chip akibat dorongan roda
gerinda pada saat penggerindaan, bersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan kikir halus atau batu gerinda berbentuk
batang yang gritnya halus, sehingga tidak menganggu
pemasangan benda kerja untuk penggerindaan kedua
121
dilakukan penggerindaan diletakkan pada posisi bebas
penggerindaan (samping kanan dan kiri). Untuk mendapatkan
hasil penggerindaan yang rata, siku dan sejajar, letakkan bidang
dasar penggerindaan yang sudah yakin bahwa bidang tersebut
sudah siku dengan bidang kesatu dan kedua walaupun belum
dilkukan penggerindan.
Lakukan penggerindaan bidang ketiga, hingga mencapai ukuran
dan kehalusan sesuai tuntutan pada gambar kerja
Lepas benda kerja dari meja magnet, selanjutnya bersihkan meja
magnet dan benda kerja dari kotoran. Jika pada sisi ujung bidang
permukaan benda kerja terdapat chip akibat dorongan roda
gerinda pada saat penggerindaan, bersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan kikir halus atau batu gerinda berbentuk
batang yang gritnya halus, sehingga tidak menganggu
pemasangan benda kerja untuk penggerindaan keempat
122
Gambar 4.17. Penggerindaan rata, sejajar dan siku
dengan ragum presisi
123
Pengerindaan Bidang Kedua:
Untuk melanjutkan penggerindaan bidang kedua. rubah posisi
benda kerja dengan membalikannya (yang tadinya diatas
diletakkan dibawah sebagai bidang dasar penggerindaan). Agar
hasi penggerindaanya sejajar antara bidang satu dan dua, kondisi
meja magnet dan benda kerja harus benar-benar bersih dari
kotoran
Lakukan penggerindaan bidang kedua, hingga mencapai ukuran
dan kehalusan sesuai tuntutan pada gambar kerja
Lepas benda kerja dari meja magnet, selanjutnya bersihkan meja
magnet dan benda kerja dari kotoran. Jika pada sisi ujung bidang
permukaan benda kerja terdapat chip akibat dorongan roda
gerinda pada saat penggerindaan, bersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan kikir halus (untuk benda kerja lunak atau
dengan batu gerinda berbentuk batang yang gritnya halus (untuk
roda gerinda keras), sehingga tidak menganggu pemasangan
benda kerja untuk penggerindaan bidang ketiga
124
gerinda pada saat penggerindaan, bersihkan terlebih dahulu
dengan menggunakan kikir halus atau batu gerinda berbentuk
batang yang gritnya halus, sehingga tidak menganggu
pemasangan benda kerja untuk penggerindaan keempat
Penggerindaan Miring
Penggerindaan bidang miring, pengikatan benda kerjanya dapat
dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan
menggunakan ragum sudut universal presisi (Gambar 4.18).
126
Secara garis besar penggerindaan alur/profil dengan meja magnet
langkah-langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
Pasang benda kerja pada meja magnet dan yakinkan bahwa meja
magnet dan permukaan benda kerja yang akan dijadikan bidang
dasar penggerindaan dalam keadaan bersih tidak ada yang
mengganjal.
Atur langkah memanjang dan melintang dengan mengatur stopper
gerak meja, dengan panjang langkah sesaui prosedur yang telah
dijelaskan pada materi sebelumnya
Lakukan penggerindaan bidangalur/profil hingga mencapai ukuran
dan kehalusan sesuai tuntutan pada gambar kerja
Lepas benda kerja dari meja magnet, selanjutnya bersihkan meja
magnet dan benda kerja dari kotoran. Jika pada sisi ujung bidang
permukaan benda kerja terdapat chip akibat dorongan roda gerinda
pada saat penggerindaan, bersihkan terlebih dahulu dengan
menggunakan kikir halus (untuk benda kerja lunak) atau dengan batu
gerinda berbentuk batang yang gritnya halus (untuk benda kerja
keras), sehingga hasil penggerindaan langsung dapat digunkan
127
1) Yang Harus Dilakukan
Kegiatan yang harus dilakukan terkait penerapan K3L pada saat proses
penggerindaan datar diantaranya:
a) Menggunakan Pakaian Kerja
Untuk menghindari baju dan celana harian terkena kotoran, oli dan
benda-benda lain pada saat melakukan proses penggerindaan datar,
operator harus menggunakan pakaian kerja yang standar
sebagaimana terlihat pada (Gambar 4.19).
128
Gambar 4.20. Menggunaan kaca mata yang standar
pada saat proses pembubutan
129
mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dan aman dalam
melakukannya harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
diantaranya:
130
dibenarkan karena peralatan rawan akan terjadinya kerusakan akibat
saling berbenturan atau mudah terjatuh.
132
Gambar 4.26. Membuang tatal/beram, besama jenis sampah lainnya
C. Rangkuman
Teknik pengikatan benda kerja:
Pengikatan benda kerja dengan meja magnet:
Yang harus diperhatikan pengikatan benda kerja dengan meja magnet
adalah, selain permukaan benda kerja yang akan dijadikan dasar/basic
penggerindaan harus besih dari kotoran dan tidak ada chip/beram yang
mengganjal, permukaan meja magnet juga harus benar-benar bersih
dari kotoran agar dapat menghasilkan penggerindaan rata rata dan
sejajar
- Pengikatan Benda Kerja Berukuran Panjang dan Lebar
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang dan
lebar, dapat dilakukan langsung menggunakan meja magnet tanpa
harus menggunakan alat bantu penahan
- Pengikatan Benda Kerja Berukuran Kecil
Untuk pengikatan benda kerja yang berukuran relatif kecil, pada
posisi bagian sekeliling benda kerja harus ditahan dengan
menggunakan pelat atau alat penahan lainnya
- Pengikatan Benda Kerja Berukuran Relatif Tinggi
Untuk pengikatan benda kerja yang berukuran relatif tinggi, pada
posisi bagian samping kanan dan kiri benda kerja harus ditahan
dengan menggunakan balok
133
Pengikatan Benda Kerja Dengan Ragum Presisi:
- Pengikatan Benda Kerja Berkuran Relatif Pendek
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif pendek, dapat
dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah satu buah
- Pengikatan Benda Kerja Berukuran Relatif Panjang
Pengikatan benda kerja yang memiliki ukuran relatif panjang, harus
dilakukan menggunakan ragum presisi berjumlah dua buah
- Pengikatan Benda Kerja Berbentuk/Profil Bulat
Pengikatan benda kerja yang memiliki bentuk atau profil bulat juga
dapat dilakukan menggunakan ragum presisi, dengan catatan
ketinggian pengikatannya tidak boleh melebihi setengah diameter
benda kerja
134
Penggunaan Media Pendingin:
Jenis Media Pendingin
- Solube oils
Solube oils, adalah salah satu jenis media pendingin berupa
campuran antara oli (hasil penambangan) dengan bahan tambah
tertentu. Dalam penggunaannya harus dicampur dengan air dengan
perbandingan antara 1:20 ÷ 1:40, artinya 20 ÷ 40 % berupa air dan
1 % berupa solube oils
- Pendingin Campuran Kimia
Pendingin campuran kimia, adalah salah satu jenis media pendingin
berupa campuran dari beberapa jenis bahan kimia diantaranya:
sodium nitrit, triethanolamine dan sodium mercaptobenzothia zole.
Dalam penggunaannya harus dicampur dengan air dengan
perbandingan antara 1:50 ÷ 1:80, artinya 50 ÷ 80 % berupa air dan 1
% berupa oli campuran kimia.
135
Penggerindaan Miring
Penggerindaan bidang miring, pengikatan benda kerjanya dapat
dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan
menggunakan ragum sudut universal presisi
136
- Menggunakan Sepatu Kerja
Pada saat melakukan proses penggerindaan datar, bisa saj terjadi
kemungkinan benda/alat atau perlengkapan lain terjatuh dari atas
dan juga oli yang berceceran. Maka dari itu, pada saat melakukan
proses pemnggerindaan harus menggunakan sepatu kerja
sesuai standar yang berlaku (Gambar 4.21).
- Melakukan Proses Pengukuran Hasil Penggerindaan Harus Benar
Dan Aman.
Dalam melakukan pengukuran hasil penggerindaan datar, benda kerja
yang akan diukur tidak harus dilepas terlebih dahulu. Namun untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dan aman dalam
melakukannya harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
diantaranya: meja mesin harus dalam kondisi berhenti. benda kerja
dan meja magnetik harus bersih dari kotoran dan jika roda gerinda
masih tetap berputar, jauhkan posisinya dari titik pengukuran
137
- Berkerumunan Disekitar Mesin Gerinda Datar Tanpa Alat Pelindung
Keselamatan Kerja
Berkerumunan disekirtar mesin gerinda datar yang sedang
dioperasikan, tanpa menggunkanalat pelindung keselamatan kerja
adalah salahsatu kegitan yang sangat membahayakan, karena
rawan terjadi kecelakaan akibat loncatan beram atau perlengkapan
mesin gerinda datar yang terjatuh
- Membuang Debu atauTatal Bersama Jenis Sampah Lainnya
Kegiatan membuang tatal/beram hasil pembubutan bersama-sama
jenis sampah lainnya sangatlah tidak dianjurkan, karena demi
kesehatan lingkungan sampah jenis organik dan an-organik
seharusnya dibedakan sehingga pengolahan akhirnya lebih mudah
D. Tugas
1. Buat rangkuman secara singkat, terkait materi teknik penggerindaan
2. Jelaskan dengan singkat, apa yang terjadi apabila dalam melakukan
penggerindaan datar tidak berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
E. Test Formatif
1. Jelaskan dengan singkat, persyaratan apa saja yang harus dilakukan
sebelum melakukan peggerindaan datar dengan meja magnetik
2. Jelaskan dengan singkat, cara pengikatan benda kerja dengan meja
magnetik yang memiliki ukuran relatif panjang dan lebar, keci dan
tinggi
3. Jelaskan dengan singkat, persyaratan apa saja yang harus dilakukan
sebelum melakukan peggerindaan datar dengan ragum presisi
4. Jelaskan dengan singkat, cara pengikatan benda kerja dengan ragum
presisi yang memiliki ukuran relatif pendek dan panjang
5. Jelaskan dengan singkat, cara pengikatan benda kerja dengan ragum
presisi yang memiliki bentuk atau profil bulat
6. Jelaskan dengan singkat cara penggunaan balok penghantar magnet
berbentuk alur V pada proses penggerindaan datar
138
7. Jelaskan dengan singkat cara penggunaan balok siku pada proses
penggerindaan datar
8. Jelaskan dengan singkat, tujuan Penggunaan media pendingin pada
proses penggerindaan datar
9. Jelaskan dengan singkat, beberapa persyaratan media pendingin yang
baik
10. Jenis media pendingin ada dua, sebutkan dan jelaskan karakteristiknya
11. Sebutkan beberapa criteria konstruksi pendingin yang baik
12. Jelaskan dengan singkat, beberapa persyaratan media pendingin yang
baik
13. Jelaskan dengan singkat penggerindaan rata, siku dan sejajar dengan
meja magnet
14. Jelaskan dengan singkat penggerindaan rata, siku dan sejajar dengan
ragum presisi
15. Jelaskan dengan singkat penggerindaan miring dengan ragum sudut
universal presisi
16. Jelaskan dengan singkat penggerindaan alur/profil dengan meja
magnetik
139
Soal Praktek 1:
140
Gambar Kerja 1:
N6
141
Lembar Penilaian Proses 1:
Hasil Penilaian
Tahapan Uraian Kegiatan Keterangan
Ya Tidak
Persiapan Memahami SOP
Menyiapkan alat keselamatan kerja
Menyiapkan gambar kerja
Menyiapkan mesin dan kelengkapannya
Menyiapkan alat potong
sesuai kebutuhan kerja
Mengkondisikan lingkungan kerja
Proses Menerapkan SOP
Menerpakan prinsip-prinsip K3
Membaca dan memahami gambr kerja
Menyimpan perlengkapan mesin sesuai
SOP
Menyimpan alat potong sesuai SOP
Menyimpan alat ukur sesuai SOP
Memasang dan menggunakan
perlengkapan mesin sesuai SOP
Menggunakan alat potong sesuai SOP
Menggunakan alat ukur sesuai SOP
Menggunakan putaran mesin sesuai
SOP
Menggunakan feding mesin sesuai SOP
Mengopersikan mesin sesuai SOP
Akhir Membersihkan dan merawat alat ukur
Kegiatan
Membersihkan mesin dan
perlengkapannya
Membersikan dan merawat alat potong
Membersih lingkungan kerja
dan sekitarya
Memberi pelumas pada bagian
mesin sesuai SOP
SISWA: GURU PEMBIMBING:
Nama : Nama :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :
142
Lembar Penilaian 1:
Sub total 90
TAMPILAN:
Kehalusan permukaan N7 6
(6 bidang )
Penyelesaian/finising 4
Sub total 10
TOTAL 100 Nilai hasil Nilai akhir:
persentase:
SISWA: GURU PEMBIMBING:
Nama : Nama :
143
Soal Praktek 2:
Menggrinda alur, beringkat dan miring.
1. Peralatan:
a. Mesin gerinda datar dan perlengkapanya
b. Mistar sorong
c. Micometer luar
d. Micrometer dalam
e. Universal bevel protactor
f. Batu gosok
g. Penyiku presisi
2. Bahan:
Baja lunak 60,4x70,4x90,4 mm
3. Keselamatan Kerja
a. Periksa alat-alat sebelum digunakan
b. Simpan peralatan pada tempat yang aman dan rapih selama dan
sesudah digunakan
c. Gunakan alat-alat keselamatan kerja pada saat praktikum
d. Operasikan mesin sesuai SOP
e. Pelajari gambar kerja, sbelum melaksanakan praktikum
f. Laksanakan pengecekan ukuran secara berulang sebelum benda kerja
dinilaikan
144
Gambar Kerja 2:
N6
145
Lembar Penilaian Proses 2:
Hasil Penilaian
Tahapan Uraian Kegiatan Keterangan
Ya Tidak
Persiapan Memahami SOP
Menyiapkan alat keselamatan kerja
Menyiapkan gambar kerja
Menyiapkan mesin dan kelengkapannya
Menyiapkan alat potong
sesuai kebutuhan kerja
Mengkondisikan lingkungan kerja
Proses Menerapkan SOP
Menerpakan prinsip-prinsip K3
Membaca dan memahami gambr kerja
Menyimpan perlengkapan mesin sesuai
SOP
Menyimpan alat potong sesuai SOP
Menyimpan alat ukur sesuai SOP
Memasang dan menggunakan
perlengkapan mesin sesuai SOP
Menggunakan alat potong sesuai SOP
Menggunakan alat ukur sesuai SOP
Menggunakan putaran mesin sesuai
SOP
Menggunakan feding mesin sesuai SOP
Mengopersikan mesin sesuai SOP
Akhir Membersihkan dan merawat alat ukur
Kegiatan
Membersihkan mesin dan
perlengkapannya
Membersikan merawat alat potong
Membersih lingkungan kerja
dan sekitarya
Memberi pelumas pada bagian
mesin sesuai SOP
SISWA: GURU PEMBIMBING:
Nama : Nama :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :
146
Lembar Hasil Produk 2:
147
LAMPIRAN:
Nomor Struktur
Banyaknya
Kelompok Inggris/ Kode
Swiss Pori-pori
Jerman
Sangat
0÷1 0÷9 Pori-pori sedikit l
Padat
Padat 2÷3 11 ÷ 13 Pori-pori sedang m
Sedang 4÷5 14 ÷ 16 Pori-pori banyak h
Terbuka 6÷7 17 ÷ 19 Pori-pori halus f
Sangat Pori-pori sangat
8÷9 20 ff
Terbuka halus
148
Tabel Penandaan Roda Gerinda
149
Tabel Standar Dimensi Roda Gerinda
150
Daftar Pustaka
151