Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Azannabilla

NIM : 2001040055
Kelas : 3B

1. Apa yang dimaksud dengan pragmatik dan lingkungan akademik pragmatik?


Jawab:
Menurut saya yang dimaksud dengan pragmatik ialah ilmu bahasa
yang mempelajari maksud ujaran suatu bahasa. Dalam pragmatik disini
mencakup bahasa, komunikasi, konteks, dan penafsiran.

2. Bagaimana contoh hubungan pragmatik dengan lingkungan akademiknya?


Hubungan pragmatik dengan ilmu akademiknya yaitu saling berkaitan. Jika
pragmatik dengan sintaksis yaitu jika satuan sintaksis berupa frasa, klausa, dan
kalimat maka satuan pragmatik adalah tuturan. Jika semantik mempelajari makna kata
dan kalimat, maka pragmatik menelaah maksud tuturan. Dan jika pragmatik itu
sendiri merupakan sosiolinguistik terapan.

3. Jelaskan dan beri contoh kata dibawah ini

A. Informasi
Informasi adalah suatu kejadian atau fenomena dari penutur untuk
pendengar. Contohnya: “Hari ini, cuacanya sangat cerah”.

B. Enkoding
Enkoding adalah proses untuk memperoleh informasi atau makna
semantik dalam ilmu bahasa. Enkoding ini berupa kode-kode untuk
menginformasikan kepada pendengar. Contohnya seperti suara sirine mobil
ambulance yang menandakan ada korban yang sedang di dalam mobil untuk
dibawa ke rumah sakit.

C. Konvensi
Konvensi adalah kata yang telah disepakati bersama untuk sebuah
pelajaran di masa depan. Contohnya kata “kemerdekaan”, yang berartikan
keadaan negara yang berdiri sendiri tanpa ancaman negara lain. Dengan istilah
tersebut menjadikan pelajaran bagi warga negara bahwa pentingnya untuk
menjaga suatu negara.

D. Konteks
Konteks adalah segala aspek yang menyertai tuturan. Aspek disini
mencakup aspek fisik dan non-fisik yang berhubungan dengan suatu kejadian.

E. Penggunaan
Penggunaan adalah tindakan yang menyatakan sesuatu yang telah
digunakan. Contohnya “Warga Negara Indonesia menggunakan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional”.

F. Konsep dan teori pragmatik


Konsep dan teori pragmatik adalah garis besar yang mewakii sesuatu
pada ilmu bahasa mengenai makna ujaran bahasa.

G. Teori tindak tutur


Teori tindak tutur adalah aktivitas pertuturan atau pengujaran kalimat
dari pembicara untuk menyatakan suatu bahasa agar dapat diketahui oleh
pendengarnya. Contohnya: “Tolong beri jalan, aku sedang membawa barang
yang berat”.

H. Teori implikatur
Teori implikatur adalah cara menyatakan sesuatu secara tidak langsung
atau memiliki makna yang ganda. Contohnya: Seorang ibu menyuruh anaknya
perempuannya untuk rajin bersih-bersih “Nak, yang rajin bersih-bersihnya biar
dapat jodohnya ganteng”. Tuturan tersebut bermaksud karena biasanya orang
yang ganteng suka dengan kebersihan, selain itu bersih-bersih juga enak
dipandang.

I. Teori relevensi
Teori relevensi adalah hubungan yang memiliki keterkaitan atau
saling paham antara penutur dengan pendengar. Contohnya pada suara
ambulance di tengah jalan. Semua para pengendara jalan memberikan jalan
untuk mobil ambulance karena sedang kondisi darurat.

J. Deiksis
Deiksis merupakan kata yang memiliki acuan yang dapat berubah-ubah
tergantung dari konteks dan situasi tuturan berlangsung. Deiksis ada lima jenis
yaitu deiksis orang, deiksis sosial, deiksis waktu, deiksis tempat, dan deiksis
wacana.

K. Deiksis orang
Deiksis orang adalah perubahan kata yang terjadi karena adanya orang
di dalam peristiwa bahasa. Deiksis orang dibagi menjadi tiga yaitu ada
orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Pada orang pertama
menggunakan kata “aku”, dan “saya”. Pada orang kedua menggunakan kata
“kamu”, “kalian”, “saudara”. Dan pada orang ketiga menggunakan kata “dia”
dan “mereka”. Contohnya: “Aku dan Jaka suka main di taman pada sore hari”.

L. Deiksis sosial
Deiksis sosial adalah perubahan kata yang terjadi karena adanya
perbedaan berbahasa di dalam masyarakat sehingga menimbulkan adanya
kesopanan berbahasa. Contohnya pada orang yang tidak bisa mendengar. Ada
yang menyebutnya “tuli” dan ada juga yang menyebutnya “tuna rungu”.

M. Deiksis waktu
Deiksis waktu adalah perubahan kata yang dilihat dari waktu suatu
tuturan yang dikeluarkan oleh pembicara. Contohnya “Hari ini aku akan pergi
ke Puncak”.

N. Deiksis tempat
Deiksis tempat adalah perubahan kata yang dilihat dari lokasi
pembicara dalam peristiwa tersebut. Dalam penggolongan deiksis tempat ada
tiga macam yaitu yang dekat dengan pembicara (menggunakan kata “di sini”),
yang jauh dengan pembicara tapi dekat dengan pendengar (menggunakan kata
“di situ”), dan yang jauh dari pendengar dan pembicara (menggunakan kata
“di sana). Contohnya : “Awas hati-hati, di sini banyak pencuri”.

O. Praanggapan
Praanggapan adalah anggapan yang disimpulkan berdasarkan konteks
suatu tuturan itu diucapkan dan dijadikan sebagai dasar pembicaraan. Konteks
disini berupa situasi, penutur, lokasi, dan lain-lain. Contohnya: “Baju itu
sangat murah ya” padahal aslinya cukup mahal.

Anda mungkin juga menyukai