Anda di halaman 1dari 4

Judul INTERVENSI KEPERAWATAN BERDASARKAN NIC

SEBAGAI PANDUAN PERAWAT DALAM UPAYA


PENINGKATAN KESEHATAN PASIEN

Jurnal Jurnal keperawatan

Volume dan halaman Vol: -

Hal: -

Tahun 2018

Penulis Suci Denita Sari

Reviewer Kelompok 3

Tanggal 25 November 2021

Latar belakang Perencanaan adalah fase proses keperawatan yang


penuh pertimbangan dan sistematis dan
mencakup pembuatan keputusan dan
penyelesaian masalah. Dalam perencanaan,
perawat merujuk pada data pengkajian klien dan
pernyataan diagnosis sebagai petunjuk dalam
merumuskan tujuan klien dan merancang
intervensi keperawatan yang diperukan untuk
mencegah, mengurangi, atau menghilangkan
masalah kesehatan klien. Intervensi keperawatan
adalah setiap tindakan, berdasarkan penilaian
klinis dan pengetahuan, yang perawat lakukan
untuk meningkatkan hasil pada klien (McCloskey &
Bulechek, 2000). Hasil fase perencanaan adalah
rencana asuhan klien.

Metode Kajian ini menggunakan metode kualitatif, metode


kualitatif ini bersifat memberikan penjelasan
dengan membuat analisis. Proses pengkajian ini
lebih menggunakan landasan teori dengan
mengumpulkan data, bereksplorasi bebas yang
telah disimpulkan dari berbagai sumbersumber
buku dan jurnal perencanaan keperawatan.

Simpulan Rencana asuhan keperawatan didasarkan atas


pengkajian klien dan diagnosa keperawatan yang
teridentifikasi. Selama tahap pembuatan kriteria
hasil pada perencanaan, langsug ditetapkan
intervensi yang akan dilakukan. Rencana
asuhankeperawatan ditulis dan dimasukkan ke
dalam rekam medis. Kriteria hasil dirumuskan
dengan menggunakan kata “akan dicapai”. Tujuan
perencanaan pulang digambarkan sebagai suatu
kondisi yang diantisipasi terjadi pada klien setelah
pulang nanti. Tujuan jangka panjang
menggambarkan kondisi untuk mengatasi masalah
yang ada pada diagnosis keperawatan. Sedangkan
tujuan jangka pendek ditujukan untuk mengatasi
etiologi dari masalah. Tujuan harus ditulis secara
tepat, berorientasi pada klien, dapat diobservasi,
diukur, ada batasan waktu untuk saling
menguntungkan dan realistis.
Intervensi dibuat setelah tujuan jangka panjang
dan pendek ditetapkan. Jenis intervensi
keperawatan antara lain : manajemen, psikososial,
pengajaran, konsultasi, dan observasi.
Intervensi keperawatan dipilih berdasarkan
kebutuhan dan keperluan masalah.
Mengkomunikasikan rencana asuhan keperawatan
dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan klien
dan mendokumentasikannya sebagai rekam
medis.

Judul EKSPLORASI PERAN PERAWAT DAN AHLI GIZI


DALAM PEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN KRITIS

Jurnal Jurnal keperawatan

Volume dan halaman Vol : 3

Hal: 109-116

Tahun 2019

Penulis Angela Dwi Pitri*, Suhartini Ismail, Meira Erawati

Reviewer Kelompok 3

Tanggal 25 November 2021

Latar belakang Peningkatan layanan kesehatan saat ini sedang


berkembang dengan berfokus menyediakan
kualitas layanan yang tinggi. Profesional kesehatan
ditantang untuk menyajikan perubahan dalam
meningkatkan proses pelayanan. Mencegah serta
mengatasi malnutrisi dirumah sakit
berpotensiuntuk memaksimalkan kualitas
perawatan. Malnutrisi menjadi masalah umum
selama perawatan dirumah sakit yang berdampak
negatif terutama peningkatan biaya perawatan
yang dapat merugikan pasien. Penelitian
melaporkan prevalensi tingkat internasional
malnutrisi rumah sakit sebanyak 19-60% angka
kejadian. Prevalensi malnutrisi rumah sakit di
Australia sebesar 35-63% dan malnutrisi rumah
sakit di indonesia sebesar 61.1%(Maree, 2011;
Sugiarto Nanang, 2014). Sebuah studi di Indonesia
melaporkan malnutrisi mendorong peningkatan
Length of Stay (LOS) 4-7 hari dengan status
malnutrisi 31,8%, LOS 8-14 hari dengan status
malnutrisi 33,7% dan LOS ≥ 14 hari dengan status
malnutrisi 61,1%.

Metode Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan


kualitatif studi. Pendekatan kualitatif bermanfaat
membantu peneliti menggali informasi terkait
peran perawat dan ahli gizi pada perawatan
intensif. Data penelitian diambil di ruang ICU
rumah sakit umum daerah di kabupaten Semarang
Indonesia. Teknik pengumpulan data dengan
wawancara mendalam yang dilakukan kepada lima
perawat dan satu ahli gizi. Wawancara mendalam
dilakukan dibeberapa tempat terpisah, dengan
durasi wawancara kurang lebih 60 menit. Media
bantu peneliti yaitu aplikasi recorder yang tersedia
di handphone. Wawancara dipandu kuesioner
yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan teknik
wawancara semiterstruktur.Analisis data menurut
panduan interpretive phenomenological analysis
(IPA) dengan pendekatan giving voice dan making
sence untuk mencapai pemahaman(Noon, 2018).
Simpulan Perawat bertanggungjawab agar target nutrisi
tercapai yang meliputi kualitas dan kuantitas
Perawat berperan sebagai first line merupakan
gambaran seorang manager yang memiliki
otonomi dalam mengatur diri sendiri mengelola
nutrisi. Perawat memaksimalkan asupan nutrisi
dengan memodifikasi lingkungan membuat pasien
senyaman mungkin serta melibatkan keluarga,
kemudian perawat sebagai asesor berinteraksi
dengan ahli gizi sebagai konselor. Perawat danahli
gizi saling berinteraksi dan saling membutuhkan
untuk mencapai satu tujuan ahir
didefinisikansebagaikolaborasi interdisipliner.

Anda mungkin juga menyukai