0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan4 halaman
Dokumen pertama membahas intervensi keperawatan berdasarkan NIC sebagai panduan untuk meningkatkan kesehatan pasien. Dokumen kedua mengeksplorasi peran perawat dan ahli gizi dalam pemberian nutrisi pada pasien kritis, di mana perawat bertanggung jawab memastikan target nutrisi tercapai melalui kolaborasi dengan ahli gizi. Kedua dokumen mendiskusikan peran penting perawat dalam merencanakan intervensi dan memast
Dokumen pertama membahas intervensi keperawatan berdasarkan NIC sebagai panduan untuk meningkatkan kesehatan pasien. Dokumen kedua mengeksplorasi peran perawat dan ahli gizi dalam pemberian nutrisi pada pasien kritis, di mana perawat bertanggung jawab memastikan target nutrisi tercapai melalui kolaborasi dengan ahli gizi. Kedua dokumen mendiskusikan peran penting perawat dalam merencanakan intervensi dan memast
Dokumen pertama membahas intervensi keperawatan berdasarkan NIC sebagai panduan untuk meningkatkan kesehatan pasien. Dokumen kedua mengeksplorasi peran perawat dan ahli gizi dalam pemberian nutrisi pada pasien kritis, di mana perawat bertanggung jawab memastikan target nutrisi tercapai melalui kolaborasi dengan ahli gizi. Kedua dokumen mendiskusikan peran penting perawat dalam merencanakan intervensi dan memast
Latar belakang Perencanaan adalah fase proses keperawatan yang
penuh pertimbangan dan sistematis dan mencakup pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah. Dalam perencanaan, perawat merujuk pada data pengkajian klien dan pernyataan diagnosis sebagai petunjuk dalam merumuskan tujuan klien dan merancang intervensi keperawatan yang diperukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan masalah kesehatan klien. Intervensi keperawatan adalah setiap tindakan, berdasarkan penilaian klinis dan pengetahuan, yang perawat lakukan untuk meningkatkan hasil pada klien (McCloskey & Bulechek, 2000). Hasil fase perencanaan adalah rencana asuhan klien.
Metode Kajian ini menggunakan metode kualitatif, metode
kualitatif ini bersifat memberikan penjelasan dengan membuat analisis. Proses pengkajian ini lebih menggunakan landasan teori dengan mengumpulkan data, bereksplorasi bebas yang telah disimpulkan dari berbagai sumbersumber buku dan jurnal perencanaan keperawatan.
Simpulan Rencana asuhan keperawatan didasarkan atas
pengkajian klien dan diagnosa keperawatan yang teridentifikasi. Selama tahap pembuatan kriteria hasil pada perencanaan, langsug ditetapkan intervensi yang akan dilakukan. Rencana asuhankeperawatan ditulis dan dimasukkan ke dalam rekam medis. Kriteria hasil dirumuskan dengan menggunakan kata “akan dicapai”. Tujuan perencanaan pulang digambarkan sebagai suatu kondisi yang diantisipasi terjadi pada klien setelah pulang nanti. Tujuan jangka panjang menggambarkan kondisi untuk mengatasi masalah yang ada pada diagnosis keperawatan. Sedangkan tujuan jangka pendek ditujukan untuk mengatasi etiologi dari masalah. Tujuan harus ditulis secara tepat, berorientasi pada klien, dapat diobservasi, diukur, ada batasan waktu untuk saling menguntungkan dan realistis. Intervensi dibuat setelah tujuan jangka panjang dan pendek ditetapkan. Jenis intervensi keperawatan antara lain : manajemen, psikososial, pengajaran, konsultasi, dan observasi. Intervensi keperawatan dipilih berdasarkan kebutuhan dan keperluan masalah. Mengkomunikasikan rencana asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan berdiskusi dengan klien dan mendokumentasikannya sebagai rekam medis.
Judul EKSPLORASI PERAN PERAWAT DAN AHLI GIZI
DALAM PEMBERIAN NUTRISI PADA PASIEN KRITIS
Jurnal Jurnal keperawatan
Volume dan halaman Vol : 3
Hal: 109-116
Tahun 2019
Penulis Angela Dwi Pitri*, Suhartini Ismail, Meira Erawati
Reviewer Kelompok 3
Tanggal 25 November 2021
Latar belakang Peningkatan layanan kesehatan saat ini sedang
berkembang dengan berfokus menyediakan kualitas layanan yang tinggi. Profesional kesehatan ditantang untuk menyajikan perubahan dalam meningkatkan proses pelayanan. Mencegah serta mengatasi malnutrisi dirumah sakit berpotensiuntuk memaksimalkan kualitas perawatan. Malnutrisi menjadi masalah umum selama perawatan dirumah sakit yang berdampak negatif terutama peningkatan biaya perawatan yang dapat merugikan pasien. Penelitian melaporkan prevalensi tingkat internasional malnutrisi rumah sakit sebanyak 19-60% angka kejadian. Prevalensi malnutrisi rumah sakit di Australia sebesar 35-63% dan malnutrisi rumah sakit di indonesia sebesar 61.1%(Maree, 2011; Sugiarto Nanang, 2014). Sebuah studi di Indonesia melaporkan malnutrisi mendorong peningkatan Length of Stay (LOS) 4-7 hari dengan status malnutrisi 31,8%, LOS 8-14 hari dengan status malnutrisi 33,7% dan LOS ≥ 14 hari dengan status malnutrisi 61,1%.
Metode Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
kualitatif studi. Pendekatan kualitatif bermanfaat membantu peneliti menggali informasi terkait peran perawat dan ahli gizi pada perawatan intensif. Data penelitian diambil di ruang ICU rumah sakit umum daerah di kabupaten Semarang Indonesia. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam yang dilakukan kepada lima perawat dan satu ahli gizi. Wawancara mendalam dilakukan dibeberapa tempat terpisah, dengan durasi wawancara kurang lebih 60 menit. Media bantu peneliti yaitu aplikasi recorder yang tersedia di handphone. Wawancara dipandu kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan teknik wawancara semiterstruktur.Analisis data menurut panduan interpretive phenomenological analysis (IPA) dengan pendekatan giving voice dan making sence untuk mencapai pemahaman(Noon, 2018). Simpulan Perawat bertanggungjawab agar target nutrisi tercapai yang meliputi kualitas dan kuantitas Perawat berperan sebagai first line merupakan gambaran seorang manager yang memiliki otonomi dalam mengatur diri sendiri mengelola nutrisi. Perawat memaksimalkan asupan nutrisi dengan memodifikasi lingkungan membuat pasien senyaman mungkin serta melibatkan keluarga, kemudian perawat sebagai asesor berinteraksi dengan ahli gizi sebagai konselor. Perawat danahli gizi saling berinteraksi dan saling membutuhkan untuk mencapai satu tujuan ahir didefinisikansebagaikolaborasi interdisipliner.