Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN BENCANA

(PERAWATAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


PADA KORBAN BENCANA)

KELOMPOK III :
1. ANJELY S. Y. SEILATU 1. TINNY A. NUREROAN
2. ALFREDO G. S. SIAHYA 2. VILIA V. LESNUSSA
3. ASDE SEKEWAEL 3. YESI PATTIPEILUHU
4. ERNA M. TELEHALA 4. YESYATAMI M. TUHULERUW
5. IREINE TALAHATURUSON 5. YOSTENSI F. TUTUBUN
6. LIVI Y. SOIRIPET 6. ASDELI MEHMORY
7. MICHELE LIMBA 7. YUNITA TIMANOYO
8. NIKSTON A. SIAHAY
9. SHERLY H. JOOSTENSZ
10. SISKA V. MALEWAN
Masalah kesehatan jiwa dimasyarkat akhir-akhir ini semakin meningkat baik yang sifatnya ringan
maupun berat. Secara global,prevalensi penderita tekanan psikologi ringan dan tidak
membutuhkan pertolongan khusus diperkiran sekitar 20-40%. Sedangkan prevalensi penderita
penderita tekanan psikologi sedang sampai berat yang memutuhkan intervensi social dan
dukungan spikologis dasar mencapai 30-50%.
Tekanan-tekanan psikologi ini pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya gangguan mental
seperti depresi, gangguan kecemasan dan post traumatic stressdisolder (PTSD). Masalah
psikologi dan sosial (Psikososial) jga terjadi akibat adanya konflik sosial. Berdasarkan penelitian
tahun 2016 yang dilakukan oleh international Organitation For Migration (IOM).
Bila mengacu pada kebutuhan maslow, masyrakat korban bencana tidak hanya menggung
masalah rasa aman saja (tinkat kebutuhan dasar yang kedua), namun tingkat paling dasar juga
bermasalah. Mulai dari kebutuhan nutrisi (makanan), kebutuhan hubungan biologis, tempat
tinggal yang tidak sehat, dan lain-lain. Semua kondisi tersebut akan sangat mempengaruhi
kondisi psikologis mereka, dan perubahan tersebuat tidak akan berpengaruh kepada individu-
individu masyarakat namun dapat menimbulakn konflik sosial atau mereka mereka sedang
mengalami masalah psikososial.
Bantuan psikososial dalam bentuk intervensi psikosial dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
professional,salah satunya adalah tenaga perawat. Keperawatan sebagai bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan dituntut mampu memberikan kontribusi dalam pelayanan
keperawatan professional terhadap berbagai dampak psikososial dan psikiatrik (gangguan jiwa)
yang dialami korban bencana.
I. Dampak Psikososial Pada Korban Bencana Alam
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam maupun faktor manusia, yang
mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerusakan harta benda dan dampak psikologis.
Dampak psikologi, diantaranya:
1. Depresai
2. Cemas
3. Perilaku agresif
4. Bingung
5. Putus asa
6. Sedih
7. Kehilangan
8. Takut
9. Menyendiri
Melihat dampak psikologi yang timbul tidak hanya bantuan secara fisik saja yang dipelukan namun dukungan
psikologis pasca bencana juga sangat diperlukan. Dukungan adalah bentuk sebuah support kepada seseorang
suatu perhatia, penghargaan, yang diberikan kepada individu dan berfungsi sebagai memotivasi.
II. Tujuan Dan Manfaat Dukungan Psikososial pada Korban Bencana Alam
Tujuan dukungan psikososial adalah mengembalikan individu, keluarga, masyarakat agar setelah
peristiwa bencana terjadi dapat secara bersama menjadi kuat, berfungsi optimal dan memiliki
ketangguhan meghadapi masalah sehngga menjadi produktif dab berdaya guna.
Manfaat dukungan psikososial adalah:
1. Membantu individu untuk mengurangi beban emosinya
2. Mengembalikan fungsi sosial individu didalam lingkungannya
3. Meningkatkan kemampuan individu didalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapi pasca
bencana
Dukungan psikososial berupa:
1. Bantuan konseling dan konsultasi
Pemberian pertolongan kepada individu atau keluarga untuk melepaskan ketegangan dan
beban psikologis.
2. Pendampingan
Berbagai metode terapi psikologis yang tepat kepada individu yang mengalami trauma
psikologis agar dapat berfungsi secara normal kembali.
3. Pelatihan
Pelatihan untuk pemuka komunitas, relawan dan pihak-pihak yang di tokohkan/mampu
dalam masyarakat untuk memerikan dukungan psikologis kepada masyarakatnya.
4. Kegiatan psikososial
Kegiatan mengaktifkan elemen-elemen masyarakat agar dapat kembali menjalankan
fungsi sosial secara normal.
III. Cara Berkomunikasi dalam Memberikan dukngan Psikososial
Adapun cara-cara komunikasi dengan korban bencana yaitu:
1. Hidari ucapan
2. Saya mengerti
3. Jangan sedih
4. Anda kuat, anda akan melaluinya
5. Jangan menangis
6. Ini kehendak tuhan
7. Ini bisa lebih buruk
Adapun ucapan yang lebih membantu adalah :
1. Ada orang disini yang akan membantu anda
2. Kami tidak akan meninggalkan anda sendirian
3. Silahkan tumpahkan emosi anda
4. Kita bera dalam kondisi ini Bersama
5. Saya tahu anda kuat
IV. Tahapan dalam fase pemulihan
Dukungan Psikososial yang diberikan :
a. Tahap Tanggap Darurat : Pasca dampak- langsung
b. Tahap Pemulihan : Bulan pertama
c. Tahap Pemulihan akhir : Bulan kedua
d. Fase Rekonstruksi

Terapi dukungan sosial pada kelompok kecil


1. Kelompok dewasa
2. Kelompok Remaja
3. Kelompok anak
4. Kelompok lansia
V. Terapi Psiko-Spiritual
Tuhan menciptakan manusia dengan segenap keunikan. Sejak ia dilahirkan, manusia memiliki
potensi yang meliputi sisi psikologis, sosial, dan spiritual. Menurut Hanna Djumhana Bastaman
(1995), untuk dapat memahami manusia seutuhnya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit,
pendekatan yang digunakan mestinya tidak lagi memandang manusia sebagai makhluk bio-psiko-
sosial (jasmani, psikologis, dan sosial), melainkan manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual
(jasmani, psikologis, sosial, dan spiritual). Inayat Khan dalam bukunya Dimensi Spiritual Psikologi
menyebutkan bahwa kekuatan psikis yang dimiliki oleh seseorang dapat dikembangkan
melalui olah spiritual yang dilakukan melalui beberapa tahapan :
1. Pertama, berlatih melakukan konsentrasi.
2. Kedua, berlatih mengungkapkan hasil konsentrasi melalui pikiran.
3. Ketiga, agar dapat mengekspresikan kekuatan psikis, seseorang harus memiliki kekuatan tubuh
(kesehatan fisik).
4. Keempat, berlatih menjaga kestabilan dan ketenangan dalam berpikir.
5. Kelima, berlatih mengumpulkan kekuatan psikis yang selanjutnya digunakan untuk bertindak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai