BANGUNAN
PEKAN III
Disusun Oleh:
(D051211057)
Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mortar merupakan salah satu bahan bangunan yang berfungsi untuk merekatkan pasangan
batu bata, batako, plesteran dan sebagainya. Mortar didefinisikan sebagai campuran material
yang terdiri dari agregat halus (pasir), bahan perekat (tanah liat, kapur, semen, dll.) dan air
dalam komposisi tertentu. Mortar menjadi salah satu material yang memiliki peranan penting
dalam bidang konstruksi. Sebagai bahan pengikat, mortar harus mempunyai kekentalan
standar. Kekentalan standar mortar ini nantinya akan berguna dalam menentukan kekuatannya,
sehingga diharapkan mortar yang menahan gaya tekan akibat beban yang bekerja padanya tidak
hancur (Mulyono, 2003).
Mortar dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) jenis, antara lain mortar lumpur, mortar
kapur, mortar semen, dan mortar khusus, dan mortar instan.
Mortar Lumpur
Mortar lumpur dibuat dari campuran agregat halus (pasir), taanah liat/lumpur, dan air.
Selanjutnya bahan-bahan ini dicampur secara merata dengan perbandingan tertentu hingga
menghasilkan tingkat kelayakan yang cukup baik. Kuncinya terletak pada pemakaian pasir
dengan komposisi yang tepat, dimana apabila pasir yang digunakan terlalu sedikit akan
mengakibatkan hasilnya tampak retak-retak sebab proses pengeringannya terlampau cepat.
Begitu pula jikalau pemakaian pasir terlalu banyak, maka hasilnya adukan pun tidak dapat
merekat sempurna. Kebanyakan mortar lumpur dimanfaatkan untuk pembuatan tembok
tradisional dan tungku perapian.
Mortar Kapur
Mortar kapur tersusun atas campuran air, pasir, dan kapur sebagai bahan ikat. Proses
pembuatannya yakni campurkan pasir dan kapur dalam kondisi kering terlebih dahulu.
Kemudian tambahkan air secukupnya ke dalam campuran tersebut sampai didapatkan adukan
yang ideal. Mortar kapur umumnya digunakan sebagai plester dan perekat pada pembuatan
dinding bata. Seringkali selama proses pelekatan berlangsung, kapur mengalami penyusutan
yang cukup signifikan. Oleh karena itu, perbandingan jumlah komposisi antara pasir dan kapur
yang banyak digunakan yaitu 3:1.
Mortar Khusus
Disebut sebagai mortar khusus sebab dalam pembauatannya, adukan diberi tambahan zat
aditif alias bahan khusus yang mempunyai kegunaan tertentu. Sebagai contoh, mortar khusus
yang memiliki bobot cukup ringan biasanya ditambahi dengan asbestos fiber, jutes fiber,
butiran kayu, sebuk gergaji, serbuk kaca, dan sebagainya. Lain halnya jika ingin suatu mortar
mempunyai tingkat ketahanan yang tinggi terhadap api, maka dalam pembuatannya adukan
mortar tersebut harus ditambah dengan serbuk baru api dan aluminios cement.
Mortar Instan
Mortar jenis ini dibuat dengan campuran pasir, semen, zat aditif, dan filler yang pengaturan
komposisinya memakai standar tertentu. Umumnya, komposisi masing-masing penyusun
mortar ini disesuaikan dengan area pengaplikasian pada bangunan. Mortar yang digunakan
untuk pemasangan bata ringan akan berbeda dengan mortar yang digunakan untuk plasteran
dinding maupun perekat lantai. Sebagaimana namanya yang memakai kata instan, mortar jenis
ini memang mudah digunakan. Sebab pekerja bangunan cukup menambahkan air lalu diaduk
sebentar dan kemudian siap digunakan. Dengan begitu, pekerja tidak perlu lagi mengayak pasir
dan mencampurkan semen secara manual.
Arsitur Studio. (2020). Mengenal Mortar, Fungsi, Jenis, dan Kelebihannya. Diakses pada 5
September 2021, dari https://www.arsitur.com/2020/09/mortar-fungsi-jenis-kelebihan.html
Rdhridho. (2018). Jenis-jenis dan Sifat Mortar. Diakses pada 5 September 2021, dari
https://semoga602003545.wordpress.com/2018/03/22/jenis-jenis-dan-sifat-mortar/
Mengenal Mortar Instan Lebih Dekat. (2019). Diakses pada 6 september 2021, dari
https://powerblockindonesia.com/mengenal-mortar-instan/