Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

WATI 1
Halaman
COVER .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

SUHU DAN KALOR


A. SUHU........................................................................................................................... 1
B. PENGERTIAN KALOR.............................................................................................. 1
C. KALOR JENIS ............................................................................................................ 2
D. KAPASITAS KALOR ................................................................................................. 2
E. ASAS BLACK ............................................................................................................. 2
F. PERUBAHAN WUJUD ZAT ..................................................................................... 3
G. GRAFIK SUHU TERHADAP KALOR...................................................................... 3
H. PERPINDAHAN KALOR .......................................................................................... 3
I. PEMUAIAN ................................................................................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA
SUHU DAN KALOR

A. SUHU
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang diukur dengan termometer. Sedangkan
kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda yang lebih dingin untuk menyamakan
suhunya.

Dalam satuan internasional suhu diukur dalam satuan Kelvin (K)

B. PENGERTIAN KALOR
Kalor merupakan energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah ketika dua benda bersentuhan. Kalor memiliki satuan internasional Joule (J).
Satuan lain dari kalor adalah kalori (kal). Satu kalori berarti banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
memanaskan 1 gram air sampai suhunya naik 1 0C. Untuk mengonversi satuan dari joule ke kalori atau
sebaliknya, gunakan persamaan berikut.
1 kalori = 4,2 Joule

1
1 Joule = 0,24 kal
1 kkal = 4200 Joule
Josep Black pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan perbedaan antara suhu
dan kalor.

C. KALOR JENIS
Kalor jenis dapat didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat
sebesar 1ºC.
Q
c
mT
Jadi, Q  mcT
Keterangan:
c = kalor jenis (J/kg ºC)
Q = kalor (J)
m = massa (kg)
ΔT= perubahan suhu (ºC)
Kalor jenis adalah sifat khas suatu zat yang menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor.
Zat yang kalor jenisnya tinggi mampu menyerap lebih banyak kalor untuk kenaikan suhu yang rendah.

D. KAPASITAS KALOR
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda
sebesar 1ºC. Kapasitas kalor diberi lambang huruf C.
Q
C atau Q  C T
T
Dengan, C  mc
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/ºC)
Q = kalor (J)
m = massa (kg)
ΔT= perubahan suhu (ºC)

E. ASAS BLACK
Prinsip kekekalan energi, yaitu kalor yang dilepas sama dengan kalor yang di terima.
Qlepas  Qterima
m1c1T1  m2 c2 T2
Kekekalan energi pada pertukaran kalor, pertama kali diukur oleh Joseph Black (1728-1799)
seorang ilmuan Inggris. Oleh karena itu rumus di atas dikenal dengan asas Black.

2
F. PERUBAHAN WUJUS ZAT
Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan yang lain.

G. GRAFIK SUHU TERHADAP KALOR


Gambar berikut ini menunjukkan ketika sejumlah massa es yang suhunya di bawah 0ºC dipanaskan
(diberi kalor).

H. PERPINDAHAN KALOR
1. Konduksi
Perpindahan Kalor secara konduksi yaitu suatu perpindahan kalor melalui suatu zat perantara
(logam) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut secara permanen. Contohnya
yaitu ketika kita memanaskan salah satu ujung logam, maka ujung logam lainnya akan ikut panas
karena terjadi hantaran kalor dari suhu tinggi ke suhu rendah. Banyaknya kalor yang berpindah
setiap satu satuan waktu:
𝑄
𝐻=
𝑡
𝑘𝐴∆𝑇
𝐻=
𝑙
Keterangan:
𝐻 = laju perpindahan kalor (J/s)
𝑘 = konduktivitas termal bahan (W/mK atau W/m ºC)
𝐴 = luas penampang (m2)
∆𝑇 = perubahan suhu (K atau ºC)
𝑙 = panjang batang (m)

3
𝑄 = kalor yang berpindah atau merambat (J)
𝑡 = waktu (s)
Bila dua batang yang berbeda jenisnya di sambung, aliran kalor tiap waktunya akan sama.

𝑘1 𝐴1 (𝑇1 − 𝑇𝑠 ) 𝑘2 𝐴2 (𝑇𝑠 − 𝑇2 )
=
𝑙1 𝑙2
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi yaitu suatu perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai
dengan perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Konveksi bisa terjadi pada zat cair atau gas.
𝐻 = ℎ𝐴∆𝑇
Keterangan:
𝐻 = laju perpindahan kalor (J/s)
ℎ = tetapan konveksi (J/ m2 ºC)
𝐴 = luas penampang (m2)
∆𝑇 = perubahan suhu (K atau ºC)
3. Radiasi
Perpindahan kalor secara Radiasi yaitu suatu proses perpindahan kalor yang tidak memakai zat
perantara. Perpindahan kalor secara radiasi berbeda dengan konduksi dan konveksi. Contohnya
yaitu saat kita dekat dengan api unggun dari sudut manapun, maka kita tetap akan merasakan
kehangatan dari sumber api.
𝑄
𝐻 = = 𝑒𝜎𝐴𝑇 4
𝑡
Keterangan:
𝐻 = laju perpindahan kalor (J/s)
𝑄 = kalor yang berpindah atau merambat (J)
𝑡 = waktu (s)
𝑒 = emisivitas benda (0 < e < 1)
𝜎 = tetapan Bolzmann = 5,67 x 10-8 W/m2K4
𝐴 = luas penampang (m2)
𝑇 = suhu benda (K atau ºC)

I. PEMUAIAN
1. PEMUAIAN PADA ZAT PADAT
Pemuaian dapat terjadi karen adanya perubahan suhu kususnya pemanasan. Pemuaian dapat terjadi di
semua jenis zat dari padat, cair, sampai gas dapat mengalami peristiwa memuai.
a. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang merupakan bertambahnya ukuranpanjang suatu benda karena mendapat kalor.
Contoh yang menerapkan pemuaian panjang antara lain: pemuaian kabel listrik, pemuaian rel
kereta api, dan pemuaian jaringan listrik dan telepon
∆L = L0 α ∆T

4
L = L0 (1 + α ∆T)
Keterangan:
L = panjang akhir (m)
L0 = panjang mula mula (m)
∆L = perubahan panjang (m)
α = koefisien muai panjang (/0C)
∆T = perubahan suhu (0C)
b. Pemuaian Luas
Pemuaian luas adalah bertambahnya ukuran luas suatu benda karena mendapat kalor. Pemuaian
luas ini terjadi padabenda benda yang bersidat lempengan. Contoh dari pemuaian luas sangatlah
banyak antara lain: pemuaian kaca jendela, dan pemuaian plat bimetal.
∆A = A0 β ∆T
A = A0 (1 + β ∆T)
Keterangan:
A = luas akhir (m2)
A0 = luas mula mula (m2)
∆A = perubahan luas (m2)
β = koefisien muai luas (/0C)
∆T = perubahan suhu (0C)
c. Pemuaian Volume
Pemuaian volume adalah pertambahan volume suatu benda yang disebabkan benda tersebut
menerima kalor. Pemuaian volume dapat terjadi pada benda yang memiliki tiga dimensi yaitu
panjang lebar dan tinggi.
∆V = V0 γ ∆T
V = V0 (1 + γ ∆T)
Keterangan:
V = volume akhir (m3)
V0 = volume mula mula (m3)
∆V = perubahan volume (m3)
γ = koefisien muai volume (/0C)
∆T = perubahan suhu (0C)

5
DAFTAR PUSTAKA

Widiyanto, Fery, Era Prihamita, Yohanes Eko Cahyono. (2021). Buku Interaktif: Fisika untuk
SMA/MA Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Jiwasih, dkk. (2021). Buku Pintar Belajar Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Sagufindo
Kinarya.

Anda mungkin juga menyukai