Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

1.FITRIYANI NPM (20080064)

2. ERVINA NPM (20080038)

3 NISHA ARYU ARIESTA NPM (20080051)

4.REGINA LISMA JENNY NPM (20080054)

SESI 20B

DOSEN PENGAMPU: Citra Imelda Usman,Mpd,Kons

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2021
KATA PENGANTAR

assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita kemudahan sehingga
dapatmenyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk meneyelesaikan makalah ini dengan baik.

Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan sayafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan
syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmatsehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampumenyelesaikan pembuatan makalah sebagai
tugas kelompok dari mata kuliah Perkembangan Peserta Didik denagandosen pengampu
Citra Imelda Usman,Mpd,Kons .

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk
itu,penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menajdi makalah yang lebih baik lagi.

Kemudian apabilaterdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf sebesar-
besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya bagi ibuk Citra Imelda Usman,Mpd,Kons yang telah memberikan
tugas pembuatan makalah kelompok pengembangan peserta didik ini . Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami para penulis dan para pembaca.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, 30 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB 1................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 4
2.RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 4
3. TUJUAN ........................................................................................................................... 5
BAB II.................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
1.PENGERTIAN EMOSI ..................................................................................................... 6
2. TAHAPAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DAN REMAJA .................................. 6
3.BENTUK ATAU JENIS EMOSI PADA ANAKDAN REMAJA ....................................... 8
4.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI ............... 9
5.USAHA ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN EMOSI PESERTA
DIDIK................................................................................................................................. 10
BAB III .............................................................................................................................. 11
PENUTUP .......................................................................................................................... 11
1.KESIMPULAN ................................................................................................................ 11
2.DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG
Semua manusia pada umumnya memiliki dorongan dan minat yang besar
untuk mencapai atau ingin memiliki sesuatu. Adanya perilaku seseorang dan
munculnya berbagai kebutuhan seseorang disebabkan oleh dorongan dan minat yang
besar. Jika terpenuhi, itulah dasar dari pengalaman emosionalnya. Perjalanan hidup
seseorang satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Semua memiliki jalan sendiri-
sendiri. Semua memiliki pola sendirisendiri pula. Jika seseorang bisa memenuhi apa
yang mereka inginkan, maka mereka akan memiliki emosi yang stabil, dengan
demikian bisa menikmati hidupnya dengan sebaikbaiknya. Tetapi sebaliknya, jika
seseorang tidak bisa memenuhi apa yang mereka inginkan, maka mereka cenderung
memiliki emosi yang tidak stabil.

Seseorang manusia dalam menanggapi sesuatu lebih banyak diarahkan oleh


penalaran dan pertimbangan-pertimbangan objektif. Tetapi pada saat tertentu,
dorongan emosional banyak campur tangan dan mempengaruhi pemikiran-pemikiran
dan tingkah lakunya. Oleh sebab itu, untuk memahami emosional peserta didik, kita
memang perlu mengetahui apa yang dia pikirkan dan dia lakukan. Yang lebih penting
lagi adalah mengetahui apa yang mereka rasakan. Gejala-gejala emosional seperti
marah, Takut, Malu, Cinta, Benci, Dan Lainnya Perlu Dicermati Dan Dipahami
Dengan Baik.

Emosi adalah suatu bagian dari keseluruhan aspek psikis manusia.emosi juga
memiliki fungsi psikis lainnya seperti, pengamatan, tanggapan,pemikiran, dan
kemauan. Emosi adalah perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang ataupun
sesuatu. Emosi adalah sebuah reaksi padaseseorang maupun suatu kejadian. Emosi
dapat ditunjukkan saat merasa senang maupun marah terhadap perlakuan seorang
maupun terhadap suatubarang. Emosi dibagi menjadi dua yaitu, emosi negatif dan
emosi positif.

2.RUMUSAN MASALAH
Setelah melihat latar belakang di atas ,maka dalam pembuatan makalah ini
kami penulis ingin memaparkan rumusan masalah dalam makalah ini ,adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Emosi
2. Tahapan perkembangan emosi anak-anak dan remaja
3. Bentuk/jenis emosi anak-anak dan remaja
4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
5. Usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan emosi peserta didik.
3. TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
1. Pengertian Emosi
2. Tahapan perkembangan emosi anak-anak dan remaja
3. Bentuk/jenis emosi anak-anak dan remaja
4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi
5. Usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan emosi peserta didik.
BAB II

PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN EMOSI
Istilah emosi berasal dari kata emotus atau emovere atau mencerca (to stir
up) yang berarti sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu, missal emosi gembira
mendorong untuk tertawa, atau dengan perkataan lain emosi didefinisikan sebagai
suatu keadaan gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan
hamper keseluruhan diri individu

Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat
merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu
perilaku intensional manusia (Prawitasari, 1995).

(Sujiono, 2005). Menurut Sarlito Wirawan Sartono berpendapat bahwa emosi


merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afekti. Yang
dimaksud warna efektif ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat
menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu contohnya: gembira, bahagia, takut
dan lain-lain. Sedangkan menurut Goleman Bahasa emosi merujuk pada suatu
perasaan atau pikiran.

2. TAHAPAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK DAN REMAJA

1. Perkembangan emosi pada anak

Perkembangan emosi pada anak usia sekolah Perkembangan emosi pada anak
melalui beberapa fase yaitu :

a. Pada bayi hingga 18 bulan

1) Pada fase ini, bayi butuh belajar dan mengetahui bahwa lingkungan di sekitarnya
aman dan familier.

2) Pada minggu ketiga atau keempat bayi mulai tersenyum jika ia merasa nyaman dan
tenang.

3) Pada bulan keempat sampai kedelapan bayi mulai belajar mengekspresikan emosi
seperti gembira, terkejut, marah dan takut.Pada bulan ke-12 sampai 15,
ketergantungan bayi pada orang yang merawatnya akan semakin besar.

b. 18 bulan sampai 3 tahun

1) Pada fase ini, anak mulai mencari-cari aturan dan batasan yang berlaku di
lingkungannya.
2) Pada anak usia dua tahun belum mampu menggunakan banyak kata untuk
mengekspresikan emosinya.

3) Pada usia antara 2 sampai 3 tahun anak mulai mampu mengekspresikan emosinya
dengan bahasa verbal

c. Usia antara 3 sampai 5 tahun

1) Pada fase ini anak mulai mempelajari kemampuan untuk mengambil inisiatif
sendiri.

2) Pada fase ini untuk pertama kali anak mampu memahami bahwa satu peristiwa bisa
menimbulkan reaksi emosional yang berbeda pada beberapa orang.

d. Usia antara 5 sampai 12 tahun

1) Pada usia 5-6 anak mulai mempelajari kaidah dan aturan yang berlaku.

2) Anak usia 7-8 tahun perkembangan emosi pada masa ini anak telah
menginternalisasikan rasa malu dan bangga.

3) Anak usia 9-10 tahun anak dapat mengatur ekspresi emosi dalam situasi sosial dan
dapat berespon terhadap distress emosional yang terjadi pada orang lain.

4) Pada masa usia 11-12 tahun, pengertian anak tentang baik-buruk, tentang norma-
norma aturan serta nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya menjadi bertambah dan
juga lebih fleksibel, tidak sekaku saat di usia kanak-kanak awal.

2.Perkembangan emosi remaja

Karena berada pada masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa,
status remaja remaja agak kabur, baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya (Ali
& Asrori, 2006). Semiawan (dalam Ali & Asrori, 2006)mengibaratkan: terlalu besar
untuk serbet, terlalu kecil untuk taplak meja karena sudah bukan anak-anak lagi, tetapi
juga belum dewasa. Masa remaja biasanya memiliki energi yang besar, emosi
berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga sering
mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang, dan khawatir kesepian.

Ali & Ansori (2006) menambahkan bahwa perkembangan emosi seseorang


pada umumnya tampak jelas pada perubahan tingkah lakunya. Perkembangan emosi
remaja juga demikian halnya. Kualitas atau fluktuasi gejala yang tampak dalam
tingkah laku itu sangat tergantung pada tingkat fluktuasi emosi yang ada pada
individu tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat beberapa tingkah laku
emosional, misalnya agresif, rasa takut yang berlebihan, sikap apatis, dan tingkah laku
menyakiti diri, seperti melukai diri sendiri dan memukul-mukul kepala
sendiri.Sejumlah faktor menurut Ali & Asrori (2006) yang dapat mempengaruhi
perkembangan emosi remaja adalah sebagai berikut:
a. Perubahan jasmani.

b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua.

c.Perubahan pola interaksi dengan teman sebaya

d. Perubahan pandangan luar

e. Perubahan interaksi dengan sekolah.

3.BENTUK ATAU JENIS EMOSI PADA ANAKDAN REMAJA

1.Marah

Marah adalah jenis emosi anak yang disebabkan oleh terhambatnya keinginan.
Ekspresi emosi anak yaitu menangis, berteriak, memukul, membanting barang, dan
berguling-guling di lantai.

2.Takut

Takut adalah jenis emosi anak yang berkaitan erat dengan upaya pertahanan
diri terhadap bahaya. Rasa takut juga bisa ditimbulkan oleh ingatan tentang
pengalaman yang tidak menyenangkan. Ekspresi emosi anak yaitu panik, lari,
menghindar, menutup muka, bersembunyi, dan menangis.

3.Cemburu

Cemburu adalah jenis emosi anak karena adanya rasa tidak nyaman dengan
kehadiran seseorang yang dianggap sebagai kompetitor. Biasanya terjadi pada
kelahiran adik di tengah keluarga. Anak merasa adanya pengalihan perhatian dari
orang tua dan orang-orang dewasa di sekitarnya. Ekspresi emosi anak yaitu usil, tidak
menyukai bahkan melukai adiknya.

4.Gembira atau Senang

Gembira adalah jenis emosi anak sebagai bentuk ungkapan perasaan terhadap
situasi atau sesuatu yang sesuai dengan harapan. Ekspresi emosi anak bermacam-
macam yaitu tepuk tangan, tertawa, tersenyum, melompat-lompat kegirangan,
mencium benda atau orang yang disayanginya.

5.Sedih

Sedih adalah jenis emosi anak atas kehilangan sesuatu yang dianggap penting
dan dicintainya. Bisa karena berpisah dengan teman bermain atau kehilangan binatang
kesayangannya. Ekspresi emosi anak yaitu menangis, berwajah murung, mengambek
atau tidak mau makan.
Jenis emosi pada remaja:

1. Amarah, di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah, jengkel, kesal hati,
terganggu, tersinggung, bermusuhan.

2. Kesedihan : di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, melankolis,


mengasihani diri, kesepian ditolak, putus asa dan depresi

3. Rasa takut, di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir was-was, perasa an
takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik dan pobia

4. Kenikmatan, di dalamnya meliputi bahagia, gembira, puas, riang senang, terhibur,


bangga, kenikmatan indrawi, takjub,

5. Cinta, di dalamnya meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,


rasa dekat, bakti, hormat kasmaran dan kasih sayang

4.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI

a. Usia

Semakin bertambah usia individu, diharapkan emosinya akan lebih matang


dan individu akan lebih dapat menguasai dan mengendalikan emosinya. Individu
semakin baik dalam kemampuan memandang suatu masalah, menyalurkan dan
mengontrol emosinya secara lebih stabil dan matang secara emosi

b. Perubahan fisik dan kelenjar

Perubahan fisik dan kelenjar pada diri individu akan menyebabkan terjadinya
perubahan pada kematangan emosi. Sesuai dengan anggapan bahwa remaja adalah
periode “badai dan tekanan,” emosi remaja meningkat akibat perubahan fisik dan
kelenjar.

c. Pola Asuh Orangtua

Pengalamannya berinteraksi di dalam keluarga akan menentukan pula pola


perilaku anak tehadap orang lain dalam lingkungannya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi dalam keluarga adalah pola asuh orangtua. Cara orangtua
memperlakukan anak-anaknya akan memberikan akibat yang permanen dalam
kehidupan anak.

d. Lingkungan

Kebebasan dan kontrol yang mutlak/ketat dapat menjadi penghalang dalam


pencapaian kematangan emosi seseorang. Lingkungan di sekitar kehidupan seseorang
yang mendukung perkembangan fisik dan mental memungkinkan kematangan emosi
dapat tercapai.

e. Jenis Kelamin

Laki-laki dikenal lebih berkuasa jika dibandingkan dengan perempuan,


mereka memiliki pendapat tentang kemaskulinan terhadap dirinya sehingga
cenderung kurang mampu mengekspresikan emosi seperti yang dilakukan oleh
perempuan. Hal ini menunjukkan laki-laki cenderung memiliki ketidakmatangan
emosi jika dibandingkan dengan perempuan.

f.Pengalaman Traumatik

Masa lalu dapat mempengaruhi perkembangan seseorang.dampaknya yaitu


jejak rasa takut an sikap terlalu waspada. Yang ditimbulkan dapat berlangsung seumur
hidup.

g.Perubahan Interaksi Teman Sebaya

Faktor yang sering menimbulkan masalah emosi pada masa ini adalah
hubungan cinta dengan temn yang lawan jenis.

5.USAHA ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN EMOSI


PESERTA DIDIK

1. Orang tua memeriksa kembali Cara pendidikan atau Pengasuhan yang sudah
Diterapkan atau digunakan Selama ini pada anak. Guru Memberikan kegiatan yang
Diorganisasikan berdasarkan Kebutuhan, minat dan Karakteristik anak dalam
Mengembangkan kecerdasan Emosi anak.
2. Memberikan perhatian terhadap Perkembangan emosi yang Dimunculkan anak agar
orang Tua Dapat mencegah atau Mengendalikan emosi yang Negatif anak. Guru
Pemberian kegiatan yang Diorganisasikan bersifat Holistik atau keseluruhan. Yang
mana memuat semua Aspek perkembangan anak dan Semua pihak terkait dalam
Proses tumbuh kembang anak Dalam kegiatan yang dibuat.
3. orang tua dan guru dapat Melatih anak untuk mengenali emosinya dan
mengelolanya dengan baik dalam pengembangan emosi pada anak.

4. guru dan orang tau harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif yang
sesuai dengan tuntutan perkembangan emosia anak.
BAB III

PENUTUP

1.KESIMPULAN

emosi adalah pengalaman efektif yang di sertai penyesuaian diri dalam diri
individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang
nampak. Para peneliti sebagaimana dikemukakan Djali (2008), menemukan bentuk-
bentuk emosi untuk tiap jenis reaksi perubahan fisik tertentu seperti rasa marah, takut,
bahagia, cinta, terkejut, jijik, dan sedih. Fase-fase perkembangan emosi peserta didik
dapat dilihat dari perkembanagan peserta didik dari usia pra sekolah, sekolah dasar
dan di usia remaja. Masa remaja di anggap sebagai periode “badai dan tekanan”, suatu
masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Biehler (1972) membagi cirri-ciri emosional remaja menjadi dua rentan usia,
yaitu 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun. Perkembangan emosional juga dapat
dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan factor-faktor eksternal
yang seringkali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Emosi
dapat ,mempengaruhi tingkah laku, misalnya rasa marah atau rasa takut dapat
menyebabkan seorang gemetar, dalam ketakutan nya , mulut menjadi kering detak
jantung mulai cepat,system pencernaan berubah selama selama pemunculan emosi ini

2.DAFTAR RUJUKAN

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-jumiatig2a-5475-3-babii.pdf

https://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jpengmas/article/download/1/2

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://osf.io/qwn4y/dow
nload/%3Fformat%3Dpdf&ved=2ahUKEwjZ7O-n4-
LzAhXGXCsKHRwLBTAQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw0uqLqOg3lSQDOWDU
_6ouNW

Goleman, D. (1999). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

2002. Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional (mengapa EQ lebih penting


daripada IQ). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai