Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN KONSEP DIRI PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU :

Citra Imelda Usman,M.pd,.Kons

Nama kelompok :

1. Shinta Monica ( 20080057 )

2. Silfani Nabilahaya ( 20080063 )

3. Anggun Gusti Pratama ( 20080039 )

4. Maharani Fajri ( 20080037 )

5. Dinda Suci Pertiwi ( 20080045 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

UPGRISBA SUMATERA BARAT

PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi
tugas kelompok Mata Kuliah Pengembangan Peserta Didik mengenai konsep diri peserta
didik.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas doa,saran serta kritik yang
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,.kami menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki.

Oleh karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik
terhadap penyempurnaan makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Padang, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1. Latar Belakang........................................................................................................................ 1

2. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1

3. Tujuan Pembelajaran .............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

1.Pengertian dari konsep diri ....................................................................................................... 2

2.Perkembangan konsep diri anak-anak dan remaja ..................................................................... 2

3. Ciri-ciri konsep diri pada anak-anak dan remaja....................................................................... 3- 4

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri anak-anak dan remaja ............... 5

5. Usaha guru dan orang tua dalam menunjang perkembangan konsep diri peserta didik ............. 6

BAB III PENUTUP................................................................................................................... 7

Kesimpulan ............................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsepdiri
(Sel f conept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraantentang
kepribadian manusia. Konsep diri merupakan hal yang utama yang perludipahami karena
menyangkut pemahaman, keyakinan serta kepercayaan seseorang tentang dirinya akan
mempengaruhi hubungan dengan orang lain. „Konsep diri” semua ide, pikiran, kepercayaan
dan pendirian yang diketahui dalam orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat dan
kemampuan, interaksi dengan pengalaman dan objek serta keinginannya.Konsep diri
seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakanaktualisasi orang tersebut.
Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya
memnyebabkan iya sadar akan keberadaan dirinya.

2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari konsep diri?
2. Apa yang dimaksud dengan Perkembangan konsep diri anak-anak dan remaja.
3. Jelaskan Ciri-ciri konsep diri pada anak-anak dan remaja
4. Apa2 saja Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri anak-anak
dan remaja
5. Usaha apa yang dapat guru dan orang tua lakukan dalam menunjang perkembangan
konsep diri peserta didik

3. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk dapat mengetahui pengertian konsep diri anak dan remaja
2. Untuk dapat mengetahui konsep diri anak2 dan remaja
3. Untuk dapat mengetahui ciri2 dari konsep diri pada anak2 dan remaja
4. Untuk dapat mengetahui faktor2 yang mempengaruhi perkembangan konsep diri
anak dan remaja
5. Untuk dapat mengetahui usaha yang dapat dilakukan guru dan orang tua dalam
menunjang perkembangan konsep diri anak dan remaja
1
BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian dari konsep diri


Konsep diri merupakan konsep dasar yang perlu diketahui perawat untuk mengerti
perilaku dan pandangan klien terhadap dirinya, masalahnya sertalingkungannya. Dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat harus dapat meyakinibahwa klien adalah mahluk
bio-psiko-sosio-spiritual yang uth dan unik sebagai satukesatuan dalam berinteraksi terhadap
lingkungannya yang diperoleh melalui pengalamanyang unik dengan dirinya sendiri dan
orang lain.Konsep diri juga merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirianyang
diketahui oleh individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diriberkembang
secara bertahap dimulai dari bayi dapat mengenali dan membedakan oranglain. Proses yang
berkesinambungan dari perkembangan konsep diri diluspengaruhi olehpengalaman
interpersonal dal kultural yang memberikan perasaan positif, memahamikompetensi pada
area yang bernilai bagi individu dan dipelajari melalui akumulasikontak-kontak sosial dan
pengalaman dengan orang lain.

2. Perkembangan konsep diri anak-anak dan remaja.


Konsep diri belum ada sejak bayi dilahirkan, tetapi berkembang secara
bertahap,saat bayi dapat membedakan dirinya dengan orang lain, mempunyai nama
sendiri,pakaian sendiri. Anak mulai dapat mempelajari dirinya, yang mana kaki, tangan,
matadan sebagainya serta kemampuan berbahasa akan memperlancar proses tumbuh-
kembanganak. Pengalaman dalam keluarga merupakan dasar pembentukan konsep diri
karenakeluarga dapat memberikan perasaan maupun tidak mampu, perasaan di terimah
atauditolak dan dalam keluarga individu mempunyai kesempatan untuk
mengidentifikasikandan meniru perilaku orang lain yang diinginkan serta merupakan
pendorong yang kuatagar individu mencapai tujuan yang sesuai atau penghargaan yang
pantas. Dengandemikian jelas bahwa kebudayaan dan sosialisasi mempengaruhi konsep diri
danperkembangan kepribadiaan seseorang. Seseorang dengan konsep diri yang positif
dapatmengeksplorasi dunianya secara terbuka dan jujur karena latar bekalang
penerimaannyasukses, konsep diri yang positif bersal dari pengalaman yang positif yang
mengarahpada kemampuan pemahaman.
2
Karakter individu dengan konsep diri yang positif 1. Mampu membina hubungan
pribadi, mempunyai teman yang gampang besahabat. 2.Mampu berfikir dan membuat
keputusan. 3.Dapat beradaptasi dan menguasai lingkunganKonsep diri yang negatif dapat
dilihat dari hubungan individu dan sosial yang meladaptif.Setiap individu dalam
kehidupannya tidak terlepas dari berbagai stresor, dengan adanyastresor akan menyebabkan
ketidakkeseimbangan dalam diri sendiri.
Sejak kecil individu telah dipengaruhi dan dibentuk oleh pengalaman yang dijumpai
dalam hubungannya dengan individu lain, terutama dengan orang-orang terdekat, maupun
yang didapatkan dalam peristiwa-peristiwa kehidupan. Sejarah hidup individu dari masa lalu
dapat membuat dirinya memandang diri lebih baik atau lebih buruk dari kenyataan
sebenarnya. Hurlock (1999) mengatakan bahwa konsep diri bertambah stabil pada periode
masa remaja. Konsep diri yang stabil sangat penting bagi remaja karena hal tersebut
merupakan salah satu bukti keberhasilan pada remaja dalam usaha untuk memperbaiki
kepribadiannya

3. Ciri-ciri konsep diri pada anak-anak dan remaja


Ciri-ciri Masa Remaja
1. Masa Remaja Sebagai Periode yang Penting
Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun
merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan
perkembangan. Tidak dapat disangkal selama kehidupan janin dan tahun pertama atau kedua
setelah kelahiran, perkembangan berlangsung semakin cepat, dan lingkungan yang baik
semakin menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri bukanlah remaja yang memperhatikan
perkembangan atau kurangnya perkembangan dengan kagum, senang atau takut.

2. Masa Remaja Sebagai Periode Peralihan


Dalam setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan
terhadap peran yang dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga
bukan orang dewasa. Kalau remaja berprilaku seperti anak-anak ia akan diajadi untuk
“bertindak sesuai umurnya”. Status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena
status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan
pola perilaku, nilai dan sifat yang penting yang sesuai bagi dirinya.

3
3. Masa Remaja Sebagai Periode Perubahan
Sikap perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat
perubahan fisik. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat,
perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka
perubahan sikap dan perilaku menurun juga.

4.Masa remaja sebagai usia bermasalah


Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah pada masa
remaja menjadi masalah yang sulit untuk diatasi dikarenakan dua alasan. Pertama, sepanjang
masa kanak-kanak, masalah anak-anak diselesaikan oleh orang dewasa, sehingga kebanyakan
remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena remaja merasa mandiri,
sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang dewasa.

5) Masa remaja sebagai masa mencari identitas


Erikson mengatakan bahwa bagaimana individu mencari identitas mempengaruhi
tingkah lakunya. Salah satu cara untuk mengangkat diri sendiri sebagai individu adalah
dengan menggunakan simbol status dalam bentuk pemilikan barang yang mudah terlihat.

6) Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan


Stereotype yang ada dalam masyarakat cenderung akan menjadi cermin bagi citra diri
remaja yang lambat laun remaja akan mengarah kepada stereotype tersebut sehingga nantinya
akan berpengaruh terhadap konsep diri dan sikap remaja. Menerima stereotype ini dan
adanya keyakinan bahwa orang dewasa mempunyai pandangan yang buruk tentang remaja,
membuat peralihan kemasa dewasa menjadi sulit.

7) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik


Remaja cenderung melihat kehidupan melalui kacamata berwarna merah jambu. Ia
melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya.
Hal ini tampak dari cita�cita yang diciptakan oleh remaja yang tidak realistik dan
memandang diri dan orang lain tidak sebagaimana adanya.

4
8) Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin meningkatnya usia kematangan, remaja menjadi gelisahuntuk meninggalkan
stereotype belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa,
remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan satus dewasa, yaitu
merokok, meminum minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat dalam perbuatan
seks. Mereka menganggap perilaku ini memberikan citra yang mereka inginkan.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri anak2 dan


remaja
Faktor-faktor dari konsep diri terdiri atas 15 yaitu:

a. Identity Self
Faktor ini mengacu pada pertanyaan “siapa saya?” dalam pertanyaan tersebut
tercakup label-label atau simbol-simbol yang diberikan pada diri (self) oleh individu untuk
menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya.
b. Behavioral Self
Faktor ini merupakan persepsi individu mengenai tingkah lakunya dan berisikan
seluruh kesadaran mengenai “apa yang diri lakukan”.
c. Judging Self
Diri penilai berfungsi mengamati, menentukan standar dan mengevaluasi. Diri penilai
ini pula yang menentukan kepuasan seseorang akan dirinya atau seberapa jauh seseorang
menerima dirinya
d. Physical Self
Merupakan persepsi individu terhadap keadaan dirinya secara fisik, seperti kesehatan,
penampilan dan keadaan tubuh
e. Moral Ethical Self,
Merupakan persepsi individu terhadap keadaan dirinya dilihat dari standar pertimbangan
nilai moral dan etika
f. Personel Self
Merupakan persepsi individu terhadap keadaan pribadinya, yang berhubungan dengan
sejauh mana ia merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana ia merasa dirinya sebagai
pribadi yang tepat.
5
g. Family Self
Menunjukkan persepsi individu yang berhubungan dengan kedudukannya sebagai anggota
keluarga.
h. Social Self,
Merupakan persepsi individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain atau
lingkungan di sekitarnya.

5. Usaha-usaha guru dan orang tua dalam menunjang perkembangan


konsep diri peserta didik.
Usaha guru :
1.Memberikan penguatan (reinforcement), dan menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan bagi siswa.
2.Memberi sokongan dan menciptakan situasi yang menyebabkankeputusan atau kegiatan
siswa disokong atau disetujui.
3.Selalu berpikir vpositif tentang penampilan, prestasi belajar, dan permasalahan siswa.
4.Menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa merasa suksesmelalui pengalaman
belajar yang sukses.
5.Menghargai usaha siswa melebihi hasil.
6.Berusaha mengembangkan bakat dan keterampilan para siswa,sehingga mereka merasa
berguna.
7.Suka menyokong dan memberi perhatian, bukan mencela danmenyalahkan.
8.Hubungan siswa dan guru yang hangat, bukan mengkritik, mencela,atau menghukum

Usaha Orang Tua :


1.Orang tua harus mampu menonjolkan aspek-aspek positif dari remajamereka dan meredam
kelemahan – kelemahan meraka.

2.Memberikan kesempatan bagi anak untuk menyatakan diri baik dalam bentuk ide maupun
hasil karya atau keterampilan.
3.Memberi penghargaan

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Keseimbangan berbagai Konsep Diri ; Gambaran diri, ideal diri, hargadiri, peran dan
identitas diri sangat mempengaruhi kesehatan individu.Kerena dengan individu konsep diri
yang baik/sehat akan memilikikeseimbangan dalam kehidupan. Faktor-faktor penting yang
terdapatdalam konsep diri memiliki fungsi pemahaman kita terhadapperubahan-perubahan
yang terjadi di dalam diri setiap individu.Mengaktualisasikan sikap-sikap secara tepat, baik
terhadap diri sendiriataupun orang lain sebagai suatu pengolahan dasar pemikiran yangpositif.

7
DAFTAR PUSTAKA

Suliswati, dkk. (2005).Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta :EGCMubarak,


Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta:
EGC
Wong, Donna L., Dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediaktrik,Jakarta: EGC
Hidayat, A.Aziz Alimun (2002).Kubutuhan Dasar Manusia,Jakarta: EGC
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Volume 1.Jakarta:
EGCSurya,
Hendra. (2007).Percaya Diri Itu Penting.Jakarta: Elex Media Komputindo
Yusuf, Munafir & Intan safitri. (2006). Bereaksi Menarik Diri.Solo: Tiga Serangkai
Baedyan.(2007).Kompotensi Kunci Dalam Berprestasi.Jakarta: Bee Media Indonesia
Wylie, Ruth C. (1979). The Self Concept, Volume 2. USA: Nebraska Press Mercer, Sarah.
(2011). New York: Springer
http://andaners.wordpress.com/2009/04/20/konsep-diri-self-concept.html
http://ainamq.multiply.com/journal/item/115-show_interstitial.html
http://akhanggit.wordpress.com/2010/07/12/membentuk-konsep-diri.html

Anda mungkin juga menyukai