Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu :

MEREVIEW ARTIKEL TENTANG FAKTOR PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG


MEMBAHAS PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

OLEH :

L RIO

( C1B119092 )

KELAS B

JURUSAN SOSIOLOGI S1

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2020
REVIEW ARTIKEL

Judul : Review artikel tentang pertumbuhan penduduk faktor pertumbuhan


penduduk yang membahas pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi.

Penulis Artikel : Nunik Noviani

Bahasa : Indonesia

Jumlah Halaman : 10 Halaman

Tahun Penerbitan : 2014

Pembuat Reserensi : L Rio

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERTUMBUHAN PENDUDUK:

1. Kelahiran (Fertilitas)

Dalam hal pertumbuhan penduduk, kelahiran (fertilitas)


mempunyai peran dalam penambahan jumlah penduduk. Ada
beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan
mendukung kelahiran (pro natalitas)

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain :


a. Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat
kawin keluarga akan malu
b. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk
membantu orang tua.
c. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
d. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
e. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki,
sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin
mempunyai anak lagi.

Faktor-faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah


penduduk menjadi besar, Faktor-faktor penghambat kelahiran
(anti natalitas), antara lain :
a. Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan
pembatasan jumlah anak
b. Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal
berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
c. Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
d. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri
yaitu tunjangan anak diberikan hanya anak ke-2
e. Penundaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh
pekerjaan.

2. Kematian (Mortalitas)

Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk


menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama
dengan perhitungan angka kelahiran. Ada beberapa jenis
perhitungan angka kelahiran yaitu

a. Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)

b. kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan jumlah


kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan
usia dan jenis kelamin tertentu.
> Rendah, jika angka kematian 9 – 13
> Sedang, jika angka kematian 14 – 18
> Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18

kematian khusus menurut umur tertentu (Age Spesific Death


Rate = ASDR)
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-
kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat
kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut
angka in tinggi, sedangkan pada kelompok muda jauh lebih
rendah.

bayi (Infant Mortality Rate = IMR)


Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah
kematian bayi tiap seribu yang lahir. Bayi adalah kelompok
orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau
indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada
umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang
rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan
di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu
melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.

Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut :


> Rendah, jika IMR antara 15-35
> Sedang, jika IMR antara 36-75
> Tinggi, jika IMR antara 76-125
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung
kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti
mortalitas)

Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)


Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar, yang
termasuk faktor ini adalah :
a. Sarana kesehatan yang kurang memadai
b. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
c. Terjadinya berbagai bencana alam
d. Terjadinya peperangan
e. Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
f. Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)


Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, yang
termasuk faktor ini adalah :
a. Lingkungan hidup sehat.
b. Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
c. Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
d. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
e. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

3. Perpindahan (Migrasi)

Perpindahan (migrasi) atau mobilitas penduduk yang artinya proses


gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka
waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi
a. Faktor individu.
b. Faktor yang terdapat di daerah asal.
c. Faktor yang terdapat di daerah tujuan.
d. Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan.

Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi


perpindahan penduduk :
a. Kekuatan Sentripental
adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal,
misalnya :
> Terikat tanah warisan
> Menunggu orang tua yang sudah lanjut
> Kegotong royongan yang baik
> Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka.
b. Kekuatan Sentrifugal
adalah kekuatan yang mendorong untuk meninggalkan daerah asal,
misalnya:
> Terbatasnya pasaran kerja
> Terbatasnya fasilitas pendidikan
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu
perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan
ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitatif change)
dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto (PDB) atau
pendapatan output perkapita.[1] Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase
kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan
pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya Semakin tinggi tingkat pertumbuhan
ekonomi maka semakin cepat proses pertambahan output wilayah sehingga prospek
perkembangan wilayah semakin baik. Dengan di ketahuinya sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas pembangunan. Terdapat
tiga faktor atau komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu
akumulasi modal (capital accumulation), pertumbuhan penduduk (growth in population),
dan kemajuan teknologi (technological progress

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan PDB-
nya. Untuk ukuran nasional, produk domestik bruto (PDB) tahun yang sedang berjalan
dengan tahun sebelumnya. Pengukuran tersebut tidak bisa dilakukan setiap saat
dikarenakan data yang tersedia belum tentu ada, sehingga data yang diambil adalah
data triwulan atau data tahunan. Data yang digunakan adalah hasil perubahan barang
dan jasa yang diubah ke satuan moneter bedasarkan harga konstan. Adapun rumus
yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi yakni:
Pertumbuhan ekonomi tahun t dapat diketahui dengan membandingkan PDB tahun
sekarang dengan tahun yang lalu. Jika PDB belum di-harga kostankan, PDB dirumuskan
seperti berikut.
Dimana PDB0 adalah PDB periode awal dan r adalah tingkat pertumbuhan PDB

Pertumbuhan ekonomi
Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan
sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa
teori yang dikemukakan beberapa ahli untuk mengungkapkan konsep pertumbuhan
ekonomi, secara umum teori tersebut didasarkan dari teori pertumbuhan ekonomi
historis, klasik, dan neo-klasik.[4]

Teori Historis]
Teori ini berkembang di Jerman. Teori ini beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi
harus dilihat dari masa prasejarah hingga masa industri. Teori ini dikemukakan oleh
beberapa ahli sebagai berikut.[5][6][3]
Werner Sombart
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga
tingkatan:
Masa perekonomian tertutup
Friedrich List
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi
empat tahap sebagai berikut:

1. Masa berburu dan pengembaraan


2. Masa beternak dan bertani
3. Masa bertani dan kerajinan
4. Masa kerajinan, industri, perdagangan
KarlBucher
Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi
empat tingkatan sebagai berikut:

1. Masa rumah tangga tertutup


2. Rumah tangga kota
3. Rumah tangga bangsa
4. Rumah tangga dunia

Walt Whiteman Rostow

W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang


bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan
perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut, yaitu: tahap masyarakat
tradisional, tahap prakondisi menuju lepas landas, tahap lepas landas, tahap dorongan
menuju kematangan dan terakhir adalah tahap konsumsi massa tinggi.

Teori Klasik
Teori klasik berpendapat bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan
cara menekankan faktor-faktor produksi yang ada. Pencetus teori klasik terdiri dari.

Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu


pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka
akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam
bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

David Ricardo

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai
menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja
melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah
tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga
perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini
dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.

Thomas Robert Malthus

ini berpendapat bahwa jumlah penduduk yang berlebih dapat mengakibatkan


kekurangan pangan dan kehidupan masyarakat stagnan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi teori tersebut .
Teori Neoklasik
Teori neo-klasik berpendapat bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tidak
hanya dengan menekankan faktor-faktor produksi saja, tetapi melihat segi penawaran
pasar juga. Pencetus teori neo-klasik terdiri dari.[4][8][3]
Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan
yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan
hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Harrord Domar
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga
membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Schumpeter
Teori ini beranggapan bahwa faktor terpenting pertumbuhan ekonomi adalah
kewirausahaan.

Faktor-faktor pertumbuhan penduduk


Terdapat beberapa faktor atau hal yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, di
antaranya adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan
teknologi, budaya, dan sumber daya modal.

Sumber daya manusia


Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi
oleh sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan faktor terpenting dalam proses
pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana
sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur
di daerah-daerah.

Sumber daya alam]


Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan
mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

Ilmu pengetahuan dan teknolog]


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek
efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang
dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan
perekonomian.

Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang
dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan
sebagainya.
Sumber daya modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.

Inflasi
Inflasi dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan suatu barang atau jasa
dan/atau meningkatnya harga produk. Perubahan inflasi dapat mempengaruhi
PDB setiap tahunnlah penduduk, teknologi, sumber daya alam, dan modal.
Pertambahan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertambahan
penduduk merujuk pada semua spesies, tetapi selalu mengarah pada manusia, dan
sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertambahan
penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertambahan penduduk sendiri di pengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan
migrasi. Dalam demografi dikenal istilah pertambahan penduduk alami dan pertambahan
penduduk total. Dimana pertambahan penduduk alami hanya di pengaruhi oleh kelahiran
dan kematian, sedangkan pertambahan penduduk total di pengaruhi oleh kelahiran,
kematian, migrasi masuk (imgrasi) dan migrasi keluar (emigrasi).[1]
Model pertambahan penduduk meliputi Model Pertambahan Malthusian dan model
logistik.

Nilai pertumbuhan penduduk


Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil di
mana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada
perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah
individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: 
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio,
bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai
persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:

Anda mungkin juga menyukai