Anda di halaman 1dari 2

3.6.

CoV pada Babi

Babi dapat terinfeksi 6 CoV, yakni empat Alphacoronavirus, satu Betacoronavirus, dan
satu Deltacoronavirus. Virus gastroenteritis menular/ Transmissible gastroenteritis
virus (TGEV), Virus diare epidemi babi/ Porcine Epidemic Diarrhea Virus (PEDV),
Deltacoronavirus babi/ Porcine Deltacoronavirus (PDCoV), dan sindrom diare akut
babi/ Swine Acute Diarrhea Syndrome Coronavirus (SADS-CoV) yang terkait dengan
infeksi gastro-intestinal / saluran pencernaan, PHEV (Betacoronavirus) menyebabkan
neurologis dan infeksi gastro-intestinal, dan PRCoV dikaitkan dengan infeksi
pernapasan [28].

TGEV, merupakan salah satu CoV pertama yang ditemukan pada hewan domestik yang
sakit [104], dan bereplikasi di saluran pernapasan babi tetapi tidak menyebabkan
penyakit pernapasan primer [105-107].

Nekropsi pada babi yang terinfeksi secara alami menunjukkan penipisan usus kecil yang
parah sebagai lesi yang paling luar biasa.

Tanda-tanda klasik disebabkan oleh penyakit usus kecil (jejunum dan ileum) dan terdiri
dari atrofi vili ringan-sedang hingga berat (tergantung pada tahap perkembangannya)
[108], hiperplasia kripta di jejunum dan ileum, dengan lesi yang semakin parah pada
babi yang berusia lebih muda (berusia 3 hari vs. 21 hari) [104], dan regenerasi yang
berlanjut dari atrofi vili. Jaringan utama yang terinfeksi diwakili oleh epitel vili [109],
tetapi kripta juga dapat mengalami hiperplasia [108].

PEDV secara klinis dan histologis tidak dapat dibedakan dari TGEV. Namun, kedua
Alphacoronavirus ini secara antigen berbeda dan tidak menunjukkan reaktivitas silang
serologis [110]. Babi yang terinfeksi secara eksperimental dan alami menunjukkan tinja
yang berwarna kuning pada pemeriksaan postmortem, perutnya mengandung sedikit
gumpalan susu/ milk curd, serta usus kecil dan besar yang kosong atau buncit akibat
kandungan air dengan susu yang tidak tercerna. Dinding usus transparan dan tipis,
terutama pada usus halus, dengan derajat keparahan dan perluasan yang berbeda dari
duodenum hingga usus besar [111,112]
Lesi umummnya menyebar di antara duodenum serta proksimal dan pertengahan
jejunum [113]. Diagnosis yang dilaporkan oleh Jung dan rekannya adalah jejunitis atrofi
parah

Anda mungkin juga menyukai