Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMA.

JA DAN PRANIKAH

DI PUSKESMAS SUKOLILO KABUPATEN BANGKALAN

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan

Stase Asuhan Kebidanan Remaja dan Pranikah

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

MU KESEA

HUS

Disusun Oleh:

Nama : ERNAWATI, S.ST

NIM :19159010060

Kelas1 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

TAHUN 2019

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dinegara maju tetanus sangat jarang dijumpai yaitu berTkat imunisasi yang

teratur dan tertib, bukti bahwa imunisasi tetanus sangat bermanfaat dapat diketahui

dari frekuensi tetanus selama perang dunia II yaitu hanya didapatkan 6 kasus dari

setengah juta prajurit Amerika Serikat yang luka, dibanding dengan 700 kasus

selama perang dunia dinegara yang sudah maju. Tetanus neonatorum sudah tidak

terdapat lagi karena setiap kelahiran ditolong oleh tenaga terdidik. Di Indonesia

penyakit ini terjadi karena masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun yang

memotong ialpus dengan sebilah bambu, pisau atau gunting yang kotor dapat pula

terjadi.

Cara mencegah tetanus neonatorum selain kebersihan sewaktu dan sesudah

persalinan juga dapat dilakukan dengan cara pemberian toksoid sebelum pra nikah

dimana tujuannya utuk melindungi janin ketika ibu tersebut melahirkan. Selain itu

TT juga bisa diberikan lagi ketika ibu tersebut hamil. TT diberikan seumur hidup

kurang lebih 5 kali. Sehingga apabila imunisasi TT digunakan secara teratur dan

tertib dengan demikian insident tetanus neonatorum dapat diperkecil 0,5 % dari

semua kelahiran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangdi atas. dapat dirumuskan masalah di antaranya :

1.Bagaimanakah ke ranikah

2. Bagaimanakah pertümbuhan dan perkembangan remaja/pranikah ?

13 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:


1. Untuk mengetahui konsep remaja / pranikah

2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan remaja / pranikah

14 Manfaat Penulisan

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penulisan makalah ini dapat dijacdikan acuan untuk pengembangan

keilmuan dimasa yang akan datang terutama pada pelayanan kebidanan.

2. Bagi Penulis

Penulisan makalah yang dilakukan diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi remaja.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori

ilmiah, temuan. keterampilan dalam rangkaian'tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien.

B. Konsep dasar Teori Remaja dan Pranikah

1. Pengertian Remaja dan Pranikah


Kata remaja berasal dari bahasa Inggris "teenager" yakni manusia usia 13-19

tahun. Remaja dalam bahasa Latin disebut adolescence yang artinya tumbuh atau

tumbuh untuk mencapai kematangan (Ali, 2009. p.9). Masa remaja adalah masa

transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Menurut

WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara

masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah

sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum

kawin. Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa

kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal proses reproduksi, sehingga

perlu dipersiapkan sejak dini (Romauli, 2009).

Remaja adalai suatu masa ketika individu yang berkembang dari saat pertama

kali 14 njukk la-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai

kematangan seksual (Sarwono, 2006 p.12). Monks, Knoer dan Haditono

membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra remaja 10-12

tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun,

masa remaja akhir 18-21 tahun (Deswita, 2006).

Para ahli merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan

perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari

masa kanak-kanak ke masa dewasa, tenutama perubahan alat reproduksi.

Sedangkan istilah adolescence lebih ditekankan pada perubahan psikososial atau

kematangan yang menyertai masa pubertas (Soetjiningsih,2004).

2. Tahapan Remaja Dan Pranikah

a Masa Yang Penting

Pada masa ini adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku serta
akibat-akibat jangka panjangnya menjadikan periode remaja lebih penting

daripada periode lainnya. Baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang

serta pentingnya bagi remaja karena adanya akibat fisik dan akibat psikologis.

b. Masa Transisi

Merupakan tahap peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya,

maksudnya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan membekas pada apa yang

terjadi sekarang dan yang akan datang.

c.Masa Perubahan

Selama masa remaja perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan tingkat

perubahan fisik. Perubahan yang terjadi pada masa remaja memang beragam,

tetapi ada perubahan yang terjadi pada semua remaja.

d. Emosi yang tinggi

Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok social

menimbulkan masalah baru. Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi

penubahan minat dan pola tingkah laku. Bersikap ambivalen terhadap setiap

perubahan.remaja menghendaki dan menuntut kebebasan, tetapi sering takut

bertanggung jawab akan resikonya dan meragukan kemampuannya untuk

mengatasinya.

Masa Bermasalah

Setiap periode memiliki masalah sendiri, masalah masa remaja ternmasuk masalah

yang sulit diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan karena pada
masa remaja dia ingin mengatasi masalahnya sendiri, dia sudah mandiri.

f. Masa Pencarian Identitas

Menyesuaikan diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penting bagi

remaja dari pada individual. Bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada

tahun-tahun awal masa remaja adalah penting. Secara bertahap, mereka mulai

mengharapkan identitas diri dan tidak lagi merasa puas dengan adanya kesamaan

dalam segala hal dengan teman-teman sebayanya. g. Masa Munculnya Ketakutan

Persepsi negative terhadap remaja seperti tidak dapat dipercaya, cenderung

merusak dan perilaku merusak, mengindikasikan pentingnya bimbingan dan

pengawasan orang dewasa. Demikian pula terhadap kehidupan remaja muda yang

cendening tidak simpatik dan takut bertanggung jawab.

& Masa Yang Tidak Realistik

Mereka memandang diri sendiri dan orang lain berdasarkan keinginannya, dan

bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Apabila dalam hal cita-cita yang

tidak realistic ini berakibat pada tingginya emosi yang merupakan ciri awal masa

remaja.

h. Masa Menuju Masa Dewasa

Saat usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untuk meninggalkan
stereotip usia belasan tahun yang indah disatu sisi, dan harus bersiap-siap menuju

usia dewasa disisi lainnya (Gunawan, 2011)

3. Kurun waktu masa remaja

Wong, et al (2009) mengemukakan masa remaja terdiri atas tiga subfase

yang elas, yaitu:

a. Masa remaja awal usia 11-14 tahun

b. Masa remaja pertengahan usia 15-17 tahun

c. Masa remaja akhir usia 18-20 tahun Agustiani (2006 p.29) mengemukakan

masa remaja menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Masa remaja awal (12-15 tahun), pada masa ini individu mulai

meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri

sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari

tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya

kontormitas yang Kuat dengan teman sebaya.

2) Masa remaja pertengahan (15-18 tahun). masa ini ditandai dengan

berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih

memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu

mengarahkan diri sendiri. Pada masa ini remaja mulai mengembangkan

kematangan tingkah laku. Belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat


keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vaksional yang

ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi

individu.

3) Masa remaja akhir (19-22 tahun), masa ini ditandai oleh persiapan akhir

untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja

berusaha memantapkan tujuan vaksional dan mengembangkan

sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan

diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadí ciri

dari tahap ini.

Tahap-tahap yang di persiapkan bagi pasangan pranikah sebagai berikut :

a. Persiapan Fisik:

. Pemeriksaan status kesehatan:

Tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah

Pemeriksaan Darah rutin : Hb, Trombosit, Lekosit,

Pemeriksaan Darah yang dianjurkan : Golongan Darah dan

Rhesus, Gula Darah Sewaktu (GDS), Thalasemia, Hepatitis B


dan C

TORCH (toksoplasmosis, rubella, citomegalovius dan herpes

simpleks)

Pemeriksaan Urin: urn rutin

b. Persiapan Gizi :

Peningkatan status gizi calon pengantin ternutama perempuan

melalui penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan

anemia gizi besi serta defisiensi asam folat.

c. Status Imunisasi TT:

Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit tetanus

dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk mencapai

kekebalanpenuh.

Dosis aat pemberian % perlindungan Lama perlindungan

|TTI Pada saat kunjungan pertama atau| 0% I tahun

sedini mungkin pada kehamilan

TTH Minimal 4 minggu setelah TTI 80 % tahun

TT II Minimal 6 minggu setelah TT II 95 % 5 tahun

atau selama kehamilan berikutnya


Minimal setahun setelah TT

TTV kehamilan berikutnya 99 % 10 tahun

TT V Minimal setahun setelah TT 99% Selama Seumur

kehamilan berikutnya hidup

Imunisasi TTS X untuk kesadaran penuh

TT1 Langkah awal untuk mengembangkan kekebalan tubuh terhadap infeksi

TT 2 4 minggu setelah 'TTluntuk menyempurnakan kekebalan

TT'3 6 bulan atau lebih setelah TT 2 untuk menguatkan kekebalan

TT 4 1 tahun atau lebih setelah TT 3 untuk meneluarkan kekebalan

IT 5 I tahun atau lebih setelah TT 4 untuk mendapat kekebalan penuh

d. Menjaga kebersihan organ reproduksi

Sebaiknya pakaian dalam diganti minimal 2 kali sehari. Tidak

menggunakan pakaian dalam yang ketat dan berbahannon

sintetik.Membersihkan organ reproduksi luar dari depan kebelakang

dengan menggunakan air bersih dan dikeringkanmenggunakan handuk


atau tisu. Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab/bau.

Khusus untuk perempuan: Tidak boleh terlalu sering menggunakan

cairan pembilas vagina. Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu

lama. Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama

setiap 4 jam sekali atau setelah buang air. Bagi perempuan yang sering

keputihan, berbau dan berwarna harap memeriksakan diri ke petugas

kesehatan.

Bagi laki-laki dianjurkan disunat untuk kesehatan

e Perubahan Fisiologis Remaja Dan Pranikah

Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktivitas hormonal di

bawah pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas

tampak pada pertumbuhan peningkatan fisik dan pada penampakan serta

perkembangan karakteristik seks sekunder.

. Perubahan Psikologis Remaja Dan Pranikah

Teori psikososial tradisional menganggap bahwa krisis perkembangan

pada masa remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa

remaja mereka mulai melihat dirinya sebagai individu yang lain.

Kebidanan

ah asuhan kebidaanan menurut varney:

an data dasar secara lengkap

kan semua data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat dari

mber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan.

peroleh data dilakukan dengan cara:


jektif / ananmnesa

Jntuk membedakan pasien satu dengan yang lain.

ntuk memastikan usia dan sebagai identitas.

ngsa : Untuk mengetahui adat istiadat sehingga mempermudah

elaksanakan tindakan kebidanan.

Untuk memperoleh informasi tentang agama yang dianut

can : Untuk memudahkan bidan memperoleh keterangan atau dalam

ikan informasi mengenai suatu hal dengan menggunakan cara yang

engan pendidikan.

an: Untuk mengetahui apakah remaja terlalu lelah dalam pekerjaan

rhubungan dengan keseimbangan tubuh.

ojektif

daan Umum : Bagaimana keadaan pasien dengan anemia.

da-tanda vital

anan darah: Untuk mengetahui tekanan darah pasien dengan anemia.

Leher : untuk mengetahui adanya pembengkakan kelenjar tiroid,

limfe dan vena jugularis.

Payudara: untuk mengetahui bentuk, ukuran, keadaan putting

Abdoment: untuk mengetahui pembesaran abdomen abnormal

Genetalia: untuk mengetahui adanya varices, tanda-tanda infeksi dan

pengeluaran pada vagina.

Anus untuk mengetahui adanya hemoroid.


Ekstremitas : untuk mengetahui reflek patella dan adanya varices.

Pemeriksaan penunjang laboratorium

Pemeriksaan ini dilakukan jika perlu atau jika ada terdapat kelainan

Saat pemeriksaan.

b) Interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa

atau masalah dan kebutuhan klien, berdasarkan interpretasi yang benar atas

data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan

diidentifikasikan sehingga ditemukan masalah atau masalah yang

spefisik.Interpretasi data tendiri dari diagnosa kebidanan, diagnosa masalah

dan diagnosa kebutuhan. Interpretasi data pada remaja dengan anemia adalah :

1) Diagnosa kebidanan

Merupakan diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktik

kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan. Dasar

diagnosa tersebut adalah data subjektif berupa pernyataan pasien tentang

sering lelah, lesu, lemas, lunglai.

Hasil data objektif meliputi pemeriksaan umum, fisik, dan ginekologi serta

hasil pemeriksaan penunjang. Diagnosa kebidanan ditulis dengan lengkap

berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan data penunjang.

2) Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan

dari hasil pengkajian atau yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang

menyertai diagnosis.Masalah dapat muncul tapi dapat pula tidak.Hal ini muncul

berdasarkan sudut pandang klien dengan keadaan yang dialami apakah


menimbulkan masalah terhadap klien atau tidak. Masalah pada kasus ini yaitu

anemia dengan keluhan sering meras lelah dan sulit berkonsentrasi.

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi

dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data.

Kebutuhan yang muncul setelah dilakukan pengkajian. Ditemukan hal- hal yang

membutuhkan asuhan, dalam hal ini klien tidak menyadari. Kebutuhan klien pada

anemia yaitu pemberian tablet penambah darah.

c) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Diagnosa potensial ditegakkan berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah

didenti fikasi. Bidan dituntut untuk tidak hanya merumuskan masalah tetapi juga

menumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi.

Sehingga langkah ini merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau

logis. Diagnosa potensial pada remaja dengan anemia adalah meningkatkan

kerentanan terhadap infeksi karena daya tahan tubuh menurun. Dan jika berdampak

pada jangka panjang. kelak akan mempengaruhi saat hamil dan persalinan. Oleh

karena perlu adanya tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan atau tenaga

kesehatan.

d) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera


Menentukan kebutuhan klien terhadap tindakan yang segera dilakukan oleh bidan

atau untuk konsultasi, kolaborasi serta melakukan rujukan terhadap penyimpangan

abnormal. Antisipasi pertama yang dilakukan pada anemia yaitu dengan

memperbaiki nutrisi dan pola hidup sehat serta pemberian tablet Fe.

e) Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh

Merupakan pengembangan rencana asuhan yang menyeluruh dan ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya.Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen

terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana

harus mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek kesehatan dan

disetujui oleh kedua belah pihak (bidan dan klien).

Rencana yang diberikan pada anemia adalah:

a Konseling psikologis, sosial, budaya dan spiritual

b. Medikamentosa meliputi pemberian tablet Fe

n Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman

Langkah ini menupakan pelaksanaan dari rencana asuhan secara efisien dan aman.

Langkah ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau anggota tim kesehatan

lainnya. Selama melakukan tindakan intervensi, bidan menganalisa dan memonitor

keadaan kesehatan pasiennya.

Pelaksanaan pada anemia adalah:

a. Setelah diberikan konseling psikologis, sosial, budaya dan spiritual diharapkan


pasien atau klien dapat mengerti tentang anemia secara umum.

b. Setelah pemberian tablet Fe selama 30 hari ke depan, diharapkan kadar Hb

meningkat.

Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengkaji keefekuifan dari asuhan yang sudah

diberikan.Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedangkan

sebagian belum efektif. Proses evaluasi ini dilaksanakan untuk menilai mengapa

proses penatalaksanaan efektif / tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada

rencana asuhan tersebut.

Evaluasi yang diharapkan pada anemia adalah:

a. Setelah rutin mengkonsumsi tablet Fe, rasa sering kelelahan bisa berkurang, bisa

berkonsentrasi dengan baik, dan kadar Hb meningkat

b. Pasien atau klien dapat beraktifitas seperti biasa

Keadaan umum baik

Pendokumen tasian asuhan kebidanan (SOAP)

) Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui

anamnesis sebagai langkah pertama.


2) Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil

laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk

mendukung asuhan sebagai langkah kedua.

3) Analisa

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data subjektif

dan objektif dalam suatu identifikasi:

a) Diagnosis atau masalah

b) Antisipasi diagnosis / masalah potensial

c) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi / kolaborasi dan /

atau nujukan sebagai langkah II, I, dan IV

4) Penatalaksanaan

Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah

dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara

komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dari rujukan.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMA.JA/PRANIKAH PADA Nn "A" UMUR 25 TH


DI PUSKESMAS SUKOLILO

A. Pelaksanaan Asuhan

Hari Kamis

Tanggal 14-11- 2019

Tempat Ruang KIA Puskesmas Sukolilo

Jam 09.00 WIB

Pemberi Asuhan : Ernawati, S.ST

B. Identitas Calon Istri Identitas Calon Suami

Nama "A" Nama "F"

Umur 25 tahun Umur 26 tahun

Agama Islam Agama Islam

Pendidikan SMA Pendidikan SMA

Pekerjaan Swasta Pekerjaan : Swasta

Alamat Kesek - Labang Alamat : wanyar


C. Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengumpulan data dasar

a. Data Subjektif

1 Alasan berkunjung

ingin mengetahui persiapan pranikah

2. Riwayat kesehatan sekarang-

Klien mengatakan merasa sehat,dan tidak memiliki riwayat penyakitseperti

DM, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti TBC, Hepatitis.

3. Riwayat kesehatan keluarga.

Klien mengatakan baik dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

keturunan seperti DM, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti

TBC, Hepatitis.

4. Riwayat haid.

Menarche 15 tahun

Siklus 28 hari

Lama haid :7 hari

Jumlah 3x/hari ganti kotex. Konsistensi encer

Nyeri haid : kadang-kadang.

Flour a Dus ada dan sebelum haid tidak bau, tidak gatal

5. Riwayat kebiasaan sehari-hari.

a) Pola nutrisi.
Makan 3 x/ hari dengan porsi, nasi lauk, sayur, minum +6-8 gelas/hari air

putih. Tidak ada pantang makanan,dan tidak ada alergi.

b) Pola istirahat dan tidur.

Tidur siang+1-2jam.

Tidur malam + 7-8 jam.

)Pola aktivitas.

Pekerjaan klien setiap hari di perusahaan swasta dan jika libur klien

membantu pekerjaan orang tuanya. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga

seperti membantu. Mencuci dan menyetrika.

d) Personal hygiene

Mandi 2 x / hari,gosok gigi 3 x / hari, ganti pakaian 2 x / hari atau bila

kotor, keramas 2-3 x / minggu atau bila perlu ganti celana dalam 2-3 x/

hari.

e) Pola eleminasi.

BAB Ix/hari konsistensi lembek.

BAK 4-5 x/ hari wama kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri.

Pola kebiasaan lain

Klien mengatakan tidak permah merokok, minum jamu, minum alkohol,


dan obat - obatan

6. Riwayat Psiklogis dan Spiritual

Klien mengatakan sudah siap lahir batin melaksanakan pemikahan yang

direncanakan I bulan lagi, klien mengatakan cukup bahagia dengan rencana

pernikahannnya dan kedua belah pihak keluarga sudah menyetujui atas

rencana permkahannya. Hubungan dengan keluarga baik, hubungan dengan

petugas kesehatan baik klien mau menjawab pertanyaan petugas dengan

terbuka. Klien beragama islam dan mengatakan rajin beribadah

HBSAG Negatif

Interprestasi Data Dasar:

Tanggal 14-11-2019

Jam .30 WIB

a) Diagnosis

Nn "A" 25 Tahun dengan Suntik TT2 Pranikah

DS:

1) Kedua calon pengantin ingin mengetahui persiapan pra nikah


2) Kedua calon pengantin mengatakan merasa sehat dan tidak ada riwayat

penyakit DM, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti TBC,

Hepatitis.

3) Calon istri selama SD pernah diberikan imunisasi TT sebanyak 3 kali.

DO

Calon is stri Calon Suami

Keadaan umum : baik Keadaan umum : baik

BB/TB : 54 kg/158 cm BB/TB :65 kg/160 cm

Lila : 24,5 cm Lila :26 cm

Tensi : 110/70 mmHg Tensi 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit Nadi 85 x/menit

Suhu : 36,5%/menit Suhu 36,5c

IMT : 21,65
b) Masalah

Tidak ada

c) Kebutuhan

Tidak a da

3. ldentifikasi diagnose dan masalah potensial

ada

4.Identifikasi Kebutuhan/ Tindakan segera

Tidak ada

5. Intevrensi

Tanggal 14-11-2019

Jam 10.40 WIB

a. Informasikan hasil pemeriksan

b. Berikan suntikan T14 secara IM, dengan dosis 0,5


C. Anjurkan kompres air hangat pada bekas imunisasi

d. Anjurkan mengkonsumsi makan makanan dengan gizi seimbang

e. Berikan terapi Fe

f. Anjurkan untuk imunisasi TT ulang satu tahun lagi

& Konseling pranikah

6. Implementasi

Tanggal: 14-1 1-2019

Jam:10.40

a. Menginformasikan Hasil Pemeriksaan kedua calon pengantin normal tidak ada

masalah, kedua calon mengerti tentang keadaannya

Calon istri Calon Suami

Keadaan umum : baik Keadaan umum baik

BB/TB : 54 kg/158 cm BB/TB 65 kg/l60 cm

Lila :245 cm Lila :26 cm

Tensi : 110/70 mmHg Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit Nadi 85 x/menit

Suhu : 36,5x/menit Suhu 36,5 c

IMT :21,65

Memberikan suntikan TT secara IM, dengan dosis 0,5, di lengan kiri, yaitu pada
sepertiga dari os acromion, pasien mengerti dan mau di suntik

menganjurkan kompres air hangat pada bekas imunisasi, pasien mengerti dan akan

mengerjakannya dirumah

Menganjurkan mengkonsumsi makan makanan dengan gizi seimbang, pasien

mengerti

Memberikan tablet FE Ixl, pasien mengerti dan akan rutin meminumnya

Menganjurkan untuk imunisasi T1T ulang satu tahun lagi. pasien mengerti

7. Evaluasi

Tanggal: 14-1 1-2019

Jam 10.40

S: pasien memahami konseling yang telah diberikan petugas

0: check laboratorium dan Imunisasi TT sudah diberikan

A: Nn "A 25 Tahun dengan konseling pranikah

P:Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang I tahun lagi

BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pengkajian yang dilakukan dihasilkan data subyektif meliputi alasan pada waktu

masuk, karena calon pengantin ingin mengetahui persipan pra nikah. Data obyektif

didapatkan keadaan umum baik dan tidak dtemukan masalah pada kedua calon

pengantin.

Interpretasi data pada diagnose kebidanan adalah Nn "N" 25 Tahun dan Tn "F"

Usia 26 tahun dengan calon pengantin. Perencanaan pada kasus ini yaitu beritahu hasil

pemeriksaan, berikan imunisasi TT, anjurkan ibu makan makanan yang bergisi simbang,

berikan tablet Fe, dan anjurkan imunisasi satu tahun kemudian. Pada tahap pelaksanaan

dari semua rencana ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun kolaborasi

dengan dokter, pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi

kesenjangan antara teori dan kasus dilapangan. Evaluasi didapatkan keadaan kedua calon

catin baik, tidak ditemukan penyakit HIV HBSAG, sehingga tidak terjadi kesenjangan

antara teori dan kasus dilapangan

2. SARAN

. Bagi profesi

Bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan mutu pelayanan yang menyeluruh dalam

melakukan asuhan kebidanan pada calon pengantin sesuai dengan manajemen


kebidanan menurut varney

2. Bagi institusi

a) bagi puskesmas

diharapkan dapat mempertahankan mutu pelayanan yang optimal dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada calon pengantin'

b) bagi pendidikan

diharapkan bagi institusi pendidikan lebih menambah refrensi terbaru tentang

kebutuhan pra nikah

c)bagi Pasien

Untuk Pasien, hendaknya pasien dan calon suaminya mempersiapkan sematang

mungkin pernikahannya. Memegang teguh norma perkawinan (regulasi) dan

mematangkan diri secara bertanggung jawab melalui kehidupan bersama yang akan

dijalani yaitu sbagai suami istri.

Bisa menjaga keseimbangan biologis, psikologis, spiritual sehingga tenang dan

lancar dalam menghadapi kehidupannya.

DAFTAR PUSTAKA

Jones lewcilnya Derek, 1997. Kesehatan Wanita. Jakarta : Gaya favorit

Kartono kartini, 1992. Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung: CV Mandar

Maju.
Kartono kartini, 1997. Konseling Pra Perkawinan. Bandung:CV Mandar Maju.

Anda mungkin juga menyukai