JA DAN PRANIKAH
MU KESEA
HUS
Disusun Oleh:
NIM :19159010060
Kelas1 B
TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
teratur dan tertib, bukti bahwa imunisasi tetanus sangat bermanfaat dapat diketahui
dari frekuensi tetanus selama perang dunia II yaitu hanya didapatkan 6 kasus dari
setengah juta prajurit Amerika Serikat yang luka, dibanding dengan 700 kasus
selama perang dunia dinegara yang sudah maju. Tetanus neonatorum sudah tidak
terdapat lagi karena setiap kelahiran ditolong oleh tenaga terdidik. Di Indonesia
penyakit ini terjadi karena masih banyak persalinan yang ditolong oleh dukun yang
memotong ialpus dengan sebilah bambu, pisau atau gunting yang kotor dapat pula
terjadi.
persalinan juga dapat dilakukan dengan cara pemberian toksoid sebelum pra nikah
dimana tujuannya utuk melindungi janin ketika ibu tersebut melahirkan. Selain itu
TT juga bisa diberikan lagi ketika ibu tersebut hamil. TT diberikan seumur hidup
kurang lebih 5 kali. Sehingga apabila imunisasi TT digunakan secara teratur dan
tertib dengan demikian insident tetanus neonatorum dapat diperkecil 0,5 % dari
semua kelahiran.
1.Bagaimanakah ke ranikah
13 Tujuan Penulisan
14 Manfaat Penulisan
2. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tahun. Remaja dalam bahasa Latin disebut adolescence yang artinya tumbuh atau
tumbuh untuk mencapai kematangan (Ali, 2009. p.9). Masa remaja adalah masa
transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Menurut
WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara
masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah
sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum
kawin. Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal proses reproduksi, sehingga
Remaja adalai suatu masa ketika individu yang berkembang dari saat pertama
membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra remaja 10-12
tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun,
perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari
Pada masa ini adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku serta
akibat-akibat jangka panjangnya menjadikan periode remaja lebih penting
daripada periode lainnya. Baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang
serta pentingnya bagi remaja karena adanya akibat fisik dan akibat psikologis.
b. Masa Transisi
maksudnya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan membekas pada apa yang
c.Masa Perubahan
Selama masa remaja perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan tingkat
perubahan fisik. Perubahan yang terjadi pada masa remaja memang beragam,
Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok social
penubahan minat dan pola tingkah laku. Bersikap ambivalen terhadap setiap
mengatasinya.
Masa Bermasalah
Setiap periode memiliki masalah sendiri, masalah masa remaja ternmasuk masalah
yang sulit diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan karena pada
masa remaja dia ingin mengatasi masalahnya sendiri, dia sudah mandiri.
Menyesuaikan diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penting bagi
remaja dari pada individual. Bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada
tahun-tahun awal masa remaja adalah penting. Secara bertahap, mereka mulai
mengharapkan identitas diri dan tidak lagi merasa puas dengan adanya kesamaan
pengawasan orang dewasa. Demikian pula terhadap kehidupan remaja muda yang
Mereka memandang diri sendiri dan orang lain berdasarkan keinginannya, dan
bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Apabila dalam hal cita-cita yang
tidak realistic ini berakibat pada tingginya emosi yang merupakan ciri awal masa
remaja.
Saat usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untuk meninggalkan
stereotip usia belasan tahun yang indah disatu sisi, dan harus bersiap-siap menuju
c. Masa remaja akhir usia 18-20 tahun Agustiani (2006 p.29) mengemukakan
1) Masa remaja awal (12-15 tahun), pada masa ini individu mulai
sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari
tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya
ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi
individu.
3) Masa remaja akhir (19-22 tahun), masa ini ditandai oleh persiapan akhir
sense of personal identity. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan
diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadí ciri
a. Persiapan Fisik:
simpleks)
b. Persiapan Gizi :
kekebalanpenuh.
setiap 4 jam sekali atau setelah buang air. Bagi perempuan yang sering
kesehatan.
bawah pengaruh sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas
Kebidanan
kan semua data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat dari
engan pendidikan.
ojektif
da-tanda vital
Pemeriksaan ini dilakukan jika perlu atau jika ada terdapat kelainan
Saat pemeriksaan.
atau masalah dan kebutuhan klien, berdasarkan interpretasi yang benar atas
dan diagnosa kebutuhan. Interpretasi data pada remaja dengan anemia adalah :
1) Diagnosa kebidanan
Hasil data objektif meliputi pemeriksaan umum, fisik, dan ginekologi serta
2) Masalah
Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan
dari hasil pengkajian atau yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang
menyertai diagnosis.Masalah dapat muncul tapi dapat pula tidak.Hal ini muncul
3) Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi
dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data.
Kebutuhan yang muncul setelah dilakukan pengkajian. Ditemukan hal- hal yang
membutuhkan asuhan, dalam hal ini klien tidak menyadari. Kebutuhan klien pada
didenti fikasi. Bidan dituntut untuk tidak hanya merumuskan masalah tetapi juga
menumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi.
Sehingga langkah ini merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau
kerentanan terhadap infeksi karena daya tahan tubuh menurun. Dan jika berdampak
pada jangka panjang. kelak akan mempengaruhi saat hamil dan persalinan. Oleh
karena perlu adanya tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan atau tenaga
kesehatan.
memperbaiki nutrisi dan pola hidup sehat serta pemberian tablet Fe.
terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Rencana
harus mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek kesehatan dan
Langkah ini menupakan pelaksanaan dari rencana asuhan secara efisien dan aman.
Langkah ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau anggota tim kesehatan
meningkat.
Evaluasi
sebagian belum efektif. Proses evaluasi ini dilaksanakan untuk menilai mengapa
a. Setelah rutin mengkonsumsi tablet Fe, rasa sering kelelahan bisa berkurang, bisa
) Subjektif
laboratorium dan uji diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk
3) Analisa
c) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi / kolaborasi dan /
4) Penatalaksanaan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pelaksanaan Asuhan
Hari Kamis
a. Data Subjektif
1 Alasan berkunjung
DM, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti TBC, Hepatitis.
Klien mengatakan baik dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis.
4. Riwayat haid.
Menarche 15 tahun
Siklus 28 hari
Flour a Dus ada dan sebelum haid tidak bau, tidak gatal
a) Pola nutrisi.
Makan 3 x/ hari dengan porsi, nasi lauk, sayur, minum +6-8 gelas/hari air
Tidur siang+1-2jam.
)Pola aktivitas.
Pekerjaan klien setiap hari di perusahaan swasta dan jika libur klien
d) Personal hygiene
kotor, keramas 2-3 x / minggu atau bila perlu ganti celana dalam 2-3 x/
hari.
e) Pola eleminasi.
BAK 4-5 x/ hari wama kuning jernih, bau khas, tidak ada nyeri.
HBSAG Negatif
Tanggal 14-11-2019
a) Diagnosis
DS:
penyakit DM, Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis.
DO
IMT : 21,65
b) Masalah
Tidak ada
c) Kebutuhan
Tidak a da
ada
Tidak ada
5. Intevrensi
Tanggal 14-11-2019
e. Berikan terapi Fe
6. Implementasi
Jam:10.40
IMT :21,65
Memberikan suntikan TT secara IM, dengan dosis 0,5, di lengan kiri, yaitu pada
sepertiga dari os acromion, pasien mengerti dan mau di suntik
menganjurkan kompres air hangat pada bekas imunisasi, pasien mengerti dan akan
mengerjakannya dirumah
mengerti
Menganjurkan untuk imunisasi T1T ulang satu tahun lagi. pasien mengerti
7. Evaluasi
Jam 10.40
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pengkajian yang dilakukan dihasilkan data subyektif meliputi alasan pada waktu
masuk, karena calon pengantin ingin mengetahui persipan pra nikah. Data obyektif
didapatkan keadaan umum baik dan tidak dtemukan masalah pada kedua calon
pengantin.
Interpretasi data pada diagnose kebidanan adalah Nn "N" 25 Tahun dan Tn "F"
Usia 26 tahun dengan calon pengantin. Perencanaan pada kasus ini yaitu beritahu hasil
pemeriksaan, berikan imunisasi TT, anjurkan ibu makan makanan yang bergisi simbang,
berikan tablet Fe, dan anjurkan imunisasi satu tahun kemudian. Pada tahap pelaksanaan
dari semua rencana ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun kolaborasi
dengan dokter, pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi
kesenjangan antara teori dan kasus dilapangan. Evaluasi didapatkan keadaan kedua calon
catin baik, tidak ditemukan penyakit HIV HBSAG, sehingga tidak terjadi kesenjangan
2. SARAN
. Bagi profesi
Bidan dapat meningkatkan pengetahuan dan mutu pelayanan yang menyeluruh dalam
2. Bagi institusi
a) bagi puskesmas
b) bagi pendidikan
c)bagi Pasien
mematangkan diri secara bertanggung jawab melalui kehidupan bersama yang akan
DAFTAR PUSTAKA
Kartono kartini, 1992. Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung: CV Mandar
Maju.
Kartono kartini, 1997. Konseling Pra Perkawinan. Bandung:CV Mandar Maju.