Anda di halaman 1dari 2

LAILATUL QADAR

Keutamaan Lailatul Qadar

1. Lailatul qadar adalah malam yang penuh keberkahan (bertambahnya kebaikan). Allah
Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi.
dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan
segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan: 3-4).
Malam yang diberkahi dalam ayat di atas adalah malam lailatul qadar sebagaimana
ditafsirkan pada surat Al Qadar di mana Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.”
(QS. Al Qadar: 1)
2. Lailatul qadar lebih baik dari 1000 bulan.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-
malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadar: 3-5).
3. Menghidupkan lailatul qadar dengan shalat akan mendapatkan pengampunan dosa.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan
mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
(HR. Bukhari no. 1901).

Kapan Lailatul Qadar Terjadi?

Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan
sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Carilah lailatul qadar pada sepuluh
malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169.)

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada


malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Carilah
lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR.
Bukhari no. 2017)

Tanda Lailatul Qadar


Di antara yang menjadi dalil perkataan beliau di atas adalah hadits dari Ubay bin
Ka’ab, ia berkata, “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh
(dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit
berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim no. 762).

Anda mungkin juga menyukai