KESIMPULAN
hanya berkaitan dengan unsur bahasa itu sendiri, namun juga memperhitungkan
unsur-unsur lain di luar konteks bahasa, seperti penutur dan mitra tutur dalam
lain sebagainya. Imperatif dalam subtitle pada film muncul dalam berbagai
menggunakan kalimatn perintah saja, namun juga dengan bentuk kalimat lain
Proses menerjemahkan subtitle pada film merupakan hal yang tidak mudah,
karena dalam menerjemahkan bukan hanya masalah pengertian atau makna yang
perlu diperhatikan, namun juga bentuk bahasa untuk mendapatkan pengertian dan
yang baik merupakan terjemahan yang tidak terdengar seperti hasil penerjemahan,
akan tetapi pesannya dapat disampaikan dengan benar atau dapat dipertahankan
meskipun terjadi perubahan struktur atau bentuk (kata, frasa, klausa, kalimat,
78
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terdapat 3 bentuk konstruksi
imperatif menurut teori Baryadi (1988) dan 5 teknik penerjemahan menurut teori
Molina dan ALbir (2002). Pada rumusan masalah pertama. dari 264 data yang
rumusan masalah kedua, dari 264 data yang dikumpulkan terdapat 33 data yang
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa dalam menerjemahkan film yang
berupa lisan menjadi bentuk teks terjemahan atau subtitle yang berupa tulisan
tidaklah mudah, maka teknik penerjemahan literal merupakan teknik yang sering
mengalihkan pesan dari BSu ke BSa, diterapkan pada tataran kata, frasa, klausa
yang mengalihkan suatu ungkapan dalam BSu secara kata per kata ke dalam Bsa.
79
istilah dalam bahasa sumber dengan istilah yang sudah lazim dalam bahasa
sasaran.
Selain itu, penerjemah dalam menerjemahkan teks subtitle Indonesia pada film
80