Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL KEGIATAN TERAPI BERMAIN PERAN

“Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Kerjasama Anak Pada Usia Pra-
Sekolah”
Di Pabuaran Kec. Cibinong, Bogor

Oleh :
1. Annisya Al Syiffani 09190000051
2. Dhea Ardinda Permata 09190000065
3. Intan Safitri 09190000025
4. Bella Cahaya Utami 09190000100
5. Ditha Dewi Fitria 09190000094
6. Dicky Rachman 09190000103
7. Lu`lu Nur Rahmayani R 09190000089
8. Sabila Aina Sulistya 09190000090
9. Pryna Choeriyah 09190000088
10. Syafa Tresnawulan 09190000042
11. Fitria Nur Aini 09190000078
12. Denisa Dravioni 09190000084
13. Alfiah Herudin 09190000096
14. Dea Amanda Putri 09190000028
15. Ryo Tanta Saputra 09190000115
16. Salwa Destya Susiana 09190000076
17. Melfia Silvany Carolin 09190000068
18. Ahmad Wahid 09190000070
19. Ayunita Pratiwi 09190000038
20. Mirawati Muhammad 09190000

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


JALAN HARAPAN NO.50 – JAGAKARSA, LENTENG AGUNG –
JAKARTA SELATAN 12610
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah swt, Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya Proposal ini bisa
terselesaikan. Shalawat dan salam tidak lupa untuk junjungan Nabi Besar Muhammad saw,
beserta para sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Proposal ini merupakan Proposal Perencanaan Kegiatan Terapi bermain peran pada
anak usia Pra-sekolah di Pabuaran, Kec. Cibinong, Bogor. Proposal ini disusun dengan tujuan
untuk merencanakan Program Perencanaan Kegiatan Terapi bermain peran pada anak usia
Pra-sekolah di Pabuaran, Kec. Cibinong, Bogor. Penulis menyadari bahwa penyelasaian
proposal ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, saran, dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak atas dukungannya. Besar harapan penulis proposal ini dapat
bermanfaat. Saran dan kritik yang membangun penuis harapkan demi perbaikan dan
pengembangan proposal ini.

Jakarta, 20 Juni 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian................................................................................................3
B. Manfaat Menyikat Gigi yang Benar........................................................3
C. Cara Menyikat Gigi yang Benar.............................................................3
D. Akibat Tidak Menyikat Gigi secara Teratur...........................................4
E. Memilih Sikat Gigi yang Baik................................................................4
F. Waktu yang Tepat Untuk Menyikat Gigi................................................4

BAB III PELAKSANAAN


A. Tempat Pelaksanaan................................................................................5
B. Tanggal Pelaksanaan...............................................................................5
C. Metode.....................................................................................................5
D. Media.......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Pada masa usia dini ini menjadi tahap dalam
mengembangkan potensi yang ada pada diri anak. Menurut Ningtiyas (2014:3) Anak usia
dini adalah anak usia 0-8 tahun yang setiap pribadinya memiliki keunikan masing-
masing, Pada masa usia ini anak memasuki masa keemasan (golden age).
Pendidikan Anak usia dini merupakan suatu proses dasar pada anak usia dini dalam
pembentukan, pengembangan pengoptimalan kepribadian dan potensi yang terintegrasi
dengan memberikan rangsangan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Sehingga pada nantinya anak dapat bekerja sama, dengan teman,
mudah mengungkapkan pendapat di depan banyak orang dan mudah berinteraksi. Sosial
memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan, maka perlu di ketahui
bagaimana perkembangan dan pengaruh terhadap penyesuaian pribadi dan sosial. Pada
dasarnya kemampuan untuk berinteraksi secara sosial sudah ada semenjak bayi pada
setiap individu. Ciri-ciri berkembangnya sikap sosial yang ada didalam diri anak adalah
munculnya dorongan dan keinginan dari anak sendiri supaya bisa ikut serta dengan
kegiatan yang dilakukan oleh temannya, serta adanya hasrat anak supaya bisa diterima
sebagai orang yang terlibat didalam suatu kelompok, dan adanya keinginan anak untuk
selalu bersama dan bermain dengan teman-teman seumurannya, sehingga anak merasa
tidak puas jika hanya bermain dengan kakak, atau adiknya kandungnya saja.
Kehidupan anak usia dini disebut juga masa-masa bermain, pada prinsip pendidikan
anak dikatakan belajar sembari bermain. Metode bermain peran ialah aktivitas
pembelajaran yang digunakan pendidik terhadap kemampuan penampilan peserta didik
untuk memperoleh pengalaman yang diperankannya dan salah satu upaya untuk
mengembangkan sosial dan kerjasama anak. Menurut Srihayati (2016) menjelasakan
bahwasanya metode bermain peran ialah cara pendidik dalam menyajikan materi
pengajaran dan pengalaman belajar yang mana dengan caranya anak didik memainkan
bermacam peran tertentu yang sesuai dengan alur cerita yang dimainkan, semisal dengan
anak bermain dokter, jual beli sayur dan lain sebagainya. Penekanan metode bermain
peran ini terdapat dialur ceritanya, yang mana menyebabkan anak berpikir sistematis.
Anak bisa berinteraksi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan dan teman
sekitarnya. Menurut Nurhafizah dan Azlina (2015:91) mengatakan bahwa bermain sangat
mempengaruhi perkembangan sosial dan kepribadian anak, bermain adalah kegiatan yang
membantu anak untuk berhubungan dengan lingkungan sekitarnya, serta menunjukkan
karakter anak.
Metode bermain peran sangat baik untuk mengembangkan kemampuan anak
berbahasa reseptif dan ekspresif. Dalam kegiatan bermain peran terjadi aktivitas
berbahasa melalui dialog atau percakapan serta pertunjukan ekspresi karakter peran atau

1
tokoh yang dimainkan oleh para pemain. Karena pada saat dialog terjadi komunikasi
timbal balik.
B. Rumusan Masalah

C. Tujuan
1. Melatih daya ingat anak.
2. Mengembangkan daya pikir anak.
3. Melatih emosional anak.
4. Melatih sikap social anak.

D. Manfaat
1. Meningkatkan sikap sosial pada anak
2. Meningkatkan pengetahuan anak tentang peran yang diperani
3. Meningkatkan komunikasi anak dalam memainkan peran

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Metode bermain peran adalah cara mengajar yang dilakukan oleh guru dengan jalan
menirukan tingkah laku dari sesuatu situasi sosial. Metode bermain peran lebih
menekankan pada keikutsertaan pada murid untuk bermain peran/sandiwara dalam hal
menirukan masalah – masalah social (Sudirman, 2001).
Menguraikan proses bermain peran dapat memberikan contoh kehidupan perilaku
manusia yang berguna sebagai sarana bagi anak untuk: menggali perasaannya,
memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh terhadap sikap, nilai dan
persepsinya, mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah,
mendalami mata pelajaran dengan berbagai macam cara (Uno, 2008).
B. Manfaat Bermain Peran pada Anak
1. Meningkatkan sikap sosial pada anak
2. Meningkatkan pengetahuan anak tentang peran yang diperani
3. Meningkatkan komunikasi anak dalam memainkan peran

C. Cara Menyikat Gigi yang Benar


1. Cara menyikat yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu
menyikat gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat
yang lain
2. Menyikatlah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan
menyikatlah gigi dengan teliti. Sikat gigi jangan ditekan sewaktu menyikat
3. Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menyikat gigi adalah :
a. bagian gigi yg berbatasan dengan gusi
b. di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)
c. pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi
4. Menyikat gigi di rahang bawah
a. Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
b. Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
c. Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada
perbatasan gigi dengan gusi
5. Menyikat permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
a. Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi
digerak-gerakkan di tempat. Menyikatlah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak
di belakang
b. Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.

6. Menyikat gigi-gigi depan


a. Perhatikan letak sikat gigi.
b. Gerakan menyikat adalah atas bawah secara perlahan.

3
7. Menyikat permukaan gigi yang menghadap ke lidah
Perhatikan letak sikat gigi. Menyikatlah dahulu gigi-gigi yang terletak di
belakang. Gerakan menyikat adalah maju mundur secara perlahan.
8. Menyikat dataran pengunyah
Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah dimenyikat
dengan gerakan maju mundur secara perlahan.

D. Akibat tidak Menyikat Gigi secara Teratur


1. Bau mulut
2. Gigi berlubang
3. Gigi kuning
4. Radang gusi

E. Memilih Sikat Gigi yang Baik


Untuk menyikat gigi, lazimnya dipakai sebuah sikat gigi. Tetapi hal ini tentu
tergantung dari kemampuan setiap keluarga. Bila ingin membeli sikat gigi, maka pilihlah:

1. Sikat gigi dgn tangkai yang lurus dan mudah dipegang


2. Kepala sikat gigi harus yang kecil. Sebagai patokan, panjang kepala sikat depan sama
dengan jumlah lebar keempat gigi depan di rahang bawah (lebar keempat gigi seri
bawah). Kalau kepala sikat gigi terlalu panjang maka bulu sikat gigi dibagian tangkai
boleh dipotong atau dicabut
3. Bulu sikat gigi harus sama panjangnya sehingga membentuk permukaan yang datar.
4. Yang baik adalah sakit gigi dengan bulu sikat yang berderet tiga dan bulu sikat terbuat
dari nilon yg tidak terlalu kaku

F. Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi


1. Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan
kedua setelah menjelang tidur
2. Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan
menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
3. Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan,
dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang
berserat dan mengandung banyak air.

4
BAB III
PELAKSANAAN

A. Tempat Pelaksanaan
Lokasi : Rumah Saudari Lu`lu Nur Rahmayani
Alamat : Jl. Alnur No. 59 Rt 05/007 Kel. Pabuaran, Kec. Cibinong, Bogor.

B. Tanggal pelaksanaan
Hari : Senin
Tanggal : 28 Juni 2021
Pukul : 09.00 – selesai

C. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi

D. Media
1.

5
DAFTAR PUSTAKA

Aida, Nurul & Rr. Amanda Pasca Riri. (2015). Penerapan Metode Bermain Peran untuk
Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Persona, Jurnal
Psikologi Indonesia, Vol. 4.

Fadhilah, Umu & Delvi Rosaldi. (2018). Pengaruh Bermain Peran (Role Play)
Terhadap Perkembangan Bahasa Pada Anak Prasekolah Di Paud Ibnu Abas Tanjungpinang.
Jurnal Keperawatan, Vol.8.
Ilsa, Fika Novia & Nurhafizah. (2020). Penggunaan Metode Bermain Peran dalam
Pengembangan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai , Vol. 4,
1080-1090.
LAMPIRAN
Lampiran 1.

Format Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Pokok Bahasan : Terapi Bermain Peran pada anak usia Prasekolah
Sub Pokok Bahasan : Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Kerjasama Anak
Pada Usia Pra-Sekolah
Sasaran : anak – anak usia p
Hari/tanggal : Senin, 28 Juni 2021
Waktu :-
Tempat : Pabuaran, Cibinng
Penyuluh/petugas :-
A. TUJUAN
1. Melatih daya ingat anak.
2. Mengembangkan daya pikir anak.
3. Melatih emosional anak.
4. Melatih sikap social anak.

B. MATERI
Berisi garis besar yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran/penyuluhan

C. METODE
Ceramah, demonstrasi

D. MEDIA

E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Pembukaan : menit
2. Penyampaian materi : menit
3. Permainan : menit
4. Penutup : menit

F. SUMBER
Aida, Nurul & Rr. Amanda Pasca Riri. (2015). Penerapan Metode Bermain
Peran untuk Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Pada Pendidikan Anak Usia Dini.
Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 4.
Fadhilah, Umu & Delvi Rosaldi. (2018). Pengaruh Bermain Peran (Role
Play) Terhadap Perkembangan Bahasa Pada Anak Prasekolah Di Paud Ibnu Abas
Tanjungpinang. Jurnal Keperawatan, Vol.8.
Ilsa, Fika Novia & Nurhafizah. (2020). Penggunaan Metode Bermain Peran
dalam Pengembangan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan
Tambusai , Vol. 4, 1080-1090.
G. LAMPIRAN MATERI
Lampiran 2.
Power point tentang “penyuluhan kesehatan gigi dan mulut”

Anda mungkin juga menyukai