Anda di halaman 1dari 2

Interpretasi dan penamaan bentuklahan karst berdasarkan kepada deskriptif eksplanatoris

(genetis) dan bukan secara empiris (terminologi geografis umum) ataupun parametris misalnya
dari kriteria persen lereng. Klasifikasi BMB pada prinsipnya adalah klasifikasi pada peta
berskala dasar 1:25.000 dan didasarkan kepada deskriptif gejala-gejala geologis, baik diamati
melalui peta topografi, foto udara, maupun citra satelit, ataupun dari pengamatan morfologi
langsung dilapangan (Bandono,2016). Klasifikasi BMB tentang Bentang Alam Pegunungan
Karst di bagi kedalam 8 bentuklahan,seperti pada Gambar 13.

Gambar 13. Bentang alam pegunungan karst klasifikasi BMB (Bandono,2016)

Lokasi penelitian terletak pada bagian Timur Pulau Buton, termasuk kedalam Formasi
Wapulaka berumur Pliosen Akhir – Pleistosen. Formasi Wapulaka terdiri dari batugamping
bioklastik yang terkarstifikasi intensif, tersementasi buruk, membentuk teras - teras. Formasi ini
diendapkan pada lingkungan neritik dalam (Tanjung dkk.,2007 dalam Wakila.,2021).
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan diperoleh 25 stasiun litologi terdiri atas 23 stasiun
batuan sedimen karbonat dan 2 stasiun endapan alluvial. Dari hasil deskripsi batuan sedimen
karbonat secara megaskopik pada sampel batuan dan secara mikroskopik dalam bentuk sayatan
tipis (thin skin) dalam laboratorium, dengan mengunakan kalsifikasi Dunham (1962) dalam
penetuan komposisi material dan mineral penyusun batuan sedimen karbonat. Litologi daerah
penelitian terdiri atas batugamping Packtone, batugamping weckstone dan endapan aluvial.
Adapun stasiun dapat dilihat pada Gambar 29.
Gambar 29. Peta stasiun batuan

Anda mungkin juga menyukai