Anggota kelompok
1. Eka asriani {1961201096}
2. Andi nurul audia istiqamah{1961201214}
3. Mukminati {1961201244}
Kelas : 4B3
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang maha pengasih lagi maha
penyayang sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai, yang
berjudul “KEKUASAAN DAN POLITIK” dengan lancar. Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah yang diampu oleh
ibu A.TENRIJAYA,SE,MM Dan harapan penulis semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman penulis. Penulis yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFRAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................................2
D. Manfaat............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Hakekat Kekuasaan...........................................................................................................................3
1. Pengertian Kekuasaan.....................................................................................................................3
2. Sumber Kekuasaan..........................................................................................................................3
3. Unsur Kekuasaan.............................................................................................................................4
4. Perbedaan Kekuasaan dan Kepemimpinan......................................................................................4
5. Taktik Kekuasaan.............................................................................................................................5
B. Hakekat Politik.................................................................................................................................5
1. Pengertian Politik.............................................................................................................................5
2. Politik Nasional................................................................................................................................6
3. Perilaku Politik.................................................................................................................................7
C. Hubungan Kekuasaan dan Politik......................................................................................................8
PENUTUP BAB lll........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
Begitu pula dengan kekuasaan dan politik, di Indonesia tidak sedikit yang
memandang bahwa kekuasaan dapat diperoleh melalui politik. Atau dengan kata
lain, politik adalah jalan untuk mencapai kekuasaan. Pandangan seperti itulah yang
menyebabkan begitu banyak orang mendalami dunia politik hanya demi
mendapatkan kekuasaan. Banyak orang yang mengejar kekuasaan tanpa
memahami apa sesungguhnya dan bagaimana cara menggunakan kekuasaan yang
dimilikinya. Banyak orang pula yang akhirnya menganggap bahwa politik itu
sesuatu yang tidak baik. Untuk itu, pemahaman yang benar mengenai kekuasaan
dan politik sangatlah penting.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
A. Bagi Penulis
B. Bagi Pembaca
2
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakekat Kekuasaan
1. Pengertian Kekuasaan
4
a. Kekuasaan paksaan (coercive power), didasarkan pada rasa takut.
3. Unsur Kekuasaan
Kekuasaan terdiri dari tiga unsur, yaitu tujuan, cara, dan hasil. Kekuasaan
dapat digunakan untuk tujuan yang baik dan yang tidak baik. Tujuan dari
penggunaan kekuasaan biasanya akan mempengaruhi cara yang dipilih oleh
individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan. Jika pemegang kekuasaan
memiliki tujuan yang baik, maka cara yang dipilih juga akan baik. Dan sebaliknya,
jika pemegang kekuasaan menghendaki tujuan yang tidak baik, maka cara yang
digunakan juga tidak baik, misalnya dengan mengancam. Kemudian, unsur yang
terakhir atau hasil dari kekuasaan dapat dilihat dari jumlah individu yang dapat
dikendalikan atau dipengaruhi, dan seberapa besar pengaruh kekuasaan tersebut.
Sikap pihak yang dikuasai, turut menentukan kualitas kekuasan yang berlaku atas
dirinya. Jika diterima dan didukung, maka kekuasaan itu merupakan wibawa.
5
Kekuasaan yang demikian tidak banyak memerlukan paksaan (kekuatan) dalam
penggunannya.
5. Taktik Kekuasaan
a. Nalar, yaitu dengan menggunakan fakta dan data untuk membuat penyajian
gagasan yang logis dan rasional.
6
d. Tawar-menawar, yaitu menggunakan perundingan melalui pertukaran manfaat
atau keuntungan.
f. Otoritas lebih tinggi, yaitu mencari dukungan dari tingkat lebih tinggi dalam
organisasi untuk mendukung permintaan.
B. Hakekat Politik
1. Pengertian Politik
Politik berasal dari Bahasa Yunani “politeia” yang berarti kiat memimpin
kota (polis). Secara prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut berperan serta
dalam mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat. Menurut Arsitoteles,
politik adalah usaha warga negara dalam mencapai kebaikan bersama atau
kepentingan umum. Politik juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Dari definisi yang bermacam-macam tersebut,
konsep politik dapat dibatasi menjadi:
Politik merupakan suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan dan jalan, cara,
serta alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, atau suatu keadaan
yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara, dan alat yang akan kita gunakan
untuk mencapai keadaan yang kita inginkan itu. Politik dalam pengertian ini adalah
tempat keseluruhan individu atau kelompok bergerak dan masing-masing
mempunyai kepentingan atau idenya sendiri.
7
Politik dalam arti kebijaksanaan (policy) adalah penggunaan pertimbangan-
pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha,
cita-cita, keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Kebijaksanaan adalah suatu
kumpulan keputusan yang diambiloleh seorang pelaku atau kelompok politik
dalam usaha memilih tujuan- tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan
itu.
2. Politik Nasional
b. Politik luar negeri yang bersifat bebas aktif, anti imperialisme dan kolonialisme
dalam segala bentuk dan manifestasinya, mengabdi kepada kepentingan nasional
dan amanat penderitaan rakyat serta diarahkan kepada pembentukan solidaritas
antarbangsa.
c. Politik ekonomi yang bersifat swasembada dan swadaya tanpa mengisolasi diri,
tetapi diarahkan kepada peningkatan taraf hidup dan daya kreasi rakyat Indonesia.
d. Politik pertahanan dan keamanan yang ke luar bersifat defensif aktif dan
diarahkan kepada pengamanan dan perlindungan bangsa dan negara serta usaha-
usaha nasional. Dan ke dalam bersifat perventif aktif untuk menanggulangi segala
macam tantangan, ancaman, dan hambatan serta gangguan yang timbul.
8
a. Ideologi dan Politik
b. Ekonomi
c. Sosial Budaya
d. Pertahanan Keamanan
3. Perilaku Politik
9
b. Mengikuti suatu partai politik dan lembaga atau organisasi masyarakat
c. Ikut serta dalam pesta politik
d. Memberikan kritik atau saran kepada pelaku politik
e. Berhak untuk menjadi pemimpin politik
f. Berperilaku politik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
a. Perilaku politik sah, mengacu pada politik sehari-hari yang normal sesuai
dengan peraturan, seperti membentuk koalisi.
b. Perilaku politik tidak sah, merupakan perilaku politik ekstrim yang melanggar
peraturan yang berlaku, misalnya melakukan sabotase.
a. Radikal
Perilaku politik radikal, yaitu sikap perilaku warga negara yang tidak puas
terhadap keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan
mendasar. Orang yang bersifat radikal biasanya tidak mengenal kompromi dan
tidak mengindahkan orang lain serta cenderung ingin menang sendiri.
b. Moderat
Perilaku moderat adalah perilaku politik masyarakat yang telah cukup puas
dengan keadaan yang ada dan bersedia maju, tetapi tidak menerima sepenuhnya
perubahan, apalagi perubahan yang cepat seperti kelompok radikal.
c. Status quo
Perilaku status quo adalah sikap politik dari warga negara yang sudah puas
dengan keadaan yang ada dan berlaku, serta berusaha mempertahankannya.
d. Konservatif
10
e. Liberal
Perilaku politik liberal, yaitu sikap perilaku politik masyarakat yang berpikir
bebas dan ingin terus maju. Kaum liberal menginginkan perubahan progresif
secara cepat. Perubahan yang diinginkan berdasarkan hukum atau kekuatan legal
untuk mencapai tujuan. Perilaku politik individu atau kelompok dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, di antaranya: minat terhadap politik, kepekaan sosial,
kemampuan berorganisasi, kondisi perekonomian dan lingkungan sosial.
11
dia memiliki kewenangan yang diperolehnya dari UU Lalu Lintas. Sehingga,
bila seorang pemegang kewenangan melaksankan kewenangannya tidak sesuai
dengan mandat peraturan yang ia jalankan, maka dia telah
menyalahgunakan wewenangnya, dan untuk itu dia bisa dituntut dan dikenakan
sanksi.
12
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
13
http://agus-prasetiyo.blogspot.com/2012/03/kekuasaan-dan-politik
14