Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

‘’HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGANEGARA DAN PENDUDUK’’

DOSEN PEMBIMBING : RICI PARISKA M.Pd

DISUSUN OLEH : WIDIA AGUSTIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


KERINCI
TAHUN AJARAN 2020/2021
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA

A. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, YURIDIS, DAN


POLITIS PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.

Dilihat dari segi objek materil, pengayaan materi atau substansi mata kuliah
pendidikan Pancasila dapat dikembangkan melalui beberapa pendekatan,
diantaranya pendekatan historis, sosiologis, dan politik. Sementara, dilihat dari
segi objek formil, pengayaan materi mata kuliah pendidikan Pancasila dilakukan
dengan pendekatan ilmiah, filosofis, dan ideologis.

Materi perkuliahan dikembangkan dari fenomena sosial untuk dikaji dan


ditemukan solusinya yang rasional dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila oleh mahasiswa. Kesadaran sosial mahasiswa turut serta dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan sosial. Hal ini akan terus bertumbuh
melalui mata kuliah pendidikan Pancasila. Pada gilirannya, mahasiswa akan
memiliki argumentasi bahwa mata kuliah pendidikan Pancasila bermakna penting
dalam sistem pendidikan tinggi di tanah air.

Historis

A. Pengertian Historis/Sejarah

Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan peninggalan itu disebut
sumber sejarah.

Dalam bahasa Inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau; masa
lampau umat manusia. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh),
artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja akan tampak
seperti gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka
sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa
pemerintahan keluarga raja pada masa lampau.

Ada tiga aspek dalam sejarah, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan
datang. Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga
sejarah mengandung pelajaran tentang nilai dan moral.

ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD
Pada masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari
masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang
kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat
merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam
kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan
tercatat dalam sejarah.

Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang


panjang. Oleh karena itu, sejarah mencakup

1. masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis);


2. ada hubungannya dengan sebab akibat;
3. kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perladanya penelitian lebih
lanjut untuk mencari kebenaran yang hakiki;
4. peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masakini, dan masa yang
akan datang.
B. Sumber Historis Pancasila Sebagai Ideologi Pancasila.
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas
pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar
negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut
tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara
lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian
untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang
tidak disebutkan namanya.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya,


kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-
Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya
termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang
diberi nama Pancasila.

Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indon esia dan merupakan
istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak
termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara
Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini
didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan
calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta
sidang secara bulat.

Sosiologis
A. Pengertian Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara
individu dengan individu, individu dengan kolompok, dan kelompok
dengan kelompok. Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah jauh
dengan yang namaya hubungan sosial, karena bagaimanapun hubungan
tersebut memengaruhi perilaku orang-orang. Sebagai bidang studi,
cakupan sosiologi sangatlah luas. Sosiologi juga melihat bagaimana
orang mempengaruhi kita, bagaimana institusi sosial utama, seperti
pemerintah, agama, dan ekonomi memengaruhi kita, serta bagaimana
kita sendiri memengaruhi orang lain, kolompok, bahkan organisasi.

Beberapa pendapat para ahli tentang pengertian sosiologi yaitu :

1. Roucek dan Warren, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari


hubungan antar manusia dalam kelompok.
2. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, Sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses
sosial termasuk perubahan sosial.
3. Mayor Polak, Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari masyarakat secara keseluruhan, yaitu hubungan antara
manusia satu dengan manusia lain, manusia dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun
kelompok informal atau baik kelompok statis maupun kelompok
dinamis.
Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal
ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial
yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok , serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat.
Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa
hal, yaitu sebagai berikut :

1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang


berhubungan dengan produksi, distribusi, dan penggunaan sumber-
sumber kekayaan alam
2. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian,
berkaitan dengan apa yang dialami warganya
3. Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis,
misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat,
dan sebagainya.
B. Sumber sosiologis Pancasila Sebagai Ideologi Pancasila
Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300
suku bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis
telah mempraktikan Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya merupakan kenyataan-kenyataan (materil, formal, dan
fungsional) yang ada dalam masyarakat Indonesia. Kenyataan objektif
ini menjadikan Pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga
bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang berupa norma atau
hukum tertulis (peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan
traktat) maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, kesepakatan atau
kesepahaman, dan konvensi.

Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi,


dimana agama, ras, etnik, bahasa, tradisi-budaya penuh perbedaan,
menyebabkan ideologi Pancasila bisa diterima sebagai ideologi
pemersatu. Data sejarah menunjukan bahwa setiap kali ada upaya
perpecahan atau pemberontakan oleh beberapa kelompok masyarakat,
maka nilai-nilai Pancasilalah yang dikedepankan sebagai solusi untuk
menyatukan kembali. Begitu kuat dan ‘ajaibnya’ kedudukan Pancasila
sebagai kekuatan pemersatu, maka kegagalan upaya pemberontakan
yang terakhir (G30S/PKI) pada 1 Oktober 1965 untuk seterusnya hari
tersebut dijadikan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis membutuhkan ideologi


pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila perlu
dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan
masyarakat bangsa. Pelestarian nilai-nilai Pancasila dilakukan khususnya
lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir
nilai Pancasila tersebut dapat disemaikan dan dikembangkan secara
terencana dan terpadu.

Politis
A. Pengertian Politis

Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud
proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda
mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Poloitik adalah suatu system pemerintahan yang mengatur segala


structural di dalamnya. Dalam membuat kebijakan politik harus ada
aturan yang mengatur hal tersebut supaya selalu dalam jalur yang telah
di tentukan.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara


konstitusional maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda,
yaitu antara lain:

1. Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk


mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan negara
3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan
dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara
lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik,
partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk
mengetahui seluk beluk tentang partai politik.

B. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Ideologi Politik


1. Nilai Ketuhanan (Realigiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu
dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci,
agung dan mulia. Memahami Ketuhahan sebagai pandangan hidup
adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni
membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun
semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik
yang dilakukan.
2. Nilai Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan  beradab, adalah pembentukan suatu
kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, setiap
manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu
manusia yang beradab.
3. Nilai Persatuan (kebangsaan) Indonesia.
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian,
kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk
bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih
sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke.
4. Nilai Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan
dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan,
dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan
kepentingan bersama. Prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita
utama untuk membangkitkanbangsa Indonesia, mengerahkan potensi
mereka dalam dunia modern.
5. Nilai Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai menjunjung norma berdasarkan ketidak
berpihakkan, keseimbangan,  serta pemerataan terhadap suatu hal.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa. bermakna mewujudkan
keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana mempunyai
kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta belajar.
6. Perkembangan Pancasila Sebagai Ideologi Politik Sampai
Sekarang
Memang dalam kondisi kehidupan politik kita sekarang ini banyak
diantara kita, antara lain dikalangan mereka yang memegang
kekuasaan, yang tidak berkenan untuk mengakui kesenjangan antara
nilai-nilai dasar ideologi kita dengan praktek kehidupan perpolitikan
sehari-hari. Secara empiris di lapangan praktek kehidupan
perpolitikan masih jauh dari, dan kadang-kadang mungkin ada yang
bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila dan UUD 1945. Keinginan agar kehidupan politik kita
lebih terbuka dan lebih demokratis merupakan salah satu ukuran yang
dapat kita pakai buat mengetahui kehadiran kesenjangan tersebut.
Soalnya sekarang ialah apakah kita semua, termasuk yang berkuasa,
memiliki kemauan politik yang kuat untuk memperbaiki kesenjangan
itu.
7. Contoh Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Dalam Bidang Politik
Dalam bidang politik, kita harus mewujudkan perilaku, antara lain:

1. menghindari sikap dan perilaku yang memaksakan pendapat dan


ingin menang sendiri;
2. penyelenggara negara dan warga negara mewujudkan nilai ke
tuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, serta kerakyatan dan ke adilan
dalam kehidupan seharihari;
3. menghindari sikap menghalang-halangi orang yang akan ber
partisipai dalam kehidupan demokrasi;
4. meyakini bahwa nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai nilai
yang ter baik dan sesuai untuk bangsa Indonesia serta tidak meleceh
kannya.

B. PENTINGNYA IDEOLOGI PANCASILA


 sangatlah penting dan bersifat sakral. Kita ketahui bahwa Pancasila
dibuat sejak kepresidenan Soekarno setelah mendapatkan
kemerdekaan. Ialah dan rekan-rekannya yang membuat naskah
Pancasila lalu merumuskan Pancasila Sakti yang hingga saat ini tidak
bisa diubah. Mereka membuat Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan
Negara Indonesia. Ideologi tersebut dimaksudkan agar bangsa
Indonesia memiliki pedoman atau dasar untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

Pancasila juga bisa dibilang sebagai fondasi dari suatu Negara


Indonesia. Apabila fondasinya terbentuk kuat, maka Negara Indonesia
pun begitu. Dan apabila bangsa ini dapat memahami dengan seksama
dan mengamalkan apa yang tercantum pada pancasila maka Indonesia
tidak akan terpecah belah oleh sebab apapun.

Pada sila pertama tertulis “Ketuhanan Yang Maha Esa” , itu


dimaksudkan kepada masyarakat Indonesia untuk wajib memeluk
agama yang dipercayai dan tunduk terhadap ajaran yang diajarkan
oleh agama tersebut. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan
beradab”, memiliki arti bahwa Negara dan pemerintahan harus
berlaku adil terhadap masyarakatnya, dan mempunyai adab dalam
memperlakukan siapapun tidak memandang Suku, Agama, Ras,
Jabatan dan Status Sosial.

Kemudian pada sila ketiga ditulis “Persatuan Indonesia” yang


dimaksudkan supaya masyarakat Indonesia selalu bersatu teguh
walaupun terdapat berbagai macam Suku, Agama, Ras, dan
Kebudayaan seperti prinsip “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
walaupun berbagai macam tetap satu jua. Persatuan tersebut
dimaksudkan agar Indonesia tidak terjajah seperti sebelumnya.
Setelah itu disila keempat juga tertulis “Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
dalam kalimat ini terdapat makna bahwa seorang pemerintah harus
lebih mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat dan juga
mengutamakan budaya musyawarah dalam pengambilan keputusan
bersama.

Kemudian yang terkhir pada sila kelima ditulis “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” dimana yang bermakna bahwa seluruh
rakyat Indonesia medapat jaminan keadilan sosial dari Negara dan
pemerintah. Tujuannya agar rakyat merasa aman dan tentram.

Tetapi semua yang diharapkan belumlah berjalan baik karena hanya


sebagian besar masyarakat yang menganggap penting Pancasila
sebagai ideologi bangsa dan Negara. Contohnya masih ada
masyarakat yang hanya memeluk agama karena faktor mayoritas,
sehingga ia tidak bisa menjalani ajaran agamanya dengan baik. Masih
banyak juga manusia yang bersikap tidak adil terhadap sesama hanya
karena perbedaan suatu hal. Masih banyak masyarakat yang terlibat
aksi bentrok antar suku karena belom adanya kesadaran dan rasa
persatuan. Masih sering juga kita liat aksi demo masyarakat karena
tidak setuju dengan keputusan dari wakil-wakil mereka yang hanya
mementingkan kepentingan individu atau kelompok tidak dengan
bermusyawarah. Sering juga kita dengar banyak masyarakat yang diperlakukan
tidak adil di tempat bersosialnya karena faktor perbedaan RAS.
Maka dari itu, kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik, harus memahami
dan serta menganggap penting Pancasila serta mengimplementasikannya kedalam
kehidupan sehari-hari. Dengan begitu tujuan Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan Negara Indonesia bisa terwujud.

Pancasila ini berkedudukan sebagai dasar negara serta ideologi negara.


Jadi, Ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai-nilai maupun norma
yang dengan berdasarkan sila-sila pancasila. Seperti yang kita tau bahwa
terdapat lima sila yakni :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pengertian Dasar Negara


Dasar negara adalah suatulandasan kehidupan dalam bernegara. Dasar
negara ialah sebuah dasar untuk dapat mengatur penyelenggaraan
negara.
Negara tanpa adanya landasan/dasar negara berarti negara tersebut tidak
memiliki patokan atau pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara, sehingga tidak memiliki arah dan juga tujuan
yang jelas, serta memudahkan pada timbulnya suatu kekacauan. Dasar
negara ialah sebagai pedoman hidup dalam bernegara melingkupi cita-
cita negara, tujuan negara, serta norma bernegara.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara


Setelah mengetahui apa itu Ideologi Pancasila dan Dasar Negara,
Dibawah ini merupakan fungsi pancasila sebagai Ideologi Negara, ialah
sebagai berikut :

1. Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh serta memelihara


kesatuan dan juga persatuan.
2. Membimbing dan juga mengarahkan bangsa Indonesia dalam
mencapai suatu tujuannya.
3. Memberikan kemauan untuk dapat memelihara dan juga
mengembangkan identitas bangsa Indonesia
4. Menerangi serta mengawasi keadaan, serta juga kritis kepada
adanya upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita yang terkandung
di dalam pancasila.
5. Sebagai pedoman dalam kehidupan bangsa Indonesia agar dapat
menjaga keutuhan negara serta juga memperbaiki kehidupan
dalam berbangsa dan bernegara.

Makna Ideologi Pancasila


Pancasila selain memiliki kedudukan sebagai dasar dari negara, juga
memiliki kedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia.
Sehingga makna pancasila dari ketetapan tersebut bahwa nilai-nilai yang
tercamtum dalam ideologi pancasila itu menjadi tujuan, cita-cita
normatif bagi penyelenggaraan bernegara.
Pancasila ialah sebagai ideologi memiliki makna antara lain sebagai
berikut:

1. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila itu merupakan cita-


cita normatif penyelenggaraan bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila itu merupakan nilai
yang disepakati dengan bersama dan oleh sebab itu menjadi salah
satu alat atau sarana untuk pemersatu (integrasi) masyarakat
Indonesia.

Dimensi Ideologi Pancasila


Dimensi Realita
nilai-nilai dasar yang tercamtum pada ideologi tersebut mencerminkan
suatu kenyataan hidup yang terdapat di dalam masyarakat yangmana
ideologi itu ada untuk pertama kalinya.

Dimensi Idealisme
merupakan suatu kualitas ideologi yang tercamtum dalam nilai dasar
agar bisa dapat memberikan harapan kepada berbagai kelompok/
golongan serta masyarakat mengenai masa depan yang lebih baik.
Dimensi Fleksibilitas
merupakan kemampuan ideologi dalam mempengaruhi serta juga
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.

Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Seperti yang sudah dituliskan diatas, Nilai yang terkandung dalam
Pancasila meliputi nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan dan juga nilai Keadilan. Hal tersebut merupakan nilai dasar
dalam kehidupan kenegaraan, kebangsaan serta kemasyarakatan.
Nilai Pancasila terselip nilai lainnya dengan secara lengkap serta juga
harmonis, baik itu dari nilai nilai vital, material, nilai
kebenaran(kenyataan) , nilai etis, nilai estetis, ataupun juga nilai religius.
Nilai Pancasila sebagai ideologi objektif dan subjektif.

Nilai-nilai Pancasila yang bersifat objektif :

1. Rumusan daripada kelima sila itu sendiri memiliki makna yang


ter-dalam.
2. Pancasila yang tersimpan dalam UUD 1945 ialah sebagai pokok
kaidah negara yang mendasar.
3. Inti dari nilai Pancasila akan terus ada sepanjang masa dalam
kehidupan bangsa Indonesia.

nilai-nilai Pancasila yang bersifat subjektif :


menjelaskan bahwa keberadaan daripada nilai-nilai Pancasila itu
bergantung pada bangsa Indonesia itu sendiri, sebab:

1. Nilai-nilai Pancasila tersebut timbul dari bangsa Indonesia.


2. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya itu memuat nilai- nilai
kerohanian.
3. Nilai-nilai Pancasila adalah pandangan
hidup,landasan,pedoman,tujuan bangsa Indonesia.
4. Nilai-nilai Pancasila di dalamnya itu merupakan nilai yang digali ,
tumbuh serta juga berkembang dari budaya bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan UUD memuat isi yang


mewajibkan pemerintah, penyelenggara Negara itu termasuk juga
didalamnya pengurus partai serta golongan fungsional untuk dapat
menjaga budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan juga memegang cita-
cita moral rakyat yang luhur.
Contoh Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
1. Nilai Ketuhanan dan Ketakwaan
Sila pertama dalam Pancasila memiliki nilai ketuhanan dan ketakwaan
apabila dipandang sebagai pandangan hidup bangsa. Dimana Nilai ini
bermakna bahwa bangsa Indonesia mengakui serta meyakini keberadaan
Tuhan dengan cara mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya. Contohnya :

 Hidup dengan kerukunan dan kedamaian antarumat beragama.


 Memberi kebebasan bagi setiap individu untuk menganut dan
melaksanakan ibadahnya masing-masing.
 Menjaga sikap toleransi dengan tidak saling membedakan antar umat
beragama.

2. Nilai Kemanusiaan dan Keberadaban


Sila kedua dalam Pancasila memiliki nilai kemanusiaan dan keberadaban,
dimana nilai ini menekankan pada setiap orang untuk menggunakan hati
nurani dan memegang adab ketika ingin melakukan berbagai hal dalam
situasi apapun. Contohnya :

 Senantiasa senang melakukan kegiatan yang sifatnya kemanusiaan.


 Tidak membeda-bedakan orang lain yang memiliki sifat
kemanusiaan.
 Menjaga sopan santun dalam keseharian atau di setiap kesempatan.

3. Nilai persatuan dan Kesatuan


Sila ketiga dalam Pancasila memiliki nilai persatuan dan kesatuan, dimana
nilai ini mengharuskan setiap orang untuk menghormati semua
keanekaragaman yang ada di negara Indonesia guna menjaga NKRI.
contohnya:

 Menjaga ketentraman, ketertiban serta keamanan di tengah


masyarakat.
 Tingkatkan toleransi sosial pada keberagaman di dalam masyarakat
tersebut.
 Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi.
4. Nilai Kerakyatan dan Kebijaksanaan
Sila keempat dalam Pancasila memiliki nilai kerakyatan dan kebijaksanaan.
Kedua nilai mengharuskan setiap orang senantiasa mengutamakan
kepentingan rakyat dan semua perilaku bersumber dari nurani yang menjadi
pokok utama kebenaran dan keadilan. Contohnya:

 Membuat keputusan dengan cara musyawarah untuk mufakat atau


bisa dikenal dengan keputusan bulat yang disetujui bersama.
 Tidak memaksakan pendapat atau kehendak diri sendiri pada orang
lain.
 Berperan aktif dalam segala kegiatan yang ada di lingkungan
masyarakat. 

5. Nilai Keadilan dan Kesejahteraan


Sila kelima dalam Pancasila nilai keadilan dan kesejahteraan. Dimana nilai
keadilan dimaksudkan supaya tercapainya suatu keadaan dimana rakyat
bisa memberi hak dan kewajibannya dengan baik dan benar.

Sementara nilai kesejahteraan dimaksudkan mampu memenuhi tuntuan


kebutuhan rakyat hingga terwujud suatu ketentraman. Contohnya:

 Selalu berusaha terbaik dalam melakukan kewajiban dan menikmati


hak.
 Selalu menghargai segala sesuatu yang telah dilakukan atau
diciptakan oleh orang lain (termasuk diri sendiri).
 Berusaha untuk membantu orang lain yang tengah kesusahan.

Sebutkan 4 Makna Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Bangsa
1. Pancasila sebagai dasar negara, karena Pancasila merupakan sumber
dari segala hukum dalam kehidupan tata negara Indonesia dan
digunakan sebagai dasar untuk mengatur kehidupan bangsa
Indonesia.
2. Pancasila digunakan sebagai dasar untuk landasan bernegara.
3. Pancasila sebagai suatu landasan hidup bagi bangsa dan negara
Indonesia.
4. Pancasila merupakan alat yang mempersatukan seluruh wilayah di
nusantara menjadi sebuah bangsa Indonesia.

Fungsi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


 Pancasila berfungsi sebagai petunjuk dalam menyelesaikan berbagai
persoalan atau permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
 Pancasila berfungsi sebagai petunjuk atau cara bangsa Indonesia
dalam menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi dan politik.
 Pancasila membantu bangsa Indonesia dalam membantun jati diri
yang sesuai dengan kepribadian atau ciri khas bangsa Indonesia.
 Pancasila mengandung konsep dan dasar cita-cita Indonesia yaitu
keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
 Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki
ratusan adat budaya, ratusan bahasa dan sebagainya.

Kedudukan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Pancasila selain sebagai dasar negara juga berkedudukan sebagai
pandangan hidup (way of life) bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia berarti Pancasila menjadi pedoman atau
petunjuk dalam kehidupan sehari hari masyarakat Indonesia, Pancasila juga
menjadi prinsip yang menjadi dasar jawaban terhadap pertanyaan untuk apa
seseorang itu hidup, serta Pancasila menjadi sebuah contoh atau teladan
bagi masyarakat Indonesia. 

Sejarah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


  Asal Mula Langsung
1. Asal mula bahan atau materialis, Pancasila berasal dari Indonesia
yang nilai-nilainya diambil dari unsur unsur kebudayaan, adat
istiadat dan religius sehingga Pancasila menjadi kepribadian dan
pandangan  hidup bangsa Indonesia
2. Asal mula bentuk atau formalis, Asal mula formalis pancasila
termuat dalam pembukaan UUD 1945 yang asal pembentukannya
dari Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI yang
membahas tentang Pancasila
3. Asal mula karya atau effisien, Asal mulanya mengesahkan pancasila
sbg dasar negara dan landasan dasar negara adalah PPKI
4. Asal mula tujuan atau finalis, Pancasila dirumuskan dan dibahas
oleh badan bernama BPUPKI, serta panitia Sembilan. Dimana
rumusan tersebut bertujuan untuk dijadikan sebagai dasar negara

 Asal Mula Tidak Langsung


Tidak langsung disini maksudnya yaitu pancasila merupakan hasil dari
Indonesia sendiri. Apabila dirinci asal mula tidak langsung adalah sebagai
berikut.

1. Nilai-nilai dasar yang terdapat dalam Pancasila yaitu Nilai


ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan
nilai keadilan
2. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat
Misalnya, nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius.

Rumusan Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia,
maksudnya adalah Pancasila sebagai dasar atau landasan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pancasila sebagai pedoman dan petunjuk
hidup bangsa Indonesia agar terbentuknya Integrasi nasional.

Anda mungkin juga menyukai