(CCS201)
MODUL 9
ANOVA
DISUSUN OLEH
SURYANI, M.Si
PENGERTIAN ANOVA
Analisis of Varians (ANOVA) adalah teknik analisis statistik yang
dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir R. A Fisher. ANOVA
dapat juga dipahami sebagai perluasan dari uji-t sehingga penggunaannya
tidak terbatas pada pengujian perbedaan dua buah rata-rata populasi,
namun dapat juga untuk menguji perbedaan tiga buah rata-rata populasi
atau lebih sekaligus.
Jika kita menguji hipotesis nol bahwa rata-rata dua buah kelompok
tidak berbeda, teknik ANOVA dan uji-t (uji dua pihak) akan menghasilkan
kesimpulan yang sama; keduanya akan menolak atau menerima hipotesis
nol. Dalam hal ini, statistik F pada derajat kebebasan 1 dan n-k akan sama
dengan kuadrat dari statistik t.
ANOVA digunakan untuk menguji perbedaan antara sejumlah rata-
rata populasi dengan cara membandingkan variansinya. Pembilang pada
rumus variansi tidak lain adalah jumlah kuadrat skor simpangan dari rata-
Tujuan dari uji ANOVA satu jalur adalah untuk membandingkan lebih
dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan
generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian. Jika terbukti
berbeda, berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data
sampel dianggap dapat mewakili populasi). ANOVA satu jalur dapat melihat
perbandingan lebih dari dua kelompok data.
Dimana
(∑UY )X
Z
= sebagai faktor koreksi
Untuk kondisi 𝐻a dimana terdapat satu mean yang tidak sama adalah
sebagai berikut.
𝐹@acde
Jika 𝐹_ > 𝐹@acde maka 𝐻_ ditolak.
Jika 𝐹_ < 𝐹@acde maka 𝐻_ diterima.
𝐹_ = 6,896
𝐹@acde = 2,87
Karena 𝐹_ > 𝐹@acde maka 𝐻_ ditolak. Artinya ada perbedaan rata-rata
lamanya pengaruh obat dalam mengurangi rasa sakit kepala setiap
orang dengan tingkat keyakinan 95%.
Derajat Rata-rata
Sumber variasi Jumlah kuadrat 𝑭𝟎
bebasan kuadrat
Antar sampel 3 241,125 80,375 13,452
Dalam sampel 20 119,5 5,975
Total 23 360,625
𝐹_ = 13,452
𝐹@acde = 3,1
Karena 𝐹_ > 𝐹@acde maka 𝐻_ ditolak. Artinya terdapat perbedaan rata-
rata waktu proses setiap operator untuk membuat suatu produk dengan
tingkat keyakinan 95%.
dimana
Jumlah Kuadrat Total
c &
𝑇 8. .
𝐽𝐾𝑇 = k k 𝑇6m 8 −
𝑘𝑏
6<= m<=
= 605 − 574,08
= 30,92
• Jumlah kuadrat Baris
∑c6<= 𝑇6 8 𝑇 8
𝐽𝐾𝐵 = −
𝑘 𝑘𝑏
258 + 348 + 248 838
= −
4 4(3)
2357 6889
= −
4 12
= 589,25 − 574,08
= 15,17
• Jumlah Kuadrat Kolom
∑cm<= 𝑇m 8 𝑇8
𝐽𝐾𝐾 = −
𝑘 𝑘𝑏
198 + 218 + 238 + 208 838
= −
3 4(3)
1731 6889
= −
3 12
= 577 − 574,08
= 2,92
• Jumlah Kuadrat Error
𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾 = 30,92 − 15,17 − 2,92 = 12,83
• Rata-rata kuadrat baris
𝐽𝐾𝐵 𝐽𝐾𝐵 15,17 15,17
𝑆= 8 = = = = = 7,585 = 7,59
𝑑𝑏 𝑏−1 3−1 2
• Rata-rata kuadrat kolom
𝐽𝐾𝐾 𝐽𝐾𝐾 2,92 2,92
𝑆8 8 = = = = = 0,97
𝑑𝑏 𝑘−1 4−1 3
• Rata-rata kuadrat error
𝐽𝐾𝐸 𝐽𝐾𝐸 12,83 12,83
𝑆- 8 = = = = = 2,14
𝑑𝑏 (k − 1)(b − 1) 3(2) 6
Rata-Rata
2,92 3 𝑆8 8 = 0,97
Kolom
Error 12,83 6 𝑆- 8 = 2,14 𝐹_ = 0,45
Total 30,92 11
4. Keputusan dan kesimpulan
kasus a.
𝐹_ = 3,55
𝐹@acde = 5,14
Karena nilai dari 𝐹_ < 𝐹@acde , maka 𝐻_ diterima. Artinya rata-rata
hasil perhektar sama untuk pemberian ketiga jenis pupuk tersebut.
𝐹_ = 0,45
𝐹@acde = 4,76
8 𝐽𝐾𝐵 𝑆= 8
Rata-rata baris 𝐽𝐾𝐵 𝑏−1 𝑆= = 𝐹_ =
𝑑𝑏 𝑆t 8
𝐽𝐾𝐾 𝑆8 8
Rata-rata kolom 𝐽𝐾𝐾 𝑘−1 𝑆8 8 = 𝐹_ =
𝑑𝑏 𝑆t 8
8 𝐽𝐾𝐼 𝑆- 8
Interaksi 𝐽𝐾𝐼 (𝑘 − 1) (𝑏 − 1) 𝑆- = 𝐹_ =
𝑑𝑏 𝑆t 8
𝐽𝐾𝐸
Error 𝐽𝐾𝐸 𝑏𝑘(𝑛 − 1) 𝑆t 8 =
𝑑𝑏
Total 𝐽𝐾𝑇 𝑏𝑘𝑛 − 1
Suatu percobaan diadakan untuk meneliti pengaruh suhu dan jenis tungku
terhadap umur sejenis suku cadang tertentu yang diuji. Empat jenis tungku
dan tiga taraf suhu dipakai dalam percobaan tersebut. Duapuluh empat
buah suku cadang dibagi secara acak, dua pada tiap kombinasi perlakuan,
dan hasilnya dicatat sebagai berikut.
Suhu Tungku
T1 T2 T3 T4
500 227 214 225 260
221 259 236 229
550 187 181 232 246
208 179 198 273
600 174 198 178 206
202 194 213 219
Gunakan taraf signifikansi 0,05 untuk menguji hipotesis bahwa :
a. suhu yang berbeda tidak berpengaruh pada umur suku cadang tersebut
Tungku
Suhu
T1 T2 T3 T4 Total
227 214 225 260
500 1871
221 259 236 229
187 181 232 246
550 1704
208 179 198 273
174 198 178 206
600 1584
202 194 213 219
Total 1219 1225 1282 1433 5159
51598
= 2278 + 2218 + ⋯ + 2198 −
24
= 1126087 − 1108970
= 17116,96
• Jumlah Kuadrat Baris
∑c6<= 𝑇6 8 𝑇8
𝐽𝐾𝐵 = −
𝑘𝑛 𝑏𝑘𝑛
18718 + 17048 + 15848 51598
= −
8 24
= 1114164 − 1108970
= 5194
𝐹_ = 8,131
𝐹@acde = 3,89
Karena 𝐹_ > 𝐹@acde maka 𝐻_ ditolak. Artinya suhu yang berbeda
berpengaruh pada umur suku cadang tersebut.
Kasus b.
𝐹_ = 5,18
𝐹@acde = 3,49
Karena 𝐹_ > 𝐹@acde maka 𝐻_ ditolak. Artinya tungku yang berlainan
berpengaruh pada umur suku cadang tersebut.
𝐹_ = 1,632
𝐹@acde = 3
Karena 𝐹_ < 𝐹@acde maka 𝐻_ diterima. Artinya jenis tungku dan suhu
tidak berinteraksi
Daftar Pustaka
Sudjana.1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.
Usman,Husaini.2006.Pengantar Statistika.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistika.Bandung: Alfabeta.
Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh.
ALFABETA: Bandung.
http://debrina.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/4-Anova.pdf
http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2015/02/MG9-Two-Way-Anova.pdf
https://biologiunair.files.wordpress.com/2011/06/bab-vii-anova-2-arah-
dengan-interaksi.pdf