(CCS201)
MODUL 4
PERMUTASI, KOMBINASI DAN PROBABILITAS
DISUSUN OLEH
SURYANI, M.Si
PERMUTASI
Permutasi adalah susunan-susunan yang dibentuk dari anggota-
anggota suatu himpunan dengan mengambil seluruh atau sebagian
anggota dan memberi arti pada urutan anggota dari masing-masing
susunan tersebut. Dengan demikian permutasi dapat dikatakan bahwa
permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk dari keseluruhan atau
sebagian kumpulan obyek. Permutasi mempelajari tentang menyusun k
objek dari n objek dengan memperhatikan urutan sehingga AB ≠BA.
Permutasi yang sering muncul yaitu permutasi dari unsur-unsur yang
berbeda, permutasi dengan beberapa unsur yang sama, dan permutasi
siklik. Simak penjabaran lebih lanjut pada penjabaran di bawah.
a. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda yaitu banyaknya cara
untuk menyusun k unsur dari n unsur yang berbeda.
𝑛!
𝑃"# = , 𝑘 ≤ 𝑛
(𝑛 − 𝑘 )!
b. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama, yaitu banyaknya
cara untuk menyusun a, b unsur dari n unsur yang berbeda.
𝑛!
𝑃=
𝑎! 𝑏!
c. Permutasi siklis yaitu cara menyusun n unsur yang susunannya
membentuk lingkaran
𝑃 = (𝑛 − 1)!
7! 5.6.7
𝐶HP = = = 35
(7 − 3)! 3! 1.2.3
PROBABILITAS
Dalam statistika kadang-kadang timbul suatu persoalan bagaimana
keyakinan kita untuk mempercayai kebenaran hasil dari penyelidikan suatu
data atau kesimpulan yang dibuat. Yakinkah 100% bahwa hasil
penyelidikan atau kesimpulan yang dibuat itu benar atau ragu-ragukah
untuk mempercayainya. Untuk menjawab persoalan itu diperlukan teori
probabilitas. Sesuai dengan namanya maka teori ini akan membahas
tentang ukuran atau derajat kemungkinan kepastian/ketidakpastian suatu
peristiwa.
Perumusan konsep dasar probabilitas dilakukan dengan tiga sudut
pandang, yaitu pendekatan objektif dengan perumusan klasik dan frekuensi
relatif, pendekatan subjektif dan pendekatan menggunakan metode Bayes.
Bila kejadian-kejadian pada contoh di atas kita lambangkan dengan huruf
besar E (Event), kita dapat merumuskan probabilitas kejadian E, yaitu P(E).
Pada grafik dibawah merupakan sudut pandang dari probabilitas yang akan
dijelaskan lebih lanjut pada sub topik ini:
a. Perumusan klasik
b. Perumusan frekuensi relative
Perumusan Klasik
P(B) = m/N = ½
P(A) = 1/2
P(Hitam) = 3/20
P(Merah) = 5/20
P(Putih) = 12/20
Rumus :
𝒎
𝑬 = 𝐥𝐢𝐦
𝒏→c 𝒏
Jika kita melempar sebuah mata uang logam sebanyak 1000 kali ternyata
gambar burung ada di atas sebanyak 519 (maka frekuensi relatifnya =
519/1000 = 0,519). Bila uang ini kita lempar lagi sebanyak 5000 kali dan
hasil gambar burung ada di atas sebanyak 2530 (maka frekuensi relatifnya
= 2530/5000 = 0,506). Jika proses demikian diteruskan sampai n tak
terhingga, maka nilai frekuensi relatifnya lambat laun akan makin mendekati
sebuah bilangan yang merupakan probabilitas burung itu sendiri yaitu 0,5
Probabilitas Subjektif
Pendekatan subjektif yang digunakan untuk menentukan probabilitas suatu
peristiwa hanya didasarkan pada pengetahuan, pengalaman, dan keahlian
yang dimiliki. Dengan demikian, probabilitas suatu peristiwa yang
ditentukan dengan pendekatan subjektif menyebabkan penentuan
probabilitas suatu peristiwa antara orang yang satu dengan yang lain dapat
berbeda. Hal ini disebabkan oleh tingkat pengetahuan, penguasaan
informasi, naluri dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan peristiwa itu.
ATURAN-ATURAN PROBABILITAS
𝟎 ≤ 𝑷(𝑬) ≤ 𝟏
artinya apabila
Contoh :
Contoh
> >
𝑃(𝐵 ∪ 𝐴) = 𝑃 (𝐵) + 𝑃(𝐴) = @ + @ = 1
>I >O
𝑃(𝑀 ∪ 𝐻) = 𝑃(𝑀) + 𝑃(𝐻) = NI + NI = 0,2 + 0,36 = 0,56
1. Ada satu set kartu remi (52) yang akan diambil salah satu. Berapa
probabilitas dalam sekali pengambilan itu akan diperoleh kartu King
atau Hati.
2. Dari 100 unit barang yang diperiksa terdapat 20 barang yang rusak.
Berapakah probabilitas dalam 3 kali pengambilan akan diperoleh
barang yang bagus semua sehingga (barang yang sudah diambil
dikembalikan lagi).
20
𝑃 (𝑅 ) = = 0,2 (𝑦𝑔 𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘)
100
= 0,51
~I HI
I. 𝑃(𝐴𝑘𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 , 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘) = >II × •• = 0,4 × 0,30 = 0,12
HI ~I
II. 𝑃(𝑆𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠𝑡𝑖𝑘, 𝑎𝑘𝑢𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 ) = >II × •• = 0,3 × 0,40 = 0,12
2. Ada 2 buah kotak, sebut kotak A & B.. Kotak A berisi 25 bola merah
dan 10 bola putih. Kotak B berisi 5 bola merah dan 15 bola putih.
Apabila salah satu dari kotak itu kita ambil 2 bola secara berururtan
(setelah diambil tidak dikembalikan lagi. Berapakah probabilitas
dalam pengambilan bola pertama akan bewarna merah dan
pengambilan kedua putih ? Coba kerjakan..
@N >I
I. 𝐴(𝑚, 𝑝) = HN × H~ = 0,71 × 0,29 = 0,21
N >N
II. 𝐵(𝑚, 𝑝) = @I × >• = 0,25 × 0,78 = 0,20
Contoh :
Diketahui:
𝑃(𝐸) = 0.9
𝑃(𝐸’) = 0.1
𝑃(𝐴|𝐸) = 0.2
𝑃(𝐴|𝐸’) = 0/3
Sehingga:
𝑃(𝐴) = 𝑃(𝐸). 𝑃(𝐴|𝐸) + 𝑃(𝐸’). 𝑃(𝐴|𝐸’)
= (0.9). (0.2) + (0.2). (0.3)
= 0.21
" "
r = 1,2,…,k
Maka :
Peluang terjadinya ganguan sinyal
𝑃(𝐴) = 𝑃(𝐵1)𝑃(𝐴|𝐵1) + 𝑃(𝐵2)𝑃(𝐴|𝐵2) + 𝑃(𝐵3)𝑃(𝐴|𝐵3)
= (0,2). (0.05) + (0.3)(0.06) + (0.5)(0.08)
= 0.001 + 0.018 + 0.04
= 0.068
a. Diketahui telah terjadi gangguan pada sinyal, maka peluang bahwa
operator ternyata telah membangun pemancar di tepi pantai. Dapat
dinyatakan dengan ,"peluang bersyarat bahwa operator membangun
pemancar di tepi pantai bila diketahui telah terjadi gangguan sinyal".
P(A ∩ BH )
𝑃†𝐵H | Aˆ =
P(A)
P(BH )P(A | BH )
=
P(A)
†(0,5)(0,08)ˆ
=
0,068
= 0,588
3. Dalam sebuah pabrik perakita terdapat 3 mesin, B1, B2, and B3, yang
masing-masing membuat 30%, 45%, dan 25%, dari produksi. Dari
pengalaman masa lalu bahwa masing-masing mesin menghasilkan 2%,
3%, dan 2% dari produk, yang cacat. Jika sebuah produk akhir dipilih
secara random, berapa probabilitas produk yang terpilih adalah produk
yang cacat ?
Misal :
A : produk yang cacat,
B1: produk yang dihasilkan oleh mesin B1
Mengacu pada Diagram tree pada gambar diatas, kita dapat menemukan 3
cabang yang memberikan probabilitas :
𝑃(𝐵1)𝑃(𝐴|𝐵1) = (0.3)(0.02) = 0.006,
𝑃(𝐵2)𝑃(𝐴|𝐵2) = (0.45)(0.03) = 0.0135,
𝑃(𝐵3)𝑃(𝐴|𝐵3) = (0.25)(0.02) = 0.005,
Sehingga,
𝑃(𝐴) = 0.006 + 0.0135 + 0.005 = 0.0245
4. Mengacu pada soal no. 3, jika sebuah produk diilih secara random dan
ditemukan produk yang cacat , berapa probabilitas produk cacat yang
dibuat oleh mesin B3?
𝑃 (𝐷|𝑃> ) = 0.01
𝑃(𝐷|𝑃@ ) = 0.03
𝑃(𝐷|𝑃H ) = 0.02
Dimana P(D|Pj) adalah probabilitas produk cacat yang diberikan oleh
plan j (j = 1,2,3). Jika sebuah produk cacat dipilih secara acak, maka
probablitas dari rencana mana yang menghasilkan produk cacat
terbesar ?
Penyelesaian:
𝑃(𝑃> ) = 0.30
𝑃(𝑃@ ) = 0.20
𝑃(𝑃H ) = 0.50
Kita harus menemukan P(D|Pj) untuk j=1,2,3 dengan menggunakan
aturan Bayes sebagai berikut:
𝑃(𝑃> )𝑃(𝐷|𝑃> )
𝑃(𝑃> |𝐷) =
𝑃(𝑃> )𝑃(𝐴|𝑃> ) + 𝑃(𝑃@ )𝑃(𝐴|𝑃@ ) + 𝑃(𝑃H )𝑃(𝐴|𝑃H )
(0.30)(0.01) 0.003
= = = 0.158
(0.30)(0.01) + (0.20)(0.03) + (0.50)(0.02) 0.019
(0.03)(0.20)
𝑃(𝑃@ |𝐷) = = 0.316
0.019
(0.02)(0.50)
𝑃(𝑃H |𝐷) = = 0.526
0.019
Jadi probablitas terbesar dari rencana yang menghasilkan produk cacat
adalah rencana 3.
Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh; Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.